Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH POLA TANAM TERHADAP PERUBAHAN CUACA DENGAN METODE LINIER (STUDI KASUS DAERAH IRIGASI ADIPURO KEC. TRIMURJO KAB. LAMPUNG TENGAH) Eri Prawati; - Sukamto
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v2i2.204

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa luas tanam dan keuntungan yang diperoleh setiap tahunnya sedangkan manfaatnya adalah sebagai informasi bagi instansi terkait dan petani setempat tentang pola tata tanam yang sesuai dan hasilnya maksimal
JARINGAN STASIUN HUJAN DITINJAU DARI TOPOGRAFI PADA DAS WIDAS KABUPATEN NGANJUK - JAWA TIMUR Eri Prawati
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v6i1.270

Abstract

Informasi keadaan hujan pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diperoleh dengan memasang alat-alat penakar hujan yang membentuk suatu jaringan pengamatan hujan pada DAS. Hal ini berkaitan dengan berapa besar sebaran dan kerapatan stasiun hujan dalam DAS, dapat memberikan data yang mewakili DAS yang bersangkutan. Serta berapa besar sebaran dan kerapatannya berpengaruh terhadap tingkat kesalahan nilai rerata datanya. Permasalahannya adalah apakah jumlah pos-pos yang tersedia yang ada saat ini dalam suatu daerah aliran sungai sudah memadai, apakah jumlah dan lokasinya dapat memantau karakteristik hidrologi daerah tersebut. Dan apakah penempatan stasiun hujan memperhatikan dari segi topografis. Dalam penelitian ini menganalisis kerapatan jaringan stasiun hujan menggunakan metode Kagan-Rodda pada DAS Widas Kabupaten Nganjuk Jawa-Timur. DAS Widas memiliki luas kurang lebih 1502 km2 dan memiliki 12 stasiun hujan yang tersebar di dalam DAS. Pada DAS Widas belum pernah dikaji pola penyebaran dan kerapatan hujan ditinjau dari topografinya.
PENENTUAN JARAK ANTAR STASIUN HUJAN DENGAN METODE KAGAN RODDA DI DAS KEDUNGLARANGAN KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR Eri Prawati; Very Dermawan
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2017): November 2017
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v7i1.664

Abstract

Kualitas dari data dasar yang akan digunakan untuk suatu analisa sungai tergantung dari seberapa jauh pos hidrologi yang ada, dapat memantau karakteristik hidrologi dalam suatu daerah aliran sungai tersebut. Berapa jumlah pos hidrologi yang perlu ditempatkan dalam suatu DAS untuk memantau karakteristik hidrologi secara akurat dan benar. Permasalahannya adalah apakah jumlah pos-pos yang tersedia yang ada saat ini dalam suatu daerah aliran sungai sudah memadai, apakah jumlah dan lokasinya dapat memantau karakteristik hidrologi daerah tersebut. Adalah tidak mungkin dan diperlukan suatu biaya yang sangat mahal jika jumlah pos hidrologi sangat banyak. Dalam kondisi dimana jumlah pos terlalu banyak maka untuk melakukan analisa hidrologi kadang-kadang timbul masalah, pos mana yang akan digunakan apakah seluruhnya atau sebagian saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara stasiun hujan eksisting dan stasiun hujan menggunakan metode Kagan Rodda. Stasiun hujan eksisting mempunyai 16 stasiun hujan, setelah menggunakan metode Kagan Rodda menjadi 13 stasiun hujan dengan kesalahan relatif 1,977 %.Kata kunci: jarak, stasiun hujan, Kagan Rodda
ANALISIS DEBIT BANJIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SAMPEAN BONDOWOSO JAWA TIMUR Angga Prasetyo; Eri Prawati; Agus Surandono
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2020): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1845.152 KB) | DOI: 10.24127/jumatisi.v1i2.3666

