Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PARAMETER POPULASI IKAN BETOK (Anabas testudineus (BLOCH, 1792)) DI EKOSISTEM PAPARAN BANJIR SUNGAI MUSI, Lubuk Lampam Nurdawati, Syarifah; Fahmi, Zulkarnaen; Supriyadi, Freddy
BERITA BIOLOGI Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v18i1.3107

Abstract

Anabas testudineus Bloch, 1792 is economically important fish species found in Lubuk Lampam floodplains of Musi River. Fishing activities that take place throughout the year can affect reproduction patterns and recruitment (new additions) of fish. This study aims to evaluate several parameters of betok fish populations that can be used as input for fish resource management policies in floodplains of Musi river. A total of 3271 samples of betok fish caught by fishermen from March to November 2011 were collected to obtain data on fish length and weight. Growth parameters (L∞, K, Z dan M) were calculated using FiSAT II based on the length frequency distribution of fish. The values of L∞ and K were obtained at 204.75 mm and 0.24 / year respectively while the maximum age of fish was estimated to be 4.36 years. The total mortality (Z) and natural mortality (M) of betok fish is 0.99 / year and 0.42 / year, Fishing mortality (0.56/year). The exploitation rate (0.57) was slightly lower than the predicted value (Emax= 0.69) indicating that Anabas  testudineus was near fully exploited in the Lubuk Lampam floodplain ecosystem.  
Respon Perbedaan Intensitas Cahaya Lampu Petromak Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap Di Perairan Sungsang Sumatera Selatan ., fauziyah; Saleh, Khairul; ., Hadi; Supriyadi, Freddy
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 2 (2012): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.941 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i2.1389

Abstract

ABSTRACTThe target fish catches in the stationary lift net fisheries are fish attracted to light. Generally, the auxiliary tool catches used petromax lamp. Waters of Sungsang South Sumatra has a low brightness (muddy) so that the strong intensity of the light entering the water becomes important. The research objective is to analyze the diversity of the fish catch and analyzed the differences in the intensity of the light response of the catch. The research was conducted in May 2012. Experimental Fishing method is using a modified cap petromax the angle 900 (P90), 1050 (P105), 1200 (P120) and controls. Composition of the fish are anchovies (Stolephorus Sp) 72%, squid (Loligo spp) 7% and Ponyfishes (Leiognathus Sp) 21%. Diversity index value> 0.1 means that the selectivity of fishing gear used has a low level of selectivity and the dominance index value> 0.5 means tend to be dominated by a particular species. Treatment of P105 has the best response to the fish catch on Stationary lift net  in the waters of Sungsang South Sumatra. Key words: Stationary lift net, Sungsang estuary, light intensity ABSTRAKTarget ikan hasil tangkapan pada perikanan bagan tancap adalah ikan yang tertarik cahaya sehingga alat bantu penangkapan umumnya menggunakan lampu petromak. Mengingat perairan Sungsang Sumatera Selatan memiliki kecerahan yang rendah (keruh) maka upaya mengoptimalkan intensitas cahaya petromak yang terpancar ke perairan menjadi penting. Tujuan penelitian adalah menganalisis diversitas ikan hasil tangkapan dan menganalisis respon perbedaan intensitas cahaya lampu petromak terhadap hasil tangkapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Metodenya adalah Experimental Fishing menggunakan modifikasi tudung petromaks yaitu sudut 900 (P90), 1050 (P105), 1200 (P120) dan kontrol. Komposisi ikan hasil tangkapan bagan tancap yaitu teri (Stolephorus Sp) 72%, cumi (Loligo Spp) 7% dan pepetek (Leiognathus Sp) 21%. Nilai indeks keragaman > 0,1 artinya selektivitas bagan tancap yang digunakan nelayan memiliki tingkat selektivitas rendah dan nilai indek dominasi > 0,5 artinya cenderung didominasi oleh spesies tertentu. Perlakuan P105 memiliki respon terbaik terhadap hasil tangkapan ikan pada unit penangkapan bagan tancap di perairan Sungsang Sumatera Selatan.Kata kunci : Bagan tancap, Perairan Sungsang, Intensitas cahaya
KEANEKARAMAN MAKROZOOBENTOS DI ESTUARI SUNGAI MAHAKAM BAGIAN TENGAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Makri, Makri; Supriyadi, Freddy
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.812 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.5952

