Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

VARIABILITAS KONSENTRASI KLOROFIL-A DARI SATELIT AQUA MODIS SELAMA FASE EL NINO SOUTHERN OSCILLATION 2015-2020 DI SELAT MAKASSAR Syamsuddin, Mega Laksmini; Puspita, Ajeng Riska; Syamsudin, Fadli; Zallesa, Sheila; Sari, Qurnia Wulan; Pratiwy, Fittrie
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.2.2024.64-76

Abstract

Selat Makassar adalah jalur utama yang dilewati oleh Arus Lintas Indonesia (Arlindo) sehingga kondisi oseanografinya sangat dipengaruhi oleh karakteristik massa air Samudera Pasifik. Konsentrasi klorofil-a di Selat Makassar dipengaruhi oleh massa air yang terbawa oleh Arlindo dan masuknya nutrien dari daratan karena letaknya yang diapit oleh Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variabilitas konsentrasi klorofil-a dalam skala antar musiman maupun antar tahunan (inter-annual) yaitu fenomena El Niño Southern Oscillation (ENSO) di Selat Makassar. Penelitian ini menggunakan data bulanan konsentrasi klorofil-a dari satelit Aqua-Modis dan indeks Niño 3.4 selama enam tahun (2015 – 2020). Penelitian ini menerapkan analisis spektrum wavelet untuk mendapatkan struktur variabilitas yang rinci dalam domain waktu dan frekuensi. Konsentrasi klorofil-a di Selat Makassar memiliki nilai lebih tinggi pada musim barat (0.61-0.65 mg/m3) dan lebih rendah pada saat musim timur (0.5-0.59 mg/m3). Pada saat kejadian ENSO, konsentrasi klorofil-a tertinggi0.75 mg/m3 terjadi pada fase La Niña pada Januari 2017, sedangkan konsentrasi klorofil-a terendah 0.3 mg/m3 terjadi pada fase El Niño kuat pada Oktober 2016. Hasil analisis wavelet spectrum menunjukkan variabilitas konsentrasi klorofil-a menunjukkan pola antar musiman dan antar tahunan di Selat Makassar.
GAMBARAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Lianti Tui; Sabirin B. Syukur; Fadli Syamsudin
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2023): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v2i1.911

Abstract

BPJS sangat bermanfaat bagi masyarakat salah satunya sebagai pelayanan kesehatan medis di fasilitas kesehatan. Pelayanan kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit salah satunya pelayanan rawat jalan. Pelayanan rawat jalan menjadi salah satu pelayanan yang mendapat penilaian secara instan dari pasien, sehingga kepuasan pasien akan langsung dirasakan saat itu juga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan. Desain penelitian ini deskriptif kuantitatif untuk mengetahui gambaran 5 dimensi yaitu responsivines, reliability, assurance, tangible, dan empathy. Pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan 100 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian yang didapatkan ini menunjukkan nilai kepuasan baik dengan jumlah responden 89 dan Kepuasan cukup dengan jumlah 11 responden dari 100 sampel yang ditentukan. Hasil penelitian pada 5 dimensi yaitu tangible terdapat 93 responden berkepuasan baik dan 7 responden berkepuasan cukup, pada reliability terdapat 92 responden berkepuasan baik dan 8 responden berkepuasan cukup, pada ketanggapan terdapat 91 responden berkepuasan baik dan 9 responden yang berkepuasan cukup, pada asuransi jaminan terdapat 96 responden berkepuasan baik dan 4 responden berkepuasan cukup, pada empaty terdapat 94 responden berkepuasan baik dan 6 responden berkepuasan cukup. Kesimpulannya kepuasan baik ini didapatkan dari pelayanan baik dan maksimal yang telah diberikan oleh para tenaga keshatan sehingga pasien BPJS merasa puas terhadap pelayanan yang ada.
Suitability water quality parameters for Eucheuma cottonii culture at Majene Waters Arbit, Nur Indah Sari; Lestari, Dian; Erwin, Erwin; Carong, Supajo Razasli; Syamsudin, Fadli; Mannan, Abdul; Thabrani, Mulihartati
Depik Vol 13, No 2 (2024): AUGUST 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.2.35688

Abstract

Seaweed cultivation in Majene Regency, West Sulawesi, has not experienced significant development as in neighboring Polewali Mandar and Mamuju Regency. This can be seen from the absence of active seaweed cultivation activities in Majene Regency. The aim of this research is to assess the physical and chemical aspects of water to determine the suitability of locations for cultivating Eucheuma cottonii seaweed in Majene waters. The method used to measure ecological suitability included parameters such as temperature, salinity, dissolved oxygen (DO), pH, phosphate, nitrate and salinity. Subsequently, the data is scored to determine suitability classes: suitable (S1) with values ranging from 37 to 48, moderately suitable (S2) with values between 36 and 25 and non sultable (S3)/N) with value 25. The results showed that after applying weighting and scoring, locations such as East Banggae, Pamboang 1, Tubo Sendana, and Sendana 2 showed suitable scoring result with scores of 39, 39, 40, and 40. While locations such as Pamboang 2, Pamboang 3, Malunda, and Sendana 1 showed moderately suitable scoring results with scores of 33, 33, 34 and 36. Majene waters have potential areas for seaweed cultivation based on classes S1 (suitable) and S2 (moderately suitable).Keywords:SeaweedMajene WatersLocation SuitabilityWater QualityAquaculture
Variabilitas KloroCHLOROPHYLL-A VARIABILITY IN RELATION TO LEMURU FISH (Sardinella lemuru) CATCHING SEASON IN THE BALI STRAITfil-a Kaitannya Dengan Musim Penangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) di Selat Bali Syamsudin, Fadli; Fadhilah, Rizal; Syamsuddin, Mega Laksmini
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 2 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i2.1428

