Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN BAHAN HERBAL PADA ERA PANDEMI COVID-19 DALAM MENGHASILKAN PRODUK BONAFIT DI DESA GRENDEN, KECAMATAN PUGER, KABUPATEN JEMBER Linda Ayu Islamia; Dwi Erwin Kusbianto; Hasbi Mubarak Suud; Laras Sekar Arum
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8699

Abstract

ABSTRAKPandemi COVID-19 telah menghambat jalannya kegiatan dan memaksa semua orang bekerja dari rumah. Analisis situasi menunjukkan bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum sadar prosedur kesehatan COVID-19. Sedangkan potensi yang ada di Desa Grenden adalah banyaknya masyarakat yang menanam tanaman herbal di pekarangan rumahnya. Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan mulai 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. Tema pengabdian kepada masyarakat berfokus melaksanakan program kerja program inovasi teknologi dan informasi dalam penanganan COVID-19 dengan sasaran  ibu-ibu masyarakat Desa Grenden. Terdapat program pendidikan kesehatan untuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, seperti edukasi penggunaan handsanitizer alami sebagai tindakan pencegahan penularan COVID-19, manfaat bahan herbal bagi imunitas tubuh selama masa pandemi COVID-19, cara membuat handsanitizer herbal dari daun sirih, cara membuat jamu instan dari kunyit dan cara membuat permen herbal dari jahe. Evaluasi awal dan akhir dilakukan dengan Tanya jawab mengenai pengetahuan mengenai bahan herbal, manfaat bahan herbal dan cara pengolahannya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kandungan dan manfaat bahan herbal disekitar rumah. menjadi serta cara pengolahannya yang tidak maksimal diharapkan tingkat pengetahuan dan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan herbal disekitar rumah untuk dijadikan sebagai produk daya guna yang bermanfaat selama masa pandemi COVID-19. Kata kunci: covid-19; herbal; grenden ABSTRACTThe COVID-19 pandemic has hampered activities and forced everyone to work from home. Situation analysis shows that there are still many people who are not aware of the COVID-19 health procedures. While the potential that exists in Grenden Village is the number of people who grow herbal plants in their yards. The community service program will be implemented from 11 August 2021 to 9 September 2021 by implementing health protocols. The theme of community service focuses on implementing the work program of the technology and information innovation program in handling COVID-19, targeting the women of the Grenden Village community. There are health education programs for Community Service activities, such as education on the use of natural hand sanitizers as a precaution against COVID-19 transmission, the benefits of herbal ingredients for body immunity during the COVID-19 pandemic, how to make herbal hand sanitizer from betel leaf, how to make instant herbal medicine from turmeric. and how to make herbal candy from ginger. The initial and final evaluation was carried out by asking questions about knowledge about herbal ingredients, the benefits of herbal ingredients and how to process them. The results of the activity showed that there was an increase in public knowledge about the content and benefits of herbal ingredients around the house. As well as processing methods that are not optimal, it is hoped that the level of knowledge and creativity of the community in utilizing herbal ingredients around the house to be used as useful products during the COVID-19 pandemic. Keywords: covid-19; herbal; grenden
Pelatihan Pengolahan dan Digital Marketing Produk Vertikultur Hidroponik untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Kelurahan Kebonagung Anisa Nurina Aulia; Ara Nugrahayu Nalawati; Laras Sekar Arum; Sugesti Dwi Aprilia; Mega Saniya Julia
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i2.2194

