Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Continuous professional development: An overview from English language teachers in east Kalimantan Abdul Halim; Yih-Sheue Lin; Mustofa Mustofa; Khusnul Khatimah
JOALL (Journal of Applied Linguistics and Literature) Vol 7, No 1: February 2022
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/joall.v7i1.12540

Abstract

The purpose of the study was to explore how continuous professional development is conducted, who conducts it, and the factors that influence it. According to the laws of the Republic of Indonesia, teaching is a professional job that requires certain educational and training qualifications so that teachers can become professional personnel. By seeing the importance of professionalism in this work and in order to see the picture of the CPD of teachers in East Kalimantan, this research is important to carry out. This research uses a qualitative case study method. The subjects of this study were teachers (n=10) from ten schools in Samarinda, Kutai Kartanegara, and Balikpapan. Data were collected using a CPD questionnaire and interviews. The data obtained were analysed and presented with descriptions and tables or charts. The data indicated that most of the teachers participated in the study are aware of the components of professional teacher indicated from the government laws. The study also reveals how the CPD is conducted by different stakeholders. Some suggestions are proposed based on the results of the study.
Teachers' Perception on Integrating Technology In Differentiated Instruction and Collaborative Learning: A Case Study Mustofa Mustofa
Jurnal Simki Pedagogia Vol 7 No 1 (2024): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v7i1.164

Abstract

The purpose of this case study is to explore the percepation of Taiwanese middle school teachers on the implementation of digital technology in order to facilitate differentiated instructions and collaborative learning, ultimately enhancing the effectiveness and equity of learning environments in diverse classrooms. The researcher performed observations and semi-structured interviews with three proficient teachers with experience utilizing technology. The results demonstrate that teachers recognize ample potential and prospects in employing digital technology to tailor teaching methods and foster an equitable and supportive learning atmosphere.
Memaksimalkan Pendidikan Agama Islam Terhadap Moral Siswa Di SMP Raden Rahmat Wonokromo Surabaya Siti Maimunah; Iis Noventi; Nunik Purwanti; Destita Shari; Jauharotur Rihlah; Afib Rulyansah; Mustofa Mustofa
Indonesia Berdaya Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024869

Abstract

Seiring dengan kemajuan perkembangan zaman dan teknologi serta era globalisasi pada saat sekarang ini, sudah terlihat jelas bahwa terjadinya pergeseran nilai-nilai moral disebabkan antara lain salah dalam memahami dan menggunakan teknologi yang berakibat negatif dalam prilaku manusia itu sendiri sehinggah terjadinya pergeseran moral yang baik menjadi tidak baik terkhusus dilembaga-lembaga pendidikan yang menjadi cikal bakal generasi penerus bangsa ini Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui materi pendidikan agama islam yang disampaikan ketika proses pembelajaran berlangsung di SMP Raden Rahmat Wonokromo Surabaya. Metode yang digunakan dalam mengoptimalkan pembelajaran  pendidikan agama Islam kepada siswa, mengetahui kondisi moral siswa secara objektif, mengetahui usaha dari optimalisasi pendidikan agama islam terhadap pembentukan moral siswa dan mengetahui problem yang dihadapi dan upaya dari pemecahannya. Pengabdian Masyarakat ini memakai metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil Pengabdian Masyarakat ini bahwa keadaan moral siswa diketahui tergolong sangat baik berarti pendidikan agama islam sangat berperan penting terhadap pembentukan moral siswa.
Peran Guru Penggerak dalam Menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila di SDN Bendung 2 Mojokerto Nuryana Elia Azizah; Akhwani Akhwani; Sunanto Sunanto; Mustofa Mustofa
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.738

Abstract

Pendidikan di Indonesia memiliki tujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang kuat sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Profil pelajar pancasila yang diusung oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia mencakup enam dimemsi utama: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Peran guru penggerak sangat penting dalam mewujudkan tujuan ini, khususnya guru penggerak yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan di sekolah-sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran penting guru penggerak dalam menumbuhkembangkan profil pelajar pancasila di SDN Bendung 2 Mojokerto serta dimensi yang dikembangkan oleh guru penggerak dalam mempraktikkan nilai-nilai pancasila di SDN Bendung 2 Mojokerto. Metode Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini, menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen. Teknik keabsahan data yang digunakan meliputi uji kredibilitas, uji depenabilitas, dan uji konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa Guru penggerak berperan sebagai menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan peserta didik. Dimensi yang dikembangkan oleh guru penggerak di SDN Bendung 2 yaitu dimensi beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Berakhlak Mulia, dengan melakukan pembiasaan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pembelajaran, dan melaksanakan tahlil dan do’a bersama setiap jumat legi. Kemudian dimensi gotong royong dengan membersihkan lingkungan sekolah setiap hari sabtu. Dan dimensi kretif dengan mengajak anak-anak untuk membuat kerajinan tangan berupa topeng dari tanah liat, dan juga membuat batik jumputan. Simpulan secara umun penelitian ini menunjukkan bahwa guru penggerak telah menerapkan kelima perannya, serta guru penggerak juga telah menerapkan dimensi profil pelajar pancasila, meskipun masih tiga dimensi saja, yaitu dimensi beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Berakhlak Mulia, dimensi gotong royong, dan juga dimensi kreatif.
Pengaruh Metode Tutor Sebaya Berbantu Powerpoint Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Margorejo V Surabaya pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Elisa Mardita Sari; Nafi'ah Nafi'ah; Dewi Widiana Rahayu; Mustofa Mustofa
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.740

