Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PERFORMA EFISIENSI PAKAN PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRISI ELVER SIDAT (Anguilla bicolor) MELALUI PENGKAYAAN PAKAN BUATAN DENGAN MINYAK IKAN Perdana, Asditra Anabela; Suminto, -; Chilmawati, Diana
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.216 KB)

Abstract

Ikan sidat (Anguilla bicolor) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai potensi ekspor. Kendala dalam budidaya sidat adalah perumbuhanya yang lambat. Penambahan minyak ikan ke dalam pakan buatan diduga dapat mempercepat pertumbuhan sidat stadia elver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak ikan dalam pakan buatan terhadap performa efisiensi pakan, pertumbuhan dan kualitas nutrisi elver sidat (A. bicolor). Ikan uji yang digunakan adalah ikan sidat dengan bobot rata-rata 9,25±0,3 g/ekor dan padat tebar 1 ekor/2l. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 16.00. Ikan uji dipelihara dalam ember plastik volume 30 liter air selama 50 hari. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penambahan minyak ikan pada pakan buatan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap SGR, EPP dan PER, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap FCR dan SR; dan Tidak ada dosis terbaik penambahan minyak ikan dalam setiap perlakuan, baik perlakuan A (dosis minyak ikan 0%), B (dosis minyak ikan 2%), C (dosis minyak ikan 4%) maupun D (dosis minyak ikan 6%). Kualitas air pada media pemeliharaan masih berada dalam kondisi yang layak untuk budidaya ikan sidat. Eel (Anguilla bicolor) is one types of fish that have potential as an export commodity. The problem of culture of eel is on the growth that very slow. However, added fish oil into artificial feed as a substance that can accelerate growth in stadia Elver eels. This study aims to determine the effect of fish oil in feed on performance of Elver eel feed efficiency, growth and nutritional quality Elver eels (A. bicolor). The eel weight of 9.25 ± 0.3 g / tail in avarage and initial density of 1tail/2L were cultivated in 30L conical plastic bucket with 20L in water volumes during 50 days. Feeding was do 2 times a day at 08:00 and 16:00. This research was conducted by an experimental method using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 repetitions. The treatment in this study was the addition of fish oil in artificial feed ie: treatment A (dosage fish oil 0%), B (dosage fish oil 2%), C (dosage of fish oil 4%) and D (dosage of fish oil 6%). Data observed SGR, PER, FE, FCR, SR and water quality. The results showed that the addition of fish oil in artificial feed was no significant effect (P <0.01) on the SGR, FE and PER but no significant by effect (P> 0.05) on FCR and SR. There no best of dosage of 2% fish oil in the diet on SGR, PER, FE and FCR respectively. However, the water quality in the culture media was still in the proper conditions for the cultivation of eel.
PENGARUH PENGKAYAAN NUTRISI MEDIA KULTUR DENGAN SUSU BUBUK AFKIR TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUKSI CACING SUTERA (Tubifex sp.) Mi’raizki, Fauzi; Suminto, -; Chilmawati, Diana
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.645 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengkayaan nutrisi media kultur dengan susu bubuk afkir terhadap kuantitas dan kualitas produksi cacing sutera dan mengetahui kadar pemberian susu bubuk afkir yang memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi cacing sutera. Materi uji yang digunakan adalah cacing sutera dengan kepadatan 150 g/m2. Wadah disusun bertingkat dengan sistem resirkulasi air dengan debit 0,6 liter/menit. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (tanpa susu bubuk afkir), B (susu bubuk afkir dengan dosis 2%), C (susu bubuk afkir dengan dosis 4%), dan D (susu bubuk afkir dengan dosis 6%). Data yang diamati meliputi pertumbuhan populasi, biomassa mutlak, kandungan nutrisi cacing sutera dan kualitas air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengkayaan nutrisi media kultur dengan susu bubuk afkir memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan populasi, biomassa mutlak, dan kandungan nutrisi cacing sutera. Pertumbuhan populasi tertinggi diperoleh pada perlakuan C (70,6x104 ind/m2). Pertumbuhan biomassa tertinggi diperoleh pada perlakuan D (886,80 g/m2). Kandungan tertinggi protein dan lemak cacing sutera masing-masing telah terjadi pada perlakuan A (48,63 %) dan perlakuan C (31,13%). Kualitas air selama penelitian untuk nilai suhu dan Oksigen terlarut (DO) dalam kisaran yang layak, sedangkan nilai pH dan ammonia dalam kisaran tidak layak, namun cacing selama penelitian masih dapat hidup dan tumbuh. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengkayaan nutrisi media kultur dengan susu bubuk afkir berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan populasi, biomassa dan kandungan nutrisi pada cacing sutera. Pengkayaan dengan dosis 4% memberikan hasil terbaik terhadap kuantitas dan kualitas cacing sutera. The research was aimed  to know the effect of nutrient enrichment in culture medium with rejected milk powder on the quantity and quality of Tubifex and determine the dose of the rejected milk powder that give the best result to increase the quantity and quality of Tubifex  production. The densityof Tubifex  used was      150g.m-2. The Nested containers were using water recirculation system with a water flow 0.6 liters. Min-1. The study was carried out experimentally by using a completely randomized design (CRD) of 4 treatments and 3 replications. The treatments in this research were treatment A (without rejected milk powder), B (rejected milk powder with a dose of 2%), C (rejected milk powder with a dose of 4%) and D (rejected milk powder with a dose of 6%). The data observed were population growth, the absolute biomass, nutrient content of Tubifex and water quality.The results showed that nutrient enrichment of culture medium with rejected milk powder were  significantly affected (P <0.05) on the growth population, the absolute biomass and nutrient content of Tubifex. The highest population growth was obtained in treatment C (70.6x104 ind.m­-2). The highest biomass production in treatment D (886.80 g.m-2). The highest protein content and the highest fat content of  Tubifex worm were obtained in treatment A (48.63%) and treatment C (31.13%) respectively . Variable value of water quality during the research as well as temperature and dissolved oxygen were in the feasible range for Tubifex grown. In addition  the value of pH  and ammonia was high range, but worms during the study can still live and grown. It was concluded that nutrient enrichment of culture medium with milk powder were  significantly affected on the growth population, the absolute biomass and nutrient content of Tubifex. The enrichment with a dose of 4% gave the best result on quantity and quality of Tubifex.
GAMBARAN PROFIL DARAH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN DENGAN KOMBINASI PAKAN BUATAN DAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) Purwanti, Serly Cahyani; Suminto, -; Sudaryono, Agung
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 3. No 2 (2014): Journal of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.172 KB)

