Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA Fahriani, Ferra; Apriyanti, Yayuk
SIPIL Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Kawasan pantai di utara Kabupaten Bangka merupakan salah satu kawasan pantai yangindah yang  belum dikelola secara professional. Pembangunan gedunggedung padadaerah pantai tidak hanya sebatas bangunan gedung satu lantai tetapi dapat jugadibangun gedung lebih dari satu lantai. Untuk keperluan tersebut perlu dianalisis dayadukung tanah dan penurunan pondasi pada daerah pantai.  Daya dukung tanah danpenurunan pondasi berhubungan erat dengan beban struktur bangunan yang dibangundiatasnya. Pada ketiga lokasi penelitian dilakukan uji daya dukung tanah menggunakanalat uji sondir dengan standar pengujian sondir berdasarkan SNI 2827:2008. Berdasarkanhasil uji sondir dilakukan  analisis daya dukung pondasi selanjutnya menganalisispenurunan pondasi yang terjadi di daerah tersebut. Dari hasil penelitian daya dukungtanah untuk kisaran kedalaman lebih dari 2 m termasuk kategori tanah dengan dayadukung tanah kaku dan sangat kaku. Sedangkan daya dukung tanah untuk kisarankedalaman 4-5 m termasuk kategori tanah dengan daya dukung tanah sangat kaku dankeras. Penurunan yang terjadi masih dalam batas keamanan kurang dari 2,5 cm. Setiaplokasi memiliki nilai penurunan yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh daya dukung tanahdi masingmasing lokasi. Pantai penyusuk memiliki nilai penurunan yang paling kecilkarena daya dukung tanahnya paling besar. Semakin kecil daya dukung tanah makapenurunan akan semakin besar. Semakin besar beban yang harus ditahan pondasi makapenurunan yang terjadi akan semakin besar.Kata kunci : daya dukung tanah, uji sondir, penurunan
ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI TAPAK DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN CERUCUK DIBANDINGKAN DENGAN FONDASI SUMURAN (ANALYSIS OF BEARING CAPACITY FOUNDATIONS TREAD USING CERUCUK COMPARED WITH THE CAISOON FOUNDATION) Rizolla, Ingga Aranka; Apriyanti, Yayuk
SIPIL Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Fondasi tapak yang termasuk dalam fondasi dangkal sering digunakan pada strukuturbertingkat dengan mengunakan perkuatan cerucuk. Untuk mengetahui daya dukungfondasi, maka dilakukan perbandingan antara fondasi tapak menggunakan cerucukdengan fondasi sumuran. Alasan menggunakan fondasi sumuran karena fondasi initermasuk dalam fondasi peralihan dari fondasi dangkal ke fondasi dalam. Penelitian untukmengetahui kedua daya dukung fondasi tersebut dilakukan dengan metode Terzaghi(1943), Schertmann (1978), Bagmann (1965), Mayerhorf (1956) dan Caisson. HasilPenelitian menunjukkan bahwa daya dukung yang dihasilkan oleh fondasi sumuran padabeban I dan II lebih besar 1,20 dan 1,31 dari fondasi tapak menggunakan perkuatancerucuk sedangkan untuk penurunan lebih kecil sebesar 2,02 dan 1,21. Kata kunci : fondasi tapak, fondasi sumuran, cerucuk, daya dukung, penurunan
PEMANFAATAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI CBR TANAH DASAR Apriyanti, Yayuk; Hambali, Roby
SIPIL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan jalan, baik perkerasan yang terdapat padajalurlalulintas maupun bahu jalan.Sebagai pondasiperkerasan, harus mempunyai kekuatan ataudaya dukung terhadap beban kendaraan. Tanah dasar yang mempunyaikekuatanyang rendahakanmengakibatkan perkerasanmudahmengalami deformasidan retak.Berdasarkan klasifikasi tanahdari AASHTO dapat diketahui bahwa salah satu jenis tanah dasar yang dukungnya rendah adalahjenis tanah lempung. Sebagian tanah di daerah Pulau Bangka jenis tanahnya adalah tanahlempung. Salah satu parameter untuk mengetahui tanah dasar tersebut baik atau tidak dapatdilihat dari daya dukung tanah (kekuatan tanah) yaitu dengan pengujian CBR. Tanah dasar yangkurang baik daya dukung tanahnya memiliki nilai CBR yang rendah. Salah satu cara untukmemperbaikinya adalah dengan stabilisasi kimiawi menggunakan bahan fly ash yang didapat darihasil pembakaran batu bara oleh perusahaan smelter yang tersedia cukup banyak di PulauBangka.Untuk memanfaatkan fly ash ini, maka dilakukanlah penelitian mengenai pemanfaatan flyash yang digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah, dalam hal ini untuk meningkatkan nilai CBRtanah dasar dengan menggunakan variasi fly ash 10%, 13% dan 16% dan umur pemeraman 1, 7,14 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah lempung jenis A-7-6 mengalami peningkatan nilaiCBR seiring dengan penambahan prosentase fly ashserta lamaya umur pemeraman.. Peningkatannilai CBR maksimum terjadi pada Prosentase fly ash 16% umur 28 hari dengan nilai CBR sebesar15,1%. Prosentase peningkatan nilai CBR sebesar 202 % dari tanah A-7-6 tanpa campuran(tanah asli). Kata kunci : Tanah dasar, tanah lempung, fly ash
PENINGKATAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN UNTUK TIMBUNAN JALA Apriyanti, Yayuk
SIPIL Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

