Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERILAKU SPIRITUAL PADA REMAJA YANG MENGALAMI CYBERBULLYING Dyah Rivani; Sesanti Amiasih; Laili Nur Hidayati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 2 (2022): Nursing Science Journal (NSJ)
Publisher : AKPER Pemkab Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53510/nsj.v3i2.157

Abstract

Instilling spirituality in a strong family can encourage adolescents to behave positively, this has the opposite effect if low spirituality will cause adolescents to always think negatively so that adolescents can behave in cyberbullying. Using a descriptive correlation research approach, this study attempts to assess the impact of spiritual conduct on cyberbullying behavior in 92 high school adolescents. Questionnaires on cyberbullying and spirituality were used to obtain data. Analysis of the data using the Spearman’s Rho correlation test. These results may differ from many previous studies. The results of this study indicate that cyberbullying behavior is mostly in the low category (91.30%) and spiritual behavior is mostly in the good category (89.13%). This research reveals that there is no influence between spiritual behavior on cyberbullying behavior in adolescents. These results may differ from many previous studies. Although the spiritual behavior in this group shows a good category, their cyberbullying behavior needs to be considering the many stressors that adolescents may face.
Case Report: Pemberian Terapi Relaksasi Genggam Jari terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien Nyeri Akut Post Apendektomi Ratih Widya Retnaningrum; Dyah Rivani; Suprianto
An-Najat Vol. 2 No. 2 (2024): MEI : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v2i2.1184

Abstract

Pasca pembedahan apendektomi pasien cenderung akan mengalami nyeri akibat luka pembedahan. Teknik non farmakologi terapi relaksasi genggam jari menjadi salah satu manajemen nyeri bagi pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian relaksasi genggam jari terhadap tingkat nyeri pada pasien nyeri akut setelah apendektomi. Penelitian ini yaitu laporan kasus (case report) dengan intervensi keperawatan terapi relaksasi genggam jari yang dilaksanakan selama 3 hari. Hasil studi kasus ini menunjukan setelah dilakukan intervensi terapi relaksasi genggam jari selama 3 hari terdapat penurunan tingkat nyeri dari skala 7 menjadi skala 2. Relaksasi genggam jari efektif mengurangi nyeri pada pasien post apendektomi.
Pemberian Terapi Benson terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Fraktur: Case Report Helen Octavira Wisdaningrum; Dyah Rivani; Suprianto
An-Najat Vol. 2 No. 2 (2024): MEI : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v2i2.1240

Abstract

Fracture is a condition where the bone breaks due to trauma, excessive pressure, or conditions that weaken the bone. Treatment for fracture cases is usually surgery. Pre-surgery often causes anxiety in patients, disrupts the healing process and affects quality of life. One way to reduce anxiety levels is with Benson relaxation therapy. This case study aims to determine the effectiveness of providing Benson relaxation therapy on preoperative patient anxiety levels. This study used a case report method with nursing intervention in the form of Benson relaxation therapy which was carried out for 2 days. The results of this study show that after 2 days of Benson relaxation therapy intervention, the patient's anxiety level decreased from a scale of 26 (moderate) to a scale of 20 (mild). Benson relaxation therapy is effective in reducing anxiety in preoperative patients.
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan perawatan kaki diabetik pada neuropati diabetik Dyah Rivani; Elsye Maria Rosa
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan Volume 17 No 1
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v17i1.473

Abstract

Masalah kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi yang bersifat kronis dan menyebabkan cacat fisik dan penurunan kualitas hidup juga menjadi beban ekonomi untuk biaya perawatan karena pengobtan ulkus butuh waktu yang lama. Pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki diabetik efektif dalam mencapai pengurangan klinis yang relevan terhadap kejadian ulkus kaki diabetik. Penderita mampu mengenali tanda-tanda dini kondisi kaki yang dapat berkembang menjadi ulkus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan kemampuan perawatan kaki diabetik pada pasien neuropati diabetik. Jenis peneliatian ini adalah kuasi eksperimen, desain penelitian adalah pretest postest tanpa kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. Responden dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengalami neuropati melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Tehnik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, sebelum analisa statistik dilakukan uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov dan selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon Signed Rangks Test. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang bermakna terhadap kemampuan perawatan kaki diabetik sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan dengan nilai p = 0.00 ( < 0.05) artinya H1 diterima. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan kemampuan perawatan kaki diabetik sebelum dan setelah perlakuan.
IDENTIFIKASI NYERI AKUT PADA PASIEN POST OPERASI APPENDICTOMY HARI PERTAMA MENGGUNAKAN INSTRUMEN PEMANTAU NYERI VISUAL Fillia Afiani Setyaningsih; Dyah Rivani
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/j9ycp712