Abstract

Pengembangan budidaya ikan lele dumbo sering terkendala karena mahalnya harga pakan dan terjadinya infeksi penyakit. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan kombinasi pakan buatan dan cacing tanah untuk menghasilkan pertumbuhan lebih baik dan dapat meningkatkan imunitas ikan lele dumbo (C. gariepinus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil darah lele dumbo yang diberi pakan dengan kombinasi pakan buatan dan cacing tanah (Lumbricus rubellus). Metode eksperimen dikembangkan dalam penelitiaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan itu adalah pemberian pakan dengan 100% pakan buatan (A), 75% pakan buatan dan 25% cacing  tanah (B), 50% pakan buatan dan 50% cacing tanah (C), 25% pakan buatan dan 75% cacing tanah (D), dan 100% cacing tanah (E). Pengukuran darah seperti eritrosit, leukosit dan hemoglobin menggunakan alat hematologi analizer dan glukosa darah dengan alat spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan lele dumbo yang diberi pakan buatan dan cacing tanah dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap jumlah eritrosit tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsentrasi hemoglobin, leukosit dan glukosa darah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ikan lele dumbo yang diberi pakan buatan dan cacing tanah (L. rubellus) dengan persentase yang berbeda mengalami jumlah eritrosit 1,22–2,52x 106 sel/mm3, leukosit 102,2-135,1x 103 sel/mm3, hemoglobin 8,2-10,5 g/dl dan glukosa darah 73,3-107,1 mg/L masih kisaran yang normal. African catfish aquaculture development is often hampered by the high cost of feed and desease infection. One of the problem solving is giving a combination of artificial and earthworms for the best growth and increasing imunity of the African catfish culture. The objective of research was  to determine the effect of a combination of artificial feed and of earthworms (L. rubelus) in the description of  erythrocytes , leukocytes , hemoglobin, and blood glucose of African catfish (C. gariepinus). The experimental method was employed in this research with used completely randomized design (CRD) 5 treatments and 3 replications, respectively.  Those treatments were feeding with 100% of artificial feed (A),75%  of artificial feed and 25% of earthworm (B), 50% of artificial feed and 50% of earthworm (C), 25% of artificial feed and 75% of earthworm (D), and 100% of earthworm (E). Blood requreiment of erythrocytes, leukocytes and hemoglobin where hused by hematology analyzer and blood glucose by a spectrophotometer.  The results showed that the African catfish feed combination of artificial feed and earthworms have given significant effect(P<0.05) in the erythrocytes number but not significant effect (P>0.05) on the concentration of hemoglobin , leukocytes and blood glucose. Based on the results of this study it can be concluded that African catfish feed with artificial feed and earthworms (L. rubellus) with different percentage will have the amount of erythrocytes 1,22–2,52x 106 sel/mm3, leukocytes 102,2-135,1x 103 sel/mm3, hemoglobin 8,2-10,5 g/dl, and blood glucose 73,3-107,1 mg/L  still in the normal range.
PENGARUH BAHAN ORGANIK KOTORAN AYAM, BEKATUL, DAN BUNGKIL KELAPA MELALUI PROSES FERMENTASI BAKTERI PROBIOTIK TERHADAP POLA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BIOMASSA Daphnia sp. Izzah, Nailul; Suminto, -; Herawati, Vivi Endar
Journal of Aquaculture Management and Technology Vol 3. No 2 (2014): Journal of Aquaculture Management and Technology
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.478 KB)

Abstract