Abstract

ABSTRAK  Kelurahan Kebonagung merupakan salah satu kawasan di tengah kota Jember dengan kondisi pemukiman padat penduduk dan tingkat pendidikan warga yang masih rendah, sehingga memengaruhi taraf perekonomian warga Kelurahan Kebonagung yang masih rendah dengan rata-rata pendapatan warga sebesar Rp. 1.000.000,-. Berdasarkan fakta tersebut, dilakukan pendampingan terkait pemanfaatan lahan yang sempit agar menjadi lahan budidaya tanaman hortikultura yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat dikembangkan menjadi produk komersil berupa produk sayuran hidroponik. Program pengembangan lanjutan diperlukan dengan tujuan memberikan ilai tambah produk serta peningkatan pendapatan dari mitra (ibu-ibu PKK RW 06 Kelurahan Kebonagung) melalui beberapa pelatihan, yaitu pelatihan pengolahan dan digital marketing produk hidroponik yang dihasilkan. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan pengolahan produk hidroponik bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk hidroponik yang telah dihasilkan, sosialisasi penetapan brand produk bertujuan supaya produk yang dihasilkan mudah dikenal masyarakat lebih luas, dapat menjadi produk khas atau ikon Kelurahan Kebonagung, serta sosialisasi pembuatan digital marketing dibutuhkan untuk memanfaatkan percepatan penggunaan teknologi oleh calon konsumen. Hasil dari kegiatan ini berupa produk vertikultur hidroponik dengan merk “Amerta Hydrofarm” yang dikemas menarik dan akun media sosial untuk penjualan secara online. Kata kunci: brand, digital marketing, hidroponik, pengolahanABSTRACT Abstract. Kebonagung Village is one of the areas in the middle of the city of Jember with residential conditions and the level of education of residents is still low so the economic level of the residents of Kebonagung Village is still low with an average income of Rp. 1,000,000,-. Based on these facts, assistance was carried out regarding the use of narrow land so that it became a horticultural plant cultivation area that could meet household needs and could be developed into commercial products in the form of hydroponic vegetable products. Further development programs are needed so that the goal of increasing product added value and increasing income from partners (PKK RW.06 Kelurahan Kebonagung) can be achieved, namely digital processing and marketing of hydroponic products produced. This activity began with training on hydroponic product processing aimed at increasing the value of the hydroponic products that have been produced, socialization of branding aims to make the product easily known to the wider community and can be recognized by the typical products or icons of Kebonagung Village, and socialization of making digital marketing needed to take advantage of the use of technology by potential consumers. The results of this activity are hydroponic verticulture products "Amerta Hydrofarm" which are ready to be sold with attractive packaging and social media for online sales. Keywords: brand, digital marketing, hydroponic, processed
Pendugaan Nilai Heritabilitas Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Lokal Jember Hasil Mutasi Sinar Gamma Akbar Rafsanjani; Iskandar Umarie; Bejo Suroso; Hidayah Murtiyaningsih; Laras Sekar Arum
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 3 (2023): Proceeding SEMARTANI 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/nms.v2i3.302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat keragaman genetik dan fenotip dari sorgum varietas lokal hasil mutasi sinar gamma. (2) Untuk mengetahui tingkat heritabilitas dari sorgum varietas lokal hasil mutasi sinar gamma. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu genotipe sorgum lokal Jember hasil mutasi sinar gamma Faktor kedua yaitu dosis iradiasi sinar gamma. Hasil penelitian menunjukan nilai (KKG) dan (KKF) dari karakter agronomis tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan, Panjang penikel, jumlah biji, berat total biji dan berat 1000 biji memiliki nilai yang tinggi, sedangkan umur berbunga dan jumlah daun memiliki nilai yang rendah. Karakter komponen hasil yang memiliki kriteria heritabilitas tinggi adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, panjang penikel, berat 1000 biji, jumlah anakan dan jumlah biji sedangkan karakter berat total biji memiliki kriteria heritabilitas sedang. karakter yang memiliki nilai KKG dan heritabilitas tinggi lebih besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Dengan demikian, penampilan fenotipe karakter tersebut akan terekspresi sebagai pengaruh genetik dan sedikit dipengaruhi lingkungan.
Uji Daya Tumbuh Beberapa Genotipe Sorgum Mutan Hasil Iradiasi Gamma Moch. Alfian Rizky Ramadhan; Muhammad Hazmi; Hidayah Murtyaningsih; Laras Sekar Arum
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 3 (2023): Proceeding SEMARTANI 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/nms.v2i3.303

