Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Tentang Antidiabetika Oral (ADO) dengan Karakteristik Demografi, Kepatuhan, dan Kontrol Gula pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Nanda Puspita; Muliyandhayanti Muliyandhayanti; Endah Cahyani
Jurnal Sehat Mandiri Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 15, No.2 Desember 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.506 KB) | DOI: 10.33761/jsm.v15i2.275

Abstract

The rise of diabetes mellitus (DM) prevalence requires intensive care and self-care as a key to achieve targeted glycemic control. Patients' knowledge about DM treatment is a supportive factor of achieving the target. This study was conducted to determine the relationship between patient’ knowledge of oral antidiabetics (ADO) and demographic characteristics, adherence as well as clinical conditions of diabetes mellitus patients. A cross-sectional design was applied by interviewing 100 outpatients in an Integrated Diabetes Service Unit (UPDT) in Hospital X. The sampling technique used was consecutive sampling. Knowledge is measured by a structured questionnaire guided by the education 'Ask 5 O' about drugs. The results showed that the majority of diabetic patients knew the name (74%) and efficacy (100%) of the antidiabetic drugs being used, but they poorly understood how to use the drug (58%) and barely knew the side effect (11%). Bivariate analysis showed a significant relationship between demographic factors, namely age (p = 0.005) and education level (p = 0.025) and patient’s medication knowledge. However, there was no significant relationship between patient’s medication knowledge and medication adherence (p = 0.592) and HbA1c as glycemic control (p = 0.101). It can be concluded that drug knowledge in patients does not determine medication adherence and glycemic control. analysis of other factors such as patient perceptions of medication and complication conditions that may be closely related to medication adherence and sugar control is suggested.
Peningkatan Pengetahuan Terhadap Pengelolaan Dagusibu Obat Melalui Pelatihan Simulasi Kotak Simpan Obat di Kecamatan Johar Baru Tahun 2019 Adin Hakim Kurniawan; Harpolia Cartika; Yetri Elisya; Nanda Puspita; Wardiyah Wardiyah
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i1.1727

Abstract

Pengetahuan mengenai pengelolaan dagusibu obat  merupakan faktor predisposisi dari perilaku kesehatan yang mengarah kepada timbulnya drug related problem. Bentuk kegiatan mencakup pemberdayaan masyarakat tentang pelatihan soft skill dan hard skill Pengelolaan Dagusibu Obat Melalui Simulasi Kotak simpan obat  di Wilayah Kecamatan Johar Baru Tahun 2019. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ingin terbentuknya tim pendampingan kader dagusibu obat di tiap-tiap wilayah. Metode pendekatan yang telah disepakati untuk menyelesaikan persoalan mitra yaitu dengan memberikan rangkaian kegiatan pelatihan yang dilakukan secara dua pendekatan pelatihan. Pendekatan Pertama metode pelatihan dengan teknik penyuluhan berbasis ceramah dan massal tanpa melalui simulasi kotak simpan obat, subjek atau sasaran responden terdapat pada masyarakat klurahan Tanah Tinggi Kecamatan Johar Baru. Kedua merupakan pendekatan metode pelatihan berbasis penyuluhan dan bersifat kelompok serta menggunakan simulasi kotak dagusibu. Subjek atau sasaran responden adalah kader kecamatan Johar Baru. Hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yaitu terdapatnya responden perlakuan melalui pelatihan simulasi kotak simpan obat memberikan nilai pengetahuan yang baik 83,87% jika dibandingkan pelatihan penyuluhan tanpa simulasi kotak simpan obat hanya memperoleh cukup baik sebesar 48,27%. Terdapat perbedaan yang bermakna hubungan antara responden mengikuti pelatihan non simulasi dan menggunakan simulasi kotak simpan obat terhadap pengetahuan dagusibu  dengan nilai signifikansi  sebesar p=0,031 (p-Value lebih kecil 0,05).
Perbandingan Motion Graphic dan Leaflet terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga dalam Menyimpan Obat Nanda Puspita; Fatiyah Syahida
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.706 KB) | DOI: 10.26630/jk.v11i1.1856

Abstract

Inadequate storage of medicines at home is a common health problem in the community. Therefore, it is important to promote this issue through interesting media to increase knowledge related to medication storage. This study aims to compare conventional media (leaflet) with motion graphics in increasing knowledge of drug storage at home. Quasi-experimental research with a pretest-posttest design was applied to 45 housewives with similar education levels. In the initial stage, the leaflet group (23 people) and the motion graphic group (22 people) were given a pretest about medication storage, then were intervened with the media for 5 minutes, we're given a post-test afterward. The results showed there were significant differences in medication storage knowledge between groups that were exposed to motion graphics and leaflets (p-value=0,029). The median score of the knowledge in the motion graphic group was significantly higher (85,71) than the leaflet group (71,43). Motion graphics might be beneficial as an educational media to deliver message related to effective drug management for the community, especially housewives.
Pengkajian Terapi COVID-19 Pada Pasien Rawat Inap Komorbid Hipertensi Terhadap Derajat Keparahan Penyakit di RSJPD Harapan Kita Adin Hakim Kurniawan; Nanda Puspita; Tri Indriyani Meitinawati; Lestiani Lestiani
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v7i2.53739