Abstract

Hasil belajar siswa yang rendah merupakan suatu permasalahan yang harus diperhatikan, hal tersebut dipicu dari media pembelajaran yang kurang sesuai dan metode pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Rendahnya nilai hasil belajar siswa peneliti tertarik melakukan penelitian metode tutor sebaya berbantu powerpoint interaktif terhadap hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila sehingga hasil belajar meningkat. Riset ini bertujuan untuk menguji pengaruh metode tutor sebaya berbantu powerpoint interaktif terhadap hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila. Peneliti melakukan penelitian menggunakan Quasi Experimental Design dengan Nonequivalent Control grup Design. Jumlah siswa dalam penelitian ini adalah 44 orang. Kelas eksperimen V B 21 orang dan kelas kontrol V A 23 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan pada kelas yang diberikan perlakuan tutor sebaya berbantu powerpoint interaktif, didapat pada pengujian hipotesis dengan uji-t menunjukkan bahwa 0,157 lebih kecil 0,005. Sehingga ????0 ditolak dan ????a disetujui, yang menunjukkan bahwa penggunaan metode tutor sebaya berbantu powerpoint interaktif berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar.
Pengaruh Media Papan Angka Berwarna Terhadap Kemampuan Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 Adinda Rizky Eka Saputri; Siti Maghfirotun Amin; Sri Hartatik; Mustofa Mustofa
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.754

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menghitung penjumlahan dan pengurangan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh media papan angka berwarna terhadap kemampuan menghitung penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran matematika Kelas 1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain One Group Pretest Posttest. Sasaran pada penelitian ini adalah peserta didik Kelas 1 di UPT SD Negeri 6 Gresik dalam 1 kelas yang berjumlah 30. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal tes kepada peserta didik sebelum dan sesudah perlakuan. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t-test dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 23. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,001 dengan taraf signifkasi 5%. Dengan demikian, disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Oleh karena itu, media pembelajaran papan angka berwarna berdampak baik terhadap kemampuan menghitung penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran matematika Kelas 1 SD.
Analisis Peran Guru dalam Menanamkan Sikap Demokratis Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi: Studi Kasus Guru Sekolah Dasar di Surabaya Alif Nafiatul Mumtaza; Akhwani Akhwani; Afib Rulyansyah; Mustofa Mustofa
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.772

Abstract

Peran guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi dianggap sudah maksimal. Untuk itu diperlukan penanaman sikap lain melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan agar dapat membantu guru dalam menanamkan sikap demokratis kepada peserta didik. Maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) peran guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi sekolah dasar di Surabaya. (2) tantangan guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Sekolah Dasar di Surabaya. (3) solusi guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdifernsiasi Sekolah Dasar di Surabaya Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus mengenai peran guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi kelas Sekolah Dasar di Surabaya. Adapun data dari penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara bersama guru kelas dan dokumen. Observasi berupa pengamatan yang dilakukan secara langsung di dalam kelas. Teknik keabsahan data melalui triangulasi sumber dan teknik, sedangkan Teknik analisis data melalui tiga tahap mencakup reduksi data, penyajian data dan verifikasi hingga penyimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan (1) guru melakukan peranannya sebagai fasilitator, sebagai motivator, sebagai demonstrator, sebagai pengelola, dan sebagai evaluator dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi. (2) Terdapat tantangan dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi diantaranya adanya perbedaan karakteristik peserta didik, ego peserta didik yang tinggi, dan adanya perbedaan kemampuan atau daya tangkap peserta didik. (3) Solusi guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi diantaranya mendorong keaktifan dalam diskusi, mengajarkan empati dan kesabaran, serta menggunakan pendekatan secara personal dengan memberikan dukungan dan tambahan waktu.
Principals' Perceptions Pertaining to the Policy Engagement of Driving Organizations (NGOs) in Advancing Education Quality: Curriculum Reform Study Mustofa Mustofa; Kacung Marijan; Afib Rulyansah; Syamsul Ghufron
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 4 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i4.4631

Abstract

Non-governmental organizations (NGOs) have assumed a prominent role within the academic landscape of numerous countries. Recently, governmental authorities have granted authorization for NGOs to actively participate in augmenting the quality of educational endeavours. The present research aims to delve comprehensively into the perspectives of school principals regarding the active engagement of NGOs in elevating educational standards within the context of Indonesia. Employing qualitative research methods, the study conducted in-depth interviews with a cohort of five elementary school principals located in Surabaya. This investigative approach underscores the acknowledgment of a multifaceted, dynamic, and contextual reality, marked by inherent subjectivity and fluidity, intertwined within the socio-cultural and political milieu. Employing inductive processes, the research employs techniques of data condensation, encoding, categorization, and theorization to facilitate the analysis of the collected data. The resultant findings from this empirical inquiry have revealed the emergence of three overarching thematic constructs: firstly, the formulation of partnership policies involving driving organizations or NGOs; secondly, the cultivation of shared educational responsibilities; and lastly, the discernible benefits stemming from the active involvement of NGOs. The unfolding of an innovative model, borne out of the collaborative policy framework with NGOs, serves as a distinctive political and institutional approach that facilitates the orchestration of collective efforts. This model notably substantiates its efficacy in fostering mutually beneficial collaborations, thereby introducing novel paradigms, methodologies, and educational resources.