Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Perawatan Luka Modern pada Pasien Ulkus Diabetikum: Sebuah Studi Kasus Intervensi Keperawatan Riza Nuraeni Putri; Nur Hidayat; Dedi Supriadi; Henri Setiawan
INDOGENIUS Vol 2 No 2 (2023): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v2i2.250

Abstract

Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Perawatan Luka Modern pada pasien ulkus diabetikum dengan pendekatan asuhan keperawatan secara komprehensif. Metode: Metode yang dilakukan dalam studi kasus ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan asuhan keperawatan secara komprehensif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang pasien dengan masalah gangguan integritas kulit pada penderita ulkus diabetikum. Pasien merupakan Tn.J, jenis kelamin laki-laki, umur 67 tahun, lama menderita DM 25 tahun. Jenis intervensi dilakukan dengan memberikan perawatan luka Modern terhadap luka ulkus diabetikum dengan menggunakan salep Metcovazin setiap pagi pada pukul 08.00-09.00 WIB selama 14 hari dimulai dari tanggal 30 Mei hingga 12 Juni 2023 secara berturut-turut di Dusun Sukamaju Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Pengumpulan data dilakukan melalui 3 tahap yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Luka ulkus diabetikum ini diukur dengan menggunakan (BWAT) Bates-Jansen Wound Assesment Tool. Hasil: Masalah keperawatan yang muncul berupa gangguan integritas kulit berhubungan dengan ulkus didukung oleh data objektif berdasarkan buku SDKI (2017) yaitu kerusakan jaringan dan lapisan kulit. Hasil dari intervensi yang dilakukan oleh peneliti terdapat penurunan Gangguan Integritas Kulit setelah diberikan intervensi perawatan luka modern selama 2 minggu dari tanggal 30 Mei hingga 12 Juni 2023 dengan adanya granulasi pada luka dan warna luka semakin memerah. Kesimpulan: Intervensi Perawatan Luka Modern Wound Dressing efektif dalam mengatasi Gangguan Integritas Kulit pada pasien Ulkus Diabetikum dibuktikan dengan adanya granulasi pada kaki pasien secara objektif. Selain itu, peneliti tidak menemukan kesenjangan antara fakta dan teori yang sehingga penelitian ini tidak bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Studi Kasus Status Psikososial pada Keluarga Pasien Diabetes Mellitus Aditya Nur Wahyuni; Suhanda Suhanda; Dedi Supriadi
INDOGENIUS Vol 2 No 2 (2023): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v2i2.255

Abstract

Tujuan: studi kasus ini adalah untuk menggambarkan hasil pengkajian status psikososial berhubungan dengan cemas pada keluarga pasien DM Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yang berbentuk studi kasus yang menganalisis status psikososial cemas pada keluarga Diabetes mellitus. Subjek pada penelitian ini adalah 3 orang klien dengan 1 penderita Diabetes Mellitus yang mengalami masalah kecamasan di Dusun Sukamaju 06/08 Desa Sukamaju Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran Data yang dianalisa dikumpulkan dan dikaitkan dengan konsep, teori serta prinsip secara relevan, sehingga dapat ditentukan kesimpulan dalam memperoleh masalah keperawatan. Instrumen yang digunakan yaitu berupa Kuesioner HARS. Hasil: Hasil pengkajian menunjukan bahwa keluarga pasien DM mengalami masalah pada status psikososial berhubungan dengan cemas, hal ini didukung oleh data objektif berdasarkan hasil kuesioner HARS yang menunjukan skor 34 untuk Tn.J dengan interpretasi cemas berat, skor 24 untuk Ny.S klien dengn interpretasi cemas sedang dan untuk An.C pasien skor 12 dengan interpretasi cemas ringan. Kesimpulan: Pengkajian yang dilakukan diduga efektif dalam menganalisis status psikososial cemas pada keluarga DM. Secara teoritis, penelitian ini tidak bertentangan dengan penelitian sebelumnya sehingga dapat menjadi rujukan dalam penelitian yang akan datang. Sedangkan, secara klinis, pengkajian yang dilakukan untuk menganalisis status psikososial cemas keluarga pasien DM dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengkajian keperawatan untuk mengetahui status psikososial cemas pada keluarga dengan gangguan psikososial cemas.
Edukasi dan Pelatihan Kader Tentang Penggunaan Alat Pengukuran Tekanan Darah Untuk Pencegahan Hipertensi jajuk kusumawaty kusumawaty; Dedi Supriadi; Yanti Srinayanti; Lilis Lismayanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5988