Abstract

Delta Mahakam terkenal sebagai suatu lansekap wilayah pesisir yang sangat unik. Delta itu sendiri adalah bentangan vegetasi nipah (Nypa fruticans) yang sangat luas, terluas di Indonesia. Pesatnya kegiatan pembangunan di kawasan Delta Mahakam menimbulkan tekanan ekologis terhadap ekosistem dan biota yang hidup di perairan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu, memberikan informasi keanekaragaman dan jenis-jenis makrozoobentos di Estuari Sungai Mahakam bagian tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Maret dan Mei  2014 berdasarkan survei lapangan di sepanjang Estuari Sungai Mahakam bagian tengah, yaitu Muara Badak, Muara Berau, Muara Kaeli dan Muara Ilu. Sampel makrozoobentos diambil dengan Eckman  Grabb kemudian disaring.Analisis data yang dilakukan yaitu analisa struktur komunitas makrozoobentos dilakukan dengan menentukan nilai indeks keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (E) dan indeks Dominansi (C) spesies. Indeks keanekaragaman makrozoobentos berkisar 0,74-1,16 pada bulan Maret 2014 dan berkisar 0,71-0,95 pada bulan Mei ini menunjukkan bahwa Estuari Sungai Mahakam sudah mulai setengah tercemar sampai tercemar berat.
COMPARISON OF ZOOPLANKTON DENSITY ESTIMATION USING BONGO PLANKTON NET AND UNDERWATER ACOUSTICS METHOD Ningsih, Ellis Nurjuliasti; Aryawati, Riris; Febrianti, Amanda AP; Supriyadi, Freddy
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v13i1.13986

Abstract

Zooplankton is one of the factors that can affect water conditions. The existence and abundance of zooplankton can indicate the level of water fertility. Zooplankton abundance can be observed by using two methods. These are the bongo plankton net and underwater acoustics method. This study aims to determine the abundance of zooplankton using bongo plankton net 250 ?m mesh size and underwater acoustics method using Simrad EK15 200 kHz frequency. This study was conducted in July 2019 in the Banyuasin estuary. The results showed the abundance of zooplankton using bongo plankton net ranged from 7-116 ind/m3, and the zooplankton density in underwater acoustics ranges from 0-2700 ind/m3. It means the ratio between both of the methods is around 1:20. The comparison could illustrate the difference in zooplankton density. It is necessary to adjust the specifications instrument and sampling technique of zooplankton sampling equipment and underwater acoustics instruments to obtain more accurate results.Keywords: Abundance, Banyuasin estuary, hydroacoustics, zooplankton,
ESTIMASI DENSITAS IKAN DI ESTUARI MUSI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN METODE HIDROAKUSTIK Supriyadi, Freddy; Jaya, Indra; Pujiyati, Sri; Hestirianoto, Totok
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v12i2.12819

Abstract

Penelitian Estimasi Densitas Ikan di Estuari Musi Provinsi Sumatera Selatan dengan Menggunakan Metode Hidroakustik telah dilaksanakan pada Bulan Agustus 2019 untuk mengetahui nilai densitas ikan dan distribusi spasialnya. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai data acuan dalam mengkaji stok ikan. Hasil penelitian didapatkan nilai densitas berkisar 0,1 – 3,0 ind/m3 dengan nilai distribusi spasial tertinggi pada daerah dengan kedalaman kurang dari 3 m.Kata Kunci: Hidroakustik, densitas ikan, Estuari Musi.
Studi Komparatif Komposisi Fitoplankton dan Zooplankton di Perairan Semenanjung Utara Banyuasin, Sumatera Selatan Febrianti, Amanda Astri Pratiwi; Fauziyah, Fauziyah; Agustriani, Fitri; Ningsih, Ellis Nurjuliasti; Supriyadi, Freddy
Jurnal Penelitian Sains Vol 27, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v27i2.1198

