Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Optimization of Antiseptic Paper Soap through Varying NaOH Concentration: Combination of Cooking Oil, Citronella Oil, and Aloe Vera Azwar, Azwar; Thaib, Anwar; Fajar, Chaidir; Priatna, Adjie August; Zanil, Mohd Fauzi
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.industria.2023.012.02.3

Abstract

AbstractAntiseptic paper soap is convenient because it is flexible, safe for the skin, easily foams, and relatively affordable. Measuring the ratio between the concentrations of NaOH, cooking oil, citronella oil, and aloe vera additives is needed to improve the quality of antiseptic paper soap. Testing the saponification rate, density, pH, water content, fatty acid (FA) level, and free alkali content is critical to determine the characteristics of antiseptic paper soap so that it meets the standards for solid bath soap according to SNI 3532-2021 which is closest to the characteristics of paper soap because SNI for paper soap is not yet available. The weight ratio of citronella oil to cooking oil used is 1:1, 1:2, and 1:3. The NaOH concentrations used were 30%, 40%, and 50% w/v. The natural additives used are 0%, 5%, and up to 10% of the total mass. The research results showed that saponification value of the antiseptic paper soap produced was 197.724 milligrams KOH/gram up to 206.138 milligrams KOH/gram, the pH of the antiseptic paper soap was 9.1-10.6, the water content value was 10.940%-23.863%, the alkali content value free is 0.044%-0.104%, total fatty acid (FA) content is 29.688%-45.734%. The best antiseptic paper soap is produced using 30% w/v NaOH with a weight ratio of citronella oil to cooking oil used of 1:1 and natural additives (aloe vera) 5% of the total mass.Keywords: aloe vera, antiseptic, citronella oil, cooking oil, paper soap AbstrakSabun kertas antiseptik adalah sabun yang sangat praktis karena fleksibel, aman untuk kulit, mudah berbusa, dan harganya relatif terjangkau. Pengukuran rasio antara konsentrasi NaOH, minyak goreng, minyak serai wangi, dan aditif lidah buaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas sabun kertas antiseptik. Pengujian laju penyabunan, densitas, pH, kadar air, tingkat asam lemak (FA), dan kadar alkali bebas sangat penting untuk menentukan karakteristik sabun kertas antiseptik agar memenuhi standar sabun mandi padat sesuai SNI 3532-2021 yang paling mendekati karakteristik sabun kertas karena SNI untuk sabun kertas belum tersedia. Rasio berat minyak serai wangi terhadap minyak goreng yang digunakan adalah 1:1, 1:2, dan 1:3. Konsentrasi NaOH yang digunakan adalah 30%, 40%, dan 50% b/v. Bahan tambahan alami yang digunakan adalah 0%, 5%, hingga 10% dari massa total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bilangan penyabunan sabun kertas antiseptik yang dihasilkan adalah 197,724 miligram KOH/gram hingga 206,138 miligram KOH/gram, pH sabun kertas antiseptik adalah 9,1-10,6, nilai kadar air adalah 10,940%-23,863%, nilai kadar alkali bebas adalah 0,044%-0,104%, total kandungan asam lemak (FA) adalah 29,688%-45,734%. Sabun kertas antiseptik terbaik dihasilkan dengan menggunakan 30% b/v NaOH dengan rasio berat minyak serai wangi terhadap minyak goreng yang digunakan adalah 1:1 dan bahan tambahan alami (aloe vera) 5% dari total massa.Kata kunci: antiseptik, lidah buaya, minyak goreng, minyak serai wangi, sabun kertas
The Role of Village Heads in Motivating Drug Users in Palong Village, Pidie Regency Armiwal; Thaib, Anwar; Ramadhani, Syahrul
Dinasti International Journal of Digital Business Management Vol. 4 No. 6 (2023): Dinasti International Journal of Digital Business Management (October-November
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijdbm.v4i6.5028

Abstract

In an effort to obtain provisions for drug users who have the motivation not to return to their "habitat", this study is expected to find answers to the positive possibilities of the motivation itself. Based on the facts above, the author is interested in conducting research on "The Role of Keuchik in Reducing the Number of Addictions of Drug Users in Gampong Palong, Pidie Regency". The objectives to be achieved from this study are: To find out and explain the role of Keuchik in motivating drug users to reduce addiction in Gampong Palong, Pidie Regency, and to find out what efforts are made by drug users to reduce drug addiction. In this study, the researcher used a qualitative approach, considering that in this study the researcher intended to obtain an overview of the Role of Keuchik in Reducing the Number of Addictions of Drug Users in Gampong Palong, Pidie Regency, so it was carried out with field research, namely research conducted in the field directly to obtain the required data. So, field research or field research is carried out concerning problems or life in real reality, not abstract thoughts contained in written or recorded texts and documents.
Teacher Supervisor Assessment Process Level I (IV/b) and above at the Aceh Provincial Education Quality Assurance Institute Ismail; Thaib, Anwar; Gunawan
Dinasti International Journal of Digital Business Management Vol. 4 No. 6 (2023): Dinasti International Journal of Digital Business Management (October-November
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijdbm.v4i6.5029

