Nursakiah Nursakiah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 3 PALLANGGA Firmansyah - Firmansyah; Awi Dassa; Nursakiah Nursakiah
JURNAL MathEdu (Mathematic Education Journal) Vol 4 No 1 (2021): JURNAL MathEdu (Mathematic Education Journal) vol. 4 No. 1 Maret 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/mathedu.v4i1.2406

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis tinggi, sedang dan rendah siswa dengan menggunakan 4 indikator berpikir kritis, yaitu mengidentifikasi, menggeneralisasi, merumuskan masalah kedalam model matematika dan mendeduksi pada kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga pada materi pecahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dirancang untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis subjek berdasarkan tes berpikir kritis. Data yang diolah adalah kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan soal berpikir kritis berdasarkan tes awal terlebih dahulu. Berdasarkan olahan data tersebut, Subjek yang berpikir kritis tinggi pada tahap mengidentifikasi, subjek mampu mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari permasalahan yang disediakan, pada tahap menggeneralisasi dan melakukan operasi hitung subjek mampu menggeneralisasikan apa yang diketahui pada permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap permasalahan yang disediakan dan menghitung dengan benar dan tepat, dan pada tahap merumuskan masalah ke model matematika subjek mampu merumuskan keterangan simbol dari model matematika yang telah ditentukan, dan pada tahap mendeduksi subjek mampu memberikan kesimpulan dari permasalahan itu. Subjek yang berpikir kritis sedang, pada tahap mengidentifikasi, subjek mampu mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari permasalahan yang disediakan, pada tahap menggeneralisasi dan melakukan operasi hitung, subjek mampu menggeneralisasikan apa yang diketahui pada permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap permasalahan yang disediakan tetapi kurang tepat pada proses menghitung, pada tahap merumuskan masalah ke model matematika subjek tidak mampu merumuskan keterangan simbol dari model matematika yang telah ditentukan, dan pada tahap mendeduksi subjek tidak mampu memberikan kesimpulan dari permasalahan itu. Subjek yang berpikir kritis rendah tidak dapat menjawab pada saat tes dan wawancara ke empat indikator berpikir kritis. Dapat disimpulkan bahwa subjek yang berpikir kritis tinggi dapat memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu mengidentifikasi, menggeneralisasi, merumuskan masalah ke model matematika dan mendeduksi. Subjek yang berpikir kritis sedang hanya memenuhi 2 indikator berpikir kritis menggenaralisasi, mengidentifikasi. Sedangkan subjek yang berpikir kritis rendah tidak memenuhi satupun indikator berpikir kritis
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP Abdul Wahid; Rukli Rukli; Nursakiah Nursakiah
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 1: Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/sigma.v14i1.7106

Abstract

The main problem in this study is whether there is a difference in the application of problem-based learning models and direct learning to mathematics learning outcomes in seventh grade students of UPT SMP Negeri 15 Selayar Islands. This study aims to determine the differences in the application of problem-based learning models and direct learning to mathematics learning outcomes in seventh grade students of UPT SMP Negeri 15 Selayar Islands. This type of research is an experimental study involving two classes, namely the experimental class and the control class. This research refers to the learning outcomes of mathematics. The design used in this study is a nonequivalent control group design. The research sample amounted to 64 students. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis and inferential statistics using t-test.The results showed that after going through the application of the problem-based learning model, the results of the data analysis of students' mathematics learning outcomes were in the very good category, with an average score of 80% in the experimental class and the results of data analysis of students' mathematics learning outcomes were in the good category with an average score. an average of 70% in the control class. The results of the analysis with the t-test of the results of hypothesis testing using SPSS version 25 software obtained Sig , ie 0.000 0.05 so that H_0 is rejected and H_1 is accepted. This shows that there are differences in the application of problem-based learning models to students' mathematics learning outcomes. The results of observation of student activities 91% of students who actively participate in the mathematics learning process and 94% of students who give a positive response to the application of problem-based learning models (PBM), the implementation of mathematics learning with problem-based learning models with an average of 3.883% of the ideal score of 4, 0. From the results of this study, it can be concluded that there are differences in the application of problem-based learning models and direct learning to mathematics learning outcomes in class VII students of UPT SMP Negeri 15 Selayar Islands in learning mathematics.
Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Nursakiah Nursakiah
SAINTIFIK Vol 3 No 2 (2017): VOLUME 3 NOMOR 2 JULI 2017
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.639 KB) | DOI: 10.31605/saintifik.v3i2.150

Abstract

enelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa di Kelas VII SMP. Data hasil penelitian diambil dari data kuantitatif berupa tes hasil belajar pada siklus I dan siklus II, dan data kualitatif berupa hasil observasi siswa dan guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) hasil belajar matematika siswa siklus I berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 54,47 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 16,24 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 46,7%. 2) hasil belajar matematika siswa siklus II berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 69,34 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 11,01 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 87,5%. 3) model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII4 SMP Negeri 26 Makassar. Hasil observasi menunjukkan adanya perubahan sikap siswa antara lain siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar dan motivasi siswa untuk belajar meningkat, keberanian siswa bertanya materi pelajaran yang belum dimengerti dan siswa yang percaya diri mengerjakan soal di papan tulis mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa semangat, kreativitas, keberanian dan rasa percaya diri siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, CIRC, penelitian tindakan kelas