Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERFORMANSI TERMINAL INDUK (PLAZA RAMAYANA) DI KOTA PANGKALPINANG Desy Yofianti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 6 No 2 (2018): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.991 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v6i2.1291

Abstract

Terminal memiliki peran yang sangat penting dalam sistem transportasi karena berfungsi sebagai tempat keluar masuknya penumpang dari sistem pergerakan yang satu ke sistem pergerakan yang lainnya. Terminal ini terletak di pusat perbelanjaan yaitu Kawasan Plaza Ramayana. Fenomena yang terjadi di Terminal Plaza Ramayana adalah ketersediaan fasilitas utama masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi Terminal Induk (Plaza Ramayana) dari aspek kualitas dan kelengkapan fasilitas terminal, load factor, peningkatan waktu pelayanan, dan mengurangi panjang antrian kendaraan sehingga performansi terminal ini menjadi meningkat. Data primer yang diperlukan, yaitu: kondisi eksisting fasilitas terminal, jumlah penumpang yang masuk ke terminal, akumulasi penumpang yang naik ke angkutan perkotaan dengan selang waktu tertentu, serta waktu awal loading dan waktu keberangkatan angkutan perkotaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Pangkalpinang, dan UPTD Terminal di Kota Pangkalpinang. Hasil penelitian memumjukkan bahwa kualitas fasiltas utama di Terminal Plaza Ramayana masih kurang memadai termasuk kelengkapan fasilitas utama pun masih terbatas. Fasilitas utama yang belum tersedia antara lain jalur masuk dan keluar angkutan perkotaan, tempat menunggu penumpang, papan nama trayek/jurusan yang dilayani serta keterbatasan penandaan. Waktu pelayanan untuk semua trayek di terminal ini lebih dari lima menit sehingga menyebabkan antrian angkutan perkotaan yang panjang. Kondisi ini juga merugikan penumpang angkutan perkotaan tersebut. Dengan tingkat kedatangan kendaraan yang besar dan waktu pelayanan yang lama menyebabkan panjang antrian semakin bertambah. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu instansi pemerintah terkait di Kota Pangkalpinang dalam pembuatan program kerja guna perbaikan performansi Terminal Plaza Ramayana.
EVALUASI KERUSAKAN JALAN LINTAS TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (Studi Kasus: Jalan Lintas Timur STA 10+000 – 11+000) Iqbal Abriansyah; Desy Yofianti; Revy Safitri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 10 No 1 (2022): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.81 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v10i1.2969

Abstract

Jalan Lintas Timur (the East Highway) serves as an alternative road to divert traffic from the main Pangkalpinang-Sungailiat road. The East Highway is prioritized for industrial or heavy vehicles. The damaged road found in the East Highway’s STA 10+000 to STA 11+000 has reduced the ability to serve the traffic optimally. Therefore, a study on this road damage is imperative. Bina Marga Method is used for the road damage assessment (TP3JK No. 018/T/BNKT/1990). The road is divided into 20 segments, each 50 meters long. Road damage identification is carried out for each segment, untilizing several indicators consisting of level of damage, type of damage, and dimension of damage. The analysis result showed that the damage occurred in East Highway consists of rutting (1.967%), potholes (0.015%), raveling (13.283%), hair crack (0.078%), alligator crack (0.459%), edge crack (0.001%), slippage crack (1.399%), shoving (4.128%), and patching (78.669%). The assessment result of road condition in the East Highway has the average value of 5, with the average number of road damage of 13.6. The Priority Order obtained is 10, indicating that the road has mild damage. Therefore, to overcome the road damage on the East Highway, a routine maintenance program is needed. Key words: East Highway, road damage, bina marga method, road condition, priority order, maintenance program.
PEMBUATAN DINDING PEMBATAS TEMPAT PEMANDIAN UMUM DI DESA JADA BAHRIN Yayuk Apriyanti; Endang S Hisyam; Desy Yofianti; Ferra Fahriani
Dharma Pengabdian Perguruan Tinggi (DEPATI) Vol 3 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/depati.v3i1.3782

Abstract

Jada Bahrin Village is one of the assisted villages of the Faculty of Engineering so that the Department of Civil Engineering has in recent years been carrying out community service activities in this village. Service activities carried out at the request of the community and village officials. In 2022, a request from the community and village officials is in the form of building a dividing wall for public baths. This was conveyed by village officials because this facility is used by the community for daily activities such as bathing and washing clothes. This facility is used by many people because the availability of water in Jada Bahrin Village is still limited. The absence of adequate dividing walls makes people feel uncomfortable using this facility. With this problem, the service team intends to fulfill the wishes of this community through the survey, planning/design and implementation stages. With the construction of a dividing wall between men and women, the community feels comfortable using this public facility.
PEMBANGUNAN JEMBATAN PENYEBRANGAN ORANG UNTUK PETANI DI DESA JADA BAHRIN Ferra Fahriani; Endang S Hisyam; Indra Gunawan; Donny F Manalu; Desy Yofianti; Adriyansyah Adriyansyah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v7i2.2084

