Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Innovation Research and Knowledge

PERBANDINGAN PEMBERIAN REBUSAN JAHE MERAH DAN KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI TPMB Y KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Susanti, Yanti; Aprilya Nency; Agustina Sari
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i7.9056

Abstract

Angka kejadian dismenore di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sangat tinggi, tercatat sebanyak 68,8% wanita mengalami dismenore sedangkan di Puskesmas Karangpawitan tercatat sebanyak 648 remaja mengalami dismenore. Dismenore berdampak buruk bagi remaja putri, yaitu rasa letih, sakit di daerah bawah pinggang, perasaan cemas dan tegang, pusing kepala, bingung, mual muntah, diare, kram perut dan sakit perut serta gangguan aktivitas Salah satu upaya non farmakologi penanganan dismenore dapat dilakukan dengan terapi komplementer herbal yaitu mengkonsumsi ekstrak jahe dan ekstrak kunyit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian rebusan jahe merah dan kunyit asam terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja putri. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pada intervensi jahe terjadi penurunan intensitas nyeri dismenore dari kunjungan pertama skala nyeri 6 menjadi 3 pada kunjungan kedua dan menjadi 0 pada kunjungan ketiga. Sedangkan pada intervensi kunyit asam terjadi penurunan intensitas nyeri dismenore dari kunjungan pertama skala nyeri 6 menjadi 0 pada kunjungan kedua dan ketiga sehingga disimpulkan terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian jahe merah dengan kunyit asam terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja putri yang terjadi pada kunjungan kedua dimana pemberian kunyit asam lebih cepat mengatasi nyeri. Diharapkan tenaga kesehatan khusunya bidan dalam melakukan asuhan pada remaja putri dengan menggunakan terapi non farmakologi dalam mengatasi nyeri saat haid serta menjadi masukan yang berguna dalam meningkatkan pelayanan kebidanan.