Daphnia sp. merupakan salah satu pakan alami yang potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan larva ikan pada pembenihan ikan air tawar. Bahanorganikkotoranayam, bekatul, danbungkilkelapa yangdifermentasi dengan bakteriprobiotik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan  pakan dan pertumbuhan Daphnia sp di dalam kultur.Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui pengaruh bahan organik kotoran ayam, bekatul, dan bungkil kelapa yang difermentasi terhadap pola pertumbuhandan produksi biomasa Daphnia sp.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni-Desember 2013 bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.Metode penelitian ini menggunakan eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)yang terdiri dari 5 perlakuan yang masing-masing 3 (tiga) kali ulangan. Media kultur yang digunakan adalah air dengan pemupukan kotoran ayam sebanyak 1,2 g/L. Perlakuan tersebut adalahpemberian pakan hasil fermentasi dari 1,2 g/L bekatul dan 0 g/L bungkil kelapa (A),  0,9 g/L bekatul dan 0,3 g/L bungkil kelapa (B), 0,6 g/L bekatul dan 0,6 g/L bungkil kelapa (C), 0,3 g/L bekatul dan 0,9 g/L bungkil kelapa (D), dan 0 g/L bekatul dan 1,2 g/L bungkil kelapa sebagai perlakuan E. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bahan organik, kotoran ayam, bekatul, dan bungkil kelapa melalui proses fermentasi probiotik berpengaruh terhadap pola pertumbuhan dan produksi biomassa Daphnia sp. Perlakuan E memberikan nilai terbaik dengan nilai (k)(0,26±0,01), puncak populasi (1888,89±70,71), fase kematian(1518,52±11,66), dan hasil produksi biomassa sebesar 158,50 mg/L. Namun, pada variabel lag phase menunjukan hasil terbaik pada perlakuan B sebanyak 1,35 hari.Daphnia sp .is one of live food organisms that potential to be developed on the availability of live food organisms for suitable fish larvae in the hatchery.The organics of chicken manure, rice bran and coconut cake that has been fermented using probiotic bacteria are expected to increase the feed utilization effeciency and the Daphnia sp. growth in the culture.The purpose of this study was to know the effect of organic matters of chickenmanure, rice bran and coconut cake fermented on the the growth pattern and biomass production of Daphnia sp.The experiment was started from June to Desember 2013 Aquaculture Laboratory in the Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University. The experimental method was employed in this research with completely randomized design (CRD) consisting of five treatments and three replicates, respectively. The cultrure media used was tap water with fertilyzed by chicken manure of 1.2 g/L. Those treatments were fermented feed inoculaion of 1.2 g/L rice bran and 0 g/L coconut cake (A), 0.9 g/L rice bran and 0.3 g/L coconut cake (B), 0.6 g/L rice bran and 0.6 g /L coconut cake (C), 0.3 g/L rice bran and 0.9 g/L coconut cake (D), and 0 g/L rice bran and 1.2 g/L coconut cake (E). This research results showed that the addition of organic manures, rice bran, and coconut cake through fermentation probiotics significantly different on the pattern of growth and biomass production of Daphnia sp. E treatment was given the best result with value (k)(0.26±0.01), the highest population (1888.89±70.71), death phase(1518.52±11.66), and the result of biomass production(158.5 mg/L). But in the variable of phase lag, B treatment showed the best result it was 1.35 days.
EFEK PERGANTIAN AIR DENGAN PERSENTASE BERBEDA TERHADAP KELULUSHIDUPAN, EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN BENIH MONOSEX IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Istiqomah, Dian Annisa; Suminto, -; Harwanto, Dicky
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.577 KB)