Abstract

Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan darah diastolik >90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi adalah dengan cara rutin mengecek tekanan darah. Tujuan kegiatan pengabdian masyrakat ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai hipertensi, juga menambah kemampuan kader dalam pengukuran tekanan darah. Metode: identifikasi jumlah kader dan mengumpulkan kader yang diperlukan, identifikasi pengetahuan kader dengan pre-test, edukasi dengan metode ceramah dan tanya jawab, pelatihan penggunaan alat pengukuran tekanan darah, evaluasi dengan memberikan post-test dan mengamati kegiatan. Hasil: Kader yang mengikuti kegiatan berjumlah 8 orang, rata-rata pengetahuan kader sebelum dilakukan edukasi adalah pengetahuan cukup dan rata-rata pengetahuan kader setelah dilakukan edukasi adalah pengetahuan baik. Kesimpulan: Adanya peningkatan pengetahuan kader mengenai hipertensi, dan kader menjadi bisa menggunakan alat pengukuran tekanan darah.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Anak yang Mengalami Pemasangan Infus Dedi Supriadi; Reffi Nantia Khaerunnisa; Rizki Melati Sukma; Elis Shopatilah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerimaan keluarga terhadap anggotanyamerupakan suatu bentuk dukungan keluarga. Salah satu tindakanyang menimbulkan kecemasan dan ketakutan serta rasa tidaknyaman bagi anak akibat nyeri yang dirasakan adalah tindakanpemasangan infus. Penyebab utama yang menimbulkan kecemasanpada anak adalah ketakutan tentang tubuh yang disakiti dan rasanyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungandukungan keluarga dengan respon cemas anak usia sekolah yangmendapatkan tindakan pemasangan infus. Metode: Penelitian inimenggunakan jenis penelitian analitik kuantitatif denganmenggunakan pendekatan Cross Sectional dan teknik pengambilantotal sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untukmengetahui dukungan keluarga dan tingkat kecemasan pasien yangsudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Populasi dalam penelitianini adalah keluarga anak sekolah yang dirawat di Rumah sakitbulan Mei 2016 sebanyak 30 orang. Penelitian data diolah secaraunivariat dan bivariat serta dianalisis menggunakan statistik ujibedaproporsi atau uji statistic Chi – Square (X2). Hasil: Hasilprnelitian menunjukan bahwa 18 orang (60 %) dapat dikatakanbaik karena mendapatkan dukungan dari keluarga. 17 orang(56,7%) mengalami cemas ringan. Simpulan: Terdapat hubunganyang signifikan antara dukungan keluarga dengan respon cemasanak usia sekolah yang mengalami pemasangan intravena karenanilai ? > ? value (0,05 > 0,000) dan nilai chi square (X2) hitung >chi square (X2) tabel (47,294 > 12,592).
Relationship of Social Media to Beauty Insecurity in Generation Z Women Rosmiati Rosmiati; Dedi Supriadi; Risma Rizatul Jannah
Asy-Syifa : Journal of Science and Technology Nursing Vol. 1 No. 1 (2023): Asy-Syifa: Journal Of Science and Technology Nursing (March 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/asyjstn.v1i1.192

Abstract

Purpose: this study was to determine the relationship of social media to beauty insecurity in generation z women. Methods : The method is quantitative, with a cross-sectional approach, data collection using a questionnaire distributed through Google form. Participants in this study amounted to 50 respondents. This research was conducted in March 2022. Results: the results of the study, out of 50 respondents who do not actively use social media, only 3 people (6%) had a positive impact. While active users of social media are 47 people (94%) with 16 people (32%) getting a positive impact from beauty insecurity and 31 people (62%) getting a negative impact from beauty insecurity. The most widely used social media is WhatsApp as many as 50 people (100%) while the least used is Facebook as many as 26 people (52%). It can be seen that the majority of women from generation z are active users of social media as many as 47 people (94%). Of the 50 respondents with the highest score, 38 (76%) felt the negative impact of beauty insecurity and the results of the Chi-Square statistical test obtained -value (0.003) < value (0.05). Conclusion: The conclusion of this study is that the highest frequency of the negative impact of beauty insecurity is 38 respondents with 76%. The social media with the highest frequency is WhatsApp with 100%. Thus, there is a significant relationship between social media and beauty insecurity in generation z women by obtaining a value (0.003).
The Relationship of Social Interaction With the Loneliness of the Elderly Jajuk Kusumawaty; Devina Sutandi; Asep Gunawan; Dedi Supriadi
Asy-Syifa : Journal of Science and Technology Nursing Vol. 1 No. 2 (2023): Asy-Syifa: Journal Of Science and Technology Nursing (September 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/asyjstn.v1i2.352

