Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EXPLORING CAUSES OF WATER RESOURCE DEGRADATION (TOWARD THEORETICAL PERSPECTIVE AND ITS RELEVANCE TO EMPIRICAL CASES) Rolia, Eva
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2012): November 2012
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v2i1.208

Abstract

This paper tries to discuss water issue by exploring hydrologic cycle that can be understood as a whole phases undergone by water.
PENGUKURAN GEOLISTRIK UNTUK MENAFSIRKAN KEBERADAAN AIR TANAH DI PEKON SUKA JADI KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT Rolia, Eva
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v3i2.182

Abstract

Kecamatan pesisir selatan kabupaten pesisir barat memiliki potensi sawah 2,2 juta hektare yang belum tergarap secara maksimal. keberadaan lahan persawahan tersebar di beberapa pekon/desa, dimana mayoritas berupa sawah tadah hujan. namun sektor pertanian yang menjadi uggulan di kecamatan pesisir selatan, masih belum tergarap secara maksimal dalam menopang program unggulan tersebut. hal ini terlihat dari rata-rata musim tanam sekali dalam setahun, selain hal tersebut pencapaian hasil panen masih berkisar 4 ton gabah/hektar. permasalahan tersebut menyebabkan para petani memiliki penghasilan yang rendah Rp 350.000-650.000 / bulan.Untuk meningkatkan kemampuan musim tanam pada lahan yang tidak memiliki daya dukung air permukaan, maka perlu dilakukan penelitian keberadaan dan potensi air tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengairan jaringan irigasi berbasis air tanah (JIAT) di daerah kecamatan pesisir selatan. deteksi air tanah dilakukan dengan menggunakan alat geolistrik, dan ditentukan 9 titik pengukuran di pekon sukajadi. pengolahan titik pendugaan geolistrik dengan menggunakan konsep VES. hasil yang diperoleh adalah bahwa daerah persawahan pekon sukajadi terdiri dari empat lapisan batuan yaitu top soil, akuifer, lempung pasiran, dan batuan dasar berupa tuff. untuk memenuhi JIAT tersebut, pengeboran dapat dilakukan pada titik VES 1 hingga kedalaman 40 meter.
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PABRIK TAHU DI KELURAHAN MULYOJATI 16 C KOTA METRO Eva Rolia; yusuf Amran
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2015): November 2015
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v5i1.153

Abstract

Perencanaan bangunan pengolahan limbah secara sederhana sebagai solusi  pencemaran di lingkungan sekitar pabrik  dan perencanaan tata ruang pabrik untuk memperlancar proses produksi dan meningkatkan kualitas hasil produksi. Penelitian Air Limbah dilakukan di Departemen Kesehatan RI Politeknik Kesehatan DEPKES Tanjung Karang Jurusan Kesehatan Lingkungan untuk mengetahui kadar yang terdapat di dalam air limbah menggunakan parameter : BOD. COD, TSS dan pH. Dari proses penyaringan dan penelitian air hasil penyaringan yang dilakukan di Departemen Kesehatan RI Politeknik Kesehatan DEPKES Tanjung Karang Jurusan Kesehatan Lingkungan bangunan pengolahan limbah yang direncanakan dapat menurunkan kadar air limbah pada parameter BOD (Biochemical Oxygen Demand) 237,33 mg/l menjadi 175 mg/l, COD (Chemical Oxygen Demand) 530 mg/l menjadi 350 mg/l, TSS (Total Suspensed Solid) 496 mg/l menjadi 84,7 mg/l dan pH 5,65 mg/l menjadi 4,82 mg/l, belum cukup untuk memenuhi standar air limbah dari Baku Mutu Limbah Cair PERGUB Lampung No.7 Tahun 2010, yaitu BOD 150 mg/l, COD 300 mg/l, TSS 100 mg/l dan pH 6-9 mg/l. Akan tetapi bisa ditoleransi karena kadar BOD dan COD sudah mengalami penurunan yang signifikan dan mendekati baku mutu, sementara TSS dan pH sudah memenuhi syarat standar air limbah dari Baku Mutu Limbah Cair PERGUB Lampung No.7 Tahun 2010. Dengan demikian bangunan pengolahan limbah sederhana yang direncanakan dapat digunakan karena mampu menurunkan kadar air limbah secara signifikan dan menjadi solusi bagi pencemaran di lingkungan sekitar industri sekaligus masukan bagi pemilik industri dalam pengolahan limbah cair menggunakan alat pengolahan limbah yang mudah dan murah.
DAMPAK PEMBANGUNAN BENDUNG DAN SADAPAN AIR TERHADAP LINGKUNGAN Eva Rolia
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v2i2.199

