Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM Buntaram Buntaram
Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memasuki Tahun 2013 sebagai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Gelombang II (2010 – 2014) di Tahun Keempat, KESDM telah mengajukan road map pelaksanaan Reformasi Birokrasi KESDM yang telah disampaikan oleh Menteri ESDM kepada Menteri PAN dan RB untuk menunggu pengesahannya. Didalam suatu Road Map umumnya terdapat program Quick wins. Quick wins atau juga sering disebut low-hanging fruit adalah suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali suatu program besar dan sulit. Quick wins bermanfaat untuk mendapatkan momentum awal yang positif dan kepercayaan diri untuk selanjutnya melakukan sesuatu yang berat. Berdasarkan program-program Reformasi Birokrasi berorientasi kepada hasil (outcomes oriented programs),; isi Lampiran PERMENPAN RB Nomor 20 Tahun 2010, bertujuan untuk meningkatkan profesionalime SDM Aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan promosi, serta pengembangan kualitas aparatur yang berbasis kompetensi dan transparan. Dimana program tersebut memiliki keterkitan dan kesesuaian (link and match) dengan misi Pusdiklat Migas “Pengembangan SDM” dalam hal ini khususnya disub sektor migas. Menyadari tingkat kesesuaian tujuan program Quick wins dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dimungkinkan peranan Pusdiklat Migas sesuai Tupoksinya sebagai unit satuan kerja eselon II dibawah KESDM dapat berperanan dan berpeluang cukup besar dalam ikut menyiapkan program percepatan pelaksanan reformasi birokrasi (Quick Wins) KESDM
Pra-Studi Kelayakan Pembangunan Pelabuhan Laut Kabupaten Halmahera Tengah Muhammad Ramadhan; Achmad Saeful Fasa; Buntaram Buntaram; Devika Nadila Susanto
GEOPLANART Vol 5, No 1 (2022): EDISI NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v5i1.633

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan calon lokasi pembangunan pelabuhan laut yang dinilai paling baik dari berbagai aspek kelayakan. Tahapan penelitian meliputi: 1) tabulasi longlist lokasi rencana pelabuhan laut dari berbagai dokumen kebijakan dan usulan daerah, 2) analisis seleksi lokasi rencana pelabuhan yang akan menghasilkan daftar pendek/shortlist, 3) analisis kelayakan lokasi shortlist dan pembobotan. Untuk longlist sendiri, terdapat 8 lokasi rencana pelabuhan yang tersebar di Kabupaten Halmahera Tengah, setelah melalui serangkaian tahapan analisis seleksi, diperoleh 2 lokasi yang lolos ke tahap analisis kelayakan yaitu lokasi rencana pelabuhan Messa di Kecamatan Weda Timur dan lokasi rencana pelabuhan Umiyal di Kecamatan Pulau Gebe. Kedua lokasi ini kemudian dikaji berdasarkan rencana tata ruang, kondisi transportasi wilayah, ekonomi, social-kependudukan, aspek lingkungan hidup dan teknis sehingga diperoleh skor total yang akan menjadi input dalam proses pembobotan.  Hasil pembobotan pada penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi rencana pelabuhan Messa memperoleh nilai akhir sebesar 5,89, sedikit lebih tinggi dibanding dengan lokasi rencana pelabuhan Umiyal yang memperoleh nilai akhir sebesar 5,57.
Pra-Studi Kelayakan Pembangunan Pelabuhan Laut Kabupaten Halmahera Tengah Ramadhan, Muhammad; Saeful Fasa, Achmad; Buntaram; Nadilla Susanto, Devika
GEOPLANART Vol. 6 No. 1 (2023): EDISI NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan calon lokasi pembangunan pelabuhan laut yang dinilai paling baik dari berbagai aspek kelayakan. Tahapan penelitian meliputi: 1) tabulasi longlist lokasi rencana pelabuhan laut dari berbagai dokumen kebijakan dan usulan daerah, 2) analisis seleksi lokasi rencana pelabuhan yang akan menghasilkan daftar pendek/shortlist, 3) analisis kelayakan lokasi shortlist dan pembobotan. Untuk longlist sendiri, terdapat 8 lokasi rencana pelabuhan yang tersebar di Kabupaten Halmahera Tengah, setelah melalui serangkaian tahapan analisis seleksi, diperoleh 2 lokasi yang lolos ke tahap analisis kelayakan yaitu lokasi rencana pelabuhan Messa di Kecamatan Weda Timur dan lokasi rencana pelabuhan Umiyal di Kecamatan Pulau Gebe. Kedua lokasi ini kemudian dikaji berdasarkan rencana tata ruang, kondisi transportasi wilayah, ekonomi, social-kependudukan, aspek lingkungan hidup dan teknis sehingga diperoleh skor total yang akan menjadi input dalam proses pembobotan. Hasil pembobotan pada penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi rencana pelabuhan Messa memperoleh nilai akhir sebesar 5,89, sedikit lebih tinggi dibanding dengan lokasi rencana pelabuhan Umiyal yang memperoleh nilai akhir sebesar 5,57. Kata kunci—analisis seleksi, studi kelayakan, pelabuhan laut, Kabupaten Halmahera Tengah
KAJIAN KAPASITAS PRODUKSI KEBUN SINGKONG TERHADAP TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIREUNDEU KELURAHAN LEUWIGAJAH KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI Buntaram, Buntaram; Lazuardi, Lucky Johan; Fasa, Achmad Saeful; Havianto, Citra Artifiani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas produksi kebun singkong terhadap tingkat konsumsi masyarakat adat di Kampung Adat Cireundeu serta merumuskan strategi penguatan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda, proyeksi produksi pangan selama sepuluh tahun ke depan, serta analisis spasial tutupan lahan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan mencakup luas lahan singkong, hasil produksi per hektar, jumlah penduduk, dan tingkat konsumsi singkong masyarakat adat selama periode 2015–2024. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan luas lahan singkong dari 61,00 hektar menjadi 43,57 hektar sejak tahun 2019, yang berimplikasi pada penurunan produksi dari 73,20 ton/tahun menjadi 52,28 ton/tahun. Analisis regresi menunjukkan bahwa variabel kebutuhan singkong berpengaruh signifikan terhadap tingkat konsumsi masyarakat, sedangkan produksi singkong tidak menunjukkan pengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Proyeksi produksi hingga tahun 2034 memperlihatkan tren penurunan yang berpotensi menimbulkan defisit pangan apabila tidak disertai intervensi kebijakan dan peningkatan produktivitas. Analisis spasial tutupan lahan mengungkap bahwa 49,34% wilayah Kampung Adat Cireundeu masih digunakan untuk budidaya singkong, sedangkan 50,66% berupa lahan non-produktif seperti semak belukar dan hutan rimba yang berpotensi dikonversi secara selektif dan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberlanjutan ketahanan pangan masyarakat adat Cireundeu sangat bergantung pada perlindungan lahan perkebunan singkong yang tersisa, perluasan area tanam melalui pemanfaatan lahan non-produktif, serta peningkatan produktivitas dengan penggunaan varietas unggul dan penerapan pola tanam ganda. Strategi terpadu berbasis kearifan lokal ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian pangan sekaligus menjaga keberlanjutan sistem pertanian tradisional yang menjadi identitas budaya masyarakat Kampung Adat Cireundeu.