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut. Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah, sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu siklus air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut. Proses terjadinya siklus hidrologi dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang. Debit banjir rancangan merupakan debit banjir terbesar tahunan dengan suatu kemungkinan terjadi kala ulang tertentu, atau debit dengan suatu kemungkinan periode ulang tertentu. Dalam menghitung Analisis Debit banjir rancangan pada penelitian DAS Sampean Kabupaten Bondowoso Jawa Timur yang memiliki luas daerah sebesar 1254,48 km2 dengan panjang sungai 35,12 km dilakukan perhitungan hidrograf banjir dengan metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Hasil perhitungan debit banjir rancangan menggunakan HSS Nakayasu di dapat nilai sebesar kala ulang 2 tahun adalah 7759,08 m3/detik, untuk kala ulang 5 tahun adalah 9773,87 m3/detik, untuk kala ulang 10 tahun adalah 11534,87 m3/detik, untuk kala ulang 25 tahun adalah 14273,82 m3/detik, untuk kala ulang 50 tahun adalah 16652,00 m3/detik, untuk kala ulang 100 tahun adalah 19572,58 m3/detik, untuk kala ulang 200 tahun adalah 22875,96 m3/detik, dan untuk kala ulang 1000 tahun adalah 32903,04 m3/detik.
ANALISIS SISTEM DRAINASE PERKOTAAN AKIBAT CURAH HUJAN PADA KELURAHAN MULYOJATI KECAMATAN METRO BARAT KOTA METRO (Studi Kasus Jalan Tangkil Dan Jalan Puskel – Jalan Arjuna) Satrio Adhi Wicaksono; Eri Prawati; Agus Surandono
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2021): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.043 KB) | DOI: 10.24127/jumatisi.v2i1.3683

Abstract

Pada analisis kapasitas saluran drainase menggunakan data curah hujan 10 tahun terakhir dengan analisa frekuensi hujan menggunakan metode distribusi Log Person III untuk mendapatkan curah hujan rencana tiap tahun. Perhitungan debit banjir rencana pada analisis saluran drainasenya menggunakan metode Weduwen. Hasil perhitungan kapasitas saluran drainase memperlihatkan bahwa terdapat saluran yang tidak aman karena debit saluran eksisting (Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr) pada saluran 1, saluran 6 dan saluran 14 sehingga saluran tesebut perlu untuk diredesain. Kapasitas saluran tidak aman pada saluran 1 terjadi pada kala ulang 2 sampai 100 tahun. Untuk kapasitas saluran tidak aman saluran 6 terdapat pada kala ulang 2, sampai 100 tahun. Untuk kapasitas tidak aman saluran 14 terdapat pada kala ulang 2 sampai 100 tahun. Untuk kapasitas saluran drainase lainnya sudah aman tetapi kondisinya perlu diperhatikan pada saluran terdapat rumput dan sedimen yang dapat mengurangi kapasitas dari saluran itu sendiri sehingga dapat menyebabkan genangan air di sekitar saluran. Untuk perhitungan redesain saluran 1, 6 dan 14 dapat ditinjau dari debit banjir rencana dan elevasi saluran yang telah dihitung sebelumnya sehingga dapat dengan mudah menentukan dimensi saluran ekonomis yang sesuai dengan debit rencananya.
ANALISIS KAPASITAS SALURAN DRAINASE KELURAHAN MARGOREJO KECAMATAN METRO SELATAN KOTA METRO (Studi Kasus Jalan Cemara Dan Jalan Kapten Tendean) Agus Musodik; Eri Prawati; Agus Surandono
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2021): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.431 KB) | DOI: 10.24127/jumatisi.v2i2.3704

Abstract

Saluran drainase pada ruas Jalan Cemara dan Kapten Tendean tidak mampu menahan debit air saat hujan deras. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kapasitas tiap saluran dan membandingkan dengan debit banjir rencana yang didapat dari perhitungan data curah hujan 10 tahun. Analisa frekuensi hujan menggunkan Log Pearson III dan perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode rasional. Hasil perhitungan terdapat 3 saluran drainase yang mempunyai kapasitas saluran lebih kecil dari debit banjir rencana yaitu saluran S.5, S.6 dan Saluran S.8. Pada saluran tersebut perlu adanya redesain agar mampu menahan debit banjir rencana yang telah diketahui. Untuk saluran ekonomis S.5 lebar dasar saluran (b) 0.90 m, tinggi muka air (h) 0.45 m dan tinggi jagaan (w) 0.15 m. Untuk saluran ekonomis S.6 lebar dasar saluran (b) 0.84 m, tinggi muka air (h) 0.25 m dan tinggi jagaan (w) 0.14 m. Untuk saluran ekonomis S.8 lebar dasar saluran (b) 0.71 m, tinggi muka air (h) 0.36 m dan tinggi jagaan (w) 0.12 m.
ANALISIS KONDISI DRAINASE TERHADAP KEJADIAN BANJIR DI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO rival hasanudin; Eva Rolia; eri prawati
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2023): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jumatisi.v4i1.3901