Abstract

Kasus appendisitis menjadi salah satu penyakit yang sering dijumpai dalam bidang bedah abdomen. Tindakan invasif yang biasa dilakukan untuk mengangkat appendisitis disebut appendektomi. Respon yang paling sering dijumpai setelah tindakan appendektomi adalah nyeri karena adanya kerusakan jaringan dan ujung-ujung saraf. Rasa nyeri bersifat multidimensi dan subjektif sehingga menjadi hal menantang karena pasien menjadi bukti akurat dalam menilai intensitas nyeri. Penilaian nyeri sudah semestinya dilakukan tanpa memandang usia, cara komunikasi, pengetahuan dan lainnya. Tujuan penelitian yaitu Melakukan penilaian nyeri pada pasien post operasi appendictomy hari pertama melalui proses keperawatan yang tepat dan benar sesuai masalah keperawatan nyeri akut yang diidentifikasi dengan instrument pemantau nyeri visualMetode yang digunakan dalam penulisan yaitu case report yang dilakukan pada hari pertama pasien post operasi appendectomy dengan 3 kali kunjungan pemantauan. Setelah dilakukan intervensi keperawatan terhadap pasien dalam pemantauan nyeri pasca operasi appendectomy selama 3 kali kunjungan didapatkan adanya perubahan dan perbedaan hasil pemantauan dari kedua pasien. Kedua pasien mengatakan tidak merasa terganggu terkait intervensi pemantauan nyeri yang dilakukan mandiri oleh pasien karena ini hanya memerlukan waktu kurang dari 2 menit. Pasien juga mengatakan tidak merasa sulit dalam pengisian instrument karena bentuk tulisan yang jelas disertai dengan gambar sehingga pasien merasa dimudahkan. penggunaan instrument pemantau nyeri visual memudahkan pasien dalam mengungkapkan nyeri yang dirasakan serta membantu efektifitas perawat dalam pemberian intervensi nyeri pasien. Dalam hal ini perawat dapat secara efektif dan efisien memutuskan pemberian terapi farmakologi, nonfarmakologi atau kombinasi untuk meredakan nyeri pasien. Sehingga dapat mempercepat waktu rawat inap dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
KAMPANYE SEKOLAH SEHAT: OPTIMALISASI SEHAT FISIK DI SD MUHAMMADIYAH WONOKROMO I PLERET BANTUL Fitri Arofiati; Ruhyana, Ruhyana; Akmal Zaki Asaduddin; Muhammad Imron Rosadi; Dyah Rivani
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v7i1.878

Abstract

Program pengabdian masyarakat bertajuk "Kampanye Sekolah Sehat Fisik" telah dilaksanakan di SD Muhammadiyah Wonokromo 1 dengan tujuan utama meningkatkan kesehatan fisik siswa sekolah dasar. Kegiatan ini diimplementasikan melalui serangkaian aktivitas terstruktur dan inisiatif edukatif yang melibatkan partisipasi aktif siswa, guru, orang tua, dan komunitas lokal. Metode yang digunakan meliputi penyampaian pendidikan kesehatan melalui mini seminar, praktik penyusunan program sekolah sehat, sesi olahraga rutin, lokakarya, dan promosi praktik kebersihan. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari guru dan siswa, serta terbentuknya komitmen bersama untuk mengimplementasikan rencana program sekolah sehat yang telah disusun. Masukan utama dari peserta adalah penjadwalan olahraga rutin dan pelibatan masyarakat secara berkelanjutan. Pihak sekolah akan menindaklanjuti rencana program tersebut mengingat potensi manfaatnya dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan mendukung perkembangan fisik optimal siswa, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI FOOT MASSAGE DAN AROMATERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KELETIHAN PADA PASIEN YANG SEDANG MENJALANI HEMODIALISIS Mandahimas Khoirul Ummah; Dyah Rivani; Agus Rismanta
Empowerment Journal Vol. 5 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/empowerment.v5i2.1950

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) is a condition in which the kidneys are damaged and unable to filter blood effectively. One of the common treatment options for managing CKD is hemodialysis. However, long-term hemodialysis can lead to a decreased quality of life, with fatigue being a frequently reported complaint among patients. To address this fatigue, complementary therapies such as foot massage and aromatherapy can be administered. This study aims to examine the effect of a combination of foot massage and aromatherapy on reducing fatigue levels in patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis. The study employed a case study design using the Functional Assessment of Chronic Illness Therapy (FACIT) as the measurement instrument. The intervention was conducted over 8 days, with each session lasting 15 minutes, and took place during hemodialysis either in the hospital or at home with support from family members. Evaluations were conducted on days 1, 5, and 8. The results showed a reduction in fatigue levels, with an initial score of 11 (severe category), increasing to 15 (still severe) on day 5, and 20 (moderate category) on day 8. These findings indicate that the combination of foot massage and aromatherapy can effectively reduce fatigue in patients undergoing hemodialysis. This intervention may be considered by nurses as a non-pharmacological approach to enhance patient comfort
Case Report:Pemberian Terapi Relaksasi Genggam Jari terhadap Tingkat Nyeri pada Pasien Nyeri Akut Post Apendektomi Ratih Widya Retnaningrum; Dyah Rivani; Suprianto Suprianto
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v2i3.3729

Abstract

After appendectomy, patients tend to experience pain due to the surgical wound. The non-pharmacological technique of finger-hold relaxation therapy is one of the pain management methods for patients. This case study aims to determine the effectiveness of finger grip relaxation on pain levels in patients with acute pain after appendectomy. This research is a case report with the intervention of stopping finger hold relaxation therapy which was carried out for 3 days. The results of this case study show that after the finger-hold relaxation therapy intervention was carried out for 3 days, there was a decrease in the level of pain from scale 7 to scale 2. Finger-hold relaxation was effective in reducing pain in post-appendectomy patients.