Abstract

Keterbatasan air yang terbatas untuk keperluan pertanian masih merupakan masalah. Jumlah air hujan maupun air irigasi belum dapat menjamin kelangsungan kebutuhan air sepanjang tahun. usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan mengembangkan sistem tata guna air yang efisien dan tepat. usahanya antara lain dengan perencanaan sistem jaringan irigasi yang benar dan efision, yaitu dengan mendirikan banguna-bangunan pengairan dan saluran-saluran serta dengan mengatur pola tata tanam dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
DETEKSI KEBERADAAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE IP2Win DAN ROCKWORK 2015 Eva Rolia; Agus Surandono
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v6i1.265

Abstract

Meningkatnya kegiatan produksi di pabrik - pabrik, perkebunan, industri kecil dan menengah yang ada di kelurahan Adi Jaya, Poncowati, Terbanggi Besar,Yukum Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Yang mengeksploitasi air tanah secara besar-besaran, yang menimbulkan perubahan fisik dan biologi seperti erosi, abrasi, sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman akuifer dan potensi air tanah di daerah penelitian dengan menggunakan alat goelistrik, pengolahan data lapangan menggunakan software IP2Win untuk mendapatkan nilai tahanan jenis aktual dan pemodelan 3D menggunakan software Rockwork 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah yang diteliti memiliki kedalaman akuifer yang bervariasi antar 1 meter sampai dengan lebih dari 100 meter dari permukaan tanah. Potensi air tanah juga sangat baik, terlihat dari ketebalan akuifer yang bisa mencapai lebih dari 90 meter. Jenis lapisan batuan yang terdapat pada daerah penelitian antara lain adalah pasir gravel, lempung berpasir, pasir berlempung, lempung dan batu kristalin. Lapisan didominasi oleh lapisan pasir yang diasumsikan banyak mengandung air, sedangkan jenis akuifer didominasi oleh akuifer bebas dan akuifer setengah tertekan
KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA AIR UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG Eva Rolia; Sebastiana Siti Chadidjah
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2013): November 2013
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v3i1.189

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi sumber daya air di daerah Lampung Timur terutama untuk menggerakkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro. metode yang diguakan adalah dengan melakukan survey pengukuran debit dan kecepatan arus sungai dan didukung oleh data-data sekunder. kemudian data primer dan data sekunder dihitung untuk mengetahui ketersediaan air bagi keperluan domestik dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
KLASIFIKASI DAERAH ALIRAN SUNGAI DI PROVINSI LAMPUNG BERDASARKAN PERMENHUT NO. 60/2014 Dwi Nugroho; Eva Rolia
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v11i2.2023

Abstract

Kesehatan DAS (KesDAS) adalah ukuran struktur dan fungsi ekosistem yang ditandai dengan kelimpahan dan keragaman spesies, sumber anorganik dan organik, serta atribut fisik (termasuk kompleksitas habitat). Pendekatan sistem untuk penilaian dan perlindungan DAS yang sehat didasarkan pada evaluasi terpadu menurut US-EPA (2012). Namun berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan RI No. 60  tahun 2014, klasifikasi DAS dihitung dengan kriteria kondisi lahan, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air, sosial ekonomi dan kelembagaan, investasi bangunan air, pemanfaatan ruang wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menghitung klasifikasi DAS di Provinsi Lampung berdasarkan Permnehut 60/2014, untuk memperoleh kriteria apakah DAS masuk dalam kondisi dipertahankan atau dipulihkan daya dukungnya. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 18% (3 sub-DAS) dalam kondisi dipulihkan daya dukungnya dan 82% sub DAS dipertahankan daya dukungnya.
MENGATASI MASALAH BANJIR SECARA STRUKTUR DAN NON STRUKTUR Eva Rolia
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012): Mei 2012
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v1i1.221