Abstract

Jembatan merupakan sarana yang digunakan dalam penyebrangan. Pada salah satu kawasan perkebunan di Desa Jada Bahrin, Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Propinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat aliran sungai kecil dengan jembatan kayu yang kondisinya sudah kurang layak digunakan. Jembatan ini digunakan sebagai akses penyebrangan petani Desa Jada Bahrin. Selain itu jembatan digunakan juga sebagai akses penghubung Desa Jada Bahrin dan Desa Balun Ijuk melalui kawasan perkebunan. Sebagai pengganti jembatan kayu, dibangun sebuah jembatan rangka baja dengan bentang 4 meter dan lebar 1,5 m. Jembatan ini dirancang dengan beban maksimum 400 kg dan hanya bisa dilalui kendaraan roda 2. Pembangunan jembatan dimulai dari pembuataan pondasi serta abutment jembatan, pembuatan rangka jembatan, perletakan rangka jembatan dan pembuatan oprit jembatan. Dengan dibuatkan jembatan ini masyarakat desa Jada Bahrin khususnya para petani di kawasan ini, telah memiliki akses penyebrangan di perkebunan yang lebih memadai.
Analisis Karakteristik Tanah Untuk Penentuan Jenis Pondasi Pada Perencanaan Gedung Auditorium UBB Yuska Ainal Akbar; Gladys Trista Lituhayu; Ananda Ariski Putri; Desy Yofianti
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11 No. 2: Oktober 2025
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v11i2.92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik tanah dan menentukan jenis pondasi yang digunakan. Data primer terdiri dari data sondir dan hand boring. Data Sondir diambil pada dua titik yang berbeda. Hand boring dilakukan pada kedalaman 0,5 m dan 1 m. Pengujian tanah terdiri dari sondir, hand boring, Atterberg Limit, analisis butiran tanah, berat isi tanah dan kadar air. Analisis karakteristik tanah terdiri dari jenis tanah, Liquid Limit (LL), Plasticity Indeks (PI) dan kedalaman tanah keras.  Hasil pengujian sondir menunjukkan bahwa pada titik 1 (S1) kedalaman tanah keras 5,80 m dan titik 2 (S2) kedalaman tanah keras 6,00 m dengan nilai perlawanan konus (qc) sebesar 440 kg/cm² dan 390 kg/cm². Hasil pengujian hand boring menunjukkan bahwa jenis tanah termasuk kategori tanah berbutir kasar. Analisis butiran tanah menunjukkan bahwa persentase tanah yang tertahan ayakan No. 200 pada kedalaman 0,5 m dan 1 m sebesar 99,24% dan 99,16%. Berat isi sebesar 2,11 gr/cm³ (0,5 m) dan 2,23 gr/cm³ (1 m), sedangkan nilai kadar air pada kedalaman 0,5 m dan 1,0 m sebesar 22,84% dan 20,21%. Berdasarkan karakteristik tanah tersebut, maka jenis pondasi yang digunakan pada perencanaan Gedung Auditorium UBB adalah jenis pondasi dalam (pondasi strauss pile atau bor pile manual).
Desain Gedung Auditorium UBB Menggunakan Konsep Green Building Gladys Trista Lituhayu; Ananda Ariski Putri; Yuska Ainal Akbar; Desy Yofianti
JURNAL TEKNIK SIPIL-ARSITEKTUR Vol. 24 No. 2 (2025): EDISI BULAN NOVEMBER
Publisher : FTSP Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54564/jtsa.v24i2.232

Abstract

The Auditorium Building of Universitas Bangka Belitung is designed by applying the green building concept as an effort to support sustainable development within the campus environment, which remains natural and surrounded by green areas. This research uses a descriptive-qualitative method with a sustainable architectural design approach that includes site analysis, space requirements, and design modeling using AutoCAD, SketchUp, and D5 Render software. The design results show that the application of green building principles is realized through the building’s efficient orientation toward the direction of the sun and wind, the use of cross ventilation and natural lighting, the utilization of local environmentally friendly materials such as Wood Plastic Composite (WPC) and low-e glass, as well as a rainwater management system for water efficiency. The roof design is inspired by the shape of a crab shell as a representation of Bangka’s local identity and a symbol of environmental resilience. Overall, this design is expected to become a prototype of an environmentally conscious campus building that is energy-efficient, functional, and reflects local wisdom.