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) termasuk komoditas pangan alternatif yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Namun tingkat keragaman genetiknya di Indonesia masih terbilang rendah. Rendahnya keragaman genetik sorgum memicu peneliti untuk meningkatkan dan menemukan variasi genetik baru, beberapa langkah yang bisa diambil termasuk melalui praktik pemuliaan tanaman.. Mutasi induksi radiasi merupakan pemuliaan tanaman yang bertujuan mendapatkan karakteristik baru yang tidak dimiliki oleh varietas induknya, irradiasi sinar gamma dapat digunakan untuk merusak DNA. Selama proses perbaikan, mutasi baru dalam DNA dapat terjadi secara acak sebagai hasil dari irradiasi ini.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respons berbagai jenis benih sorgum lokal terhadap iradiasi sinar gamma Pada penelitian ini sorgum lokal bandung, demak, dan jember di induksi dengan iradiasi sinar gamma dosis 0 Gy, 300 Gy, dan 500 Gy. Pemberian dosis iradiasi sinar gamma memberikan pengaruh nyata pada parameter persentase daya kecambah, laju perkecambahan,dan persentase keserempakan tumbuh. Perlakuan V1R2 memberikan pengaruh terbaik dibandingkan perlakuan lainyya.
Penguatan Pangan Lokal Berkelanjutan Melalui Edukasi Dapur Sehat Atasi Stunting Bagi Keluarga Berisiko Binaridha Kusuma Ningtyas; Hidayah Murtiyaningsih; Laras Sekar Arum
Jurnal Pengabdian Teknologi Informasi dan Kesehatan (DIANKES) Vol. 1 No. 2 (2023): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/diankes.v1i2.12

Abstract

Stunting has become a severe problem and has become a global issue. The condition of stunting is malnutrition which can hamper the physical development and intelligence of children, so that it will impact the quality of life in the future. Resolving stunting takes a very long time. It requires changes in behaviour, mindset, and strong political commitment from stakeholders. Understanding stunting is not only a health issue, but also covers a broader aspect. Stunting is a multidimensional issue closely related to social, economic, and educational inequality. The government has carried out many programs or policies to deal with stunting, significantly strengthening assistants or cadres at the village level. This effort aims to provide education and assistance in handling stunting, especially for prospective brides, pregnant women, nursing mothers, and toddlers. In addition to strengthening assistants in the field, the community can support the Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) institution. DASHAT is a community participation-based program to encourage balanced nutrition for families at risk of stunting by strengthening local food sources. Community service activities occur in Suci Village, Panti District, Jember Regency. Community service activities are carried out with DASHAT education and assistance by encouraging the strengthening of local food for families at risk of stunting. This activity uses a people-driven centre approach. Through this approach, participants identify and develop local food-based menus that can be used to fulfil balanced nutrition to overcome stunting. This activity can explain to at-risk families that if appropriately processed, local food sources can produce nutritious food.
Penerapan sistem aquaponik budidaya ikan lele dalam ember “Aquaponik Budikdamber” sebagai strategi meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Kranjingan Laras Sekar Arum; Adinda Thalia Salsabila; Dewi Yulita Sari; Irma Rohmaniyah
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Vol 4, No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jiwakerta.v4i1.20943

Abstract

Pengabdian yang dilakukan mahasiswa KKN Unmuh Jember di Kelurahan Kranjingan melalui Aquaponik Budikdamber yaitu penerapan sistem aquaponik dengan menyatukan budidaya tanaman dan ikan lele dalam ember. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta sebagai alternative menangani lahan sempit di kelurahan kranjingan. Metode yang digunakan berupa pendampingan pembuatan budidaya tanaman kangkung dan ikan lele dalam satu ember yang memanfaatkan barang bekas kepada warga RT 1 RW 3 Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Hasil dari pen-dampingan ini banyak warga yang menerapkan budikdamber di pelataran rumah masing-masing.