Abstract

The government makes efforts to prepare teachers and also makes efforts to provide guidance for teachers in carrying out teaching duties. One of these guidance efforts is to prepare for promotion by determining the number of credit points periodically. In this case, there are several rules that must be met by teachers so that promotion can be carried out through assessment with a credit point system. Currently, the average teacher has the ranks of Level I Arranger (III/d), Supervisor (IV/a), and Level I Supervisor (IV/b), to achieve the ranks above, of course there is a process that must be gone through, namely submitting a proposal for promotion to an official institution that has been appointed by the government to handle the process. The formulation of the problem in this study is how the Assessment Process for Level I Supervisor Teachers (IV/b) and above at the Aceh Provincial Education Quality Assurance Institute, and what obstacles are faced in the assessment process for level I supervisor teachers (IV/b) and above at the Aceh Provincial LPMP to support the role of the Integrated Service Unit at the Aceh Provincial LPMP for Educators and Education Personnel. In this study, the researcher used a descriptive qualitative method, data validity techniques with triangulation techniques. Triangulation technique, namely researchers use different data collection techniques to obtain data from the same source. The data collection techniques in question are interviews, observations, and documentation where the data source is primary data from research informants. The results of the study indicate that the Assessment Process for Level I (IV/b) and above Teacher Supervisors at the Aceh Province LPMP from the perspective of its duties and functions has not been maximized, due to lack of socialization, very limited human resources, and obstacles in the Assessment Process for Level I (IV/b) and above Teacher Supervisors are also still very many, such as differences in credit scores in PAK and SKKP, there are still many things that need to be fixed so that the desired results can be achieved optimally.
Peran Kepala Desa dalam Pengelolaan BadanUsaha Milik Desa (BUMDESA) di Desa Tanjong Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar Badruzzaman; Thaib, Anwar; Bahri, Salman
Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2023): Jurnal Ilmu Multidisplin (Januari-Maret 2023)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jim.v1i4.1104

Abstract

Salah satu tugas dan peran Kepala desa adalah sebagai penasihat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik desa (BUMDes). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana peran kepala desa dalam pengelolaan Badan Usaha Milik desa (BUMDes) di Gampong Tanjong Kccamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar dan untuk mengetahui apa saja hambatan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik desa (BUMDes) di Desa Tanjong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala desa dalam pengelolaan Badan Usaha Milik desa (BUMDes) yaitu sebagai stabilisator, innovator dan pelopor. Dalam menjalankan tugasnya kepala desa Gampong Tanjong belum menunjukkan hasil yang maksimal hal ini dikarenakan unit usaha yang masih kurang, partisipasi masyarakat masih kurang dan kinerja Badan Usaha Milik desa (BUMDes) belum sepenuhnya sesuai dengan SOP. Namun dalam hal ini kepala desa Gampong Tanjong sudah berupaya dengan maksimal demi mewujudkan pengelolaan dana desa dengan baik. Adapun kendala yang dimiliki oleh kepala desa dalam pengelolaan Badan Usaha Milik desa (BUMDes) yaitu kurangnya sumber daya manusia yang berkompoten selain itu jenjang pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat dan pengurus Badan Usaha Milik desa (BUMDes) masih minim. Adapun saran yang dapat peneliti berikan kepada pihak pengelola Badan Usaha Milik desa (BUMDes) Gampong Tanjong adalah agar dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan meminta bantuan dari lembaga tekait untuk proses pengelolaan dana desa dengan maksimal.
Pelaksanaan Pemerintahan yang Baik terhadap Pelayanan Publik pada Kantor Camat Jeunieb Kabupaten Bireuen Ismail; Thaib, Anwar; Zikran, Rahmad
Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2023): Jurnal Ilmu Multidisplin (Januari-Maret 2023)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jim.v1i4.1106

Abstract

Pelayanan publik adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, namun realitanya di Kantor Kecamatan Jeunieb belum sepenuhnya mencerminkan pemerintahan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pemerintahan yang baik terhadap pelayanan publik pada Kantor Camat Jeunieb Kabupaten Bireuen, untuk mengetahui kendala yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pemerintahan yang baik pada Kantor Camat Jeunieb, Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ditemukan ada beberapa pegawai yang masih belum disiplin dalam bekerja, masih kurangnya sarana dan prasarana yang ada di Kantor Camat Jeunieb, masih kurang nya efektivitas waktu dalam pelayanan dan masih banyak masyarakat yang memahami tentang prosedur dan proses pelayanan. Artinya, dengan adanya kendala-kendala di atas menjadikan Kantor Camat Jeunieb belum maksimal dalam pelaksanaan pemerintahan yang baik terhadap pelayanan publik. Adapun saran yang dapat peneliti berikan kepada pihak pemerintah setempat agar dapat mengadakan beberapa pelatihan peningkatan skil kepada karyawan kantor camat, pihak kantor camat agar dapat melengkapi sarana dan prasarana dan pihak kantor camat agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat paham tentang alur dan proses pengaduan di kantor.
Peran Kepala Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Gampong Neuheun Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Ismail; Thaib, Anwar; Ababillia, Suci
Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2023): Jurnal Ilmu Multidisplin (Januari-Maret 2023)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jim.v1i4.1113

Abstract

Skripsi ini merupakan kajian ilmiah yang mengkaji tentang “Peran Kepala Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Gampong Neuheun Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar” dengan fokus penelitian pada peran Kepala Desa dalam memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa, membina, mengayomi, melestarikan nilai-nilai sosial dan budaya, serta meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Selain itu, juga fokus pada faktor-faktor pendukung dan penghambat program pemberdayaan di gampong Neuheun kecamatan Mesjid Raya kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme atau pradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realita sosial sebagai suatu yang holistic/utuh, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan pemberdayaan masyarakat belum maksimal, dengan kendala kurangnya program pelatihan, keterbatasan dana desa yang dapat dianggarkan untuk program-program pelatihan, pemasaran barang yang tidak jelas yang membuat masyarakat tidak antusias mengikuti program-program pemberdayaan. Meskipun demikian, beberapa program pemberdayaan sudah dilakukan yaitu pemberian pohon kelapa dan pohon mangga, serta pelatihan pembuatan kue khas Aceh.