Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Literasi Keuangan dan Kelestarian Lingkungan melalui Bank Sampah Harsono Edwin Puspita; Nairobi; Ernie Hendrawaty; Agrianti Komalasari; Sri Suningsih
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 1 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.041 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i1.2244

Abstract

Permasalahan sampah telah menjadi sorotan beberapa negara terutama di Indonesia, terlebih sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung berkerjasama dengan PT. Pegadaian (Persero) mendukung kegiatan pengelolaan sampah di kelurahan Sukamenanti Baru, Kedaton Bandar Lampung. Adapun dukungan tersebut antara lain penyuluhan dan literasi keuangan serta kelestarian lingkungan melalui bank sampah. Bank sampah di kelurahan Sukamenanti Baru, Kedaton Bandar Lampung sudah berdiri selama 3 tahun namun belum berjalan dengan baik terutama terkait pengelolaan keuangan. Tujuan dari kegiatan ini antara lain mengedukasi masyarakat terkait cara pengelolaan keuangan di bank sampah agar lebih terkelola dengan baik, serta memotivasi masyarakat agar meningkatkan penghasilan antara lain dengan mengolah sampah menjadi tabungan emas. Peserta pelatihan berjumlah 30 orang. Hasil menunjukkan bahwa peserta antusias dan termotivasi untuk Kembali mengelola bank sampah yang selama ini terhenti karena masa pandemic covid-19 pada 2 tahun lalu, Dengan demikian, dampak kegiatan penyuluhan ini ialah meningkatnya motivasi masyarakat untuk mempersiapakan tabungan masa depan yang aman dan efektif dengan cara pengelolaan sampah di bank sampah. Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan sampah secara berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran untuk mewujudkan kelestarian lingkungan.
Pemanfaatan Produk Fintech bagi UMKM di Bandar Lampung Ernie Hendrawaty; Nairobi; Agrianti Komalasari; Sri Hasnawati; Sri Suningsih
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 1 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.768 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i1.2245

Abstract

Mengembangkan bisnis UMKM terkadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan solusi permodalan lembaga keuangan bisa menjadi pilihan utama para pengusaha. Sayangnya, tidak banyak pelaku UMKM yang dapat memanfaatkan fasilitas financial technology dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya pelaku UMKM yang non-bankable. Fintech juga menjadi salah satu solusi bagi UMKM berdomilisi jauh dari pusat kota untuk memdapatkan permodalan. Tim pengabdian kepada masyarakat FEB-Unila telah mengadakan pelatihan  pemanfaatan fintech bagi UMKM di Bandar Lampung. Adapun output dari kegiatan ini yaitu peningkatan pemahaman peserta terkait beberapa produk fintech yang legal dan terdaftar di OJK yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan permodalan para pelaku UMKM di Bandar Lampung sehingga terhindar dari pinjaman bodong atau tidak legal. Hasil uji pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta terkait pemanfaatan produk fintech untuk pengembangan usaha.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Digital Marketing di Desa Wonoharjo, Kabupaten Tanggamus Arif Darmawan; Nairobi Nairobi; I Wayan Suparta; Widia Anggi Palupi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.8362

