Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perencanaan Usaha Tani Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Tembakaudi Sub-DAS Progo Hulu (Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah) Suyana, Jaka
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 6, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akibat dari teknik budi daya yang kurang mengindahkan kaidah konservasi tanah dan air, pada kemiringan berbukit dan curam, serta curah hujan yang tinggi pada usaha tani lahan kering berbasis tembakau di Sub-DAS Progo Hulu telah menyebabkan terjadinya erosi yang parah dan degradasi lahan. Penelitian ini bertuju-an: (1) mengkaji kondisi biofisik lahan dan karakteristik usaha tani lahan kering berbasis tembakau di Sub-DAS Progo hulu; (2) mengkaji pengaruh teknologi konservasi tanah dan air (KTA) spesifik lokasi terhadap limpasan permukaan dan erosi; dan (3) merumuskan perencanaan sistem pertanian konservasi untuk mewu-judkan sistem usaha tani lahan kering berkelanjutan berbasis tembakau di Sub-DAS Progo Hulu. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei, percobaan lapangan, dan analisis di laboratorium. Data karakteristik lahan, karakteristik usaha tani, serta data limpasan permukaan dan erosi dianalisis secara deskriptif dan dilan-jutkan dengan analisis ragam (uji F) dan uji HSD 5%. Selanjutnya pengembangan rekomendasi agroteknolo-gi diformulasikan melalui teknik simulasi dengan program Powersim Versi 2.5d. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan lahan pada usaha tani lahan kering berbasis tembakau di Sub-DAS Progo Hulu pada umumnya (58,4%) sesuai dengan kelas kemampuan lahan dan sisanya 41,6% tidak sesuai dengan kelas ke-mampuan lahan. Terdapat 77,2% lahan memiliki nilai prediksi erosi lebih besar dari nilai erosi yang dapat di-toleransikan (ETol) dan perlu penyempurnaan dalam teknologi KTA. Usaha tani lahan kering berbasis usaha tani tembakau di Sub-DAS Progo Hulu didominasi pola tanam jagung-tembakau (51,0%) dan cabai-temba-au (29,2%), dengan pendapatan usaha tani masih di atas nilai kebutuhan hidup layak (KHL). Perlakuan pem-berian mulsa batang tembakau dikombinasikan rumput penguat teras (Setaria spacelata) dapat menekan erosi 15–19% pada dosis 7 ton/ha dan 31–43% pada dosis 14 ton/ha batang tembakau, sedangkan tumpang sari koro merah dengan tembakau dikombinasikan penggunaan mulsa batang tembakau 7 ton/ha dapat menekan erosi 13–20%. Pengembangan usaha tani lahan kering berkelanjutan berbasis tembakau di Sub-DAS Progo Hulu dapat diwujudkan dengan penyempurnaan teknologi KTA yang meliputi: (a) perlakuan rumput setaria sebagai penguat teras + mulsa batang tembakau 7 ton/ha atau perlakuan tumpang sari koro merah dengan tembakau + mulsa batang tembakau 7 ton/ha pada kemiringan lereng 8–15%; (b) teras miring + perlakuan rorak pada kemiringan lereng 15–30%; dan (c) perlakuan rumput setaria sebagai penguat teras miring + mulsa batang tembakau 14 ton/ha + rorak pada kemiringan lereng >30%.  Due to inadequate soil and water conservation practices in farming activity at tobacco based farming sys-tems, severe erosion and land degradation had been occuring in almost all upland agriculture in Progo Hulu Sub-watershed. This research was conducted: (1) to study land’s biophysic conditions and the characteris-tics of tobacco based farming systems, (2) to study and analyze the impact of various soil and water conser-vation practices on erosion, (3) to study and design sustainable conservation farming systems in tobacco based farming systems. This research by using a survey method, field experiments, and laboratory analysis.Data characteristics of land, farm characteristics, surface run off and erosion by using descriptive analyzed and followed by analysis of variance (F test) and 5% HSD test. The development of agrotechnology recom-mendations formulated by simulation techniques using program Powersim Version 2.5 d. The results showed that land use in tobacco-based farming systems at Progo-Hulu sub-watershed was generally (58.4%) suitable to its land capability and 41.6% were not suitable. The predicted erosion on approximately 77.2% of lands were higher than local tollerable soil loss which need improvement of soil and water conservation techniques. Tobacco based farming systems was dominated by maize-tobacco (51.0%) and chili-tobacco (29.2%) cropping patterns; farmers income on this farming systems were higher than the income that can support worthed life living standard. The application of crop residue (tobacco stems) as mulch with rate of 7 tones/ha and 14 tones/ha combined with grassed bench terraces ((Setaria spacelata) reduced erosion as much as 15–19% and 31–43%, respectively. Meanwhile, red bean-tobacco intercropping combined with crop residue mulch of 7 tones/ ha had suppressed erosion 13–20%. Sustainable tobacco-based farming systems could be developed in this area by practicing improved soil and water conservation technologies with: (a) setaria grass to strengthen terraces + 7 tones/ha of crop residue mulch or red bean and tobacco intercropping + 7 tones/ha of crop residue mulch on 8–15% slope; (b) broad base terraces + adequate slit pit on 15–30% slope; and (c) setaria grass to strengthen broadbase terraces + 14 ton/ha of crop residue mulch + adequate slit pit on >30% slope.
Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pupuk Photosynthetic Bacteria (PSB) Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Petani di Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten Suyana, Jaka; Rahma, Alissa Manesa; Widyasari, Aprilia Intan; Maulidina, Asharina Zahra’; Damayanti, Filia Oktaristya; Luthfiana, Haya; Sea, Lidwina Linda Alodia; Setyoko, Mohamad Rafdinal; Ardhani, Orinta; Yusuf, Putra Maulana; Salsabila, Siti
KREASI : Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v3i1.495