The subgrade used for a highway construction should have a good bearing capacity, because the loads applied on the road construction are static and dynamic loads. One parameter that we can use to determine whether the soil bearing capacity is good or poor is by knowing the CBR value. The better the bearing capacity is, the higher the CBR. A poor bearing subgrade can be replaced with better soil (hoard with soil) from other location. Often there is no option for the hoarding material, so soil with high plasticity like A7 is used. To solve this problem, one of the efforts taken to enhance the soil bearing capacity is soil remediation using chemical stabilization method with cement. The percentage variations of the cement used are 10%, 12,5% and 15% with curing age of 1,7,14, and 28 days, optimum water condition. The tests that are conducted includes physical and mechanical properties tests of the original soil and mechanical properties testing of the stabilized one (soil CBR). From the result it is known that the CBR value rises with the percentage of cement (compared to the original soil CBR). The maximum CBR in 15% cement is 69,31%. The CBR value of the undisturbed soil is 3,01%. The CBR also increases with the age of curing from 1 to 28 days.Key Words: Hoarding material, Cement, Stabilization, Optimum, CBR.
DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI PADA PESISIR PANTAI TIMUR KABUPATEN BANGKA Fahriani, Ferra; Apriyanti, Yayuk
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v8i1.1949

Abstract

Pembangunan gedung disekitar pantai diperlukan untuk meningkatkan sarana dan prasarana di pantai. Analisis terhadap daya dukung dan penurunan pondasi untuk pembangunan suatu bangunan mutlak diperlukan untuk menghindari keruntuhan pada bangunan. Pada penelitian ini dilakukan analisis daya dukung dan penurunan pondasi di daerah pantai timur Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Pantai Tikus, Pantai Takari dan Pantai Karang Mas Air Anyir menggunakan data lapangan yaitu data Cone Penetration Test (CPT). Berdasarkan hasil uji sondir (CPT) dapat dianalisis tingkat konsistensi tanah, daya dukung dan penurunan pondasi dengan mengkombinasikan beban struktur untuk gedung 1 lantai sampai gedung 5 lantai. Perhitungan daya dukung pondasi dangkal menggunakan metode Meyerhof (1976) sedangkan pondasi dalam menggunakan metode Meyerhof (1956). Untuk perhitungan penurunan pondasi dangkal menggunakan metode Steinbrenner (1934) sedangkan perhitungan penurunan pada pondasi dalam menggunakan metode Vesic (1970). Dari penelitian ini didapatkan tingkat konsistensi tanah pada 3 lokasi mulai dari tingkat medium sampai keras. Pada analisis daya dukung pondasi didapat semakin besar daya dukung tanah, maka dimensi pondasi yang didapat semakin kecil. Semakin besar beban yang ditahan oleh pondasi maka semakin besar pula ukuran pondasi yang diperlukan untuk menahan tersebut. Pada analisis penurunan didapat semakin kecil daya dukung tanah, maka penurunan akan semakin besar. Semakin besar beban yang ditahan pondasi maka penurunan yang terjadi akan semakin besar.
Pemetaan Kondisi Tanah di Pesisir Pantai Kabupaten Bangka Ferra Fahriani; Yayuk Apriyanti
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 19 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v19i1.729

