Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Struktur Kalimat Bahasa Indonesia dengan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Palopo Yusni Yusni
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.388 KB) | DOI: 10.30605/onoma.v5i2.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 6 Palopo; (2) Penguasaan struktur kalimat bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 6 Palopo; (3) Kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Palopo; (4) Hubungan yang signifikan penguasaan kosakata dan struktur kalimat bahasa Indonesia dengan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Palopo. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi ganda. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 6 Palopo tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 389 siswa. Sampel berjumlah 41 yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data adalah penguasaan kosakata, penguasaan struktur kalimat, dan keterampilan menulis paragraf argumentasi. Analisis data yang digunakan Uji Persyaratan Analisis dan pengujian hipotesis melalui program SPSS 20 for window. Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa: hasil tes penguasaan kosakata nilai rata-rata 81,254. Terdapat 5 siswa atau 12.2% berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan kategori sangat rendah hanya terdiri atas 3 siswa atau 7.3%. Sisanya berada pada tingkat tinggi dan sedang sebanyak 33 siswa atau 80,5%. Hasil tes penguasaan struktur kalimat menunjukkan bahwa nilai rata-rata 79,300. Terdapat 4 siswa atau 9,8% berada pada kategori sangat tinggi, 16 siswa atau 39% pada kategori tinggi diikuti 15 siswa atau 36.6% pada tingkat sedang dan 6 siswa dengan kategori rendah sebesar 14,6 %. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata 78,049. Terdapat 5 siswa atau 12.2% berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan kategori sangat rendah hanya terdiri atas 6 siswa atau 14,6 %. Sisanya berada pada tingkat tinggi dan sedang sebanyak 30 siswa atau 73,2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel penguasaan kosakata dan struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf argumentasi adalah 48,5%, sedangkan 51,5% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam kasus/pembahasan ini. Berdasarkan tabel model summary juga diperoleh nilai probabilitas (sig. F change) = 0,000. Karena nilai sig. F change 0.000 < 0.05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata dan struktur kalimat bahasa Indonesia dengan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Palopo.
The Application of Picture Media to the Beginning Reading Skills of SD 106 Pongsamelung Students, Luwu Regency Yusni
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 2 No. 11 (2022): November 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v2i11.1655

Abstract

This study aims to describe the beginning reading skills of 106 Pongsamelung Elementary School students. The research method used is descriptive qualitative. The data of this study were students of Elementary School 106 Pongsamelung, using observation, interview and documentation data collection techniques. The data analysis technique uses the Milles and Huberman model with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that early reading learning for grade I students is urgently needed to prepare for the advanced reading stage, because students will have difficulty following and understanding the subject matter if they cannot read, so beginning reading is a student's obligation. Beginning reading learning should be carried out with fun methods and media images for students, so that students do not feel burdened and pressured in learning to read
Analisis Dampak Bullying terhadap Minat Belajar Siswa VII SMPN Satap Mataluntun Kabupaten Luwu Yusni; Marlina Bakri
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v2i3.329

Abstract

Terdapat beberapa faktor yang memmengaruhi pencapaian prestasi belajar peserta didik, diantaranya faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik (faktor internal) dan ada pula dari luar dirinya (faktor eksternal). Salah satu faktor eksternal yang memengaruhi minat belajar siswa adalah gangguan dari siswa lain atau sering disebut sebagai bullying. Bullying merupakan tindakan kekerasan ataupun pelecehan yang dilakukan secara sadar dan sengaja maupun tidak sengaja oleh individu ataupun kelompok orang yang memilki otoritas atau vitalitas untuk melakukan kekerasan terhadap pihak lain. Bentuk bullying diantaranya bullying fisik, Non-fisik, dan bullying mental/psikologis. Tujuan analisis ini yakni: 1)Mendeskripsikan bentuk perilaku bullying, 2) Mendeskripsikan minat siswa yang mengalami tindakan bullying 3) Mengetahui apa saja solusi untuk mengatasi bullying dalam meningkatkan minat belajar siswa. Jenis analisis ini adalah analisis kualitatif deskriptif subjek dan informan pada penelitian ini kepala sekolah, guru, siswa pelaku bullying. Teknik pengumpulan data analisis ini digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat adapun teknik analisa data menggunakan reduksi, penyajian data dan kesimpulan. Hasil analisis dapat ditemukan (1) Bentuk-bentuk bullying yang terjadi di SMPN Satap Mataluntun Kabupaten Luwu antara lain memanggil teman menggunakan panggilan berdasarkan bentuk tubuh sepertri, si kurus, gemuk, dekil dll, berkata kotor, dipukul, ditendang, mencoret-coret buku catatan dan menarik jilbab korban, selain itu siswa sering diabaikan dan tidak diajak bermain oleh teman-temannya. (2) Minat belajar siswa yang mengalami perilaku bullying dapat dikatakan sedang, hal tersebut dinilai dari ranah kognitif siswa pada raport yang mana rata-rata nilai siswa mendekati nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). (3) Upaya sekolah dalam mengatasi perilaku bullying adalah dengan selalu menasehati pada saat pelaksaan upacara bendera, mempertemukan korban dan pelaku, memberikan nasehat dan teguran, memberikan hukuman yang mendidik, serta menanamkan karakter yang baik melalui pembelajaran.
Alih Kode Campur Kode dalam Interaksi Penjual dan Pembeli di Pusat Niaga Palopo Yusni Yusni; Nengsi Sudirman
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v3i2.466

