Garuda - Garba Rujukan Digital

PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA DAN KONFLIK SOSIAL YANG DITIMBULKAN DI ERA PANDEMI COVID-19 Muliawati Darkasyi Mulia; Novita sari Novita
Journal Publicuho Vol 4, No 4 (2021): November - January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35817/jpu.v4i4.21648

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu kita memahami dan mengkaji proses pengalokasian Bantuan Langsung Tunai dari dana desa, peta konflik sosial dan upaya mitigasi terhadap konflik yang terjadi di desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pendataan, penetapan, metode dan mekanisme penyaluran BLT-DD Kampung Seumadam sudah dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada. Konflik sosial yang disebabkan oleh penyaluran BLT- Dana Desa Kampung Seumadam terjadi secara vertikal dan horizontal. konflik vertikal terjadi antara Pemerintah Desa dan masyarakat, sedangkan konflik horizontal terjadi antara masyarakat desa Seumadam itu sendiri. Penyebab konflik tersebut terjadi diantaranya disebabkan oleh daya serap aspirasi masyarakat yang belum maksimal dalam penyaluran BLT-Dana Desa dan tidak adanya sosialisasi yang dilakukan pihak pemerintah desa terhadap proses atau mekanisme penyaluran BLT-Dana Desa. Upaya mitigasi terhadap konflik yang terjadi dilakukan melalui proses musyawarah dan sosialisasi terhadap program bantuan tersebut yang dilakukan oleh pihak desa.

Dampak Politik Identitas pada Pilkada (Studi Kasus Politik Identitas Pasangan Akhyar-Salman pada Pilkada 2020 di Kota Medan) Aminah Aminah; Feby Gustira Harahap; Effendi Hasan; Muliawati Muliawati; Ubaidullah Ubaidullah
Jurnal Community Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v8i2.5719

In the 2020 Pilkada in Medan City, the Akhyar-Salman candidate pair collaborated with UAS in campaigning activities to attract the sympathy of recitation mothers and Muslims in Medan City. The uniqueness of this research is that the practice of identity politics carried out by Akhyar-Salman has no effect on the victory in the 2020 Pilkada in Medan City. The purpose of this study is to validly reveal the practice and influence of the identity politics of the Akhyar-Salman couple in the 2020 Pilkada in Medan City. The research method carried out by the researcher is a qualitative method through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the identity politics practices carried out by the Akhyar-Salman couple in the 2020 Medan City Elections include (1) door to door, (2) social media, (3) issue management. Then the influence of identity politics did not make the Akhyar-Salman pair get a seat in the Medan City Election. The indication of this problem is that there is power driven by power, so the Boby-Aulia pair have slightly different votes. Even though during the campaign period they used a fairly strong strategy of identity politics, but this was not able to have an effect on the votes they got and irrational promises.

Kegagalan Jokowi Ma’ruf di Aceh Pada Pilpres 2019 Muliawati Muliawati; Rizal Fahmi
Journal of Governance and Social Policy Vol 1, No 1 (2020): JUNE 2020
Publisher : Department of Government Studies, Universitas Syiah Kuala

Selama berkontestasi politik di dua kali ajang Pilpres, Joko Widodo (Jokowi) belum pernah merasakan kemenangan di Propinsi Aceh, adapun kekalahan di Pilpres 2019 memiliki variabel yang berbeda dengan kekalahan pada Pilpres 2014. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan beberapa pendekatan diantaranya observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa faktor kegagalan Jokowi-Ma’ruf di Aceh pada pilpres 2019. Adapun kegagalan tersebut, pertama, tidak terbendung berita Hoax, kedua, kebijakan pemerintahan Jokowi periode sebelumnya dianggap tidak memiliki keberpihakan kepada rakyat. Ketiga, isu identitas yang selalu dikembangkan oleh lawan Jokowi, keempat, terdapat isu mengenai cerita masa lalu. Kelima, kurang maksimalnya tim pada tingkatan grass root di daerah-daerah Kabupaten yang jauh dari pusat ibukota Provinsi, Kota Banda Aceh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegagalan Jokowi di Aceh yang paling kuat adalah berita hoax yang identik dengan isu negatif, hal tersebut menutupi berita positif tentang Jokowi. Sikap masyarakat yang fanatik selalu dimanfaatkan oleh elite politik yang memiliki kepentingan pada pilpres 2019 dan tim Jokowi di Aceh terbukti tidak mampu melawan propaganda lawan yang cukup massif dilapangan.

