Desni Yuniarni
Universitas Tanjungpura

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN GURU PAUD DALAM MEMINIMALISIR DAMPAK GADGET PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL Desni Yuniarni
Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 1 (2019): Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/yby.3.1.1-6

Abstract

Anak usia dini yang lahir pada era milineal ini adalah anak-anak yang termasuk generasi Z, dimana mereka sangat akrab dengan berbagai teknologi, diantaranya gadget. Gadget merupakan salah satu teknologi canggih yang memiliki berbagai macam fitur menarik, terutama bagi anak-anak. Berbagai fitur yang ditawarkan memiliki dampak positif bagi perkembangan anak usia dini. Anak dapat bermain sambil belajar dengan memainkan permainan-permainan yang dapat menstimulasi aspek kognitif, motorik halus, seni, bahasa bahkan aspek perkembangan nilai, agama dan moral. Namun, tidak semua aspek perkembangan dapat terstimulasi melalui permainan yang terdapat dalam gadget, yaitu sosial emosional, bahasa dan motorik kasar. Penggunaan gadget yang sifatnya personal dan individual berdampak negatif bagi perkembangan anak, karena minimnya interaksi dengan orang lain. Padahal dalam berinteraksi dengan orang lain, anak akan belajar menghargai orang lain, belajar bekerja sama, menyesuaikan diri dan menerima pendapat orang lain. Hal-hal positif yang tidak terdapat dalam gadget tersebut, malahan terdapat dalam permainan tradisional yang dewasa ini sudah jarang dimainkan lagi oleh anak-anak. Disnilah peran guru PAUD dalam mengenalkan berbagai permainan tradisional di PAUDnya, agar anak tidak terpaku pada permainan di gadget, tetapi beralih ke permainan tradisional yang sarat unsur positifnya, bahkan sekaligus dapat menanamkan nilai-nilai kearifan lokal daerahnya.
MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS SUMBER DAYA ALAM KHAS KALBAR DALAM PEMBELAJARAN DI PAUD Ferry Hadary; Desni Yuniarni; Reine Suci Wulandari; Sarma Siahaan; Desti Mawarni
Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 1 (2019): Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/yby.3.1.34-52

Abstract

odrat anak adalah bermain. Setiap aktivitas yang dilakukan anak berbentuk berbagai permainan yang mengasyikkan, baik itu dimainkan sendirian maupun bersama dengan orang lain. Dalam konteks permainan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara anak-anak di tahun 90an dengan anak anak-anak generasi Z yang hidup di masa sekarang, yang dikenal dengan era digital. Perbedaan tersebut terlihat dari jenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak. Anak-anak di era digital lebih banyak mengisi waktu luang mereka dengan berbagai aktivitas permainan yang berkaitan dengan digital, seperti permainan yang terdapat di dalam gadget atau smart phone. Berbagai hasil penelitian mengungkapkan dampatk negatif bagi anak dalam penggunaan gadget tersebut, diantaranya adalah content games yang banyak mengandung unsur yang tidak mendidik. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat mengurangi dampak gadget bagi anak adalah dengan menyediakan content permainan yang mengandung unsur edukatif. Adanya multimedia interaktif berbasis sumber daya alam khas Kalimantan Barat dalam pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini. Melaluimultimedia interaktiftersebut, guru dapat mengenalkan berbagai permainan edukatif kepada anak usia dini, sehingga tidak hanya bermanfaat untuk mengenalkan berbagai kekayaan alam khas daerahnya, namun juga dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadapdaerahnya. Adanya multimedia interaktif tersebut diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap pemakaian gadget oleh anak usia dini
Student Teachers' Views on the Skills of Creating Hyper-content Modules for Prospective Early Childhood Teachers Andini Linarsih; Dian Miranda; Marmawi Marmawi; Lukmanulhakim Lukmanulhakim; Desni Yuniarni
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 7, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jin.v7i2.6001

Abstract

Technology integration in the classroom is indispensably important to enhance the transfer of information in the class. One of the technology-integrated media that can train student-teachers ‘creativity and their computitional thinking is e-module hypercontent. This study investigates the student teacher of early childhood education’ voices regarding the benefits of e-module hypercontent after they completed their e-module hyperconten training. The data was collected through a questionaire. The result indicates that 60% of participants felt that the training material this time was very much needed for future career development, and they felt that the material provided was easy so that their skills in making PAUD learning media in the form of hypercontent e-modules increased.
Muatan Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini dalam video Upin-Ipin Musim 15 Dian Miranda; Andini Linarsih; Desni Yuniarni
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 6 (2023): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i6.5724

Abstract

Banyaknya jumlah populasi penduduk Indonesia yang menggunakan Yotube termasuk anak-anak dapat menjadi hal positif maupun negative dalam perkembangan kepribadian anak, salah satunya perkembangan social-emosionalnya. Dengan menonton anak dapat mempelajari banyak hal dan meniru perilaku tokoh-tokoh yang ada dalam video. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stimulasi perkembangan aspek social-emosional anak usia dini dalam video “Upin-ipin musim 15 full movie-upin ipin rajin menyimpan bijak belanja” Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dan di analisis menggunakan analisis konten. Hasil penelitian menunjukan terdapat total 41 kalimat dan gambar yang mencontohkan perilaku social emosional yang harus dikuasai oleh anak usia 5-6 tahun, namun selain itu dalam film tersebut juga terdapat sebanyak 15 kalimat dan gambar yang mencontohkan perilaku social emosional yang kurang baik (kurang sesuai) yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak usia 5-6 tahun. Dengan demikian film Upin-Ipin yang menjadi fokus dalam penelitian ini dapat menstimulasi perilaku social-emosional yang baik, namun tetap memerlukan bimbingan dalam menontonnya karena juga terdapat contoh perilaku yang kurang sesuai yang mungkin saja dapat ditiru oleh anak.