Abstract

Untuk dapat mengetahui seberapa besar debit air hujan yang masuk dalam drainse dan mengatuhi berapa tampungan drainase pada Kecamatan Yosorejo Metro Timur Kota Metro, ada bebrap tahap penelitian yang harus di lakukan dengan cara : survey lokasi untuk mengetahui berapa dimensi saluran dan mencari data stasiun hujan yang ada pada Keluraha Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro, jika sudah mendapatkan data tersebut di lakukan perhitungan yang pertamaperhitungan hidrologi yang bermaksud untuk mengtahui intesitas hujan yang ada pada Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro dan perhitungan drainase yang ada pada Kelurahan Yosorejo untuk mengetahui berapa debit drainase yang ada pada lokasi dan mengetahui seberapa besar debit hujan yang akan masuk pada drainase tersebut. Setelah perhitungan hidrologi dan perhitungan drainse selesai akan di ketahu bahwa intesnitas hujan pada Kelurahan Yosorejo dari analisi perhitungan curah hujan kala hujan 10 tahun bisa di simpulkan bahwa curah hujan tertinggi kala hujan di 10 tahun dengan angka sebesar 49.682 m3 jika dengan jarak waktu perjam terdapat hujan tertinggi pada 9 jam sebesar 19.703 m3 dan dari analisis perhitungan drainase kita mengetahu debit paling besar debit pada drainase ya itu 5.739 m3 dan terkecil adalah 0.0006 di 44 ruas yang ada pada kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro
EVALUASI SISTEM DRAINASE dika Meila ade putri; Eri Prawati
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2023): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jumatisi.v4i1.4018

Abstract

Evaluasi kinerja sistem drainase dilakukan dengan membandingkan debit yang masuk dan kapasitas tampang saluran. Dalam analisis ini debit rencana diperoleh dengan menggunakan analisis hidrologi debit banjir kala ulang 5 tahunan. Analisis hidrolika kapasitas tampang saluran dengan menggunakan persamaan Manning. Dari analisis dan pembahasan diperoleh hasil bahwa kapasitas saluran drainase 9 dari 10 saluran tersebut tidak memenuhi terhadap debit rencana. Hal tersebut disebabkan oleh penyempitan saluran akibat sedimentasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan redesain saluran dimasing-masing saluran eksisting yang tidak mampu menampung debit. Sedangkan untuk saluran yang masih mampu menampung aliran maka perlu dilakukannya normalisasi dengan cara pengerukan dan pemeliharaan/pembersihan secara berkala sehingga perlu pelebaran saluran.
ANALISIS KEHILANGAN AIR IRIGASI DI SALURAN KR 2A KIRI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Riedo Riswan; eri Prawati; eva rolia
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2023): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jumatisi.v4i2.5187