Abstract

Dampak pandemi Covid-19 telah dirasakan banyak pelaku usaha mikro dan kecil serta masyarakat menengah ke bawah di Provinsi Lampung, termasuk di Kabupaten Tanggamus. Desa Wonoharjo yang terletak di Kabupaten Tanggamus termasuk dalam kategori berkembang dengan komoditas unggulan hortikultura seperti salak, sayuran, tanaman hias, dan obat-obatan. Komoditas salak merupakan salah satu produk unggulan bagi masyarakat Desa Wonoharjo untuk bertahan hidup. Namun komoditas salak yang dijual murah membuat pendapatan masyarakat tidak tumbuh terlalu banyak, terutama di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, diperlukan upaya reformulasi dengan memberikan nilai tambah pada komoditas salak dan memasarkannya dengan sistem digital agar harga jual salak lebih baik di tengah kondisi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini merupakan transfer ilmu dan teknologi dengan pendekatan partisipatif, dimulai dari perumusan masalah dengan mitra, survei potensi daerah, sosialisasi pelatihan, dan praktik digital marketing. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wonoharjo, Kabupaten Tanggamus pada bulan Juli-Oktober 2021 dengan tingkat antusiasme yang cukup tinggi selama kegiatan berlangsung. Beberapa hasil yang sudah didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah, (1) masyarakat Desa Wonoharjo dapat mengolah potensi komoditas salak menjadi produk yang bernilai tinggi yaitu manisan salak yang bernilai ekonomis; (2) masyarakat mampu mengoptimalkan digital marketing sehingga dapat meningkatkan omzet secara signifikan; dan (3) produk komoditas salak yang diubah menjadi manisan salak dapat bertahan lama sehingga pendapatan masyarakat Desa Wonoharjo meningkat. Selain itu, program pemberdayaan yang dilaksanakan dapat meningkatkan omzet pendapatan masyarakat dengan nilai tambah salak juga mengedukasi masyarakat terkait proses usaha yang lebih menguntungkan dengan pendirian BUMDes.The impact of Covid-19 has hit many micro and small businesses and lower-middle-class communities in Lampung Province, especially in Tanggamus Regency. Wonoharjo Village, located in Tanggamus Regency, is in the developing category with superior horticultural commodities such as snake fruit, vegetables, ornamental plants, and medicines. Snake fruit is one of the excellent products for the people of Wonoharjo Village to survive. However, snake fruit commodities sold cheaply make people's income grow less, especially during the Covid-19 pandemic. Therefore, reformulation efforts are needed by providing added value to snake fruit commodities and marketing them with digital systems so that the selling price of snake fruit is better amid uncertain conditions due to the Covid-19 pandemic. This activity was carried out in Wonoharjo Village, Tanggamus Regency, in July-October 2021, with a fairly high level of enthusiasm during the activity. Some of the results that have been obtained from this community service activity are: 1) The people of Wonoharjo Village can process the potential of snake fruit commodities into high-value products; 2) The community can carry out digital marketing to increase turnover significantly; 3) Snake fruit products can survive in conditions so that the income of the people of Wonoharjo Village can increase. In addition, the empowerment program implemented can increase community income turnover with the added value of salak fruit as well as educate the community regarding business processes that are more profitable with the establishment of BUMDes.
Pengaruh Government Effectiveness Index dan Foreign Direct Investment terhadap GDP di Negara Asia Selatan Austine Rahmadiani; Nairobi Nairobi; Arif Darmawan
Jurnal Riset Ilmu Ekonomi Vol. 3 No. 3 (2023): Jurnal Riset Ilmu Ekonomi (JRIE) Edisi Desember 2023
Publisher : Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jrie.v3i3.77

Abstract

Analyzing the effect of Government Effectiveness Index and Foreign Direct Investment for GDP in South Asian countries is the objective of this study. The analytical methodology employed during this work is panel data regression. GDP is a dependent variable, whereas the Government Effectiveness Index and Foreign Direct Investment are independent variables. In this study, the Fixed Effect Model proves to be the most practical model. Its results indicate that South Asia's GDP is marginally and insignificant positively impacted by the Government Effectiveness Index. Then, foreign direct investment has a negligible and has a insignificant positive impact on the GDP of South Asia. Likewise, result of model indicates that the combination of the Foreign Direct Investment and Government Effectiveness Index variables affects the GDP of South Asia.
SEKTOR EKONOMI UNGGULAN, PROSEPEKTIF, DAN BERDAYA SAING DI KABUPATEN PRINGSEWU Prayudha Ananta; Nairobi Nairobi; Igo Febrianto; Artie Ardihta Rachman
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 8 (2024): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya mencapai tema pembangunan Kabupaten Pringsewu 2024, yakni Penguatan Sektor Ekonomi Strategis dan Kualitas Sumber Daya Manusia, perlu dilakukan kajian untuk mengetahui sektor ekonomi mana yang strategis bagi Kabupaten Pringsewu. Hal ini dilakukan agar tidak salah dalam menetapkan sektor ekonomi strategis. Jika salah menetapkan maka tujuan tema pembangunan Kabupaten Pringsewu 2024 tidak akan sepenuhnya tercapai. Oleh karena itu, dengen menggunakan metode shift-share, Location Quetient dan Dynamic Location Quetient, artikel ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi sektor ekonomi strategis, yang mana dimana sektor itu unggul, prosepektif, dan juga berdaya saing. Hasil menunjukan bahwa sektor penyediaan akomodasi dan Makan Minum dan Sektor Informasi dan Komunikasi merupakan sektor unggulan dan juga prospektif di Kabupaten Pringsewu. Sektor Pertambangan dan Penggalian, dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas merupakan sektor bukan unggulan, namun prospektif. Sementara itu dari perspektif daya saing, sektor ekonomi yang berdaya saing adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Pengadaan Listrik dan Gas, Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; dan Sektor Informasi dan Komunikasi. Lebih jauh, terdapat empat sektor ekonomi yang konsisten mendapatkan hasil baik, yaitu Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Pengadaan Listrik dan Gas, Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; dan Sektor Informasi dan Komunikasi.
Determinants of Public Debt Ratio in Middle-Income Countries Ghania Atiqasani; Nairobi Nairobi; Arif Darmawan
Optimum: Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/optimum.v12i2.6352