Analisis Kebijakan Pemberlakuan Jam Malam Dalam Penanganan COVID-19 di Kota Banda Aceh Aminah Aminah; Muliawati Muliawati
Journal of Governance and Social Policy Vol 2, No 1 (2021): JUNE 2021
Publisher : Department of Government Studies, Universitas Syiah Kuala

Dunia dihebohkan dengan adanya COVID-19, berbagai negara telah menetapkan berbagai peraturan untuk menekan dan mengurangi penyebaran virus tersebut. Tidak terkecuali Indonesia, bahkan Aceh, dalam hal ini Walikota Banda Aceh telah menetapkan aturan untuk membatasi gerak masyarakat dengan pemberlakuan jam malam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kebijakan pemberlakuan jam malam dalam penanganan COVID-19 di Kota Banda Aceh. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu berasal dari informan penelitian, situs web resmi, dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kebijakan penerapan jam malam dalam penanggulangan wabah COVID-19 di Kota Banda Aceh sudah berjalan efektif. Keterlibatan pihak Aparatur Gampong sangat membantu program pemerintah dalam menanggulangi COVID-19, dikarenakan pihak Aparatur Gampong lebih memahami situasi dan kondisi masyarakat di lingkungannya. Selain itu, keterlibatan TNI/ Polri dan Satpol PP dan juga WH sangat membantu demi terciptanya ketertiban serta keamanan selama penerapan kebijakan pemberlakuan jam malam berlangsung. Pembatasan jam malam ini bertujuan untuk menekan angka positif COVID-19 di Kota Banda Aceh. The world is shocked by the presence of COVID-19, various countries have set various regulations to suppress and reduce the spread of the virus. Indonesia is no exception, even Aceh, in this case, the Mayor of Banda Aceh has set rules to limit the movement of people by imposing a curfew. This study aims to determine the implementation of a curfew policy in handling COVID-19 in Banda Aceh City. The research method used is descriptive qualitative. The data sources used are research informants, official websites, and scientific journals. The results of the study explain that the policy of implementing a curfew in dealing with the COVID-19 outbreak in Banda Aceh City has been effective. The involvement of the Gampong Apparatus is very helpful for government programs in tackling COVID-19 because the Gampong Apparatus understands the situation and conditions of the people in their environment better. In addition, the involvement of the TNI/Polri and the Satpol PP as well as the WH are very helpful for the creation of order and security during the implementation of the curfew policy. The curfew restrictions are aimed at suppressing the positive number of COVID-19 in Banda Aceh City.

DEMOCRACY GAMPÔNG AS AN INITIATIVE TO ELLIMINATE MONEY POLITICS IN ACEH SINGKIL Effendi Hasan; Muliawati Muliawati; Helmi Helmi; Ikhsan Ikhsan; Vellayati Hajad
JWP (Jurnal Wacana Politik) Vol 8, No 1 (2023): JWP (Jurnal Wacana Politik) March
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jwp.v8i1.43276

ABSTRACT. Money politics conducted by political actors has inadvertently harmed the order of democratic civilization, which seeks to produce exemplary leaders with competence and morality. The practice of money politics is still prevalent in the local community of Singkil Regency, where it is considered pervasive. This is evident in every political contest for the Pileg and Pilkada, where candidates distribute cash, goods, and basic necessities. Observations on the ground indicate that there is a strong suspicion that the people there are extremely pragmatic in their political choices; they do not see the potential figures of the candidates but rather candidates who can give money to the people they favor. For the analysis of the aforementioned issues, a qualitative method involving observation, interviews, and documentation was employed. The study’s conclusion demonstrates that money politics is a form of buying and selling votes, which is one of the issues that must be addressed in general elections. However, state election supervisors in the regions, such as Panwaslih, continue to have limited manpower, time, and resources to oversee the practice of money politics during elections. As a result, the establishment of Gampông Politik as a socio-political institution is an important strategy for eradicating money politics by instilling democratic values, providing political education, and enforcing the law.

