Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN AGARAGAR KERTAS BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT Gracilaria sp. SEBAGAI PUPUK PADA TANAMAN BAYAM (Amaranthus sp.) Adiguna, Galih S.; Pramesti, Rini; Susanto, A. B.
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.911 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i1.4595

Abstract

Study the utilization of solid waste seaweed Gracilaria sp. processing results agar paper as fertilizer on plant spinach (Amaranthus sp .) has been done. Case studies in Agar-Agar Paper Factory Cap Apples in the Village Mancagahar, Pamengpeuk District, Garut regency. Was comparing parameters with seaweed solid waste compost on the market and testing this on the test plant spinach (Amaranthus sp .). Results of chemical analysis of seaweed solid waste generated from agar paper processing is pH 7.3 (neutral), COrganic 27.28 %; moisture content 29.98 % ; ratio C / N 8, N-total 3.42 % ; Phosphorus 0.37%, Ca 10.44%, Mg 0.98 %, 1.54 % K, 1.70% Na; 2573 ppm Fe; 5 ppm Cu; 182 ppm Zn; Mn 83 ppm; KTK 49.33 cmol / kg; KB> 100%. These results meet the minimum technical requirements of organic fertilizer. Optimal results on plant growth test using the media of waste, waste treatment that achieved by 15% , while the use of compost to be achieved in compost treatment 25%. Solid waste of seaweed has the potential as spinach (Amaranthus sp .) plant fertilizer.
APLIKASI ANTIOKSIDAN DARI RUMPUT LAUT Nawaly, Hermanus; Susanto, A. B.; Uktolseja, Jacob L.A.
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 1 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, pemintaan akan antioksidan alami yang berasal dari tanaman termasuk rumput laut berkembang sangat cepat. Rumput laut mengandung berbagai jenis bioaktif yang ekstraknya dapat menetralkan radikal bebas pada penelitian-penelitian secara  in vitro. Review  ini akan menjelaskan aplikasi dari ekstrak rumput laut sebagai antioksidan pada makanan manusia, kosmetik, dan akuakultur. Untuk makanan manusia, penambahan ekstrak rumput laut pada daging, makanan kecil, rempah-rempah dan minyak dapat menghambat oksidasi  untuk mengawetkan makanan dan meningkatkan aktivitas antioksidan dari makanan itu sendiri. Penambahan ekstrak rumput laut dalam produk kosmetik bertujuan untuk mencegah radikal bebas yang dapat membakar kulit via sinar UV. Selain itu, ekstrak ini sendiri  dapat berfungsi sebagai anti penuaan, sitoprotektif dan pemutih. Penambahan ekstrak rumput laut pada makanan ikan dalam kegiatan akuakultur  bermanfaat untuk mengawetkan makanan ikan dan menjaga kesehatan ikan serta pertumbuhannya sebagai substansi aditif. Selain itu, manfaat tidak langsung dari penggunaan ekstrak rumput laut dalam makan manusia, kosmetik, dan akuakultur adalah sebagai pewarna alami.  Kata kunci: Aplikasi Antioksidan, Rumput Laut, Makanan Manusia, Kosmetik, Akuakultur
Komposisi dan Fotostabilitas Pigmen Rumput Laut Padina australis Hauck. dari Kedalaman yang Berbeda Dian Ridwan Nurdiana; Leenawati Limantara; A. B. Susanto
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 4 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.74 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.4.233-240