Abstract

Ikan nila (O. niloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mendapat perhatian besar bagi usaha budidaya perikanan terutama dalam usaha peningkatan gizi masyarakat di Indonesia. Peningkatkan produksi ikan diantaranya melakukan manajemen pakan, padat penebaran yang optimal dan manajemen kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  jumlah pergantian air media yang terbaik dan mengetahui pengaruh pergantian air pada media sebanyak 0, 50, 100, dan 150%/hari terhadap kelulushidupan, efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio dan pertumbuhan relatif  pada  ikan nila. Metode pada penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan rancangan acak lengkap 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A (0%), B (50%), C (100%), dan D (150%) per hari dengan pergantian air terus - menerus. Materi yang digunakan yaitu ikan nila yang diberikan wadah ember padat tebar 1 ekor per liter. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, diberikan secara at satiation. Parameter data kualitas air yang diukur meliputi DO, pH, suhu dan amonia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pergantian air yang baik pada pemeliharaan benih ikan nila dicapai pada 50, 100,150% /hari dengan nilai RGR (7.68±0.72), (7.95±0.89), (7.84±0.44), PER (0.94±0.04), (0.97±0.05), (096±0.06) EPP (38.39±1.47), (39.43±2.27), (38.82±2.42) SR (66.67±7.64), (70.00±5.00), (81.67±5.77)  dan TKP (84.58±6.30), (85.57±9.04), (84.13±5.55). Kualitas air pada media pemeliharaan yang meliputi suhu, DO, pH, dan amonia berada pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan nila. Tilapia fish (O. niloticus) is one of the commodities freshwater fish which gets huge attention for the fisheries business especially in the community nutrition improvement business in Indonesia. Things to consider to increase fish production are feed management,optimum stocking density and change management water quality. This research aims to know the amount of the best media water turn and knowing the effect of media water change as much as 0, 50, 100, and 150%/day over survival rate, the efficiency utilization of feed, protein efficiency ratio and relative growth in Tilapia fish. Method in this research of experimental design of randomized design complete over 4 treatments with 3 repetitions. The treatment given are  A (0%), B (50%), C (100%), and D (150%) per day water exchange. The materials used are Tilapia fish given solid bucket container with stocking density 1 ind/litre. Feeding was twice a day i.e. morning and afternoon, satiation given. Parameters of water quality data measured include DO, pH, temperature and ammonia. The exchange the best water on seed breeding of Tilapia fish achieved at 50, 100, 150%/day with the value of the RGR (7,68±0,72), (7,95±0,89), (7,84±0,44), PER (0,94±0,04), (0,97±0,05), (0,96±0,06), EPP (38,39±1,47), (39,43±2,27), (38,82±2,42)  SR (81,67±5,7), (70,00±5,00), (8,67±5,77), and TKP (84,58±6,30), (85,57±9,04), (84,13±5,55). Water quality maintenance media which include temperature, DO, pH, and ammonia are in the range that suitable for fish farming of tilapia.
PENGARUH BAKTERI KANDIDAT PROBIOTIK TERHADAP PERUBAHAN KANDUNGAN NUTRIEN C, N, P DAN K MEDIA KULTUR LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Pitrianingsih, Chairulina; Suminto, -; Sarjito, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.215 KB)

