Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASEAN MENGHADAPI PANDEMI : POLA PEMULIHAN EKONOMI PADA BEBERAPA INDIKATOR Rimayanti Rimayanti; Pratiwi Subianto
Jurnal Ekonomi Integra Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ekonomi Integra
Publisher : STIE 'INDONESIA' Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51195/iga.v12i1.176

Abstract

Tidak ada negara di dunia yang memprediksi bahwa pandemi COVID-19 akan membuat perubahan besar dalam peradaban manusia. Sektor ekonomi merupakan sektor yang juga terdampak sangat serius oleh wabah ini. Pembatasan mobilitas ini mempengaruhi sektor jasa, produksi dan perdagangan, yang merupakan urat nadi di banyak negara ASEAN. Terganggunya rantai pasokan, kekurangan bahan baku, kehilangan karyawan karena menjadi korban wabah, hingga lesunya pasar sebagai akibat daya beli yang rendah menjadikan sektor ini mengalami kontraksi yang dalam selama kuartal I dan II tahun 2020. Menurut pendapat para ahli, pola pemulihan ekonomi akan ditentukan oleh beberapa indikator, yaitu pertumbuhan ekonomi yang diukur dari pertumbuhan PDB tahunan, tingkat pengangguran terbuka, jumlah kasus harian dan jumlah kasus kumulatif COVID-19, serta persentase vaksinasi. Kebanyakan penelitian terdahulu menggunakan pertumbuhan ekonomi sebagai indikator utama, dan cenderung mengabaikan variabel lain. Tulisan ini mencoba untuk mendeksripsikan pola pemulihan ekonomi 11 negara ASEAN melalui indikator- indikator tersebut menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan analisis yang didasarkan pada data aktual dan teori mengenai pola pemulihan ekonomi. Berdasarkan hasil analisis tim penulis melihat bahwa pola pemulihan ekonomi di negara- negara ASEAN berbentuk seperti huru V (V- shape), huruf ba’ (ب), serta bentuk U (U- shape)
IDENTIFIKASI POTENSI UNGGULAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI MASA DEPAN Wiwin Zakiah; Ahmad Rizani; Pratiwi Subianto; Yudi Pungan
Jurnal Ekonomi Integra Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Ekonomi Integra
Publisher : STIE 'INDONESIA' Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51195/iga.v13i1.261

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pertumbuhan ekonomi, dan mengidentifikasi sektor-sektor unggulan di Provinsi Kalimantan Tengah agar. Data yang digunakan data sekunder dalam bentuk runtun waktu (time series) selama 11 tahun mulai tahun 2010 sampai dengan 2021 berupa data PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Provinsi Kalimantan Tengah. Alat analisis penelitian meliputi analisis kinerja ekonomi, Shift-Share, Location Quotient (LQ), Model Rasio Pertumbuhan (MRP) dan analisis Overlay. Hasil penelitian yaitu struktur perekonomian dari tahun pengamatan 2010-2021 Provinsi Kalimantan Tengah dibandingkan dengan Indonesia mengalami peningkatan sebesar Rp45.765,00 milyar, disebabkan beberapa faktor yakni pengaruh pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar Rp33.710,49 milyar, pengaruh bauran industri sebesar Rp–3.643,03 milyar dan pengaruh keunggulan kompetitif sebesar Rp15.697,55 milyar. LQ menunjukkan sektor unggulan yakni sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; disusul sektor pertambangan dan penggalian. Sedangkan MRP, sektor yang dominan pertumbuhannya adalah sektor transportasi dan pergudangan dan sektor unggulan/potensial adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
Penerapan Green Ekonomi dalam Pengelolaan Limbah Rumah Tangga (Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma Terapi di Kelurahan Kameloh Baru, Palangka Raya) Pratiwi Subianto; Sabirin; Diana Beatris; Dedi Takari; Ahmad Rizani; Rima Harati; Yudi Pungan; Herman Fland Dakhi; Buyung Libna B; Renanda Indah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 4 (2023): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i4.74