Abstract

Masyarakat dalam proses komunikasi dan interaksi lebih cenderung menggunakan variasi bahasa. Salah satu variasi bahasa yang digunakan adalah alih kode campur kode.Alih kode dan campur kode adalah pergantian pemakaian bahasa atau ragam bahasa daerah kedalam bahasa lndonesia. Peralihan bahasa daerah ke Bahasa Indonesia, dan bahasa Indonesia ke bahasa daerah dikarenakan kondisi tertentu. Interaksi antara penjual dan pembeli di Pusat Niaga Palopo yang terjadi lebih bervariasi dalam menggunakan bahasa, sehinggan memudahkan antara penjual dan pembeli saling memahami maksud dan tujuan pada saat proses transaksi berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya alih kode campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli.Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif artinya data yang dianalisis dan hasil penelitian hanya menggambarkan dan menjelaskan tidak berbentuk angka-angka.Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik simak, teknik rekam, dan teknik catatat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat proses alih kode dan campur kode dalam pemakaian bahasa pada saat tawar menawar antara penjual dan pembeli di Pusat Niaga Palopo. Dengan demikian, penggunaan alih kode dan campur kode antara penjual dan pembeli dipengaruhi adanya kebiasaan penutur, mitra tutur, dan situasi pembicaraan tertentu serta kemampuan pemakaian bahasa yang dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan baik penjual dan pembeli.
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Nurrahmayani Nurrahmayani; Yusni Yusni
Journal on Education Vol 6 No 2 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i2.5248

Abstract

This research aims to describe learning outcomes through the use of the discovery learning model for Wira Mandiri Soppeng Vocational School students. This research is Classroom Action Research (PTK) with a descriptive method carried out in four stages, namely the planning stage, implementation stage, observation stage, and reflection stage. The aim of this research is whether the Discovery Learning learning model is used in Indonesian language learning. The results of this research show that the majority of students can understand the material and can complete the exercises at that time (while learning is taking place). From the results of this research it can be concluded that learning is quite effective because the majority of students can understand and accept learning well. However, to get maximum results, training needs to be increased to students.
Tradisi Maccera Tasi’ dalam Perspektif Sastra di Kota Palopo Aswadi Ramli; Irsyam Surahim; Yusni Yusni
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v4i3.807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tradisi Maccera Tasi’ dalam perspektif sastra di Kota Palopo. Penelitian ini ialah penelitan deskriptif kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah informan dan Masyarakat Palopo. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan teknik rekam. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis yaitu teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Maccera Tasi’ mengalami proses perpaduan antara budaya dengan sastra, sastra sebagai sarana melihat budaya dari berbagai fungsi, yakni: (1) Fungsi rekreatif yaitu untuk memberikan kesenangan atau hiburan bagi pembacanya. (2) Fungsi estetis, sastra mampu memberikan keindahan bagi pembacanya. (3) Fungsi moralitas, sastra juga memberikan pengetahuan terhadap pembaca mengenai moral baik ataupun buruk.
Penerapan Media Puzzle untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa SDN 106 Pongsamelung Yusni Yusni; Irsyam Surahim; Marlina Bakri
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i1.1196

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh anak yang masih belum bisa berbicara dengan lancar. Oleh karena itu diperlukan stimulus dalam perkembangan kemampuan berbicara. Pada penelitian ini mengeksplorasi implementasi media puzzle dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak. Media puzzle dipilih karena memiliki potensi untuk merangsang minat dan perhatian anak-anak serta mendorong mereka untuk berbicara dan berinteraksi. Dengan kemampuan berbicara, anak akan menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang baik, hal ini dapat dilihat pada saat anak menjawab pertanyaan, dan mendengar penjelasan guru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode PTK. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I siswa yang telah mencapai KKM ada 14 siswa dengan persentase 63% dan 8 siswa dengan persentase 36% tidak mencapai nilai KKM. Pada siklus II siswa yang mencapai nilai KKM meningkat menjadi 21 siswa dengan persentase 95% dan 1 siswa dengan persentase 5% tidak mencapai nilai KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media puzzle secara signifikan meningkatkan keterampilan berbicara siswa.