Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Model Latihan dengan Teknik Relaksasi Berbantuan Aromaterapi dan Musik Instrumental untuk Menurunkan Kecemasan Atlet Fatahilah, Adika; Rahayu, Setya; Soekardi, Soekardi
Journal of Physical Education and Sports Vol 6 No 3 (2017): December 2017
Publisher : Study Program Education and Sports, Postgraduate Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.359 KB) | DOI: 10.15294/jpes.v6i3.14615

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan kondisi objektif pelaksanaan latihan tim bola tangan Sumatera Selatan, (2) Menghasilkan model latihan dengan menggunakan teknik relaksasi berbantuan aromaterapi dan musik instrumental untuk menurunkan kecemasan atlet, (3) Efektifnya model latihan. Penelitian ini menggunakan reseach and development (R & D) dengan langkah-langkah: (1) Persiapan pengembangan model latihan, (2) Merancang model hipotetik, (3) Uji kelayakan hipotetik, (4) Perbaikan model hipotetik, (5) Uji lapangan, (6) Hasil akhir produk. Menghasilkan model latihan dengan teknik relaksasi berbantuan aromaterapi dan musik intrumental untuk menurunkan kecemasan atlet. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan dihasilkan model latihan dengan teknik relaksasi berbantuan aromaterapi dan musik instrumental untuk menurunkan kecemasan atlet yang terdiri dari 7 komponen yaitu: (1) Rasional, (2) Visi dan Misi Latihan, (3) Tujuan Latihan, (4) Isi Latihan, (5) Dukungan Sistem, (6) Prosedur Latihan, (7) Evaluasi dan Tindak Lanjut. Model yang dikembangkan efektif untuk menurunkan kecemasan atlet dan terdapat penurunan skor kecemasan sebelum diberikan perlakuan (pre test) dan sesudah (post test) dari 24 atlet rata-rata sebesar 25,75 poin atau 47,99%. Hasil ini diperkuat hasil uji wilcoxon bahwa model latihan relaksasi berbantuan aromaterapi dan musik intrumental efektif untuk menurunkan kecemasan atlet sebesar -4,290 pada signifikansi 0,000.The objectives of this research are: (1) To describe the objective condition of the practice of South Sumatera handball team, (2) To produce the exercise model by using aromatherapy assisted relaxation technique and instrumental music to decrease athlete's anxiety, (3) Effective model of exercise. This research uses reseach and development (RND) with steps: (1) Preparation of model development exercise, (2) Design hypothetical model, (3) hypothetical feasibility test, (4) Hypotetic model improvement, (5) Field test, 6) The final product. Produce an exercise model with aromatherapy assisted relaxation techniques and intrumental music to decrease anxiety athletes. Based on the result of research and development, there is an exercise model with aromatherapy assisted relaxation technique and instrumental music to decrease an athlete's anxiety consist of 7 components: (1) Rationale, (2) Vision and Mission of Exercise, (3) Purpose of Exercise, (4) Content Exercises, (5) System Support, (6) Exercise Procedures, (7) Evaluation and Follow-up. The model developed was effective for reducing athlete's anxiety and there was a decrease in anxiety score before pre-treatment and posttest of 24 athletes averaging 25.75 points or 47.99%. This result reinforced the results of the wilcoxon test that the aromatherapy-assisted relaxed exercise model and intrumental music were effective in reducing athlete anxiety by -4.290 at a 0.000 significance.
Pengembangan Model Latihan Mental melalui Teknik Hypnotheraphy Berbantuan Musik Instrumental untuk Meningkatkan Konsentrasi Atlet Adika Fatahilah; Rais Firlando
Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 4 No 1 (2020): Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jpjo.v4i1.1315

