Jagung merupakan komoditas penting kedua setelah padi/beras, dengan pesatnya perkembangan peternakan, jagung menyumbang 60% komponen pakan, dan lebih dari 55% kebutuhan jagung dalam negeri digunakan untuk pakan dan produksi makanan sisanya dimanfaatkan untuk keperluan industri dan benih lainnya. Tingginya kebutuhan terhadap jagung diperlukan upaya untuk meningkatkan produksinya. Salah satu cara yang dilakukan dalam mengoptimalkan produksi jagung yaitu dengan defoliasi dan pemupukan. Penelitian ini bertujuan Menguji pengaruh defoliasi dan pemberian dosis pupuk MKP yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2024 dan bertempat di Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang tersusun atas 2 faktor. Faktor pertama Defoliasi daun yang terdiri atas 3 taraf yaitu D0 : tanpa defoliasi, D1 : tiga helai, D2 : enam helai. Faktor kedua dosis Pupuk MKP yang terdiri atas 3 taraf yaitu M0 : 0 kg/ha, M1 : 486 kg/ha atau setara 4,8 gram/polybag, M2 : 972 kg/ha atau setara 9,7 gram/polybag. Terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, dan setiap perlakuan terdapat 5 tanaman, sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 135 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara defoliasi dan pupuk mkp berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 56 hst, diameter batang 56 hst, dan diameter tongkol. Interaksi perlakuan D0M1 (tanpa defoliasi dan pupuk mkp 4,8 gr/polybag) memberikan hasil tertinggi pada variabel diameter batang dengan rata-rata 19,99 mm, dan pada variabel diameter tongkol dengan rata-rata 48,88 mm.