Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengendalian Produktivitas Kerja Staf Pengajar Berdasarkan Stres pada Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak Berdasarkan Teori Higgins Dedi Herdiansyah; Abdulah Abdulah; Evi Sofiana
Jurnal Aplikasi Bisnis Volume 6 Nomor 9, September 2006
Publisher : Jurnal Aplikasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jabis.vol6.iss9.art8

Abstract

Keberhasilan suatu perusahaan/organisasi/lembaga sebagian besar tergantung pada sejauh mana tingkat keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas mereka. Mengelola sumber daya manusia secara efektif menjadi tanggung jawab setiap orang dalam satu perusahaan/organisasi/lembaga. Pemahaman yang komperehensif mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan yang efektif dalam lingkungan kompetitif untukmengelola sumber daya manusia, perludiketahui sebaik mungkin. Tema kunci dalam pengelolaan sumber daya manusia dewasa ini,antara lain: hubungan kemitraan (partnership), etika, globalisasi, pengelolaan perusahaan, kemajemukan (diversity), kerjasama tim (teamwork), serta kaitan sumber daya manusia dengan bisnis (Schuler dan Jackson, 1997:xiii).Sumber daya rmnusia merupakan salah satu asset perusahaan yang paling utama oleh karena itu perlu dibina secara baik. Stres pada karyawan sebagai salah satu akibat dari bekerja perlu dikondisikan pada posisi yang tepat agar produktivitas mereka juga pada posisi yang diharapkan. Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak merupakan salah satu Jurusan yang terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan pendidikan dan industri. Dalam tiga tahun terakhir selain menggunakan dana rutin lembaga, Jurusan Administrasi Bisnis sedang menjalankan Program Hibah Kompetisi (PHKA-2 2004-2006) yang merupakan program dari Dikti melalui Kegiatan Peningkatan Manajemen Pendidikan Tinggi (KPMPT), dalam rangka Dikti untuk mendorong meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen semua Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia untuk dapat menyediakan dan menghasilkan program pendidikan yang berkualitas sampai pada menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu untuk bersaing di pasar kerja.Dengan adanya program tersebut, dengan Staf jumlah Pengajar yang tersediasebanyak 20 orang (5 orang sedang dikirim untuk melanjutkan program pendidikan S-2 Nasioal), sedangkan kelas yang dikelola sebanyak 11 kelas dari 3 angkatan, tentunya hal ini akan semakin menambah beban kerja bagi staf yang akan ditunjuk sebagai pengelola program. Halini terbukti dengan sebagian besar Staf Pengajar terplot sebagai pengelola, dari mulai Penanggung jawab Program sampai pada Person In Charge (PIC), untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan kegiatan.Untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi beban kerja yang tidak seimbang, yang tentunya akan mengarah pada kinerja yang kurang baik. Maka peneliti memandang perlu dilakukan suatu penelitian dalam melihat posisi stres tiap Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis dalam rangka menjamin kinerja yang lebih baik, sehingga bisa dipilih Staf yang tepat untuk tanggung jawab kerja yang akan diberikan kepada Staf pengajar yang bersangkutan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi stres Staf Pengajar di Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak. Dengan diketahuinya posisi stres ini, atasan atau manajer maupun supervisor dapat melakukan usaha-usaha agar posisi stres yang sudah tepat dapat dipertahankan sedangkan yang belum tepat perlu dicarikan upaya-upaya agar dapat memposisikan stres tersebut. Hasil penelitian kali ini menyimpulkan bahwa, dengan data penelitian yang diperoleh, tidak ada hubungan yang berarti yaitu antara stres dan prestasi kerja.
PELATIHAN (SHORT COURSE) BEAUTY CLASS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS OSO PONTIANAK SEBAGAI PERSIAPAN PENAMPILAN TERBAIK MENUJU DUNIA KERJA Evi Sofiana; Utin Nina Hermina; Sunarsih, Sunarsih; Desvira Zain; Syarifah Novieyana; Liliyana, Liliyana; Marsela Diaz; Anggita, Anggita
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas OSO yang sering disingkat UNOSO merupakan perguruan tinggi swasta di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada awal pendiriannya, UNOSO memiliki 3 fakultas yaitu Fakultas Ekonomi Bisnis dengan Prodi Manajemen, Fakultas Hukum dengan Prodi Hukum, dan Fakultas IPA dan Kelautan dengan Prodi Ilmu Kelautan. Pada kurikulum ketiga fakultas ini tidak terdapat mata kuliah yang berhubungan dengan penampilan. Selain itu, penampilan mahasiswa semester akhir pada ketiga prodi ini masih dapat dikatakan kurang profesional. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada saat mereka mencari kerja. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait pentingnya penampilan secara umum dan memberikan pelatihan dengan membuka kelas kecantikan (beauty class) bagi mahasiswa semester akhir di Universitas OSO Pontianak agar dapat berpenampilan baik dan profesional yaitu dalam menggunakan tata rias wajah. Kegiatan PKM ini akan dilaksanakan dengan tahapan analisis kondisi dan permasalahan yang dihadapi mitra, pelatihan di lokasi PKM dan pembuatan laporan. Berdasarkan hasil kuesioner, pelatihan tata rias ini berhasil memberikan dampak positif secara menyeluruh kepada seluruh peserta. Dalam aspek pengetahuan dan persepsi, 100% peserta memahami perbedaan make up untuk kegiatan sehari-hari dan dunia kerja serta teknik dasar tata rias. Mereka juga mampu membedakan jenis dan fungsi make up. Sebagian besar peserta (95,65%) merasa memperoleh banyak pengetahuan baru, dan seluruh peserta menganggap tata rias penting dalam dunia kerja. Pada aspek praktik dan keterampilan, seluruh peserta merasa sesi praktik sangat bermanfaat dan teknik yang diajarkan mudah diterapkan. Bahkan, 86,96% peserta berencana membeli peralatan rias pribadi, menunjukkan adanya ketertarikan lanjutan setelah pelatihan. Dari sisi fasilitator dan materi, seluruh peserta menilai penyampaian materi oleh narasumber sangat baik dan materi yang diberikan sesuai dengan praktik serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam aspek fasilitas dan durasi pelatihan, mayoritas peserta (91,31%) menilai durasi pelatihan cukup hingga sangat cukup, dan 78,26% menilai fasilitas pelatihan baik hingga sangat baik. Terakhir, dalam aspek kepuasan dan dampak, seluruh peserta merasa puas terhadap pelatihan, lebih percaya diri dalam menghadapi wawancara kerja, yakin dapat berpenampilan menarik, dan merasakan manfaat nyata dari pelatihan ini. Luaran target yang ingin dicapai dalam PKM ini adalah artikel di media massa dan publikasi di Jurnal nasional PKM.