Analisis Kebijakan Pemberlakuan Jam Malam Dalam Penanganan COVID-19 di Kota Banda Aceh Aminah Aminah; Muliawati Muliawati
Journal of Governance and Social Policy Vol 2, No 1 (2021): JUNE 2021
Publisher : Department of Government Studies, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/gaspol.v2i1.21194

Dunia dihebohkan dengan adanya COVID-19, berbagai negara telah menetapkan berbagai peraturan untuk menekan dan mengurangi penyebaran virus tersebut. Tidak terkecuali Indonesia, bahkan Aceh, dalam hal ini Walikota Banda Aceh telah menetapkan aturan untuk membatasi gerak masyarakat dengan pemberlakuan jam malam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kebijakan pemberlakuan jam malam dalam penanganan COVID-19 di Kota Banda Aceh. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu berasal dari informan penelitian, situs web resmi, dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kebijakan penerapan jam malam dalam penanggulangan wabah COVID-19 di Kota Banda Aceh sudah berjalan efektif. Keterlibatan pihak Aparatur Gampong sangat membantu program pemerintah dalam menanggulangi COVID-19, dikarenakan pihak Aparatur Gampong lebih memahami situasi dan kondisi masyarakat di lingkungannya. Selain itu, keterlibatan TNI/ Polri dan Satpol PP dan juga WH sangat membantu demi terciptanya ketertiban serta keamanan selama penerapan kebijakan pemberlakuan jam malam berlangsung. Pembatasan jam malam ini bertujuan untuk menekan angka positif COVID-19 di Kota Banda Aceh.The world is shocked by the presence of COVID-19, various countries have set various regulations to suppress and reduce the spread of the virus. Indonesia is no exception, even Aceh, in this case, the Mayor of Banda Aceh has set rules to limit the movement of people by imposing a curfew. This study aims to determine the implementation of a curfew policy in handling COVID-19 in Banda Aceh City. The research method used is descriptive qualitative. The data sources used are research informants, official websites, and scientific journals. The results of the study explain that the policy of implementing a curfew in dealing with the COVID-19 outbreak in Banda Aceh City has been effective. The involvement of the Gampong Apparatus is very helpful for government programs in tackling COVID-19 because the Gampong Apparatus understands the situation and conditions of the people in their environment better. In addition, the involvement of the TNI/Polri and the Satpol PP as well as the WH are very helpful for the creation of order and security during the implementation of the curfew policy. The curfew restrictions are aimed at suppressing the positive number of COVID-19 in Banda Aceh City.

Kegagalan Jokowi Maruf di Aceh Pada Pilpres 2019 Muliawati Muliawati; Rizal Fahmi
Journal of Governance and Social Policy Vol 1, No 1 (2020): JUNE 2020
Publisher : Department of Government Studies, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/gaspol.v1i1.17328

Selama berkontestasi politik di dua kali ajang Pilpres, Joko Widodo (Jokowi) belum pernah merasakan kemenangan di Propinsi Aceh, adapun kekalahan di Pilpres 2019 memiliki variabel yang berbeda dengan kekalahan pada Pilpres 2014. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan beberapa pendekatan diantaranya observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa faktor kegagalan Jokowi-Maruf di Aceh pada pilpres 2019. Adapun kegagalan tersebut, pertama, tidak terbendung berita Hoax, kedua, kebijakan pemerintahan Jokowi periode sebelumnya dianggap tidak memiliki keberpihakan kepada rakyat. Ketiga, isu identitas yang selalu dikembangkan oleh lawan Jokowi, keempat, terdapat isu mengenai cerita masa lalu. Kelima, kurang maksimalnya tim pada tingkatan grass root di daerah-daerah Kabupaten yang jauh dari pusat ibukota Provinsi, Kota Banda Aceh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegagalan Jokowi di Aceh yang paling kuat adalah berita hoax yang identik dengan isu negatif, hal tersebut menutupi berita positif tentang Jokowi. Sikap masyarakat yang fanatik selalu dimanfaatkan oleh elite politik yang memiliki kepentingan pada pilpres 2019 dan tim Jokowi di Aceh terbukti tidak mampu melawan propaganda lawan yang cukup massif dilapangan.

Title

Found 7 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 7 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 7 Documents
Search