Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi

PENTINGNYA KEPUASAN KERJA Sunarta Sunarta
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi Vol. XVI No. 2 Agustus 2019
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.038 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v16i2.27421

Abstract

Abstrak: Pentingnya Kepuasan Kerja. Upaya meraih kepuasan kerja penting baik bagi individu maupun organisasi. Ditinjau dari individu, kepuasan kerja tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan yang menyenangkan, namun juga berhubungan dengan kebahagiaan dan kesehatan. Ditinjau dari organisasi, kepuasan kerja pegawai berhubungan dengan produktivitas, perilaku kerja positif, mengendalikan turn over dan kinerja. Kerja baik dalam pendekatan transaksional maupun relasional melibatkan dua pihak yaitu pegawai dan organisasi, sehingga kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor dari sisi pegawai dan organisasi. Upaya saling memahami menjadi penting untuk meraih kepuasan kerja yaitu bagaimana organisasi memahami kebutuhan, keinginan dan harapan pegawainya, serta bagaimana pegawai memahami tujuan bersama antara dirinya dengan organisasi. Komunikasi diperlukan sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman antara pegawai dan organisasi.  Abstract: The Importance of Job Satisfaction. Efforts to achieve job satisfaction are important for both individuals and organizations. In terms of individuals, job satisfaction is not only related to pleasant work, but also related to happiness and health. In terms of organization, employee job satisfaction is related to productivity, positive work behavior, controlling turnover and performance. Work in both the transactional and relational approaches involves two parties, namely employees and the organization, so job satisfaction is influenced by factors in terms of employees and the organization. Efforts to understand each other are important for achieving job satisfaction, namely how the organization understands the needs, desires and expectations of its employees, and how employees understand the shared goals between themselves and the organization. Communication is needed as a means to increase understanding between employees and organizations.Jika Anda menyusun daftar pustaka menggunakan standar American Psychological Association (APA), Anda bisa copy paste teks dibawah ini untuk Anda masukkan pada bagian daftar pustaka Anda!Sunarta, S. (2019). Pentingnya Kepuasan Kerja. Efisiensi-Kajian Ilmu Administrasi, 16(2), 63-75. https://doi.org/10.21831/efisiensi.v16i2.27421
Pentingnya Memberdayakan Pegawai dalam Konteks Perubahan Sunarta Sunarta
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi No. 1 Volume IX, Februari 2009
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6813.526 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v9i1.3953

Abstract

Dalam implementasi pemberdayaan pegawai diperlukan tingkat kejujuran yang tinggi, keterbukaan, dan integritas pada manajemen puncak, sehingga pemberdayaan bukan sekedar pernberian delegasi dar; pimpinan kepada pegawai dibawahnya, tetapi lebih pada apa dan bagaimana sistem nilai dalam organisasi tersebut dipatuhi. Proses pemberdayaan pegawai suatu organisasi, dapat dilakukan melalui lima tahap: (1) proses diseminasi informasi (informing), tahap (2) proses konsultasi (consulting), tahap (3) proses pengumpulan ide (sharing). tahap (4) proses pendelegasian (delegating). dan tahap (5) proses pemberdayaan (empowering). Ada empat komponen atrlbut pokok organisasi perusahaan yang harus segera diperbaiki jika ingin tetap eksis dalam kancah persaingan global. yakni (1) berorientasi pada pelanggan dan kualitas (customer and quality driven), (2) efektivitas pendapatan dan biaya (revenue and cost effective), (3) kecepatan dan fleksibilitas dalam merespon perubahan pasar (fast and flexible in responding to market changes), dan melakukan inovasi secara berkelanjutan (continually innovating).  Keberhasilan organisasi yang hidup di masa kini dan masa mendatang akan ditentukan oleh faktor kecepatan, fleksibilitas, integritas, dan inovasi dalam memenangkan setiap pesaingan. Sebuah paradigma baru organisasi moderen menganggap bahwa setiap orang adalah pemimpin (leadership from everybody), sehingga melalui pembentukan mindset tersebut pegawai berkesempatan memacu mengembangkan bakat kepemimpinannya. Oengan berkembangnya potensi sebagai pemimpin don mampu mengembangkan kualitas, kompetensi, serta komitmen yang ada pada setiap pegawai, maka akan mempermudah di dalam melakukan alignment visi pribadinya dengan visi organisasi dimana pegawai tersebut bernaung.
Konflik dalam Organisasi (Merugikan Sekaligus Menguntungkan) Sunarta Sunarta
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi No. 1 Volume X, Februari 2010
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10488.028 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v10i1.3969

Abstract

Konflik merupakan realita hidup, mau tidak mau, suka ataundak suka, cepat atau lambat pada suatu saat dalam menjalani kehidupannya setiap orang pasti akan menghadapi. Dalam kehidupan sehari-hari, konflik dapat timbul kapan saja dan dimana saja. Konflik juga bisa dialami oleh siapa saja tidak pandang bulu, orang tua, remaja, anak-anak, pria, wanita, orang terpelajar, orang awam, orang mtskin, jutawan atau siapapun yang hidup di tengah pergaulan umum pasti akan menghadapi dan mengalami konflik. Ada beberapa jenis konflik yang umum dan sering muncul dalam suatu organisasi/perusahaan antara lain: (1) konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person-role conflict), (2) konflik antar peranan (inter­role conflict), (3) konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict), (4) konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict). Berdasarkan sumbemya, konflik dalam organisasi muncul karena beberapa sebab seperti: (1) konflik individu, (2) konflik antar individu, (3) konflik kelompok, (4) konflik antar kelompok, (5) konflik organisasi, dan (6) konflik kelompok dengan organisasi. Konflik dapat bersifat negatif (merugikan) tetapi sekaligus dapat pula bersifat positif (menguntungkan), tergantung bagaimana mengelolanya. Akibat positif konflik organisasi antara lain: (1) organisasi menjadi lebih dinamis, (2) sebagai pengalaman berharga, (3) pimpinan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, (4) melahirkan pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif, (5) menumbuhkan sikap toleransi. Secara negatif konflik dapat mengakibatkan: (1) komunikasi organisasi terhambat, (2) kerjasama organisasi menjadi terhalang, (3) aktivitas produksi dan distribusi terganggu, (4) memunculkan saling curiga, salah paham, dan intrik, (5) individu yang berkonflik merasakan cemas, stres, apatis, dan frsutasi, (6) stres yang berkepanjangan menyebabkan orang yang sedang berkonflik akan menarik din dari pergaulan dan mangkir dari pekerjaan.