Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN HIPERTENSI DI DESA TABING RIMBAH KECAMATAN MANDASTANA Irfan Zamzani; Hayatus Sa adah; Nor Latifah; Islan Nor; Dewi Nurhanifah; Aulia ul Jannah; Basnah; Camelia Ulfah; Denny Tamara
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 7: Desember 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i7.652

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang menyebabkan angka morbiditas yang tinggi, Tekanan darah pada penderita hipertensi dapat diturunkan secara farmakologis dan non farmakologis. Mengingat semakin tingginya insidensi hipertensi, bahaya komplikasi yang ditimbulkan dan efek samping atau dampak farmakologi obat antihipertensi akibat pengobatan jangka panjang, maka perlu dilakukan sosialisasi tentang cara pengendalian hipertensi menggunakan terapi non faramakologis seperti pemanfaatan tanaman obat atau TOGA. TOGA dapat dimanfaatkan sebagai alternatif obat untuk antihipertensi yang tidak memberikan efek samping, murah dan mudah diperoleh karena dapat dibudidayakan sendiri. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan untuk sosialisasi dan penanaman tanaman obat yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional khususnya pengobatan alternatif untuk hipertensi. Metode pengabdian yang dilakukan terdiri dari dua tahapan, yaitu penyuluhan dan penanaman TOGA. Hasil evaluasi kepuasan peserta menunjukkan kegiatan penyuluhan yang dilakukan berjalan dengan lancar terutama materi yang disampaikan sudah sesuai kebutuhan dan penyampaiannya juga sudah jelas dan mudah dipahami oleh peserta sehingga penyuluhan dinilai bermanfaat dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah hipertensi di lingkungan Desa Tabing Rimbah.
POLA HIDUP SEHAT DAN PEMANFAATAN TOGA DALAM MENGATASI DIABETES MELITUS Nor Latifah; Islan Nor; Hayatus Sa’adah; Irfan Zamzani; Dewi Nurhanifah; Afrida Noor Hani; Akhmad Parhan Naja; Annisa Nurislami; Ari Suprianto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8265

Abstract

 ABSTRAKDiabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Hiperglikemia kronis diabetes dikaitkan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ. Tingginya kasus kejadian diabetes mellitus memunculkan rasa ingin melakukan agar dapat mengurangi gejala yang ditumbulkan maka perlu adanya pemberian edukasi tentang sosialisasi dan pemanfaatan tanaman obat keluarga dan pola hidup sehat. Tujuan pengabdian masyarakat dilakukan untuk sosialisasi dan penyuluhan mengenai pemanfaatan tanaman obat dan mengenalkan obat tradisional untuk pengobatan diabetes mellitus dan pola hidup sehat dimasa adaptasi baru COVID-19. Metode pengabdian yang dilaksanakan terdiri dari empat tahap yaitu sosialisasi penyuluhan pemanfaatan TOGA, penanaman bibit TOGA, pelayanan kesehatan dan evaluasi. Hasil kegiatan berupa peningkatan pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat dalam menerapkan hidup sehat dan pemanfaatan TOGA dalam pencegahan penyakit diabetes mellitus bagi masyarakat Desa Tabing Rimbah. Kata kunci: sosialisasi; TOGA; diabetes melitus. ABSTRACTDiabetes is a metabolic disease characterized by hyperglycemia due to defects in insulin secretion, insulin action, or both. The Chronic hyperglycemia of diabetes is associated with long-term damage, dysfunction, and failure of multiple organs. The high incidence of diabetes mellitus raises the desire to do prevention to reduce the arising symptoms. Therefore, it is necessary to provide education and socialization about the use of family medicinal plants (TOGA) and a healthy lifestyle. The purpose of this community service is to socialize and educate the people about the use of medicinal plants and introduce traditional medicines for the treatment of diabetes mellitus and a healthy lifestyle during the new adaptation of COVID-19. The methods to implement this community service consist of four stages, namely the socialization and education on the use TOGA, planting of TOGA seeds, health services, and evaluation. The results of increasing knowledge, attitudes, and behavior of the community in implementing healthy living, and the use of TOGA in the prevention of diabetes mellitus for the people of Tabing Rimbah Village. Keywords: socialization; TOGA; diabetes mellitus.
OPTIMASI FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KULIT PUTIH BUAH SEMANGKA (Citrulluslanatus) MENGGUNAKAN ASAM TARTRAT ASAM SITRAT : OPTIMIZATION FORMULATION OF EFFERVESCENT TABLETS EXTRACT WHITE SKIN OF WATERMELE (Citrulluslanatus) USING CITRIC ACID TARTRATIC ACID Aris Purwanto; Raudatul Patimah; Nor Latifah; Sofia Nabila Safitri
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.464

