Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Isu Dinasti Politik pada Pilkada Serentak 2020 di Media Daring: Analisis Isi Pemberitaan Kompas.com Ningtyas Septiani Putri; Helmi Hidayat; R. Cecep Romli
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22988

Abstract

Pemberitaan dinasti politik menjadi diskusi popular dan akademis dalam Pilkada serentak 2020 sejak majunya anggota keluarga Presiden dan Wakil Presiden dalam ajang kontestasi politik di Indonesia. Demikian halnya Kompas.com yang sangat intens memberitakan isu dinasti politik ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus memilah kategori berita yang paling dominan dan sikap Kompas.com dalam mengemas pemberitaan isu dinasti politik. Metode yang digunakan adalah analisis isi dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan imbangnya jumlah paragraf berita yang mendukung pasangan calon berlatar dinasti politik dan sekaligus pemberitaan yang mengkritiknya, yakni sebanyak 300 paragraf dan 296 paragraf. Sedangkan sikap penulisan yang dominan adalah kategori netral yakni sebanyak 520 paragraf atau 38.23%. Dengan kata lain, meski pemberitaan media Kompas.com dapat disimpulkan independen, berimbang dan mengulasnya sesuai kebenaran factual secara kritis, tetapi Kompas.com tidak menolak adanya praktik dinasti politik tersebut terjadi dalam kontestasi pilkada serentak 2020.
MENGUATKAN PANCASILA, MENATA KEMAJEMUKAN BANGSA R. Cecep Romli
Harmoni Vol. 16 No. 1 (2017): Januari-Juni 2017
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.372 KB) | DOI: 10.32488/harmoni.v16i1.69

Abstract

Saat ini Indonesia tengah menatap secercah harapan akan pembangunan berkeadilan. Untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir era reformasi, pembangunan infrastruktur (seperti jalan tol, rel kereta, pelabuhan, bandara dan pembangkit listrik) yang semula terpusat di Jawa digenjot secara merata di seluruh persada Nusantara. Targetnya, agar pertumbuhan ekonomi meningkat secara merata, sehingga menekan jurang ketimpangan. Seiring dengan itu, gini ratio (ketimpangan pengeluaran) pun mulai ada penurunan. Pada September 2016 gini ratio perkotaan tercatat 0,409, turun dari gini ratio Maret 2016 sebesar 0,410. Sedangkan gini ratio pedesaan turun dari 0, 327 pada Maret 2016 menjadi 0,316 pada September 2016, menandakan tingkat pemerataan di desa lebih baik dibanding di kota. Kendati masih sangat tipis, menurut Kepala BPS, Suhariyanto, turunnya gini ratio ini karena adanya perbaikan dalam pengeluaran di berbagai daerah dan perbaikan pemerataan pembangunan.
Beralih ke Haluan Islamisme: Gen Z, Media Sosial & Intoleransi di Indonesia R Cecep Romli
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 22, No 1 (2018): Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v22i1.12045

Abstract

Saat ini, politik identitas dan islamisme tampak menguat pada banyak kanal media sosial. Tulisan ini ingin mencermati sejauhmana mainstream moderatisme NU dan Muhammadiyah digerogoti oleh intoleransi Islamisme. Berpijak pada data berbagai  survei—dan merujuk pada definisi islamisme dari Mozaffari —, ditemukan bahwa tak sedikit pengajar serta siswa dan mahasiswa (generasi Z) yang merasa dekat dengan NU dan Muhammadiyah, namun bersimpati atau bahkan “menyeberang” ke haluan islamisme.Kata Kunci: Gen Z, Islamisme, Moderatisme, Kampanye, Media Sosial, Industri Kebencian
Saya Cinta Muslim dan Non Muslim: Potret Dakwah Moderat Dai Global Habib Ali Al-Jufri Zainal Abidin R. Cecep Romli; Rd. Ima Mariam Parida
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol 26, No 2 (2022): Dakwah: Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v26i2.29323

Abstract

Artikel ini bermaksud mengulas sejumlah isu kontroversial dari ceramah-ceramah dan karya tulis Habib Ali Al-Jufri, seorang ulama yang diakui luas sangat otoritatif sekaligus da‘i “seleb”—follower akun media sosialnya lebih dari 12 juta. Habib Ali termasuk ulama yang tidak menghindar dari isu-isu keagamaan yang dianggap “tabu” dan sensitif, yang hampir tak pernah dibicarakan dalam pengajian-pengajian tradisional, misalnya isu tentang mencintai orang kafir termasuk tentang ragam kekafiran, hukuman mati bagi orang murtad, khilafah, ucapan selamat natal, dan prinsip kemanusiaan di atas keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode tafsir maudhu‘i (tematik) dan analisis konten untuk mengulas dan membandingkan pandangannya dengan pandangan para ulama lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan, walau tak jarang membidik dan berupaya memberi jawaban atas isu-isu tabu, namun ceramah-ceramahnya yang memberi tawaran moderat tetap diterima luas dan disukai jamaahnya, sehingga ia berperan penting dalam upaya menebar ajaran Islam yang penuh cinta dan humanis serta dalam mencegah polarisasi dan perpecahan umat. Ini antara lain berkat ilmunya yang begitu luas terkait Al-Quran, hadis, biografi Nabi dan sahabat, fiqih dan tasawuf. 
Isu Dinasti Politik pada Pilkada Serentak 2020 di Media Daring: Analisis Isi Pemberitaan Kompas.com Putri, Ningtyas Septiani; Hidayat, Helmi; Romli, R. Cecep
Jurnal Studi Jurnalistik Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Faculty of Da'wa and Communications Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22988

Abstract

Pemberitaan dinasti politik menjadi diskusi popular dan akademis dalam Pilkada serentak 2020 sejak majunya anggota keluarga Presiden dan Wakil Presiden dalam ajang kontestasi politik di Indonesia. Demikian halnya Kompas.com yang sangat intens memberitakan isu dinasti politik ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus memilah kategori berita yang paling dominan dan sikap Kompas.com dalam mengemas pemberitaan isu dinasti politik. Metode yang digunakan adalah analisis isi dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan imbangnya jumlah paragraf berita yang mendukung pasangan calon berlatar dinasti politik dan sekaligus pemberitaan yang mengkritiknya, yakni sebanyak 300 paragraf dan 296 paragraf. Sedangkan sikap penulisan yang dominan adalah kategori netral yakni sebanyak 520 paragraf atau 38.23%. Dengan kata lain, meski pemberitaan media Kompas.com dapat disimpulkan independen, berimbang dan mengulasnya sesuai kebenaran factual secara kritis, tetapi Kompas.com tidak menolak adanya praktik dinasti politik tersebut terjadi dalam kontestasi pilkada serentak 2020.