Abstract

Pemberian bakteri kandidat probiotik melalui media kultur dapat mempengaruhi kandungan nutrien karbon organik (C), Nitrogen, Phospat, Kalium, pertumbuhan dan kelulushidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakteri probiotik terhadap perubahan kandungan nutrien C, N, P, K, pertumbuhan dan kelulushidupan. Penelitian ini menggunakan kultivan lele ukuran 6 ± 0,5 cm dengan rata-rata 2,11 ± 0,5 gr. Kultivan dipelihara dalam baskom bervolume 25 L yang berisi air 20 L dengan kepadatan 20 ekor atau 1 ekor/1 L. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) perlakuan 3 (tiga) kali ulangan; perlakuan A (kepadatan bakteri 105 sel/mL), B (kepadatan bakteri 106 sel/mL), C (kepadatan bakteri 107 sel/mL), dan D (kepadatan bakteri 108 sel/mL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A (105 sel/mL) memberikan perubahan kandungan karbon organik terendah, dan perlakuan C (107 sel/mL) memberikan selisih perubahan kandungan N, P, K, pertumbuhan dan kelulushidupan tertinggi (P<0,05), yaitu kandungan karbon organik (42,02 ± 0,61), N (37,28 ± 0,37), P (80,37 ± 1,96), K (49,50 ± 0,72), SGR (2,58 ± 0,30) dan SR (91,67 + 2,89). Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bakteri probiotik melalui media kultur lele dengan kepadatan 107 dapat meningkatkan kandungan N, P, K, pertumbuhan dan kelulushidupan, namun masih belum dapat menurunkan kandungan karbon organic dalam media kultur lele dumbo (C. gariepinus).  The addition of probiotic bacteria candidates in culture medium able to affect nurient content of the carbon organic (C), N, P, K, growth and Survival Rate. The aim of this research for find out the effect of the addition of probiotic bacteria againts the changes of nutrient content C, N, P, K, growth and Survival Rate of Clarias gariepinus. This research was used Clarias gariepinus seeds with length average of 6 ± 0,5 cm and weight average of 2,11 ± 0,5 gr. The Clarias gariepinus seeds was cultured in the plastic basket of 25 L with total water volume 20 L.  This research was carried out a completely randomized design with the four treatments and three  replication. Those treatments were A (bacterial density 105 sel/mL), B (bacterial density 106 sel/mL), C (bacterial density 107 sel/mL) and D (bacterial density 108 sel/mL). The research result shown that the treatment A(105 sel/mL) gave the lowest results , and the treatment C (107 sel/mL) gave the highest N, P, K content, growth and survival (P<0,05), carbon organic content (42,02 ± 0,61), N (37,28 ± 0,37), P (80,37 ± 1,96), K (49,50 ± 0,72), SGR (2,58 ± 0,30) dan SR (91,67 + 2,89). Based on the result, it can be concluded that the use of probiotic bacteria through cat fish as medium with the density of 107 can increase the content of N, P, K, growth, survival rate, but it still has not been able to decrease the carbon organic in the African catfish culture medium (C. gariepinus).
PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM, AMPAS TAHU DAN TEPUNG TAPIOKA DALAM MEDIA KULTUR TERHADAP BIOMASSA, POPULASI DAN KANDUNGAN NUTRISI CACING SUTERA (Tubifex sp.) Fajri, Widyawati Nurul; Suminto, -; Hutabarat, Johannes
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.799 KB)