Abstract

Kulit putih buah semangka memiliki kandungan senyawa sitrulin yang berkhasiat sebagai antioksidan, untuk menghantarkan senyawa berkhasiat tersebut diperlukan formulasi sediaan tablet effervescent sebagai antioksidan dengan kombinasi asam tartrat dan asam sitrat guna mempercepat kelarutan obat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi formulasi asam sitrat dan asam tartrat sebagai zat pengasam pada tablet effervescent dengan menggunakan metode simplex lattice design. Pembuatan tablet menggunakan metode kempa langsung dengan evaluasi tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot tablet, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu larut tablet. Analisis data dengan menggunakan metode simplex lattice design software design expert versi 10.0. Hasil evaluasi fisik 5 formula tablet effervescent pada uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran semua formula sudah memenuhi persayaratan, sedangkan yang memenuhi syarat  pada evaluasi kerapuhan tablet dari 5 formula, hanya pada F2 dan  F4 yang memenuhi persyaratan. Adapun hasil evaluasi fisik kekerasan dan waktu larut tablet effervescent pada 5 formula tersebut sudah memenuhi persyaratan. Kombinasi asam tartrat dan asam sitrat berpengaruh terhadap evaluasi kekerasan, kerapuhan dan waktu larut tablet effervescent ekstrak kulit putih buah semangka dengan adanya nilai positif pada masing-masing respon.  Konsentrasi optimal berdasarkan analisis simplex lattice design didapatkan pada F4 dengan konsentrasi asam tartrat 70 mg dan asam sitrat 1,5 mg.
PEMANFAATAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK MINUMAN TRADISIONAL HERBAL SEBAGAI IMUNOSTIMULAN Islan Nor; Nor Latifah; Irfan Zamzani; Hayatus Sa’adah; Erlina Fatmawati; Dewi Nurhanifah; Afiatun Rahma
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12281