Abstract

Research purposes; (1) produce an effective training model using hypnotheraphy techniques assisted by instrumental music to increase the concentration of athletes. The test subjects were 15 male athletes from various sports in Lubuklinggau city. This study uses the reseach and development (RND) method with the following steps: (1) preparation for developing an exercise model, (2) designing a hypothetical model, (3) testing the feasibility of a hypothetical model, (4) improving the hypothetical model, (5) field testing , (6) the final product. The results of the research model are structured based on: (1) rational, (2) vision and mission of training, (3) training objectives, (4) training content, (5) system support, (6) training procedures, (7) evaluation and action and continue. The trial results were effective for increasing the concentration of athletes and there was an increase in the average score of 6.8 or 50.06%. It is reinforced by the results of the Wilcoxon test that the training model is effective for increasing the concentration of athletes. Obtained a value of 0.001 smaller than <0.05, the hypothesis can be Ha accepted. In conclusion, the developed model of hypnotheraphy technique assisted by instrumental music is effective to increase athletes' concentration Keywords: Hypnotheraphy and Instrumental Music, Concentration
TINGKAT KONSENTRASI ATLET KOTA LUBUKLINGGAU Adika Fatahilah; Rais Firlando
Riyadhoh : Jurnal Pendidikan Olahraga Vol 3, No 1 (2020): Riyadhoh Jurnal Pendidikan Olahraga
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/rjpo.v3i1.3096

Abstract

Pentingnya memahami konsentrasi atlet dalam berolahraga bertujuan untuk membuat prediksi kemungkinan penampilan atlet menghadapi situasi tertentu dalam pertandingan maupun latihan, dan untuk mencari bibit-bibit atlet berbakat dalam cabang olahraga tertentu untuk meraih prestasi maksimal. Penelitian ini penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisi. Sampel atlet kota Lubuklinggau teknik pengambilan sampel menggunakan puposive sampling sehingga mendapatkan 15 sampel dari lima cabang olahraga berbeda. Adapun hasil penelitian 15 orang sampel, 0 orang yang melewati kategori 10> persentase (0%)  yang tergolong kategori tinggi, 1 orang yang melewati kategori 9-10 persentase (7%) tergolong kategori agak tinggi, 8 orang yang melewati kategori 7-8 persentase (53%) tergolong kategori agak rendah, 6 orang yang melewati kategori 5-6 persentase (40%) tergolong kategori rendah. Rata-rata tingkat konsentrasi atlet belum ada yang mencapai kategori tinggi, maka dibutuhkan sebuah model latihan untuk meningkatkan konsentrasi atlet. 
PERBANDINGAN ANTARA JOGING DENGAN MENDENGARKAN MUSIK DAN JOGING TANPA MENDENGARKAN MUSIK TERHADAP JARAK TEMPUH Adika Fatahilah; Wawan Syafutra
Riyadhoh : Jurnal Pendidikan Olahraga Vol 2, No 2 (2019): Riyadhoh Jurnal Pendidikan Olahraga
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.242 KB) | DOI: 10.31602/rjpo.v2i2.2481

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini performa jogging dapat dilihat dari seberapa jauh jarak tempuh yang didapatkan oleh individu. Rasa bosan, tidak nyaman, tertekan, dan rasa capek dapat membuat individu kurang mencurahkan perhatiannya secara penuh pada kegiatan jogging. Hal ini menandakan bahwa dirinya merasa tidak enjoy. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbandingan anatara joging dengan menggunakan musik dan joging tanpa menggunakan musik terhadap jarak tempuh joging pada mahasiswa PJKR STKIP PGRI Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan metode eksperiment semu. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa PJKR STKIP PGRI Lubuklinggau angkatan 2017 Kelas A,B,C. sampel ditetapkan secara purposive sampling, hanya diambil mahasiswa laki-laki dengan jumlah 15 orang dan perempuan berjumlah 15 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan infersial dengan menggunakan program SPSS Versi 22.00 pada taraf signifikan 95% atau α 0,05. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Berdasarkan tsbel output Pairec Sampel Test, diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,008 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara Tes Joging Pre Test (tidak mendengarkan musik) dengan Post Test (mendengarkan musik) yang artinya ada perbandingan penggunaan musik saat joging dan tidak menggunakan musik saat joging terhadap hasil jarak tempuh joging.
The effect of brain gym on brain waves and levels athlete concentration Adika Fatahilah; Yusuf Hidayat; Komarudin Komarudin; Jajat Darajat Kusumah Negara
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.2171

