Urbanus Urbanus
Sekolah Tinggi Teologi Pontianak

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Lima Nilai Budaya Kerja dalam Penguatan Karakter Di Lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah Marice Marice; Urbanus Urbanus
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v3i1.103

Abstract

This study was conducted to analyze the implementation of five values of work culture to strengthen character in the Regional Office of the Ministry of Religion of Central Kalimantan Province. This research is motivated because there are various obstacles to the implementation of work and services to the community, namely the existence of employees who do not comply with the established rules. This study uses a qualitative method with observations and interviews with twelve informants. The study was conducted for five months from October 2021 to February 2022 at the Regional Office of the Ministry of Religion, Central Kalimantan. The five values of work culture implemented by employees of the Regional Office of the Ministry of Religion of Central Kalimantan Province will make employees obey the rules in the agency where they work so that they can be an example for employees in other agencies for implementing the five values of work culture to strengthen character.AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi lima nilai budaya kerja dalam penguatan karakter di lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah.  Penelitian ini dilatarbelakangi karena terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaan kerja dan pelayanan kepada masyarakat yaitu adanya pegawai yang belum mematuhi aturan yang ditetapkan. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara terhadap dua belas orang informan. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu dari bulan Oktober 2021 sampai bulan Februari 2022 pada kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah. Lima nilai budaya kerja yang diimplementasikan oleh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah akan menjadikan para pegawai taat pada aturan di instansi tempat bekerja, sehingga dapat menjadi contoh bagi pegawai di instansi lain dalam hal mengimplementasikan lima nilai budaya kerja sebagai penguatan karakter.
Model Penanaman Nilai Karakter Disiplin Mahasiswa dalam Meningkatkan Sumber Daya Unggul di Era 4.0 Urbanus Urbanus
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v2i2.82

Abstract

The purpose of this study is to find out the model for inculcating the value of disciplinary character by lecturers to foster student discipline character values in increasing superior resources in the 4.0 era. This research is motivated by the lack of student discipline in learning. It can be seen that students are late in collecting assignments from the allotted time and the results of the work done. This research uses descriptive qualitative research with 7 students as the research subject. Data collection techniques were carried out by means of observation and interviews. Furthermore, data analysis, data presentation and conclusions are made. The results of this study indicate that the model for inculcating student discipline character values in improving superior resources in the 4.0 era is the habituation model, the exemplary model and the coaching model. The value of disciplined character is a positive attitude that affects students' abilities, so that they have superior resources in the 4.0 era. AbstrakTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui model penanaman nilai karakter disiplin yang dilakukan dosen untuk menumbuhkan nilai karakter disiplin mahasiswa dalam meningkatkan sumber daya unggul di era 4.0.  Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya disiplin mahasiswa dalam belajar.  Hal tersebut terlihat keterlambatan mahasiswa dalam mengumpulkan tugas dari waktu yang telah ditentukan dan hasil tugas yang dikerjakan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian 7 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Selanjutnya dilakukan analisis data, penyajian data dan membuat kesimpulan.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model penanaman nilai karakter disiplin mahasiswa dalam meningkatkan sumber daya unggul di era 4.0 yaitu model pembiasaan, model keteladanan dan model pembinaan. Nilai karakter disiplin merupakan sebuah sikap positif yang memengaruhi kemampuan mahasiswa, sehingga memiliki sumber daya unggul di era 4.0.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Lingkup Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia Liksin Hendri; Zakaria Zakaria; Urbanus Urbanus
Sabda: Jurnal Teologi Kristen Vol 4, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55097/sabda.v4i1.81

Abstract

The idea conveyed by the government related to independent learning and independent campus, the aim is to answer and keep up with the times. This was initiated by the state so that students have skills and excellence in the world of work. Independent learning and independent campus also need to be applied within the scope of the Theological College, because theological students are part of what is expected to be skilled and skilled in keeping up with the times. That is the basis for which this paper is written. Using the qualitative method of literature approach, then this article asks the main question? The findings in this article MBKM can be started from a paradigm shift, and the implementation of education policies to become more autonomous with an innovative learning culture. The more skilled the students, the wider the service power that will be carried out.  Abstrak Gagasan yang disampaikan oleh pemerintah terkait merdeka belajar dan kampus merdeka, tujuannya untuk menjawab dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini digagas oleh negara  agar mahasiswa memiliki skil dan keunggulan dalam dunia kerja. Merdeka belajar dan kampus merdeka ini juga perlu diterapkan dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi, sebab mahasiswa teologi merupakan bagian yang diharapkan untuk terampil dan penuh skil dalam mengikuti perkembangan zaman. Hal itulah yang menjadi dasariah tulisan ini ditulis. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan kepustakaan, maka artikel ini mengajukan pertanyaan utama. Bagaimana membangun dan menerapkan merdeka belajr dan kampus merdeka dalam lingkup Sekolah Tinggi Teologi? Hasil temuan pada artikel ini MBKM dapat dimulai dari perubahan paradigma, dan pelaksaan kebijakan pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran inovatif. Dengan semakin terampil mahasiwa, maka semakin luas daya pelayanan yang akan dilakukan. Kata Kunci: Merdeka Belajar, Mahasiswa, Sekolah Tinggi Teologi
Pendidikan dalam Gereja Sebagai Bentuk Partisipasi Kristen dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa I Putu Ayub Darmawan; John Mardin; Urbanus Urbanus
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol 1, No 1 (2023): NCCET: Education for All, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v1i1.702

Abstract

Pendidikan dalam gereja berpengaruh bagi generasi gereja. Pendidikan dalam gereja sebagai bentuk partisipasi Kristen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa didasari oleh fondasi teologis. Ada beberapa prinsip dalam Alkitab dan misi gereja yang menjadi dasar teologis pendidikan dalam gereja yaitu, pendidikan dalam gereja adalah tanggung jawab orang Kristen. Orang percaya harus meneruskan pengajaran dan pembinaan pada generasi selanjutnya. Kemudian pendidikan dalam gereja juga merupakan sebuah pembentukan karakter. Setiap anggota gereja didik untuk memiliki karakter yang serupa dengan Kristus. Selanjutnya, pendidikan dalam gereja juga adalah sebuah misi membawa orang menjadi murid Kristus. Kemudian, pendidikan dalam gereja juga untuk membawa jemaat mengenal Allah dan firman-Nya. Pendidikan dalam gereja membawa jemaat pada pembinaan iman dan ketekunan. Dari fondasi teologis yang terdapat dalam prinsip-prinsip Alkitab tersebut menghasilkan bentuk partisipasi Kristen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Adapun bentuk pendidikan dalam gereja yang berkontibusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu Pendidikan Agama Kristen. Kontribusi yang dilakukan oleh pendidikan agama Kristen meliputi 1) Pengajaran dasar iman Kristen, studi Alkitab dan juga praktik spiritual; 2) Sekolah Minggu yang merupakan pendidikan non-formal yang diselenggaran gereja untuk memberikan pembentukan karakter anak-anak sehingga memiliki moralitas yang baik; 3) Membentuk kelompok kecil atau persekutuan dalam gereja dapat membantu anggota gereja dalam pembelajaran dan pertumbuhan rohani bagi anggota gereja dengan konsep belajar bersama, berdiskusi, saling mendudukang dan menerapkan nilai-nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari; 4) Gereja yang mendirikan sekolah Kristen tidak hanya memberikan kontribusi dalam aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan spiritual siswa; 5) Pelayanan Sosial dan Pembinaan Karakter. Gereja mendorong anggotanya untuk berkontribusi dalam pelayanan sosial sebagai bentuk partisispasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.