Abstract

MENGATASI MASALAH BANJIR SECARA STRUKTUR DAN NON STRUKTUR
ANALISIS POTENSI AIR TANAH DI KELURAHAN IMOPURO METRO DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN METODE RESTY Eva Rolia
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): Mei 2015
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v4i2.137

Abstract

Kelurahan Imopuro – Metro Pusat dengan luas wilayah 119 ha dengan ketinggian 45 meter dari permukaan air laut dan curah hujan 181,3 mm/th tegolong dalam topografi dataran rendah. Berdasarkan peta konsevasi air tanah, Metro memiliki potensi air tanah sampai kedalaman 40 m yang dapat di gunakan  untuk kebutuhan rumah tangga dengan debit pengambilan maksimum 3,5 /hari/sumur. Sedangkan Pengambilan air tanah baru dapat dilakukan pada kedalaman 40 – 120 m, dengan debit pengambilan air 150 /hari/sumur.(sumber : Peta Zona konservasi air tanah).Dari hasil penyelidikan dilapangan, di daerah Imopuro banyak terdapat rumah wallet yang dibangun secara berdekatan dan keseluruhan rumah wallet tersebut menggunakan sumur bor, untuk memenuhi kebutuhan air dalam pengelolaan rumah wallet. Selain itu daerah Imopuro pada saat ini tidak memiliki daerah tangkapan air hujan  yang memadai untuk proses peresapan air.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi air tanah di Kelurahan Imopuro Kota Metro dengan menggunakan alat Geolistrik dan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan Metode Resty. Tujuan penelitian ini  adalah :Untuk mengetahui distribusi Resistivitas batuan untuk mencari letak dan kedalaman akuifer air tanah, dan mengetahui karakteristik akuifer pada daerah penelitian.Dari hasil penelitian yang dilakukan, di daerah kecamatan Imopuro bahwa kedalam 0 –  8 m merupakan jenis lapisan Kerikil, pada Kedalaman 8 – 47 m merupakan jenis lapisan Lempung, pada kedalaman 47 – 80 m merupakan jenis lapisan Lempung Shale, pada lapisan 80 – 234 m merupakan lapisan Batuan Dasar, pada lapisan 234 – 250 m merupakan lapisa  Batuan Pasir.
PENANGGULANGAN EROSI PANTAI KUALA PENET KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Eva Rolia
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2014): November 2014
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v4i1.175

Abstract

Kondisi Pantai Kuala Penet di masa lalu adalah hutan bakau, berlumpur, sedikit berpasir, banyak sungai yang mengangkut sedimen suspensi ke laut dan kemiringan laut / pantai sangat landai. Akibat penebangan yang dilakukan oleh penduduk, hutan bakau yang selama ini ada telah tergantikan oleh lahan tambak yang dimiliki secara perorangan oleh masyarakat setempat. Karena itu pantai di Kuala Penet Labuhan Maringgai mengalami erosi yang cukup parah karena gelombang yang datang menghantam langsung ke daerah pantai tersebut. Penyebab terjadinya kerusakan Pantai Kuala Penet adalah erosi yang ditimbulkan oleh gelombang.  Usaha penanggulangan Pantai Kuala Penet sudah pernah dilakukan oleh swadaya masyarakat, namun hasilnya kurang maksimal.  Erosi yang terjadi di Pantai Kuala Penet antara 5 -71 m dalam 3 tahun.Dengan beberapa perbandingan kelayakan bangunan pantai, tipe bangunan yang paling dapat diterapkan untuk mengatasi pantai yang terkena erosi adalah bangunan revetment, karena mudah, mudah dalam pelaksanaan, bahan mudah didapat dan masyarakat dapat berperan dalam pelaksanaannya.Konstruksi organik atau hutan bakau juga diterapkan, karena fungsi hutan bakau adalah untuk mengembalikan kondisi ekosistem pantai.  Selain melindungi pantai, pohon bakau dapat melindungi keberadaan tambak rakyat yang ada disepanjang pantai. Kedua kombinasi alternatif berupa bangunan pengaman pantai dan penanaman hutan bakau akan mendapatkan hasil yang lebih baik.Usaha non teknis yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan pantai akibat gelombang adalah dengan menerapkan peraturan daerah dan hukum yang berkaitan dengan pembatasan daerah pantai yang boleh dikelola atau yang dapat dibuat permukiman oleh penduduk