Abstract

Air irigasi merupakan sumberdaya pertanian yang sangat strategis. Agar jaringan irigasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan adanya pengelolaan jaringan irigasi yang efektif dan efesien. Pengelolaan jaringan irigasi akan mempengaruhi sistem pemberian air pada petak-petak sawah dan tingkat pelayanan irigasi yang diterima oleh petani. Pada musim kemarau kebutuhan air di areal pertanian Desa Purwodadi belum dapat terpenuhi, sehingga sangat berpengaruh pada hasil produksi petani. Hal tersebut terjadi kemungkinan dikarenakan pengelolaan air irigasi dan pendistribusiannya masih kurang merata. Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka peelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji pemanfaatan dan penyaluran air irigasi pada areal persawahan tersebut. Areal persawahan yang dimaksud dialiri oleh saluran irigasi Kr 2A Kiri di Desa Purwodadi, Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan secara bertahap, langkah-langkah dalam pengumpulan data yaitu melakukan survei lokasi dengan mengukur dimensi saluran dan dimensi pintu air, melakukan penelitian dan perhitungan jumlah debit air yang masuk pada pukul 08.00 WIB, yang dilakukan adalah melihat tinggi air lalu diukur ketinggiannya, menghitung jumlah kebutuhan air di sawah dengan memperhitungkan faktor kehilangan air akibat faktor jarak, menghitung toal jumlah kehilangan air pada saluran yang diakibatkan oleh faktor rembesan, kesalahan operasional pintu air dan faktor jarak saluran ke petak sawah, lalu yang terakhir adalah menghitung tingkat efisiensi penyaluran air irigasi. Dapat disimpulkan bahwa nilai kehilangan air pada saluran A adalah sebesar 0,10 m3/d dengan nilai efisiensi 84,76%, saluran A merupakan saluran yang memiliki persentase efisiensi terendah daripada saluran B dan C. Dimana saluran B memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,05 m3/d dan nilai persentase efisiensi sebesar 91,84% sedangkan saluran C memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,01 m3/d dengan nilai persentase efisiensi sebesar 98,98%.Faktor yang menyebabkan kehilangan air pada saluran SA, saluran SB, dan saluran SC adalah karena sebagian saluran masih belum ditalut dan masih banyaknya tanaman-tanaman liar yang tumbuh di sepanjang saluran irigasi.
INOVASI PENILAIAN KUALITAS AIR SUNGAI BERBASIS KONDISI MAKROINVERTEBRATA MENGGUNAKAN FORMULA DYTERAasDAS Risky Yudistira; Eri Prawati; Eva Rolia
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2023): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jumatisi.v4i2.5209

Abstract

Dengan menggabungkan data lapangan tentang makroinvertebrata dan kondisi lingkungan, formula ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas air sungai. Penilaian kualitas air sungai berdasarkan makroinvertebrata memiliki potensi untuk menjadi alat yang lebih sensitif dan informatif dalam memantau kesehatan ekosistem sungai. Selain itu, formula DYTERasDAS juga dapat memberikan panduan yang lebih tepat dalam merancang dan mengimplementasikan tindakan konservasi dan perbaikan kualitas air sungai. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sungai-sungai yang sangat berharga bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Sub daerah aliran sungai (DAS) Metro merupakan salah satu aliran sungai yang membentang di Kabupaten Pada daerah metro terdapat luas daerah kasus kali ini bertepatan di kecamatan metro yang berada di Metro Pusat dengan luas wilayah 11,71 km²/sq. ,Kecamatan Metro Utara dengan luas wilayah 22,14 km²/sq, dan Kecamatan Metro Selatan dengan luas wilayah 15,01 km²/sq.Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara identifikasi lokasi untuk mengetahui kesehatan DAS dan pengambilan sampel indicator makhluk makroinverteberata berdasarkan pengaruh lingkungan di DAS Metro yang bertepatan di Kecamatan Metro Pusat, Metro Selatan, Metro Utara. Dimana penelitian dilakukan dengan metode survei dan analisa. Dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Metro Pusat dan Metro Selatan terdapat beberapa lokasi yang telah diperiksa dengan skor indikator biotik makroinvertebrata yang sangat tinggi, yang kemungkinan merupakan salah satu sungai dengan tingkat pencemaran yang cukup signifikan, dibandinkan dengan Kecamatan Metro Utara yang telah di periksa skor indikator biotilik makroinvertebrata yang masih terjaga ekosistem nya dengan pencemaran sangat ringan. Dalam perhitungan DYTERasDAS menggunakan indikator makroinverteberata tersebut menggunakan kualitas renjim aliran air (KRA) terdapat kualifikasi pemulihan yang sangat rendah dengan nilai 0,096 dan koefisien aliran tahunan dengan beberapa Sub DAS di Kecamatan Metro masih bisa di katakana sangat tinggi dengan nilai 911,0 di bulan bulan Mei. Perhitungan menggunakan formula DYTERasDAS ternyata dapat di jelaskan bahwa sungai sungai yang di Kecamatan Metro Pusat ternyata masih terbilang rendah Sub penilaian asesmen kondisi bentaran sungai yaitu 2,16 sedangkan di Kecamatan Metro Selatan dan Metro Utara terbilang tinggi.