Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI ANTISIPASI GERAKAN FANATISME MAZHAB MELALUI MODERASI BERAGAMA DALAM PENDIDIKAN DI UIN ANTASARI BANJARMASIN Rabiatul Adawiah; Nuril Khasyi’in; Anwar Hafidzi
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 20 No. 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/al-banjari.v20i2.6435

Abstract

Abstract:This research was conducted to find out about mazhab fanaticism in the education system at UIN Antasari Banjarmasin. Research to answer the emergence of a fanatical understanding of an opinion without looking at it from other aspects comprehensively. The method used in this research is field research which is a mixed-method using quantitative data with validation tests through product-moment with measuring instruments using the Cronbach Alpha formula with a total of 404 students as respondents. This study proves that the level of fanaticism of the sect in the student environment of UIN Antasari Banjarmasin with 404 students as respondents, obtained data of 4.95% in the medium category, then 79.95% in the low category, and 15.10% in the very low category. The dominant factors that influence students' religious attitudes are religious knowledge obtained from parents and social media.Keywords: Strategy, fanaticism, sect, antasariAbstrak:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang fanatisme bermazhab dalam sistem pendidikan di UIN Antasari Banjarmasin. Penelitian untuk menjawab bahwa munculnya faham fanatik terhadap suatu pendapat tanpa melihat dari aspek lain secara komprehensif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini penelitian lapangan (field research) yang bersifat mix method dengan menggunakan data kuantitatif dengan uji validasi melalui product moment dengan alat ukur menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan jumlah responden 404 mahasiswa. Penelitian ini membuktikan bahwa tingkat fanatisme bermazhab di lingkungan mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin dengan responden berjumlah 404 orang mahasiswa, diperoleh data 4.95% pada kategori sedang, kemudian 79.95% pada kategori rendah dan 15.10% pada kategori sangat rendah. Adapun faktor dominan yang mempengaruhi ikap keberagamaan mahasiswa adalah pengetahuan agama yang diperoleh dari orangtua dan media sosial.Kata kunci: Strategi, fanatisme, mazhab, antasari 
Budaya Permainan Tradisional Urang Banjar ‘Asinan’ Dalam Perspektif Pendidikan Islam Nurul Aprilia; Nuril Khasyi’in
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 5 (2023): NJMS - Desember 2023
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan tradisional membawa pesan yang bermanfaat sebagai bekal kehidupan bagi anak-anak di masa depan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh tingkat perkembangan mental anak pada masa tersebut terhadap kualitas hidup mereka di masa yang akan datang. Dengan melibatkan diri dalam permainan tradisional, anak-anak dapat memperoleh pemahaman tentang pentingnya kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, menghormati aturan main, dan menghadapi tantangan dengan semangat juang yang tinggi. Semua nilai-nilai ini membantu memperkuat identitas dan karakter positif generasi muda sebagai pewaris nilai-nilai bangsa. Kalimantan Selatan, yang dihuni oleh masyarakat yang dikenal sebagai "urang Banjar," memiliki unsur-unsur budaya yang menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Salah satu aspek budaya Banjar yang hampir punah, bahkan tidak dikenal oleh sebagian besar masyarakatnya, adalah permainan tradisional. Sayangnya, permainan tradisional saat ini mengalami penurunan popularitas dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Bahkan anak-anak sekarang banyak yang tidak tahu beragam permainan tradisional yang dulu diwariskan secara turun temurun. Salah satunya permainan tradisional asinan. Dalam permainan tradisional asinan banyak terdapat manfaat dan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya. Permainan tradisional ini dimainkan di berbagai Daerah salah satunya di Kalimantan Selatan. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk (1) mengetahui sejarah budaya permainan tradisional asinan (2) mengetahui nilai-nilai yang terdapat pada permainan tradisional asinan (3) mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam permainan tradisional asinan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis kajian pustaka, data diperoleh dari berbagai literatur seperti ebook, artikel jurnal, dan berbagai hasil penelitian lainnya. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pendidikan Islam pada permainan tradisional Asinan diantaranya nya adalah nilai akidah, ibadah dan akhlak
Budaya Permainan Tradisional Balogo dan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Nadya Rainatul Agustina; Nuril Khasyi’in
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 5 (2023): NJMS - Desember 2023
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan banjar bahari merupakan permainan yang murah meriah dan hanya menggunakan sumber daya alam, tidak menguras tenaga dan bermanfaat untuk kesehatan dan kebersamaan dalam pergaulan. Permainan tradisional merupakan sarana bermain bagi anak-anak. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran dan perkembangan anak, juga terdapat nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan tradisional seperti kejujuran, kerjasama, sportifitas, tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan masih banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat membangun karakter anak. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan mengkaji budaya permainan tradisional balogo dan nilai-nilai pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Permainan tradisional Banjar merupakan jenis permainan yang mengandung nilai-nilai budaya Banjar yang pada hakikatnya merupakan warisan dari orang-orang terdahulu di suku Banjar. Nilai-nilai pendidikan Islam sangat penting untuk diterapkan pada anak-anak saat ini. Nilai-nilai tersebut tidak hanya dapat diterapkan melalui sekolah formal saja, namun juga dapat diterapkan melalui permainan tradisional Banjar seperti Balogo. Nilai-nilai pendidikan Islam berbanding lurus dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang ditetapkan oleh negara kita yaitu religius, musyawarah mufakat, disiplin, jujur, toleransi, kerja keras, kerja sama, kreatif, tanggung jawab.