Abstract

Cacing sutera (Tubifex sp.) merupakan salah satu pakan alami yang dibutuhkan didalam pembenihan ikan khususnya pada fase larva, karena mempunyai kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kotoran ayam, ampas tahu dan tepung tapioka dalam media kultur terhadap produksi biomassa, populasi dan kandungan nutrisi cacing sutera (Tubifex sp.). Penelitian ini menggunakan design Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan. Perlakuan-perlakuan itu adalah Perlakuan A (kotoran ayam 100%), B (kotoran ayam 50%, ampas tahu 35%, tepung tapioka 15%), C (kotoran ayam 50%, ampas tahu 25%, tepung  tapioka 25%) dan D (kotoran ayam 50%, ampas tahu 15% dan tepung tapioka 35%). Kotoran ayam, ampas tahu dan tepung tapioka dimasukkan kedalam 12 wadah plastik dengan ukuran 50x13x10 cm dengan luasan 0,065 m2, dialiri air dengan kecepatan aliran 0,35 L/menit. Media tersebut ditebari cacing sebanyak 10 gram/wadah, dipelihara selama 52 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kotoran ayam, ampas tahu dan tepung tapioka berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi biomassa, populasi dan kandungan nutrisi cacing sutera (Tubifex sp.). Perlakuan B memberikan nilai populasi tertinggi yaitu sebesar 21.712,33±753,69 individu/0,065m2. Produksi biomassa dan kandungan nutrisi memberikan nilai tertinggi pada perlakuan C sebesar 70,65±3,49 gram/0,065m2 dan 54,49±1,19%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan kotoran ayam, ampas tahu dan tepung tapioka dapat meningkatkan produksi biomassa, populasi dan kandungan nutrisi cacing sutera. Silk worm (Tubifex sp.) is one of live food organism required in  fish hatchery during the larval stage, because it has the good nutrition content  for the growth of larvae. The purpose of this research was to examine the effect of culture the addition of chicken manure, tofu waste and tapioca in culture media on biomass production, population and nutrition content of silk worm (Tubifex sp.). This research was used Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replicates, respectively. Those treatments were A (100% chicken manure); B (50% chicken manure, 35% tofu waste and 15% tapioca); C (50% chicken manure, 25% tofu waste and 25% tapioca); and D (50% chicken manure, 15% tofu waste and 35% tapioca). Chicken manure, tofu waste and tapioca were placed in 12 container plastics with the same size of 50x13x10 cm (0,065m2 in area). The container was irrigated by circulation water system on discharge  0,35 L/min. The media was stocked by silk worm of 10 gram/container and than cultured during 52 days. The results showed that the addition of chicken manure, tofu waste and tapioca significant effect (P<0,01) on biomass production, population and nutrition content of silk worm (Tubifex sp.). The treatment B was the highest population value of 21.712,33±753,69 individual/0,065 m2. The highest biomass production and nutrition content in the treatment C of 70,65±3,49 gram/0,065 m2 and 54,49±1,19 %. Based on the results, it can be concluded that the addition of chicken manure, tofu waste and tapioca can to be increased the biomass production, population and nutrition content of silk worm.
PENGARUH Chlorella sp. DARI HASIL PENCUCIAN BIBIT SEL YANG BERBEDA DALAM FEEDING REGIMES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) Budianto, Panji; Suminto, -; Chilmawati, Diana
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.717 KB)

Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya kerapu macan adalah tingkat mortalitas yang tinggi pada fase larva.  Kematian larva diduga karena ukuran dan kandungan nutrisi pakan alami yang diberikan kurang sesuai dengan kebutuhan larva, serta adanya kontaminasi berupa bakteri dan mikroorganisme lain didalam pakan alami yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Chlorella  sp. dari hasil pencucian bibit sel yang berbeda dalam feeding regimes terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva  kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dan mengetahui tingkat pencucian sel Chlorella sp. terbaik yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan. Metode penelitian adalah eksperimental laboratoris menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan.  Perlakuan itu adalah pemberian Chlorella  sp. tanpa pencucian (A), pemberian Chlorella sp. hasil pencucian 1 kali (B), pemberian Chlorella sp. hasil pencucian 2 kali (C), dan pemberian Chlorella sp. hasil pencucian 3 kali (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Chlorella  sp. dari hasil pencucian bibit sel kedalam feeding regimes tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang relatif, tetapi berbeda nyata terhadap tingkat kelulushidupan. Nilai pertumbuhan panjang relatif pada masing-masing perlakuan adalah 21,48±0,20 %/hari pada perlakuan A,  21,36±0,21 %/hari pada perlakuan B, 21,52±0,24 %/hari pada perlakuan C, dan 21,54±0,20%/hari pada perlakuan D. Nilai terbaik pada variabel kelulushidupan larva kerapu macan ditunjukkan pada perlakuan D dengan tingkat kelulushidupan larva D10 mencapai 7,78±0,19%, dibandingkan pada perlakuan A sebesar 5,22±0,51%. One of the problems of brown-marbled grouper culture were high mortality rate in the larval stage.  The mortality of larval stage assumed due to the size and nutritional content of live food was given less suitable for larvae requirements, as well as the presence of contaminants such as bacteria and other microorganisms in live food. The aims of this research was to know the effect of Chlorella sp. of the results different cell washing seeds in to feeding regimes on the growth and survival rate of brown-marbled grouper  (E. fuscoguttatus) larvae and to determine the best effect of the level of cell washing Chlorella sp. on growth and survival rate. The experiment method was used in this research by completely randomized design (CRD) with four treatments and three replicates respectivaly.  Those treatment were the addition of Chlorella sp. without cells seed washing (A), addition of Chlorella sp. with one times washed (B), addition of Chlorella sp. with two times washed (C), and addition of Chlorella sp. with three times washed (D). The results of research on showed that addition of Chlorella sp. with washed treatment in feeding regimes had no significant effect on the growth of brown-marbled grouper, but the significantly effect on the survival rate.  The growth valeu of relative length in the treatments, respectively were 21.48 ± 0.20 %/day on treatment A, 21.36 ± 0.21 %/day in treatment B , 21.52 ± 0.24 %/day in treatment C, and 21.54 ± 0.20 %/day in the treatment variable D. However, the best result on the survival rate of brown-marbled grouper larvae shown in treatment D with D10 larval survival rate reached 7.78 ± 0.19%, compared to treatment A was 5.22 ± 0.51%.
PEMANFAATAN BERBAGAI JENIS MAKROALGA UNTUK PERTUMBUHAN ABALON (Haliotis squamata) DALAM BUDIDAYA PEMBESARAN Nurfajrie, -; Suminto, -; Rejeki, Sri
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.492 KB)

Abstract

Pemanfaatan makroalga sebagai pakan alami diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan abalon. Pengaruh jenis pakan rumput laut yang berbeda terhadap pertumbuhan panjang maupun berat mutlak, laju pertumbuhan harian, kelulushidupan, rasio konversi pakan  dan kualitas air yang mendukung telah dianalisa dan diobservasi pada penelitian.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Pakan yang digunakan pada perlakuan adalah Gracilaria verucosa (A); Euchema spinosum (B); Ulva sp (C); Gracilaria arcuata (D). Pakan tersebut diberikan sebanyak 20% dari total biomassa. Biota Abalon dengan berat rata-rata 13,45±1,06 g dan panjang rata-rata 4,32±0,07 cm sebanyak 20 ekor dimasukkan ke dalam keranjang yang berukuran 0,12 m3 yang menggunakan shelter dengan masa pemeliharaan selama 56 hari. Penelitian dilakukan di Balai Budidaya Laut, Sekotong, Lombok.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A memberikan hasil terbaik dengan laju pertumbuhan harian terbaik (0.11±0.00 g/hari), pertumbuhan bobot mutlak (6,36±0.09 g), pertumbuhan panjang mutlak (0,50±0,02 cm), fcr (25,54±1,47) dan kelulushidupan (98,33±2,89%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis pakan rumput laut yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05), terhadap pertumbuhan, dan FCR abalon. The utilization of macroalga as a natural feed of abalone is expected to increase the growth. Effect of the type of seaweed different feed on the growth of absolute length and weight, daily growth and survival rate.This research was done to find out the effects of different type of macroalga as natural feed and the growth, survival rate of abalone, and its Food Conversion Rate (FCR). A completely randomized design was applied in this experiment with 4 treatments and each treatment was replicated 3 times.  The treatment were Gracilaria verucosa (A); Euchema spinosum (B); Ulva sp (C); Gracilaria arcuata (D). The feed was given 20% of the total biomass. Abalone was average weight of 13,45±1,06 g and  average weight of 4,32±0,07 cm were used in this experiment. The stocking density was 20 abalone/basket (0.12m3). The research was done for 56 days in Marine Research Centre, Sekotong, Lombok.The results showed that different type of seaweeds were significantly affected (P<0,05) the growth in weight and lenght of abalone. The best result was at treatment A (Gracilaria verucosa) which showed that spesific growth rate, absolute weight, absolute length, survival rate and FCR were 0.11±0.00 g/day, 6,36±0.09 g, 0,50±0,02 cm, 98.33±2.89% and 25.54±1.47, respectively . 
PENGGUNAAN BAKTERI KANDIDAT PROBIOTIK PADA PAKAN BUATAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Rahmawan, Mohamad Elvino Andi; Suminto, -; Herawati, Vivi Endar
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.447 KB)