Abstract

Sebagai upaya peningkatan kesadaran petani di Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten terhadap pertanian organik. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Tim KKN 72 UNS, yaitu mengadakan program kerja pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pupuk photosynthethic bacteria (PSB). Program ini melibatkan Kelompok Tani Karya Nugraha II Desa Pondok sebagai peserta. Kegiatan dilaksanakan dengan penyampaian materi mengenai pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pupuk photosynthethic bacteria (PSB), dilanjutkan dengan pendampingan serta praktek pembuatan pupuk tersebut. Hasil dari kegiatan ini, peserta akan mengaplikasikan pupuk organik yang telah dipratekkan secara berkala di lahan pertanian masing-masing.
Pemanfaatan Limbah Ternak Sebagai Pupuk Organik untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian Suyana, Jaka; Novitasari, Aulia Rahma; Widyatmaka, Burhan; Dewanto, Hendrawan Kusumo; Karnela, Gina; Prastyaningrum, Suci; Pertiwi, Sekar Ayuni Diah; Putri, Nanda Belva Kemala; Prasetyo, Bayu; Dewa, Refansyah Basu; Hanura, Muhammad Ridzky
KREASI : Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v3i1.499

Abstract

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Salah satu desa yang menjadi tempat pengabdian para mahasiswa adalah Desa Kunden. Tingginya jumlah peternak di desa Kunden menghasilkan limbah organik yang menumpuk akibat tidak adanya pengelolaan yang baik dari limbah. Hal ini menyebabkan kurangnya nilai guna dari limbah organik tersebut, terutama limbah peternakan dapat diolah menjadi pupuk Trichokompos dan Pupuk Organik Cair yang mudah dibuat dan bernilai guna tinggi terutama untuk meningkatkan produktivitas pertanian Desa Kunden yang didominasi oleh lahan pertanian.
Effect of Mulch and Strengthened Terrace Strips on Erosion, Sediment Enrichment Ratio, and Nutrient Loss Through Erosion Suyana, Jaka; Nugraheni, Nugraheni
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 27 No. 3: September 2022
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2022.v27i3.133-145

Abstract

Mulching technology is accessible to farmers and can also reduce soil erosion and nutrient loss through erosion. This research aimed to observe the effectiveness of the combination treatment of strengthened terrace strips and maize stalk mulch on runoff, erosion, sediment enrichment ratio (SER), and nutrient loss through erosion. The experiment was conducted on upland farming on Andisol at the end of the rainy season. The erosion plot experiment was arranged in a Randomized Block Design (RBD) with the treatment of 4 doses of maize stalks mulch (0, 4, 8, and 12 Mg ha-1) and three types of strengthened terrace strips (Jali, Vetiver, and Kalanjana grass) put in groups/blocks, giving 12 experiments. The combination treatment of maize stalk mulch and strengthened terrace strips has not significantly reduced runoff and soil loss. The treatment mulch dose of 12 Mg  ha-1 reduced runoff and soil loss by 9.9% and 21.9% compared to without mulch. The application of maize stalks mulch tends to reduce the sediment concentration and the number of nutrients (N and Organic C) lost through erosion but increases the nutrient concentration in sediments (SER value).
A Critical Distribution of Groundwater Infiltration Status on Agricultural Land Use in Manyaran, Indonesia Mujiyo, Mujiyo; Febryana, Nesia; Suyana, Jaka; Komariah, Komariah
Indonesian Journal on Geoscience Vol. 12 No. 2 (2025)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.12.2.249-265

Abstract

Agricultural land is vulnerable to drought disasters, and effective groundwater management is needed by identifying soil characteristics that support water infiltration. This study aims to assess the criticality of groundwater infiltration distribution in agricultural land in Manyaran District, and the relationship between soil physical characteristics and soil infiltration criticality, so that management strategies can be formulated to increase groundwater infiltration. The assessment uses an assessment method based on The Regulation of The Minister of Forestry P. 32/ Menhut-II/2009, which combines parameters such as soil type, permeability, slope, rainfall, and land use. It is modified by observations of important soil physical properties that affect hydrological processes, including soil texture, bulk density, and porosity, integrated into the analysis. Sampling points were determined using purposive random sampling in the land map unit obtained from thematic map overlay. The influence of land use factors on groundwater infiltration criticality using ANOVA data processing, while the physical properties that most determine infiltration conditions were identified through the Pearson correlation test. The results classify groundwater infiltration status into six categories: good, normal, light critical, moderate critical, critical, and heavy critical. Heavy essential catchment areas, especially in rice fields, are characterized by low soil permeability, porosity, and bulk density. These findings underscore the need for improved soil management practices for groundwater infiltration, such as the addition of organic matter and the implementation of ecological drainage systems, to increase water infiltration and reduce the risk of drought in the area.