Abstract

Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan wisata pantai yang sangat bagus namun belum di kembangkan secara optimal. Kajian pemetaan tanah sangat diperlukan untuk menyediakan informasi spasial kondisi tanah di Pesisir Pantai Kabupaten Bangka. Adanya pemetaan kondisi tanah ini bertujuan agar identifikasi awal dalam perencanaan suatu pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi tanah yaitu konsistensi tanah, kedalaman tanah keras serta klasifikasi tanah berdasarkan data sondir (CPT) di Pesisir Pantai Kabupaten Bangka. Pada penelitian ini digunakan data sekunder berupa data CPT, peta administrasi dan peta DEM Kabupaten Bangka. Data CPT yang digunakan berjumlah 18 titik uji di sepanjang pesisir pantai kabupaten Bangka. Nilai tahanan konus (qc) serta nilai rasio gesekan (FR) hasil uji CPT pada lokasi penelitian di gunakan untuk menganalisis kondisi tanah. Metode interpolasi spasial yang digunakan pada penelitian ini adalah metode IDW (Inverse Distance Weighted) yang telah terintegrasi pada perangkat lunak ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman tanah keras di Pesisir Pantai Kabupaten Bangka berdasarkan nilai tahanan konus (qc) berkisar antara 2,6 m – 7,72 m. Pada kedalaman diatas 3 meter nilai tahanan konus sudah diatas 120 kg/cm2 yang menunjukkan konsistensi tanah keras (hard). Pada kedalaman tanah keras, klasifikasi tanah di di Pesisir Pantai Kabupaten Bangka berdasarkan korelasi antara nilai Rasio Gesekan (FR) dengan nilai tahanan konus (qc) seragam yaitu berupa tanah lempung
PENINGKATAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN UNTUK TIMBUNAN JALAN Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 2 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.631 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i2.263

Abstract

Tanah dasar (subgrade) yang digunakan untuk suatu konstrusi jalan raya harus memiliki daya dukung tanah yang baik, karena beban yang bekerja diatas konstruksi jalan adalah beban statis dan beban dinamis. Salah satu parameter yang dapat kita ketahui apakah daya dukung tanah dasar itu baik atau tidak yaitu dengan mengetahui nilai CBR nya. Daya dukung tanah yang kurang baik nilai CBRnya rendah. Untuk mengatasi tanah dasar yang kurang baik dapat dilakukan penggantian dengan tanah yang lebih baik (penimbunan tanah) yang didatangkan dari lokasi lain. Karena seringkali tidak ada pilihan untuk material timbunan, sehingga tanah dengan plastisitas tinggi seperti tanah jenis A7 digunakan sebagai material timbunan. Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu usaha yang dilakukan untuk peningkatan daya dukung tanah tersebut adalah dengan melalui perbaikan tanah dengan metode stabilisasi kimiawi yang menggunakan bahan stabilisasi semen. Variasi semen yang digunakan 10%, 12,5% dan 15% dengan umur pemeraman 1,7,14,dan 28 hari, kondisi air optimum. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifat fisik dan mekanik tanah asli serta pengujian sifat mekanik tanah yang stabilisasi (CBR tanah). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai CBR mengalami peningkatan dengan bertambahnya prosentase semen dibandingkan dengan nilai CBR tanah asli. Nilai CBR maksimum pada prosentase semen 15% sebesar 69,31% dibandingkan dengan nilai CBR tanah asli 3,01%. Nilai CBR juga meningkat dengan bertambahnya umur pemeraman dari 1 hari sampai 28 hari.
PEMANFAATAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI CBR TANAH DASAR Yayuk Apriyanti; Roby Hambali
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 2 No 2 (2014): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.354 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v2i2.278

