Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERKEMBANGAN PENELITIAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM MASA PANDEMI COVID-19 Siti Rohani; Elsa Fitri Ana; Nila Qurniasih; Eka Tri Wulandari; Yuni Sulistiawati; Desi Kumalasari; Ade Tyas Mayasari; Iis Tri Utami
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan ibu dan anak adalah kesehatan yang mencakup segala aspek untuk mempertahankan derajat kesehatan yang optimal secara komprehensif di setiap daur kehidupannya mulai dari pra konsepsi, konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita, pra sekolah, sekolah, remaja, dewasa hingga menopouse. (Depkes.go.id, 2012). Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan baik di dalam maupun di luar Negeri yang diakui secara legal (WHO, 2014). Peran bidan dalam masyarakat adalah memberikan pelayanan prima dan komprehensif utamanya bagi kesehatan ibu dan anak. Bidan disebut juga sebagai penggerak pelayanan kesehatan dimasyarakat, hal ini sejalan dengan hasil survey kesehatan di indonesia yang menunjukkan bahwa hampir (88%) pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh bidan (SDKI 2012). Tahun 2019 terjadi penyebarann penyakit baru yaitu virus yang menginfeksi saliran pernafasan yang disebutv sebagai virus COVID -19. Dampak virus inilah yang menyebabkan banyak pelayanan kesehatan khususnya kebidanan menjadi terkendala dan banyak institusi pendidikan kesehatan yang menjalankan proses pembelajarannya dalam jaringan . Berdasarkan data dan latar belakang inilah perlunya pengenalan tentang perkembangan penelitian kesehatan ibu dan anak dalam masa pandemi covid 19. Acara pengabdian masyarakat ini dilakukan secara seminar dalam jaringan. Bahan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu materi seminar, laptop, link registrasi, link absensi dan evaluasi . Dari 6.000 peserta yang mengikuti acara seminar dalam jaringan (Webinar) semua merespon dan mengikutinya dengan baik. Bidan berperan besar dalam pengumpulan dan pelaopran informasi kesehatan ibu dan anak, sehingga diharapakan menjadi kontributor data terkait covid 19 terutama pada ibu dan anak.
HUBUNGAN PARITAS DAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM Weti Megasari; Eka Tri Wulandari; Yetty Dwi Fara
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v3i2.534

Abstract

Ruptur perineum menjadi salah satu penyebab terjadinya perdarahan jika tidak ditangani dengan baik serta risiko terjadinya infeksi pada luka jahitan. Hasil studi Puslitbang Kemenkes menyebutkan bahwa satu dari lima ibu bersalin mengalami ruptur perineum dan yang tidak ditangani dengan baik akan meninggal dunia dengan persentasi 21,74%. Hasil prasurvey di PMB Panca Sukmawati tahun 2019, angka kejadian ruptur perineum mencapai 48,33%. Beberapa faktor penyebab dari ruptur perineum adlah paritas dan berat badan bayi baru lahir sehingga tujuan penelitian untuk membuktikan ada tidaknya hubungan paritas dan berat badan bayi baru lahir dengan kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin di PMB Panca Sukmawati Kampung Tanjung Rejo tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin tahun 2020 dengan jumlah sampel populasi dan sebanyak 66 ibu. Jenis data sekunder dengan instrumen pengumpulan data menggunakan lembar checlist. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisa bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan karakteristik ibu sebagian besar berumur 20-35 tahun (77,27%) dan jenis persalinan spontan (95,45%), kejadian ruptur perineum sebanyak (31,82%), paritas multipara sebanyak (69,70%) dan dengan berat < 3.500 gr sebanyak (86,36%). Ada hubungan antara paritas dengan kejadian ruptur perineum dengan p-value 0,017 dan OR= 4,400. Ada hubungan antara berat badan bayi baru lahir dengan kejadian ruptur perineum dengan p-value sebesar 0,024 dan OR=5,600. Saran bagi bidan untuk mengajarkan ibu cara maneran yang benar serta mengikuti pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan ibu dalam melakukan pertolongan persalinan normal
HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Ria Citra Wulan; Ani Kristianingsih; Sukarni; Eka Tri Wulandari
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.013 KB)

Abstract

Ketuban pecah dini yang merupakan masalah penting dalam obstetri dan merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dengan berbagai akibatnya. Terjadinya ketuban pecah dini menimbulkan komplikasi yaitu persalinan prematur dan penekanan tali pusat, dengan adanya penekanan tali pusat dapat menyebabkan hipoksia pada janin sehingga dapat terjadi asfiksia pada bayi baru lahir. Data tahun 2019 jumlah kelahiran bayi sebanyak 1.321 bayi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek sebanyak 330 (24.9%) kelahiran dengan asfiksia dan 17 diantaranya meninggal dunia Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2019, Jenis penelitian kuantitatif rancangan penelitian case control. Populasi adalah Seluruh bayi lahir sebayak 1.321 data bayi. Jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 93 data kelahiran bayi. Perbandingan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah 1:1. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adala lembar ceklis. Analisis data yang digunakan menggunakan uji chi square. Hasil analisis dan pengolahan data didapatkan ada hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung didapatkan p-value 0.025 (>0.05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat mendeteksi tanda bahaya kehamilan salah satunya ketuban pecah dini sehingga dapat segera memeriksakan diri agar tidak terjadi komplikasi akibat ketuban pecah dini yang terlalu lama. Meningkatkan wawasan dengan menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA tentang tanda bahaya kehamilan.
HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DAN TINGGI BADAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG SARI KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2021 Endang Trisnawati; Septika Yani Veronica; Maulia Isnaini; Eka Tri Wulandari
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v3i3.731

