Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembaharuan Dakwah Pendidikan Islam di Sumatera Barat Nurul Syalafiyah; Budi Harianto
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Juni 2020
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v1i1.123

Abstract

Sumatera Barat merupakan wilayah penting dalam perkembangan dakwah pendidikan Islam di Indonesia, karena ia merupakan wilayah pertama yang mengalami proses modernisasi dakwah pendidikan Islam pada awal abad ke-20-an. Adanya pembaharuan yang terjadi di Minangkabau sendiri memiliki banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Artikel ini membahas bagaimana pembaruhan dakwah dalam pendidikan Islam di Sumatera Barat. Dengan menggunakan filsafat sejarah penulis mencoba mendeskripsikan pembaharuan dakwah pendidikan Islam di Sumatera Barat tersebut. Hasil yang ditemukan penulis menghasilkan kesimpulan bahwa Sumatera Barat memiliki banyak tokoh pembaharu dalam dunia dakwah pendidikan Islam. Tokoh-tokoh yang memberikan pengaruh besar dengan adanya lembaga atau sekolah sebagai sarana dakwah yang ia dirikan adalah Abdullah Ahmad yang telah mendirikan Adabiyah School, yang telah memadukan ilmu umum dan ilmu agama. Rahmah el-Yunusiah telah mendirikan Madrasah Diniyah Putri. Rahmah adalah tokoh pendidikan Islam wanita pertama yang menaruh perhatian akan pentingnya pendidikan bagi kaum wanita, hingga ia mendapat gelar Syaikhah dari Senat Guru Besar Universitas al-Azhar. Surau sebagai sarana dakwah dalam bidang pendidikan Islam di Sumatera Barat yang mengalami pembaharuan sintem dengan berkelas, adalah Sumatera Thuwalib, namun walau sistemnya berubah, namun mereka tetap menggunakan buku-buku lama (turast).
Walisongo: Strategi Dakwah Islam di Nusantara Nurul Syalafiyah; Budi Harianto
Bahasa Indonesia Vol 1 No 2 (2020): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Desember 2020
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v1i2.184

Abstract

Islam mulai berkembang di Nusantara sekitar abad 13 M. Adapun tokoh yang sangat berjasa dalam proses Islamisasi di Nusantara terutama di tanah Jawa adalah “ Walisongo”. Sumbangsih serta peran Walisongo dalam proses Islamisasi di tanah Jawa sangat besar. Tokoh Walisongo yang begitu dekat dikalangan masyarakat muslim kultural Jawa sangat mereka hormati. Ajaran-ajaran dan dakwah yang unik serta sosoknya yang menjadi teladan serta ramah terhadap masyarakat Jawa sehingga dengan mudah Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara. Penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang dilakukan walisongo terbagi dari berbagai wilayah diantaranya yakni Surabaya-Gresik-Lamongan JawaTimur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Keberhasilan Islamisasi Jawa merupakan hasil perjuangan dan kerja keras Walisongo. Walisongo melakukan proses Islamisasi berjalan dengan damai, baik politik maupun kultural, meskipun terdapat konflik itupun sangat kecil sehingga tidak mengesankan sebagai perang maupun kekerasan ataupun pemaksaan budaya. Penerepan metode dakwah yang dilakukan oleh Walisongo yakni metode dakwah yang lentur atau baik sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat jawa. Sehingga walisongo tidak dianggap sebagai ancaman di Pulau Jawa.
Analisis Nilai Karakter Peduli Sosial Melalui Metode Role Playing di Kelas V SDI Miftahul Huda Plosokandang Kabupaten Tulungagung Nik Haryanti; Nurul Syalafiyah; Budi Harianto; Sony Eko Adisaputro
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/pkwu.v9i2.326

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai karakter peduli sosial siswa-siswa saat atau setelah pembelajaran dengan metode role playing dan mendeskripsikan pembelajaran dengan metode role playing yang mengembangkan karakter peduli sosial. Metode penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah yaitu: l) reduksi data 2) penyajian data dan 3) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 1) Nilai karakter peduli sosial melalui metode role playing dalam proses pembelajaran di Kelas V SDI Miftahul Huda Plosokandang Kabupaten Tulungagung diketahui berdasarkan nilai karakter peduli sosial siswa saat mengikuti pembelajaran dengan metode role playing dapat dilihat nilai rata-rata dari angket tersebut sebesar 4,121 dengan persentase 82,42 atau dikategorikan baik. Sedangkan nilai-nilai karakter peduli sosial siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode role playing yang mana angket diisi oleh teman dari siswa dilihat rata-rata sebesar 4,125 dengan persentase 82,5 atau dalam kategori Baik. 2) Pembelajaran dengan metode role playing yang mengembangkan karakter peduli sosial siswa-siswa Kelas V SDI Miftahul Huda Plosokandang Kabupaten Tulungagung dilakukan dengan 3 pertemuan. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran diperoleh dari rata-rata atau prosentase yang diperoleh pada pertemuan I yaitu 70,90% dalam predikat atau kategori cukup. Sedangkan pertemuan II yaitu 80,00% dalam predikat atau kategori Baik. Selanjutnya pertemuan III yaitu yaitu 94,54% dalam predikat atau kategori Sangat Baik
Kewenangan Kepala Desa Dalam Membuat Surat Keterangan Waris Untuk Warga Negara Indonesia Golongan Pribumi Heni Yuliyana; Nurul Syalafiyah; Asmaul Husna
Bahasa Indonesia Vol 6 No 2 (2021): Islamic Law September 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/iljs.v6i2.259

Abstract

Surat Keterangan waris sebagai suatu dokumen pembuktian dari ahli waris tentang kebenaran bahwa mereka adalah orang yang tepat dan berhak mewarisi dari pewaris,Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kajian hukum normatif. Dalam Pasal 26 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa tidak ada satupun yang menyebutkan wewenang Kepala Desa dalam membuat surat keterangan waris untuk warga negara indonesia golongan pribumi. Akibat hukum terhadap surat keterangan waris yang dibuat Kepala Desa terhadap WNI golongan pribumi adalah batal demi hukum, karena Kepala Desa sesuai pasal 26 Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa tidak punya kewenangan untuk membuat surat keterangan waris golongan pribumi.Mekanisme surat keterangan waris yang di keluarkan kepala desa berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Nomer 3 tahun 1997 tentang Ketentuan Palaksanaan PP No: 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Pasal 111 ayat (1) huruf c Pembuatan SKAW diperlukan 2 (dua) orang saksi yang mengetahui benar komposisi ahli waris yang diterangkan di dalam SKAW itu, dengan Kepala Desa/Lurah dan Camat adalah menguatkan, meriksa dan memverifikasi hubungan kewarisannya Sebelum menandatanganinya sebaiknya dilakukan langkah-langkah kehati-hatian pemeriksaan dan verifikasi agar nantinya tidak dipersalahkan di hadapan hukum.