Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Pengembangan Industri Batik di Indonesia Abi Pratiwa Siregar; Alia Bihrajihant Raya; Agus Dwi Nugroho; Fairuz Indana; I Made Yogya Prasada; Riesma Andiani; Theresia Gracia Yunindi Simbolon; Agustina Tri Kinasih
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 37, No 1 (2020): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v37i1.5945

Abstract

Sejak pengakuan UNESCO pada tahun 2009, batik berkembang lebih cepat dibanding tahun-tahunsebelumnya. Namun demikian, hingga saat ini ketersediaan printing mengenai perkembangan batikmasih menjadi kendala yang belum terselesaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiperkembangan batik ditinjau dari jumlah usaha, jumlah tenaga kerja, kapasitas produksi, danpermasalahan yang dihadapi oleh industri batik serta merumuskan upaya dalam pengembanganindustri batik. Penelitian ini dilakukan di 27 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metodedeskriptif analitis menggunakan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian,diperkirakan jumlah industri batik di Indonesia mencapai 6.120 unit dengan tenaga kerja sebanyak37.093 orang dan mampu mencapai nilai produksi sekitar 407,5 miliar rupiah per bulan atau setara4,89 triliun rupiah per tahun. Permasalahan yang dihadapi industri batik terdiri dari printing, bahanbaku, keterampilan tenaga kerja, pengembangan usaha kain lokal, pengelolaan limbah, pembinaandan pendampingan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), persaingan dengan printing bermotifbatik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan batik yaitu memperbaharui printingindustri batik, koordinasi sistem database batik, pemanfaatan sumber daya alam lokal denganmeningkatkan penggunaan pewarna alam, optimalisasi pembinaan industri dan peran Balai LatihanKerja (BLK) dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja, sosialisasi potensi batik, pembangunanpengolahan limbah dan peningkatan kesadaran industri batik mengenai pengelolaan limbah,penguatan brand batik tulis dan batik cap, dan advokasi dan pemasaran sosial kepada konsumenmengenai batik tulis dan batik cap.
Strategi Pengembangan IKM Batk di Luar Jawa Riesma Andiani; Alia Bihrajihant Raya; Agus Dwi Nugroho; Abi Pratiwa Siregar; Imade Yoga Prasada; Fairuz Indana; Theresia Gracia Simbolon; Agustina Tri Kinasih
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 37, No 2 (2020): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v37i2.5992

Abstract

Perkembangan industri-industri kecil dan menengah (IKM) batik di luar Jawa masih mengalami berbagai kendala, beberapa diantaranya terkait bahan baku, sumber daya manusia, pemasaran dan lain sebagainya. Pengakuan UNESCO terhadap batik di Indonesia sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan membuat masyarakat dan pemerintah berupaya menciptakan strategi yang aplikatif. Penyusunan strategi tersebut dimulai dari segi industri, pemasaran, SDM, maupun lingkungan. Perumusan strategi didasarkan pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman IKM yang ditemukan sebagai data penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat pemetaan IKM dengan meninjau dari segi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis SWOT. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada responden dari Dinas Perindustrian dan IKM batik. Responden ditentukan secara purpossive sampling pada 22 provinsi di Indonesia yang memiliki IKM batik. Hasil berupa data kondisi dan permasalahan IKM pada masing-masing daerah. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa masih banyak kendala yang dialami oleh IKM batik di Indonesia mulai dari produk, pemasaran, SDM, modal, maupun lingkungan. Strategi yang dirumuskan antara lain penguatan batik khas daerah, pemanfaatan teknologi informasi untuk pemasaran, peningkatan intensitas pelatihan SDM, pengembangan IPAL, serta penggunaan pewarna alam dan lain sebagainya.