Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi

FENOMENA PASAR KAGET DI KOTA BATAM TAHUN 1980-2015 (Sebuah Tinjauan Historis) PHENOMENON OF A TEMPORARY MARKET IN BATAM YEAR 1980-2015 (An Historical Overview Tarwiyani, Tri; Arnesih, Arnesih; Hutagaol, Novita Mandasari
JURNAL DIMENSI Vol 6, No 1 (2017): JURNAL DIMENSI (MARET 2017)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.61 KB) | DOI: 10.33373/dms.v6i1.524

Abstract

Pertumbuhan industri di Batam mengakibatkan jumlah penduduk di Batam mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk berdampak kepada permintaan fasilitas kota yang memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduk kota Batam. Salah satu fasilitas tersebut adalah tersedianya pasar, sebagai tempat pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan. Fenomena yang muncul di Batam adalah berkembangnya pasar kaget sebagai salah satu jenis pasar tradisional yang  ada hampir diseluruh kecamatan, perumahan yang ada di kota Batam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya pasar kaget di Batam tahun 1980 hingga tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif historis dengan pendekatan sosial ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang mencakup heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pasar kaget telah ada di Batam sejak tahun 1990, berawal dari aktivitas jual beli di pelabuhan yang kemudian berkembang menjadi pasar kaget. Pasar kaget merupakan pasar yang tidak mendapatkan izin beroperasi (illegal) dari Dinas Pasar kota Batam. Berkembangnya pasar kaget akibat harga bahan pokok yang dijual lebih murah dibandingkan pasar tradisional lainnya. Kata Kunci: Kota Batam, Pasar Kaget, Pasar TradisionalIndustrial growth in Batam resulted in a population increase. The increase of population impacts on demand for extra facilities to meet Batam citizen needs. One such facility is the availability of the market, as the fulfillment of basic needs such as food and clothing. The phenomenon that appears in Batam is a growing market in shock as one of the traditional market in nearly all districts, housing in the city of Batam. The purpose of this study is to know the history and development of shock market in Batam from 1980 to 2015. This study is a qualitative study of historical approach to social and economic. The method used is the historical method that includes heuristics (collection of sources), source criticism, interpretation, and historiography. Based on the results obtained surprised the market has been in Batam since 1990, started from the trading activity in the harbor which later evolved into shock market. Shocked the market is a market that did not get permission to operate (illegal) from the Office of the market town of Batam. The growing market shock due to the price of basic commodities are sold cheaper than other traditional markets.Keywords: Batam city, shocked the market, traditional market
KLONING DALAM PERSPEKTIF DON IHDE Tarwiyani, Tri
JURNAL DIMENSI Vol 1, No 2 (2012): JURNAL DIMENSI
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.858 KB) | DOI: 10.33373/dms.v1i2.163

Abstract

Tulisan ini adalah sebuah tulisan yang menggunakan metode studi pustaka. Persoalan yang dibahas dalam tulisan ini antara lain apakah yang dimaksud dengan kloning, bagaimana pandangan Don Ihde tentang hubungan kebertubuhan teknologi, serta bagaimana pandangan Don Ihde tentang teknologi yang tertanam (embedded) dalam budaya terkait dengan relevansi kloning di Indonesia?Don Ihde adalah salah seorang tokoh dalam bidang Filsafat Teknologi, sebuah cabang filsafat khusus yang mempersoalkan antara lain tentang hubungan manusia dengan teknologi. Don Ihde menggambarkan fenomen hubungan yang terjadi antara manusia dengan teknologi yaitu pertama hubungan kebertubuhan di mana pada hubungan kebertubuhan, alat digunakan sebagai perpanjangan dari tubuh manusia, menjadi sebagian dari tubuh manusia dalam relasinya dengan dunia sekitar sehingga dikatakan bahwa manusia “menubuh” dengan alat, kedua hubungan hermeneutis, dimana alat teknologi dibaca sebagai teks yang perlu ditafsirkan, dan ketiga hubungan keberlainan di mana antara manusia dan teknologi dipandang sebagai dua hal yang berbeda dan berdiri sendiri-sendiri. Don Ihde sendiri memiliki konsep bahwa teknologi embedded (tertananm) dalam budaya. Hal ini artinya bahwa sebuah alat teknologi akan dipandang berbeda jika diterapkan pada kebudayaan yang berbeda. Pandangan inilah yang kemudian digunakan untuk melihat teknologi klonase atau teknologi kloning di Indonesia. Teknologi klonase akan dapat diterima di Indonesia tetapi jika teknologi ini dapat mengankat harkat dan martabat manusia. Hal ini juga berarti bahwa kloning yang bertujuan untuk membuat klonase manusia belum dapat diterima di Indonesia apalagi jika melihat dampak negatif dari teknologi ini.
Dimensi Aksiologis Tari Persembahan dalam Perspektif S.H. Schwartz Tarwiyani, Tri; Kadir, Gunawan Abdul
JURNAL DIMENSI Vol 10, No 1 (2021): JURNAL DIMENSI (MARET 2021)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/dms.v10i1.2897