Abstract

ABSTRAKEdukasi dan pelatihan pembutan minuman obat tradisional merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memberdayakan potensi tanaman obat keluarga. Edukasi dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan serta sikap masyarakat dalam menggunakan tanaman obat secara tepat dan rasional. Peranan imunostimulan yang merupakan produk nutrisi/ obat (bahan alam/ sintetik) yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh menjadi anjuran oleh pihak tenaga kesehatan dan pemerintah kepada masyarakat untuk dikonsumsi secara rutin. Perlu dilakukan pemberian informasi serta wawasan kesehatan untuk meningkatkan pemahaman imunostimulan, pemanfaatan herbal dan keterampilan pembuatan minuman tradisional herbal sebagai imunostimulan. Metode yang digunakan adalah pendekatan persuasif melalui edukasi/ penyuluhan kesehatan serta praktik langsung pengolahan bahan herbal. Pengabdian masyarakat ini melibatkan ibu rumah tangga dan kader kesehatan. Kesimpulan: Kegiatan ini menjadi upaya meningkatkan daya tahan tubuh,dengan pemanfaatan TOGA sebagai bahan untuk pembuatan minuman tradisonal. Kata kunci: tanaman obat keluarga; minuman-herbal; imunostimulan. ABSTRACTEducation and training on the manufacture of traditional medicinal drinks is an effort to increase public knowledge in empowering the potential of family medicinal plants. Education and training aim to improve the skills, knowledge, and attitudes of the community in using medicinal plants appropriately and rationally. The role of immunostimulants, which are nutritional/drug products (natural/synthetic materials) that can improve the body's immune system, is recommended by health workers and the government to the public for regular consumption. It is necessary to provide information/health insight to improve understanding of immunostimulants, use of herbs, and skills in making traditional herbal drinks as immunostimulants. The method used is a persuasive approach through education/health education and direct practice of processing herbal ingredients. This community service involves housewives and health cadres. Conclusion: This activity is an effort to increase endurance, by using TOGA as an ingredient for making traditional drinks. Keywords: family medicinal plants; herbal-drinks; immunostimulants.
OPTIMASI FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KULIT PUTIH BUAH SEMANGKA (Citrulluslanatus) MENGGUNAKAN ASAM TARTRAT ASAM SITRAT : OPTIMIZATION FORMULATION OF EFFERVESCENT TABLETS EXTRACT WHITE SKIN OF WATERMELE (Citrulluslanatus) USING CITRIC ACID TARTRATIC ACID Aris Purwanto; Raudatul Patimah; Nor Latifah; Sofia Nabila Safitri
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.464