Abstract

Purpose: to determine the relationship between social interaction and the loneliness of the elderly in Ciamis Village. Methods: the method in this study is quantitative, with a cross sectional approach, data collection using a questionnaire distributed through a questionnaire. Sample: The sample in this study amounted to 96 respondents. This research was conducted in March–April 2022. Result: Based on the results of the study, of the 96 respondents, there were 22 (40%) in the category of good social interaction with loneliness and 32 (59.3%) in the category of good social interaction with loneliness. Not lonely: 9 respondents (30%) in the category of social interaction are sufficient with loneliness; 12 respondents (100%) in the category of social interaction are less with not loneliness. From the result of the Chi-Square Statistical Test, the value (0.023) <value (0.05). Conclusion: Good social interaction will reduce loneliness in the elderly.
Giving of Non-Pharmacological Therapy of Young Coconut Water (Cocos Nucifera L.) to Hypertension Patients Dedi Supriadi; Elis Roslianti; Rizky Perdana Susanto
Jurnal Vocational Nursing Sciences (VNUS) Vol 3 No 1 (2021): JURNAL VNUS (Vocational Nursing Science)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jvnus.v3i1.247

Abstract

Hypertension is a condition in which systolic blood pressure is elevated, more than 140 mmHg, and diastolic blood pressure is over 90 mmHg. This disease is also called the “Silent Killer” because it has no distinctive symptoms. Non-pharmacological therapy is a therapy that utilizes natural ingredients. Young coconut water is a non-pharmacological treatment for high blood pressure. Young coconut water contains almost all minerals, and potassium (K) is one of the most abundant ingredients in coconut water. Young coconut water is high in potassium, which helps lower blood pressure. So that young coconut water can be used to treat high blood pressure. The methods used are descriptive and based on a case study approach. The case study was based on a family with high blood pressure problems and ineffective health management. Client and family data collection techniques include the stages of assessment, interviews, observation, physical examination, and documentation research. The results of the case study, when the client's assessment was carried out, complained of inflammation, dizziness, throbbing headaches, and neck stiffness. When checking the client's imperative signs, the client's blood pressure was 170/110 mmHg. Families don't seem to understand how to care for family members with hypertension, and families also don't seem to take advantage of existing health facilities. The established diagnosis is that family health management is not effective. The nursing plan used is non-pharmacological therapy of young coconut water for 3-day visits to reduce the high blood pressure of clients with hypertension. After implementing the action of giving young coconut water (Cocos nucifera) to lower blood pressure in clients with hypertension, it has been found that young coconut water can lower blood pressure, but drinking coconut water was limited by the short study period of 3 days, so the client's blood pressure was always in the normal range of 150/90 mmHg, which is classified as mild hypertension.
Giving Cucumber Juice (Cucumis Sativus L) To Reduce Pain In Clients With Hypertension Dedi Supriadi; Nur Hidayat; Elis Roslianti; Nur Ash Shafa Solihah
Jurnal Vocational Nursing Sciences (VNUS) Vol 5 No 1 (2023): JURNAL VNUS (Vocational Nursing Science)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jvnus.v5i1.264

Abstract

Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas pemberian jus mentimun untuk mengurangi nyeri pada klien hipertensi Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan asuhan spesialis yang meliputi asesmen, diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi. Studi kasus ini dilakukan di masyarakat sekitar Puskesmas Pamarican. Penelitian dimulai pada bulan Juni 2023 pada tanggal 5-7 Juni 2023 dengan intervensi pemberian jus mentimun yang dilakukan selama 3 hari. fokus intervensi gangguan untuk masalah nyeri utama adalah mempersembahkan jus mentimun. Data objektif dan data subjektif digunakan sebagai acuan secara periodik untuk mendapatkan hasil saat dilakukan intervensi. Hasil: Dalam studi kasus ini didukung oleh data subjektif dan data objektif. Data subyektif yang didapat adalah pasien mengatakan setelah diberikan intervensi konsumsi jus mentimun selama tiga hari, nyeri di kepala hingga belakang leher sudah berkurang. Sedangkan data objektif yang diperoleh adalah skala nyeri berkurang dari skala 4 (0-10) menjadi skala 2 (0-10). Kesimpulan: Intervensi pemberian jus mentimun efektif untuk menurunkan nyeri dan efektif untuk menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi. dibuktikan dengan perubahan skala nyeri yang menurun secara bertahap setiap hari. Perbaikan optimal terjadi pada hari ketiga dari skala nyeri 3 menjadi skala nyeri 2 (0-10) dan tekanan darah dalam batas normal yaitu 120/80 mmHg.
Implementation of Non-Pharmacological Therapy by Giving Melon Fruit (Cucumis Melo L) to Patients with Hypertension Asep Gunawan; Dedi Supriadi; Alfi Fadilah
Jurnal Vocational Nursing Sciences (VNUS) Vol 5 No 1 (2023): JURNAL VNUS (Vocational Nursing Science)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jvnus.v5i1.336

