This study aims to explore the dynamics of social reintegration for former Indonesian migrant workers (PMI) who return to Jember Regency after working abroad. The approach used is a mixed method with an explanatory design, beginning with a survey to obtain a general overview, followed by in-depth interviews to further understand the challenges faced by former PMI in their social reintegration process. The analysis stage was conducted using data triangulation, comparing quantitative and qualitative findings to obtain valid results. The theory used in this study is the theory of social reintegration, which covers the social, economic, and institutional aspects needed to help former PMI readapt to the social structure in their home region. The results of the study show that the social reintegration of former migrant workers in Jember Regency faces structural obstacles, such as unequal economic access and weak institutional support. This has led to a cycle of repeated migration across generations. In addition, this study also found a community governance model implemented by Desbumi in the social reintegration process. Based on these findings, this study recommends the importance of strengthening more inclusive and comprehensive policies to achieve sustainable and comprehensive social reintegration for former migrant workers in Jember Regency.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika reintegrasi sosial bagi purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Kabupaten Jember setelah bekerja di luar negeri. Pendekatan yang digunakan adalah mixed method dengan desain explanatory, dimulai dengan survei untuk memperoleh gambaran umum, kemudian dilanjutkan dengan wawancara mendalam untuk memahami lebih jauh tantangan yang dihadapi purna PMI dalam proses reintegrasi sosial. Tahap analisis dilakukan dengan triangulasi data, membandingkan temuan kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan hasil yang valid. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori reintegrasi sosial, yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan institusional yang dibutuhkan untuk membantu purna PMI kembali beradaptasi ke dalam struktur sosial di daerah asal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reintegrasi sosial purna PMI di Kabupaten Jember mengalami hambatan struktural, seperti ketimpangan akses ekonomi dan lemahnya dukungan institusional. Hal ini menyebabkan terbentuknya siklus migrasi berulang lintas generasi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan model community governance yang diimplementasikan oleh Desbumi dalam proses reintegrasi sosial. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan pentingnya penguatan kebijakan yang lebih inklusif dan komprehensif untuk mewujudkan reintegrasi sosial yang berkelanjutan dan menyeluruh bagi purna PMI di Kabupaten Jember.