Abstract

Perairan Semenanjung Utara Banyuasin digunakan sebagai lokasi berbagai aktivitas masyarakat, termasuk pemukiman, perikanan, dan pelabuhan. Kondisi ini memberikan perubahan dinamika perairan baik dari fisika, kimia dan biologi salah satunya yaitu plankton. Studi komparatif komposisi fitoplankton dan zooplankton di perairan Semenanjung Utara Banyuasin diperlukan untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan komposisi plankton di perairan kajian, serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan dan persamaan dari kedua kelompok plankton tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 dengan 6 (enam) titik lokasi pengambilan sampel. Penelitian ini mengkaji keanekaragaman dan komposisi plankton di Perairan Semenanjung Utara Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan fokus pada fitoplankton dan zooplankton. Ditemukan 34 jenis fitoplankton dari 3 kelas, dimana Bacillariophyceae mendominasi dengan 72% komposisi, diikuti oleh Dinophyceae dan Oligotrichea. Chaetoceros sp. merupakan jenis fitoplankton paling melimpah. Zooplankton teridentifikasi sebanyak 44 jenis dari 8 filum, dengan dominasi filum Arthropoda, khususnya copepod. Analisis komparatif menunjukkan hubungan antara fitoplankton dan zooplankton sebesar 37,66%, dengan sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, dan intensitas cahaya. Hubungan ini mencerminkan peran zooplankton sebagai konsumen utama fitoplankton dalam rantai makanan perairan. Studi ini menegaskan pentingnya interaksi plankton dan kondisi lingkungan dalam menjaga produktivitas ekosistem perairan.
Pemetaan Topografi Dasar Laut dan Jenis Sedimen di Perairan Banyuasin Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan: Mapping Topography of the Seabed and Types of Sediment in Banyuasin Waters, Banyuasin Regency, South Sumatera Akbarimansyah, Remi; Ningsih, Ellis Nurjuliasti; Agustriani, Fitri; Supriyadi, Freddy; Febrianti, Amanda Astri Pratiwi; Fauziyah, Fauziyah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v15i2.45086

Abstract

Perairan Banyuasin terdiri dari beberapa wilayah seperti daerah pelayaran dan daerah konservasi. Topografi dasar laut di perairan ini dapat berubah akibat adanya pendangkalan oleh karena proses sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan topografi dasar laut dan jenis sedimen di perairan Banyuasin. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2020 sampai Februari 2021 di perairan Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi objek bawah laut yaitu metode hidroakustik yang memanfaatkan gelombang suara dengan menggunakan alat single beam echosounder Simrad EK-15. Hasil penelitian menunjukkan kedalaman terendah (0,6 meter) terletak di perairan Tanjung Carat, sedangkan kedalaman tertinggi terletak di daerah yang mendekati perbatasan laut teritorial Banyuasin (33 meter). Rata-rata kedalaman perairan Banyuasin adalah 9 meter. Selain itu juga diperoleh tiga jenis sedimen yaitu lempung, lempung berpasir, dan pasir berlempung. Jenis sedimen yang mendominasi adalah lempung. Pengukuran pasang surut untuk nilai ketinggian muka air laut rata-rata (MSL) adalah 1,3 meter dan nilai jarak muka surutan (Z0) adalah 1,16 meter. Penelitian ini memberikan informasi terbaru dari sebaran jenis sedimen dan batimeteri untuk aktivitas pelayaran dan wilayah konservasi di daerah penelitian.