Abstract

Objective: This case study is to implement non-pharmacological therapy by administering melon fruit to reducing blood pressure in hypertensive patients. Method: This study uses descriptive analysis with a case study approach. This case study is to describe, objectively describe, and explore in-depth data regarding nursing care for hypertensive patients with ineffective family management problems in the Health UPTD Work Area of the Cikoneng Health Center. When conducting research, the authors also make observations at certain times in the form of assessments, nursing diagnoses, interventions, implementation, and evaluation. Providing non-pharmacological therapy to eat melons to reduce high blood pressure and respondents' adherence to eating melons The observation began after being given health education, which aimed to find out whether there was adherence to eating melons and whether there was a change in blood pressure or no change. This study was conducted on Mrs. C with hypertension in Colendra Hamlet, RT.13 RW.05, Sindangsari Village, Cikoneng District, Ciamis Regency, in the working area of the UPTD Cikoneng Health Center from March 31 to April 3, 2023, for 4 days of visit. Result Based on the results of an assessment of hypertensive family members and there were nursing diagnoses assigned to the family, namely ineffective family health management, related to the inability of the family to care for sick family members and the inability of the family to make the right decisions. Given the intervention and implementation of non-pharmacological therapy of melon fruit to reduce the patient's blood pressure. The implementation was given for 3 days, the patient's blood pressure gradually decreased from 160/100 MmHg to 150/90 MmHg, but had not yet reached normal levels. So that the action of giving melon fruit can be continued and applied in daily life independently. Conclusion: Giving non-pharmacological therapy giving melon fruit has proven to be useful for lowering blood pressure in hypertensive patients, the benefits of therapy will be maximized if done regularly and gradually.
Pendampingan Program Berhenti Merokok pada Remaja di SMKS Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya Dadi Hamdani; Andan Firmansyah; Elis Roslianti; Ade Fitriani; Henri Setiawan; Dedi Supriadi; Asep Gunawan; Fuzti Fauzia; Nur Hidayat; Suhanda Suhanda
Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Daarul Ilmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Juli-Desember 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/daipkm.v1i2.387

Abstract

Background: Deaths caused by smoking are very worrying, in the world as many as 225,700 people die from tobacco every year according to WHO in 2020 (Abdulateef, 2016; Alinaggar, 2011). Tobacco use in Indonesia aged over 15 years. It has increased again from the previous year, namely 28.96% (Alamsyah, 2017; Binita, 2016), and is still dominated by men at 7.14% Alamsyah, (21017). Smoking habits in teenagers due to misunderstanding of information, influence of advertising and influence of friends. In society, smoking is a measure of maturity level so teenage boys follow this behavior. The beginning of smoking behavior is caused by a community environment where the majority smoke and the invitation of friends to smoke (Huriyati, 2016; Izzati, 2016). Methods: participatory training and role-play are the methods used, starting from community formation, namely optimizing the role of cadres in the smoking cessation program. The next stage is education about smoking and training for administrators and cadres to stop smoking. The final stage is a follow-up to the smoking cessation program which will be carried out independently by cadres and evaluations carried out regularly by cadres. Results: Participants' knowledge about smoking was very diverse. During the activity, the participants had a high motivational interest. The enthusiasm of the counseling participants is a very good start to increasing insight. The level of knowledge of participants increased by up to 40% after the outreach activities were carried out. Conclusion: Providing counseling can increase students' knowledge about quitting smoking by 40% based on the results of the pre-test and post-test. The formation of a community smoking cessation program consisting of young students who volunteer to accompany their friends to quit smoking.