Abstract

Kulit putih buah semangka memiliki kandungan senyawa sitrulin yang berkhasiat sebagai antioksidan, untuk menghantarkan senyawa berkhasiat tersebut diperlukan formulasi sediaan tablet effervescent sebagai antioksidan dengan kombinasi asam tartrat dan asam sitrat guna mempercepat kelarutan obat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi formulasi asam sitrat dan asam tartrat sebagai zat pengasam pada tablet effervescent dengan menggunakan metode simplex lattice design. Pembuatan tablet menggunakan metode kempa langsung dengan evaluasi tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot tablet, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu larut tablet. Analisis data dengan menggunakan metode simplex lattice design software design expert versi 10.0. Hasil evaluasi fisik 5 formula tablet effervescent pada uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran semua formula sudah memenuhi persayaratan, sedangkan yang memenuhi syarat  pada evaluasi kerapuhan tablet dari 5 formula, hanya pada F2 dan  F4 yang memenuhi persyaratan. Adapun hasil evaluasi fisik kekerasan dan waktu larut tablet effervescent pada 5 formula tersebut sudah memenuhi persyaratan. Kombinasi asam tartrat dan asam sitrat berpengaruh terhadap evaluasi kekerasan, kerapuhan dan waktu larut tablet effervescent ekstrak kulit putih buah semangka dengan adanya nilai positif pada masing-masing respon.  Konsentrasi optimal berdasarkan analisis simplex lattice design didapatkan pada F4 dengan konsentrasi asam tartrat 70 mg dan asam sitrat 1,5 mg.
PENENTUAN NILAI SPF PADA SEDIAAN CLAY MASK EKSTRAK KULIT KAYU BANGKAL SEBAGAI TABIR SURYA Hayatus Sa'adah; Nor Latifah; Savitri Kamariah; Elma Nazirah
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 7 No 1 (2023): September 2023
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Bangkal (Nauclea subdita (Korth.) Steud.) merupakan salah satu jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan aktif kosmetik oleh masyarakat lokal di Kalimantan Selatan. Kandungan antioksidan pada kulit kayu bangkal tersebar dari bagian atas, tengah, dan bawah batang, dengan konsentrasi tertinggi pada bagian atas. Ekstrak kulit kayu bangkal juga memiliki kemampuan sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan membuat formulasi clay mask dari ekstrak kulit kayu bangkal sebagai bahan aktif yang memiliki aktivitas tabir surya serta kaolin dan bentonit sebagai basis clay. Formulasi meliputi clay mask tanpa bahan aktif sebagai kontrol (F0) dan clay mask yang mengandung berbagai konsentrasi ekstrak kulit kayu bangkal (F1:0,1%, F2:1% dan F3:10%), Formulasi selanjutnya dilakukan evaluasi mutu fisik (organoleptik, homogenitas dan pH) dan uji potensi tabir surya. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak kulit kayu bangkal dapat di formulasikan menjadi clay mask yang memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan. Clay mask juga terbukti memiliki potensi tabir surya pada F2 dan F3, masing-masing mengandung 1% dan 10% ekstrak kulit kayu bangkal.
FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP DARI EKSTRAK ETANOL BUAH KARAMUNTING (Melastoma polyanthum) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Nor Latifah; Hayatus Sa’adah; Retna Eka Dewi
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 7 No 1 (2023): September 2023
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah karamunting (Melastoma polyanthum) termasuk tanaman khas Kalimantan Selatan yang dilaporkanmengandung antioksidan yang sangat kuat. Karamunting mengandung senyawa golongan antrakinon, fenolik, terpenoid dan flavonoid, selain itu juga mengandung unsur kalium dan natrium. Metode yang digunakan yaitu ekstrak buah karamunting diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% serta metode freeze dry untuk menghasilkan ekstrak kering buah karamunting. Tablet hisap menggunakan metode granulasi basah dengan membuat beberapa seri konsentrasi PVP sebagai pengikat dengan variasi F1 (6%), F2 (8%), dan F3 (10%).Berdasarkan hasil evaluasi granul semua formula memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selain itu untuk hasilevaluasi tablet hisap dari ketiga formula tersebut terdapat pada F2 dan F3 yang memenuhi semua persyaratan tablet hisap. Sedangkan nilai IC50 yang diperoleh pada ekstrak freeze dry buah karamunting yaitu 18,5787 ppm, selain itu hasil uji aktivitas antioksidan tablet hisap buah karamunting menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 mempunyai nilai IC50sebesar 85,221; 69,234; dan 85,082 ppm. Dari hasil penelitian Formulasi Sediaan Tablet Hisap Dari Ekstrak Freeze dry Buah Karamunting (Melastoma polyanthum) sebagai Antioksidan, disimpulkan bahwa sediaan tablet hisap telah memenuhi persyaratan uji sifat fisik yang terdapat pada formula 2 dan formula 3 serta menghasilkan sediaan tablet hisap yang memiliki aktivitas antioksidan dengan kategori kuat.
Pengaruh Cycling Test Terhadap Mutu Fisik Sabun mandi Cair ekstrak Meniran Hijau (Phyllanthus Ninuri L) Nor Latifah; Raudatul Patimah; Kurnia
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol. 9 No. 1: March 2025
Publisher : LRI - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jcps.v9i1.1263

Abstract

The skin can be cleansed and treated using soap. The most common bacteria found on the skin is Staphylococcus aureus, which can cause various skin problems. A natural ingredient known for its antibacterial properties is green Phyllanthus niruri leaves. To facilitate its application, it is necessary to develop it into a stable liquid soap formulation in terms of physical quality. The aim of this study was to determine the physical stability of a liquid soap formulation containing ethanol extract of green Phyllanthus niruri leaves, both before and after undergoing a cycling test on the best formulation.This research began with the processing of simplicia and extraction, followed by the formulation of liquid soap using green Phyllanthus niruri leaf extract with variations in KOH concentrations (14%, 16%, and 18%). The liquid soap formulations were then evaluated until the best formula was selected and subjected to a cycling test. Among the three formulas tested, the best formulation based on physical characteristics was F2, which used 16% KOH concentration. This formula was subsequently subjected to a cycling test for six cycles. The cycling test included organoleptic examination, homogeneity, pH, viscosity, foam height, and foam stability. The conclusion of this research on cycling tests shows that the physical quality of the preparation in the best formula, namely F2 (16%), showed significant changes in physical quality which was stable for 6 cycles.