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu kekayaan hayati laut Indonesia, yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama dari jen is rumput laut coklat. Kandungan pigmen pada rumput laut sangat dipengaruhi oleh Faktor lingkungan tempat tumbuhnya. Perbedaan kedalaman menyebabkan intensitas cahaya matahari bervariasi pada setiap zona perairan sehingga menyebabkan perbedaan pada komposisi dan kestabilan pigmen pada tumbuhan laut tersebut. Penelitian komposisi dan fbtostabilitas pigmen pada Hauck dilakukan untuk mengetahui peran cahaya da/am mempengaruhi komposisi dan stabilitas pigmen dari kedalaman yang berbeda. Berdasarkan hasil analisa KCKT dan spektrofotometer Varian Cary 50 menunjukkan perbedaan kandungan pigmen pada perbedaan kedalaman. Pada kedalaman 3 m didominasi oleh klorofil a 36,13%, klorofilid a 22,54% dan total fukoxantin 31,97%; sedangkan pada kedalaman 6 m diperoieh klorofil a 34,78%, klorofilid a 20,26% dan total fukoxantin 27,79%. Perbedaan kandungan pigmen merupakan respon adaptasi terhadap lingkungan. Sedangkan fbtostabilitas pigmen pada kedalaman 6 m lebih tahan terhadap perlakuan cahaya UV-C dan sinarpolikromatik dibandingkan pada kedalaman 3 m. Hal ini berkaitan dengan mekanisme fotoproteksi karotenoid, terhadap klorofil.Kata kunci: Fotostabilitas, Fukoxantin, Kloroffl, Rumput laut
SENYAWA BIOAKTIF DARI RUMPUT LAUT SEBAGAI ANTIOKSIDAN Hermanus Nawaly; A. B. Susanto; Jacob L.A. Uktolseja
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 1 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan salah satu elektron dan sangat reaktif. Molekul ini berusaha mencari elektron lain dari berbagai sumber termasuk molekul biologis untuk menjadi stabil. Radikal bebas ini dapat merusak membran fosfolipid, mempercepat proses penuaan  serta menimbulkan berbagai penyakit. Pembentukan radikal bebas dalam tubuh manusia dapat terjadi secara alami maupun induksi dari lingkungan yang akan didiskusikan bersama dengan kerusakan molekulernya. Antioksidan yang adalah senyawa yang mampu menetralkan radikal bebas tersebut dapat berasal dari dalam atau dari luar tubuh manusia melalui makanan yang dikonsumsi. Rumput laut merupakan salah satu sumber antioksidan karena mengandung senyawa bioaktif seperti karotenoid, senyawa fenol dan turunannya, sulfat polisakarida, dan vitamin. Review ini akan memberikan uraian tentang senyawa-senyawa bioaktif tersebut sebagai sumber antioksidan alami. Mekanisme antioksidan karotenoid, fenol dan turunannya, serta vitamin rumput laut yang diuraikan adalah melalui abstraksi atom hidrogen; sedangkan uraian mekanisme pada sulfat polisakarida dan fikobilin masih diselidiki. Selanjutnya, berbagai senyawa bioaktif dari beberapa spesies rumput laut, dan penelitian yang membuktikan kemampuan antioksidan rumput laut juga akan diuraikan.   Kata kunci: Senyawa Bioaktif, Rumput Laut, Antioksidan, Radikal Bebas
KAROTENOID PADA ALGAE: KAJIAN TENTANG BIOSINTESIS, DISTRIBUSI SERTA FUNGSI KAROTENOID: Literature Review Merdekawati, Windu; Karwur, Ferry F.; Susanto, A. B.
Bioma Vol. 13 No. 1 (2017): Bioma
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.652 KB) | DOI: 10.21009/Bioma13(1).3

Abstract

ABSTRAK Karotenoid terdistribusi pada archaea, bakteri, jamur, tumbuhan, hewan serta algae. Karotenoid dihasilkan dari komponen isopentenyl pyrophosphate (IPP) yang mengalami proses secara bertahap untuk membentuk beragam jenis karotenoid. Terdapat dua kelompok karotenoid yaitu karoten dan xantofil dengan berbagai jenis turunannya. Struktur kimia pada karotenoid algae yaitu allene, acetylene serta acetylated carotenoids. Algae mempunyai karotenoid spesifik yang menarik untuk dipelajari. Setiap kelas algae mempunyai komposisi karotenoid yang berbeda. Untuk memahami tentang karotenoid algae perlu diketahui jalur biosintesisnya serta enzim yang berperan di dalamnya. Karotenoid terdistribusi pada membran tilakoid sesuai dengan fungsinya dalam fotosintesis. Kata kunci: algae, karotenoid, biosintesis, fukoxantin, LHC, fotosintesis