Abstract

Kematian akibat Covid-19 menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat terjadi pada pasien rentan dan memiliki riwayat komorbid penyakit seperti hipertensi. Virus SARS Cov-19 masuk kedalam sel manusia dan menginfeksi melalui ikatan dengan reseptor Angitensin Converting Enzym 2 (ACE 2). Terapi farmakologi pada penanganan Covid-19 dengan riwayat komorbid hipertensi dalam tahap pengujian secara klinis masih perlu dilakukan monitoring pengobatan yang tepat dan rasional sehingga perlu pengkajian farmakoterapi berdasarkan derajat keparahan penyakit. Penelitian ini bertujuan memahami faktor yang mempengaruhi derajat keparahan penyakit dan karakteristik terapi Covid-19 pada pasien rawat inap komorbid hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cohort retrospective. Pengambilan data di RSJPD Harapan menggunakan rekam medis pasien rawat inap dengan pasien Covid-19  pada komorbid hipertensi pada periode November 2020 sampai April 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan consequtive sampling dan Analisis statistik Chi square. Hasil penelitian menunjukan,dari 80 pasien, subjek penelitian laki-laki sebanyak 45 pasien (56,31%), usia produktif 45 pasien (56,30%). Kesesuaian peresepan dosis dan frekuensi terapi Covid-19sebesar 99,03%. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan bermakna pada pemberian terapi suportif Covid-19 (p=0,034), saturasi oksigen (p=0,024) serta lama perawatan pasien (p=0,008) terhadap derajat keparahan penyakit. Adapun hasil terapi Covid-19 memiliki perbedaan bermakna terhadap derajat keparahan, terdapat pada terapi levofloxacin (p=0,034);osetalmivir (p=0,030); favipiravir (p=0,027); remdesivir (p=0,009) dan spironolakton (p=0,034).
The Development of Motion Graphic as Education Material for Promoting Adequate Home Drug Storage Nanda Puspita; Wardiyah Wardiyah
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): SANITAS Volume 10 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2019.10

Abstract

Inappropriate drug storage at home is a common health problem in the community. Improper storage of drugs may affect the quality of the drug. Pharmacist, as a drug informer, plays an important role in providing education about how to store medicines. This study aims to develop educational media in the form of motion graphics and analyze the effect of media to improve the knowledge of drug storage in housewives. The research was conducted in three stages; media development, content revision, and media testing. The media was developed with drug storage material compiled by two experts. Then the content, appearance, and duration are evaluated. To find out the influence of the media in increasing knowledge about drug storage, quasi-experimental was applied with a one-group pretest-posttest design in October 2019 for 28 housewives. From the results of snowball sampling, it is known that the average age of respondents was 43 years, with a range of 18-58 years and the majority were high school graduates (67.9%). Knowledge of respondents was assessed using a knowledge questionnaire. The motion graphic media has a significant influence on increasing the knowledge of housewives regarding the correct storage of drugs. This is indicated by a significant difference in the pretest (67.85) and posttest scores (83.67) after watching 3-minute motion graphic shows (p = 0.001, Cl 95%).
Peningkatan Kemampuan Apoteker sebagai Peneliti dalam Upaya Antimicrobial Resistance Awareness: Enhancing Pharmacist's Ability as Researchers as Antimicrobial Resistance Awareness Kartika Citra Dewi Permata Sari; Nanda Puspita; Tunggul Adi Purwonugroho; Zamharira Muslim; Ika Mustikaningtias; Fitria Nur Hidayah
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i6.8024

Abstract

Hingga saat ini, resistensi antimikroba masih menjadi masalah akibat ketidakrasionalan penggunaan antimikroba. Diperlukan minat dan pemahaman dari praktisi Apoteker untuk meneliti terkait antimikroba sehingga dapat berkontribusi terhadap penyelesaian masalah tersebut. Akan tetapi, penelitian lebih umum dilakukan oleh para akademisi dibandingkan dengan praktisi. Oleh sebab itu, dirancang sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan minat dan pemahaman praktisi Apoteker terkait penelitian antimikroba. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah Focus Group Discussion (FGD) yang diawali dengan paparan ilmiah oleh narasumber. Peserta di setiap kelompok diatur terdiri dari gabungan akademisi dan praktisi Apoteker. Pada sesi FGD, praktisi Apoteker memaparkan permasalahan terkait antimikroba berdasarkan pengalaman kerjanya. Para akademisi berkontribusi untuk menyusun permasalahan menjadi sebuah kerangka penelitian yang dapat diaplikasikan. Berdasarkan post-assessment, kegiatan FGD antara akademisi dan praktisi terbukti meningkatkan minat dan pemahaman peserta terkait penelitian antimikroba. Kolaborasi antara akademisi dan praktisi perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah praktikal termasuk resistensi antimikroba.