Abstract

Menurut World Health Organization diperkirakan terdapat 170 juta balita pendek pada tahun 2019, sebanyak 56% anak pendek hidup di Asia dan 36% di Afrika. Di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar persentase sangat pendek pada balita usia 0-23 bulan adalah 12,8%. Stunting atau balita pendek terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dan tinggi badan ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif dengan design analitik dan pendekatan case control. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2021- tanggal 31 Januari 2022. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 195. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan randoom sampling. Instrument menggunakan lembar checklist data diambil dari E-PPGBM. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan dengan p-value 0035 (<0,05), ada hubungan tinggi badan ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan dengan p-value 0017 (<0.05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi pengetahuan pada masyarakat terutama orang tua yang memiliki balita tentang stunting dan penyebab stunting pada balita. Puskesmas melakukan kerjasama dengan bidan desa guna melakukan screening pada bayi dan balita untuk menurunkan kejadjan stunting.
The Effect Of Ginger Candy (Zingiber Officinale Rosc.) on PGF2 A Levels in Adolescents with Primary Dysmenorrhea Eka Tri Wulandari; Desi Kumalasari
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.644 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1194

Abstract

Primary dysmenorrhoea is a common complaint that is commonly experienced by women around the world, especially teenagers. One of the causes of primary dysmenorrhea is the hyperactivity of the myometrium which is modulated by the synthesis of prostaglandins, especially PGF2a. Some herbs are known to work as prostaglandin inhibitors, one of them is ginger. Giving ginger to adolescents who experience dysmenorrhea is expected to lower the levels of PGF2a so that dysmenorrhea pain can be reduced. Generally, ginger can be developed in a variety of food and beverage products such as jelly candy. The purpose of this study was to analyze the effect of ginger candy to decrease the level of PGF2a in adolescents with primary dysmenorrhoea. This research is analytic research that used a randomized pre-post group design experimental approach. The object of the research is 38 adolescents with primary dysmenorrhoea. the object is divided into two groups, 19 treatment groups and 19 control groups. the treatment group was given jelly candy containing 100 mg of ginger extract, while the control group was given jelly candy without ginger. The candy was given on the first day of menstruation until the second day of menstruation. The measurement of PGF2a level was on the second day of menstruation after the candy was given to the groups. The results showed that after the administration of candy, the last average levels of PGF2a in the treatment group decreased from 482,9 ng/ml to 370,5 ng, ml or down by 11%. Whereas in the control group, the PGF2a level 483,3 become 409,2. The difference in the percentage of decrease in the levels of PGF2a using the Mann-Whitney test showed a significant result (p=0,002). The conclusion of this research is ginger candy can reduce levels of PGF2a in adolescents with primary dysmenorrhoea Abstrak: Dismenorea primer merupakan keluhan umum yang biasa dialami oleh wanita di seluruh dunia terutama remaja. Salah satu penyebab terjadinya dismenorea primer adalah hiperaktivitas miometrium yang dimodulasi oleh sintesis prostaglandin, terutama PGF2a. Beberapa herbal diketahui dapat bekerja sebagai prostaglandin inhibitors, salah satunya jahe. Pemberian jahe pada remaja yang mengalami dismenorea diharapkan akan menurunkan kadar PGF2a sehingga nyeri dismenorea yang dirasakan akan berkurang. Secara umum jahe bisa dikembangkan dalam  berbagai produk makanan salah satunya permen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh pemberian permen jahe terhadap penurunan kadar PGF2a pada remaja yang mengalami dismenorea primer.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan eksperimental randomize pre post group design. Objek penelitian berjumlah 38 orang remaja yang mengalami dismenorea primer, objek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 19 kelompok perlakuan dan 19 kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan diberikan permen jeli yang mengandung 100 mg ekstrak jahe, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan permen jeli tanpa kandungan jahe. Pemberian permen dilakukan pada hari pertama menstruasi sampai hari ke dua menstruasi. Untuk pengukuran kadar PGF2a dilakukan pada hari ke 2 menstruasi setelah pemberian permen. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah pemberian permen, rerata kadar PGF2a pada kelompok perlakuan turun dari 482,9 ng/ml menjadi 370,5 ng/ml atau turun sebesar 11,5%, sedangkan pada kelompok kontrol dari 483,3 ng/ml menjadi 490,2 ng/ml. Perbedaan presentase penurunan kadar PGF2a pada kedua kelompok penelitian dengan menggunakan uji Mann Whitney menunjukan hasil yang bermakna (p=0,002).Simpulan dalam penelitian ini adalah permen jahe dapat menurunkan kadar PGF2a pada remaja yang mengalami dismenorea primer