Abstract

Green economy adalah sebuah konsep yang meninjau aspek ekonomi melalui kegiatan pembangunan dengan tidak mengesampingkan kelestarian lingkungan. Upaya pengelolaan sampah jika dilihat dari kacamata ekonomi merupakan wujud dari green ekonomi. Limbah minyak jelantah merupakan isu lingkungan yang mendesak di banyak daerah perkotaan. Di Kelurahan Kameloh Baru, limbah minyak jelantah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan warung makan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi yang efektif dan berkelanjutan. Metode pengolahan melibatkan pengumpulan limbah minyak jelantah, penyaringan, pencucian, peleburan lilin, penambahan aroma, penuangan, dan pembentukan lilin. Limbah minyak jelantah yang telah diolah menjadi lilin aroma terapi memiliki nilai tambah yang signifikan, mengubah limbah menjadi produk yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan aroma yang menyenangkan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melakukan survei lapangan dan pelatihan. Hasil Pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi cukup efektif dalam mengurangi dampak negatif limbah dan mengoptimalkan penggunaan limbah yang sebelumnya tidak bernilai.
Daur Ulang Limbah Organik Menjadi Barang yang Bernilai Ekonomis di Kameloh Baru, Palangka Raya Muhammad Azwar Reza; Reynaldi Reynaldi; Yuliani Yuliani; Buyung Libna Basunjaya; Alexandra Hukom; Wiwin Zakiah; Benius Benius; Irawan Irawan; Sunaryo Neneng; Harin Tiawon; Pratiwi Subianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 6 (2023): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i6.201

Abstract

Kameloh Baru merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya yang terletak di dataran rendah, kawasan rawa gambut, dan dekat dengan aliran Sungai Kahayan. Di Kelurahan ini, sampah menjadi salah satu masalah bagi masyarakat. Sampah organik maupun non-organik  sering terbawa banjir sehingga mengotori sungai dan lingkungan sekitar. Selain sampah tersebut, eceng gondok juga tumbuh subur sehingga menyulitkan masyarakat yang sebagian besar mata pencariannya nelayan untuk mencari ikan. Padahal kondisi sungai yang bersih dari sampah sangat dibutuhkan para nelayan agar penghasilan mereka tidak berkurang. Pencemaran lingkungan  akan mengancam kehidupan biota sungai, khususnya ikan.  Upaya mengatasi hal tersebut melalui pengabdian yang bertujuan untuk mendaur ulang limbah organik menjadi barang yang bernilai ekonomis yakni pupuk kompos. Metode kegiatan yakni memanfaatkan limbah/sampah organik seperti enceng gondok, limbah sayur, kulit buah-buahan, atau dedaunan kering yang kemudian diolah kembali menjadi pupuk organik. Hasil Kegiatan dihadiri sekitar 33 peserta pelatihan dari masyarakat dan mahasiswa dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan peserta dalam memanfaatkan sampah organik menjadi barang yang bernilai ekonomis (kompos) sehingga memiliki nilai jual di pasar.
NAVIGATING TECHNOLOGICAL DISRUPTION: ETHICAL, LEGAL, AND SOCIOECONOMIC DIMENSIONS IN CRAFTING A SUSTAINABLE AND JUST TAXATION SYSTEM Loso Judijanto; Dwi Koerniawati; Shohib Muslim; Pratiwi Subianto; Ahmad Rizani
INTERNATIONAL JOURNAL OF ECONOMIC LITERATURE Vol. 1 No. 3 (2023): December
Publisher : Adisam Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In navigating technological disruption within taxation systems, this research delved into the ethical, legal, and socioeconomic dimensions to craft a sustainable and just framework. Examining past trends and challenges, the study uncovered key findings reflecting stakeholders' heightened awareness, with 78% expressing concerns about the ethical use of taxpayer data. Though acknowledged by 65% of respondents, the legal landscape faces challenges in adapting to rapid technological advancements, necessitating agile regulatory frameworks. The study revealed nuanced socioeconomic impacts, with 58% perceiving positive effects on economic growth but 32% expressing concerns about potential disparities. Insights into behavioral aspects indicated a delicate balance, with 68% recognizing technology's positive influence on compliance behavior, while 45% voiced concerns about its potential misuse. The synthesis of these dimensions underscores the intricate interplay shaping tax technology policies. Acknowledging limitations, including regional variations, the research calls for ongoing exploration into emerging technologies and behavioral dynamics to inform the evolution of ethical and just taxation systems in the digital era.