Abstract

Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan jalan, baik perkerasan yang terdapat pada jalurlalu-lintas maupun bahu jalan.Sebagai pondasiperkerasan, harus mempunyai kekuatan atau daya dukung terhadap beban kendaraan. Tanah dasar yang mempunyaikekuatanyang rendahakan mengakibatkan perkerasanmudahmengalami deformasidan retak.Berdasarkan klasifikasi tanah dari AASHTO dapat diketahui bahwa salah satu jenis tanah dasar yang dukungnya rendah adalah jenis tanah lempung. Sebagian tanah di daerah Pulau Bangka jenis tanahnya adalah tanah lempung. Salah satu parameter untuk mengetahui tanah dasar tersebut baik atau tidak dapat dilihat dari daya dukung tanah (kekuatan tanah) yaitu dengan pengujian CBR. Tanah dasar yang kurang baik daya dukung tanahnya memiliki nilai CBR yang rendah. Salah satu cara untuk memperbaikinya adalah dengan stabilisasi kimiawi menggunakan bahan fly ash yang didapat dari hasil pembakaran batu bara oleh perusahaan smelter yang tersedia cukup banyak di Pulau Bangka.Untuk memanfaatkan fly ash ini, maka dilakukanlah penelitian mengenai pemanfaatan fly ash yang digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah, dalam hal ini untuk meningkatkan nilai CBR tanah dasar dengan menggunakan variasi fly ash 10%, 13% dan 16% dan umur pemeraman 1, 7, 14 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah lempung jenis A-7-6 mengalami peningkatan nilai CBR seiring dengan penambahan prosentase fly ashserta lamaya umur pemeraman.. Peningkatan nilai CBR maksimum terjadi pada Prosentase fly ash 16% umur 28 hari dengan nilai CBR sebesar 15,1%. Prosentase peningkatan nilai CBR sebesar 202 % dari tanah A-7-6 tanpa campuran (tanah asli).
ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI TAPAK DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN CERUCUK DIBANDINGKAN DENGAN FONDASI SUMURAN Ingga Aranka Rizolla; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 3 No 1 (2015): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.372 KB)

Abstract

Foundation footprint included in shallow foundations are often used in multi-storey strukutur by using reinforcement cerucuk . To determine the carrying capacity of the foundation , then do a comparison between the foundation footprint using cerucuk the foundation sinks . Reasons for using the foundation sinks because the foundation is included in the transition from foundation to foundation in shallow foundations. Research to determine the bearing capacity of the foundation conducted using Terzaghi (1943 ), Schertmann (1978 ), Bagmann (1965 ), Mayerhorf (1956 ) and Caisson. Results indicate that the carrying capacity generated by the foundation pitting on the first and second load greater than 1.20 and 1.31 using the retrofitting cerucuk foundation footprint while for smaller decrease by 2.02 and 1.21
ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA Ferra Fahriani; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 3 No 2 (2015): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.498 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v3i2.1219

Abstract

Kawasan pantai di utara Kabupaten Bangka merupakan salah satu kawasan pantai yang indah yang belum dikelola secara professional. Pembangunan gedung-gedung pada daerah pantai tidak hanya sebatas bangunan gedung satu lantai tetapi dapat juga dibangun gedung lebih dari satu lantai. Untuk keperluan tersebut perlu dianalisis daya dukung tanah dan penurunan pondasi pada daerah pantai. Daya dukung tanah dan penurunan pondasi berhubungan erat dengan beban struktur bangunan yang dibangun diatasnya. Pada ketiga lokasi penelitian dilakukan uji daya dukung tanah menggunakan alat uji sondir dengan standar pengujian sondir berdasarkan SNI 2827:2008. Berdasarkan hasil uji sondir dilakukan analisis daya dukung pondasi selanjutnya menganalisis penurunan pondasi yang terjadi di daerah tersebut. Dari hasil penelitian daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman lebih dari 2 m termasuk kategori tanah dengan daya dukung tanah kaku dan sangat kaku. Sedangkan daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman 4-5 m termasuk kategori tanah dengan daya dukung tanah sangat kaku dan keras. Penurunan yang terjadi masih dalam batas keamanan kurang dari 2,5 cm. Setiap lokasi memiliki nilai penurunan yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh daya dukung tanah di masing-masing lokasi. Pantai penyusuk memiliki nilai penurunan yang paling kecil karena daya dukung tanahnya paling besar. Semakin kecil daya dukung tanah maka penurunan akan semakin besar. Semakin besar beban yang harus ditahan pondasi maka penurunan yang terjadi akan semakin besar.