Abstract

The existence of the Covid-19 pandemic, which hampers mobility and productivity, creates a slowdown in the movement of the wheels of the economy, thus indirectly requiring several countries to increase their sources of revenue through public debt to meet the needs of the people and maintain economic stability in each country. the problems faced by middle-income countries are related to the participation of government and other public institutions both in the formulation of public policies, the management of public resources, to the realization of human rights that should be free from abuse of the position of relevant policymakers. As a result, not a few countries experience uncertainty about the actual situation from public accounts, which has encouraged the creation of doubts and conflicts among the public about the role of governments in dealing with the global economic crisis, which among others, is illustrated through several economic problems that occur in middle-income countries. The purpose of this study is to answer the question of whether, in middle-income countries, the factors of the previous year's debt-to-GDP ratio, fiscal transparency, corruption, and e-budgeting simultaneously and partially influence the debt-to-GDP balance in 74 middle-income countries in 2021. The method used is OLS regression analysis of cross-section data. This study found that the previous year's debt accumulation significantly affected the debt ratio to GDP. Meanwhile, fiscal transparency and the implementation of e-budgeting hurt the insignificant debt-to-GDP ratio; corruption has a little positive effect on the debt-to-GDP ratio.
Sosialisasi dan Edukasi “Go Green and Go Export” bagi UMKM Lampung dan Sabah Malaysia Nairobi Nairobi; Ernie Hendrawaty; Nurdiono Nurdiono; Agrianti Komalasari; Sri Suningsih
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i3.1320

Abstract

Pengabdian ini bertujuan mengedukasi dan melatih UMKM Indonesia dan UMKM Malaysia khususnya UMKM Bandar Lampung dan UMKM Sabah Malaysia agar dapat menembus pasar internasional, serta dengan konsep industri hijau diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kepercayaan akan produk UMKM. Metode pengabdian yang akan dilaksanakan ialah berupa pelatihan dan workshop penerapan konsep go green, dan prosedur eksport produk ke pasar global dengan peserta atau mitra internal UMKM Bandar Lampung berjumlah 20 UMKM dan 15 UMKM Sabah Malaysia. sedangkan mitra eksternalnya merupakan Exportir CV. Keripik Panda yang telah berpengalaman melakukan praktik export ke beberapa negara. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui tiga tahapan antara lain persiapan, tahap pelatihan, dan tahapan monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan setelah treatment. Perolehan nilai hasil rata-rata pre-test adalah 57.00, sedangkan untuk perolehan nilai rata-rata post-test peserta adalah 76.00. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebesar 6.6%. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menambah pengetahuan peserta, serta memberikan dampak positif bagi keberlangsungan dan kemajuan produk UMKM khusus nya UMKM Bandar Lampung Indonesia, dan UMKM Sabah Malaysia. Socialization and Education "Go Green and Go Export" for UMKM in Lampung and Sabah Malaysia This service aims to educate and train Indonesian UMKM and Malaysian UMKM, especially Bandar Lampung MSMEs and Sabah Malaysia MSMEs so that they can penetrate the international market, and with the green industry concept it is hoped that it can increase the quality and trust in UMKM products. The service method that will be carried out is in the form of training and workshops on the application of the go green concept, and product export procedures to the global market with participants or internal partners of Bandar Lampung MSMEs totaling 20 UMKM and 15 Sabah UMKM. while its external partner is an Exporter of CV. Panda chips who have experience in exporting to several countries. This community service activity is carried out through three stages including preparation, training stage, and activity monitoring and evaluation stages. The results showed that there was an increase in participants' knowledge before and after treatment. The average score for the pre-test was 57.00, while the average score for the post-test was 76.00. There was an increase in participants' knowledge of 6.6%. Thus, this activity can increase the participants' knowledge, as well as have a positive impact on the sustainability and progress of MSME products, especially the Bandar Lampung Indonesian MSME, and Sabah Malaysia MSME.