Abstract

Lemuru fish (Sardinella lemuru) is one of the main commodities in the waters of the Bali Strait. As a dynamic water environment, oceanographic conditions in the Bali Strait affect the high and low production of lemuru fish. Upwelling influences the presence of lemuru fish at various times of the year, causing changes in chlorophyll-a concentration. This study aims to evaluate the association between chlorophyll-a levels and the lemuru fishing season in the Bali Strait. The data used are chlorophyll-a image data and lemuru fish catch data spanning nine years (2014–2022). Chlorophyll-a data were visualized both temporally and spatially. Meanwhile, the catch data was transformed into CPUE values. The season index is used to determine the lemuru fishing season. The northwest season has the highest average CPUE (5,219 - 6,244 kg/trip), whereas the southeast season has the lowest CPUE (2700 - 5,590 kg/trip). Chlorophyll-a concentrations are highest in the southeast through the second transition season (1 - 1.5 mg/m3), and lowest in the northwest season (0.2 - 0.3 mg/m). The histogram illustrates that the largest CPUE acquisition occurs when chlorophyll-a concentration is low (<0.2 mg/m3). According to the fishing season index (IMP) of Sardinella lemuru fish, the highest fishing season time is in December (158.49%) and the lowest is in May (49.39%). The fishing season occurs when chlorophyll-a concentrations are low.
Suitability water quality parameters for Eucheuma cottonii culture at Majene Waters Arbit, Nur Indah Sari; Lestari, Dian; Erwin, Erwin; Carong, Supajo Razasli; Syamsudin, Fadli; Mannan, Abdul; Thabrani, Mulihartati
Depik Vol 13, No 2 (2024): AUGUST 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.2.35688

Abstract

Seaweed cultivation in Majene Regency, West Sulawesi, has not experienced significant development as in neighboring Polewali Mandar and Mamuju Regency. This can be seen from the absence of active seaweed cultivation activities in Majene Regency. The aim of this research is to assess the physical and chemical aspects of water to determine the suitability of locations for cultivating Eucheuma cottonii seaweed in Majene waters. The method used to measure ecological suitability included parameters such as temperature, salinity, dissolved oxygen (DO), pH, phosphate, nitrate and salinity. Subsequently, the data is scored to determine suitability classes: suitable (S1) with values ranging from 37 to 48, moderately suitable (S2) with values between 36 and 25 and non sultable (S3)/N) with value 25. The results showed that after applying weighting and scoring, locations such as East Banggae, Pamboang 1, Tubo Sendana, and Sendana 2 showed suitable scoring result with scores of 39, 39, 40, and 40. While locations such as Pamboang 2, Pamboang 3, Malunda, and Sendana 1 showed moderately suitable scoring results with scores of 33, 33, 34 and 36. Majene waters have potential areas for seaweed cultivation based on classes S1 (suitable) and S2 (moderately suitable).Keywords:SeaweedMajene WatersLocation SuitabilityWater QualityAquaculture
ANALISIS RISIKO MULTI BAHAYA DAN OPSI PENGELOLAAN PESISIR DI KECAMATAN CIDAUN KABUPATEN CIANJUR Azzahra, Raisya; Syamsudin, Fadli; Subiyanto, Subiyanto
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 23, No 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.23.1.2025.923

Abstract

Kecamatan Cidaun, yang terletak di pesisir Cianjur dan berbatasan langsung dengan laut lepas Samudra Hindia, ditetapkan sebagai kawasan rawan tsunami, gelombang pasang, gerakan tanah, dan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pesisir, tingkat risiko multi bahaya pesisir, dan opsi pengelolaan pesisir yang tepat untuk pesisir Cidaun. Penelitian ini menggunakan Metode Coastal Hazard Wheels 3.0 yang dapat menganalisa risiko multi bahaya pesisir melalui 6 (enam) indikator yaitu Tata Letak Geologis (Geological Layout), Paparan Gelombang (Wave Exposure), Pasang Surut (Tidal Range), Flora/Fauna, Keseimbangan Sedimen (Sediment Balance), dan Aktivitas Iklim (Storm Climate). Hasil analisa risiko terhadap multi bahaya ini kemudian digunakan sebagai acuan dalam menentukan opsi pengelolaan pesisir yang tepat bagi wilayah Cidaun. Hasil penelitian menunjukkan 8 (delapan) Kode Klasifikasi CHW di pesisir Cidaun, yaitu PL-5, PL-7, R-1, SR-11, SR-13, SR-15, SR-9, dan TSR sehingga opsi pengelolaan pesisir yang tepat dilakukan di wilayah Pesisir Cidaun ialah Coastal Zoning, Groundwater Management, Tsunami warning system, Beach Nourishment, Dune Rehabilitation, Flood Warning System, Coastal Setback, Fluvial Sediment Management, Ecosystem Based Management.