Abstract

AbstrakTari Persembahan merupakan tari yang ditampilkan untuk menyambut tamu yang baru datang sehingga tidak jarang tari ini disebut juga sebagai tarian selamat datang. Tari Persembahan dipentaskan sebagai wujud penghormatan tuan rumah kepada tamu yang datang. Tari Persembahan sebagai sebuah kesenian mengandung berbagai nilai yang mencerminkan karakteristik masyarakat Melayu, dalam hal ini masyarakat Melayu di Kepulauan Riau, khususnya di Batam. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat baik dalam gerakan maupun dalam busana yang dikenakan oleh para penari Tari Persembanhan tersebut. Adapun persoalan utama dalam tulisan ini adalah apa nilai-nilai yang terdapat dalam Tari Persembahan serta apa analisis aksiologis S.H. Schwartz terhadap nilai Tari Persembahan. Berdasarkan persoalan tersebut maka tujuan dari tulisan ini adalah untuk menggali nilai-nilai yang terdapat dalam Tari Persembahan secara umum untuk kemudian menganalisanya berdasarkan pandangan aksiologis S.H. Schwartz, salah seorang tokoh peneliti lintas budaya yang menemukan teori nilai dasar manusia (Theory of Basic Human). Tulisan ini bersifat studi pustaka. Analisa dalam tulisan ini menggunakan unsur-unsur metodis: historis, analitika bahasa, deskripsi, dan holistika. Tulisan ini sampai pada kesimpulan bahwa Tari Persembahan mengandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan kepribadian masyarakat Melayu; jika berdasarkan konsep aksiologis S.H.Schwartz, Tari Persembahan mengandung nilai-nilai seperti nilai self-direction, stimulation, hedonism, achievement dan power, security, conformity dan tradition, benevolenve, universalism.
ANALISIS WEBSITE SISTEM INFORMASI PEMERINTAH DI PROVINSI INDONESIA DENGAN SISTEM MERIT Lestari, Linayati; Nurhayati, Nurhayati; Effendi, Winda Roselina; Fatiha, Fajarina Nur; Tarwiyani, Tri; Susanto, Susanto
JURNAL DIMENSI Vol 12, No 3 (2023): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2023)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/dms.v12i3.5503

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem informasi pada website pemerintah provinsi di Indonesia dengan sistem merit. Sistem informasi merupakan salah satu aspek yang mendukung pelaksanaan sistem merit dalam manajemen aparatur sipil negara di Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif dan normative kualitatif dengan dua model interpretasi gramatikal dan sistematik. Hasil analisis terdapat enam provinsi di Indonesia yang memiliki nilai persentase sistem informasi tertinggi yaitu, jawa tengah, jawa barat, lampung, kalimantan timur, nusa tenggara timur, dan sulawesi tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jawa tengah dan lampung mendominsasi dari empat provinsi lainnya dengan nilai 100. Penelitian ini memiliki keterbatasan waktu untuk menguji keabsahan, kesesuaian dengan hasil penelitian lama dan penelitian baru terkhusus pada wilayah provinsi. Penelitian ini merekomendasi agar pemerintah provinsi memberikan keterbukaan data pada masyarakat dan pengembangan website provinsi indonesia.