Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRASI ENZIM SELULASE DAN BATU APUNG PADA PROSES BIOPOLISHING KAIN KAPAS Ichsan Purnama; Maya Komalasari; Ghina Puspita Adhyaksa; M Azhari
Texere Vol 19, No 2 (2021): Texere Volume 19 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v19i2.03

Abstract

Tren fashion, khususnya proses pelusuhan pakaian jadi banyak dikerjakan untuk menghasilkan efek khusus agar memiliki kenampakan berbeda setelah pencucian. Proses pencucian dapat dikerjakan diantaranya  biopolishing, stone wash dan acid wash/ice wash, hal ini dilakukan untuk memodifikasi produk akhir  memberikan tampilan berbeda dan meningkatkan kemampuan kenyamanan pakaian. Proses biopolishing adalah proses penyempurnaan menggunakan enzim, bertujuan memperbaiki kenampakan, pegangan kain, sifat permukaan  lebih halus, bebas pilling, dan memiliki daya serap tinggi. Penambahkan batu apung memperluas tingkat pelusuhan dibagian-bagian tertentu, dan memberikan tampilan berbeda.Percobaan menggunakan mesin washing skala laboratorium  dengan variasi konsentrasi enzim  1%, 2% , dan batu apung 1/3  dan 1/2  suhu 60oC selama 30 menit pada mesin washing skala laboratorium. Pengujian meliputi pilling kain, pengurangan berat (SNI ISO 7211-6), ketuaan warna (SNI ISO 105-J03), ketahanan jebol cara diagfrgma (SNI ISO 13938-1), dan ketahanan gosok metode  martindale (SNI ISO 12947-1). Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan konsentrasi enzim dan batu apung, grade pilling semakin besar, pengurangan berat makin besar, tingkat ketuaan warna makin rendah, kekuatan jebol makin turun, dan semakin besar pengurangan tebal dan berat pada uji tahan gosok dengan metode martindale. Kondisi optimum diperoleh pada konsentrasi enzim 1 % dengan penggunaan batu apung 1/2  volume mesin washing skala laboratorium.
PENGARUH METODE MORDAN PADA PENCELUPAN KAIN NYLON MENGGUNAKAN ZAT WARNA ALAM EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium Lappaceum L) Tisarah Destria Utami; Nono Chariono Chalil; Maya Komalasari
Texere Vol 21, No 1 (2023): Texere Volume 21 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v21i1.03

Abstract

Pengembangan pewarna tekstil yang aman untuk lingkungan merupakan salah satu alasan dilakukan eksplorasi terhadap bahan alam salah satunya adalah kulit buah rambutan. Kulit buah rambutan mengandung tanin, saponin dan flavonoid sebagai senyawa pewarna alam tekstil yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini pewarnaan menggunakan kulit buah rambutan yang sudah dikeringkan kemudian diekstraksi,. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah ekstraksi cara dingin, maserasi selama 24 jam. Mordan yang digunakan yaitu tawas (Al2SO4)3 dan kapur (CaCO3) dengan massa mordan 8 gram. Penelitian dilakukan  adalah dengan memvariaskan metode yaitu pra-mordan, meta-mordan dan post-mordan. Pencelupan dilakukan pada serat sintetis yaitu serat nylon karena memiliki dua gugus fungsi yaitu gugus amina (NH2) dan gugus amida (NHCO) yang berperan untuk mengadakan ikatan dengan pewarna alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode  mordan terhadap hasil pewarnaan alami kulit buah rambutan yang dikerjakan pada kain nylon.  Pengujian yang dilakukan yaitu  analisa FTIR  pada larutan dan kain hasil pencelupan, ketuaan warna, kerataan warna, arah warna dan ketahanan luntur warnanya.  Hasil pencelupan yang optimum peroleh dengan metode post-mordan dengan arah warna kuning kecoklatan. Ketuaan warna K/S pada metode post-mordan lebih besar nilainya dibandingkan metode yang lainnya. KS untuk  jenis mordan  tawas 20,81 dan mordan kapur adalah 18,71,nilai kerataan warna 0,28,  dan arah warna kuning kecoklatan. Hasil ketahanan luntur warna berdasarkan gosokan kering memperoleh nilai yang baik (4) dan gosokan basah memperoleh nilai cukup baik (3 – 4). Hasil ketahanan luntur warna berdasarkan pencucian menggunakan grey scale dan staining scale pada penggunaan mordan tawas dan mordan kapur memperoleh nilai yang baik 4 -5.
The Effect of Solid Content Percentage and Concentration of Dispersing Agent (Anionic-Nonionic) on Quality of Polyester Dyed Fabric with Disperse by High Temperature/Pressure Method Maulana Fahrizal Abdan; Maya Komalasari; Rendy Ardyansyah
Sainteks: Jurnal Sain dan Teknik Vol 4 No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/sainteks.v4i2.462

Abstract

This study aims to determine the % solid content to the determination of the concentration of the dispersing agent / leveler. Therefore, in order to determine the correct concentration, the % solid content varied, namely 43.930%, 21.975%, and 14.650%, with each concentration of dispersing/averaging agent 0 g/l, 0.5 g/l, 0.75 g /l, and 1.5 g/l. Furthermore, preliminary testing of solid content and dispersing power was carried out before the immersion application. The results of the most optimal dispersing power test were obtained at a variation of the concentration of the dispersing agent/average 1.5 g/l with a solid content of 43.93%. The results of the dyeing process were evaluated related to testing for color evenness, color aging, color fastness to washing, and rubbing. Based on the results of tests and evaluations, it shows that the variation of %solid content and concentration of dispersing agent/leveler has no effect on the value of color fastness to washing and rubbing. However, solid content and concentration of dispersing agent/leveler have an effect on color evenness, and color darkening. In this experiment, it can be seen that the most optimal color darkening is 28.1380, while the most optimal standard deviation of 0.187 is found in the concentration of dispersing agent/average of 1.5 g/l with a solid content value of 43.93%. The value of color fastness to wet and dry rubbing is 4-5.
Pelatihan Teknik Pewarnaan Motif Tie Dye Pada Ibu-Ibu Pkk Rw.09 Kelurahan Cikutra Kotamadya Bandung Wulan Safrihatini Atikah; ikhwanul muslim; Sukirman Sukirman; Kurniawan Kurniawan; Maya Komalasari; Octianne Djamaluddin; Brilyan Muhammad Rhasyid Redha; Fauzi Jamaludin; Lingga Permana
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 3, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/jpm-aka.v3i2.200

Abstract

Program pelatihan keterampilan PKK di kalangan RW 09 Kelurahan Cikutra diperlukan untuk menambah keterampilan bagi kelompok PKK. Pemilihan Kelurahan Cikutra dikarenakan lokasi yang dekat dengan lingkungan Politeknik STTT. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan pelatihan ketermapilan berupa beberapa teknik pencelupan ikat yang akan diaplikasikan pada kaos berbahan dasar kapas. Media yang akan digunakan dalam proses pencelupan ikat ini diantaranya kawat, karet gelang, plastik, botol semprot. Pewarna yang akan digunakan adalah zat warna reaktif Remazol, dengan zat pembantu soda abu, NaCl dan sabun sebagai zat pencuciannya. Peserta sebanyak 50 orang ibu- ibu yang tergabung dalam PKK RW 09 Kelurahan Cikutra. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tenaga pengajar dari Politeknik STTT Bandung ini diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum sumbangsih Kampus Politeknik STTT Bandung terhadap masyarakat sekitar kampus dan diharapkan keterampilan yang diperoleh dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.