Abstract

The brain as the activity control center plays an important role in the human body, but this important organ can experience a lack of energy, causing a decrease in concentration. As an athlete who requires high concentration during training and competition, it is necessary to do brain exercise to integrate all body functions that involve the brain. This study aims to determine the effect of Brain Gym on the brain waves and concentration levels of athletes. This study uses the Systematic Literature Review research method, while the data collection technique is carried out by identifying or reviewing all articles that have the same research topic in this study. The articles used in this study were 24 national and international journals obtained from Google Scholar. The results showed that the brain gym had a significant effect on increasing the athlete's concentration.Abstrak: Otak sebagai pusat pengatur aktivitas memegang peranan penting dalam tubuh manusia, namun organ penting ini dapat mengalami kekurangan energi sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Sebagai seorang atlet yang membutuhkan konsentrasi tinggi saat latihan dan bertanding, maka perlu dilakukan senam otak untuk mengintegrasikan seluruh fungsi tubuh yang melibatkan otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brain Gym terhadap gelombang otak dan tingkat konsentrasi atlet. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Systematic Literature Review, sedangkan teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan mengidentifikasi atau meninjau semua artikel yang memiliki topik penelitian yang sama dalam penelitian ini. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 jurnal nasional dan internasional yang diperoleh dari Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam otak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan konsentrasi atlet.
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN FOREHAND CLEAR DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI 1 BATU GAJAH Saputra, Niku; Syafutra, Wawan; Fatahilah, Adika
Jurnal Arena Olahraga Silampari Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Arena Olahraga Silampari
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jaos.v3i2.2982

Abstract

In this case, the researcher wants to know how much arm muscle strength contributes to the accuracy of the Forehand Clear shot. The variables in this study are arm muscle strength as the independent variable (X) and the accuracy of Forehand Clear shots in badminton games as the dependent variable (Y). The method used in this study is the Product Moment Correlation Method and then continued by using the t test to determine the significance of the correlation coefficient. Then, to test how much the contribution of arm muscle strength to the Forehand Clear shot in badminton, the KD (Koefesien Determinasi) test was carried out. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that arm muscle strength provides a significant role and relationship to the results of Forehand Clear shots in badminton games for extracurricular students at SD Negeri 1 Batu Gajah with the results of the Hypothesis test where tcount ≥ ttable, (tcount 8.1435 and ttable, 4.4224). In the calculation of the Coefficient of Determination, the KD value = 58.95% is obtained, which means that the contribution of arm muscle strength to the results of the Forehand Clear shot is 58.95%. While 41.05% is the result of the Forehand Clear shot which is influenced by other factors. Keywords: Relationship of Strength, Arm Muscles, Forehand Clear Accuracy
Transformasi Literasi Digital Guru SD Melalui Pendekatan Pelatihan Deep Learning Berbasis Praktik Edukatif Pandra, Viktor; Fatahilah, Adika
JURNAL CEMERLANG: Pengabdian pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2025): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v8i1.3922

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital guru-guru Sekolah Dasar melalui pendekatan pelatihan Deep Learning berbasis praktik edukatif di SD Negeri 15 Lubuklinggau. Kegiatan ini didasarkan pada masih rendahnya kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran, terutama dalam pembuatan konten pembelajaran interaktif yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa abad 21. Pelatihan dirancang menggunakan pendekatan partisipatif dengan metode ceramah, demonstrasi, hands-on practice, serta pendampingan langsung dalam pembuatan konten digital berbasis deep learning tools seperti pembuatan materi interaktif, video pembelajaran, dan simulasi sederhana. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan 20 guru SD Negeri 15 Lubuklinggau sebagai peserta. Kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi digital, ditunjukkan oleh peningkatan skor evaluasi rata-rata sebesar 78% dibandingkan dengan sebelum pelatihan. Selain itu, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan mampu menghasilkan produk pembelajaran interaktif yang dapat langsung diterapkan di kelas. Pelatihan Deep Learning berbasis praktik edukatif efektif dalam mentransformasi literasi digital guru sekolah dasar. Kegiatan ini diharapkan menjadi model pemberdayaan berkelanjutan dalam meningkatkan kompetensi digital tenaga pendidik di era pembelajaran berbasis teknologi.