Abstract

Pemberian bakteri kandidat probiotik yang berasosiasi di dalam usus lele dumbo (Clarias gariepinus) pada pakan buatan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan didalam kultur lele dumbo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakteri probiotik terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan, kelulushidupan lele dumbo (C. gariepinus) dan untuk mengetahui jenis bakteri terbaik. Bakteri probiotik yang digunakan adalah Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Pseudomonas putida dimana bakteri tersebut telah di isolasi dari dalam usus lele dumbo. Variabel yang dikaji meliputi efisiensi pemanfaatan pakan, laju pertumbuhan spesifik harian (Specific Growth Rate), dan kelulushidupan (Survival Rate). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu perlakuan A (kontrol), B (bakteri probiotik Bacillus subtilis ), C (bakteri probiotik Bacillus licheniformis), dan D (bakteri probiotik Pseudomonas putida) dengan kepadatan bakteri probiotik yang diberikan pada masing-masing perlakuan sebanyak 107 sel/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B memberikan nilai efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), (SGR) dan kelulushidupan (SR) tertinggi (P<0,05), yaitu dengan nilai (67,32 ± 2,63%), (2,95 ± 0,15%) dan (95,00 ± 5,00%). Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bakteri kandidat probiotik penggunaan bakteri kandidat probiotik memberikan pengaruh nyata terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan lele dumbo, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan lele dumbo. Serta bakteri Bacliius subtilis dengan kepadatan 107 sel/ml dapat meningkatkan nilai EPP, SGR dan SR selama 56 hari pemeliharaan lele dumbo. The addition of probiotic bacteria candidate assosiated in the catfish intestine (Clarias gariepinus) in the artificial feed was able to incrased on feed utilization efficiency (EPP), specific growth rate and survival rate in the culture catfish. The aims of this research was to find out the effect of addition  probiotic bacteria on feed utilization efficiency (FUE), specific growth rate (SGR), survival rate (SR) and to know best bacteria strain. Probiotic bacteria in uses is Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Pseudomonas putida where probiotic bacteria the has in isolation in the catfish intestine. The variables examined included the value of the efficiency of feed utilization (EPP), the specific growth rate (SGR) and survival rate (SR). This research uses 4 treatment and 3 replicates, that is treatment A (control), B (probiotic bacteria Bacillus subtilis), C (probiotic bacteria Bacillus licheniformis), and D (probiotic bacteria Pseudomonas putida) with density probiotic bacteria in the given each treatment as much 107 sel/ml. The result of this research in  the treatment B showed that efficiency of feed utilization score, growth and  highest survival rate (P<0,05), that is EPP (67,32± 2,63%), SGR (2,95 ± 0,15%) dan SR (95,00 ± 5,00%). Besed from the result showed that utilization of bacteria probiotic candidate of different feed utilization efficiency and spesifik growth on significantly different effect (P<0,05), but not significantly of survival rate Clarias gariepinus. Bacteria Bacillus subtilis to synthetic feed with density 107 sel/ml can be increase EPP, SGR and SR to maintenancy catfish during 56 day.