Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDEKATAN DIAGNOSIS NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PETANI Jyoti Krisna Murti
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1427

Abstract

Pendahuluan: Nyeri punggung bawah menjadi penyebab kecatatan nomor satu secara global. Petani berisiko terjadi nyeri muskuloskeletal terutama nyeri punggung bawah. Hal ini karena pekerjaan pertanian terdiri dari aktifitas fisik yang berat dan tingkat kerja manual yang tinggi seperti mengangkat dan membawa beban berat. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah literature review, yaitu literatur yang dikumpulkan dari beragam sumber yang terkait dengan pendekatan diagnosis nyeri punggung bawah pada petani. Hasil: Nyeri punggung bawah adalah gejala bukan penyakit dan dapat disebabkan oleh kondisi yang berbeda baik yang diketahui penyebabnya maupun tidak diketahui. Nyeri punggung bawah jarang terjadi pada dekade pertama kehidupan. Laki-laki lebih sering daripada perempuan. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis dapat ditemukan keluhan utama berupa pegal-pegal atau nyeri lokal pada pinggang. Pada kasus cukup berat dapat menjalar ke tungkai atau muncul rasa baal pada punggung bawah. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan inspeksi, gerakan, dan palpasi. Kesimpulan: Petani berisiko untuk terjadi nyeri muskuloskeletal terutama nyeri punggung bawah. Hal ini disebabkan karena postur kerja yang tidak baik sehingga menghasilkan beban pada tulang belakang lumbar yang menyebabkan fraktur mikto pada tulang belakang. Penegakkan diagnosis nyeri punggung bawah pada petani perlu dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan morbiditas dan dapat meningkatkan produktifitas kerja petani.Kata Kunci: Nyeri Punggung Bawah, Petani
HUBUNGAN DURASI MENDERITA HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN RETINOPATI HIPERTENSI DI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG PERIODE 2017-2020 Jyoti Krisna Murti; Rani Himayani; Hanna Mutiara; Muhammad Yusran
MAJORITY Vol 11 No 2 (2023): MAJORITY
Publisher : Majority

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension in Indonesia increase every year until in 2018 reached 34.1%. Long duration hypertension cause organ damage, hypertensive retinopathy is one of them. Hypertensive retinopathy shows changes in retinal vascularity such as narrowing and sclerosis in response to increased pressure of blood. The purpose of this study was to determine the relationship between the duration of hypertension and event of hypertensive retinopathy in RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Period 2017-2020. This study used an observational analysis research method with a cross sectional approach. The research subjects consisted of 168 samples. Sampling method using total sampling. Data on the duration of hypertension and the event of hypertensive retinopathy were taken from medical records. The analytical test used is the chi-square test. This study that of the 168 respondents with hypertension, 53.0% were aged 40-60 years. Patients with hypertension are male as much as 65.5%. Patients with hypertension degree 2 as much as 71%. Based on the duration of suffering from hypertension, the most common duration was 61.3%. As many as 72.6% of hypertensive patients did not experience hypertensive retinopathy, while 27.4% had hypertensive retinopathy. The results of chi-Square analysis showed that there was a significant relationship between the duration of suffering from hypertension and the incidence of hypertensive retinopathy (p = 0.000). There is a significant relationship between the duration hypertension and event of hypertensive retinopathy in RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung period 2017-2020