IG. AGUNG JAYA SURYAWAN
STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN AKTIF DESA ADAT SEBAGAI BENTENG AGAMA HINDU DAN BUDAYA DI BALI GUNA MENGHINDARI PRILAKU SEX PRA NIKAH DI WILAYAHNYA IG. AGUNG JAYA SURYAWAN; NI KETUT TRI SRILAKSMI
PARIKSA: Jurnal Hukum Agama Hindu Vol 3, No 1 (2019): PARIKSA - JURNAL HUKUM HINDU STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/pariksa.v3i1.700

Abstract

Desa Adat menggariskan ketentuan-ketentuan tertentu didalam hukum adat, yang fungsi utamanya, adalah sebagai berikut : a. Merumuskan pedoman bagaiman warga masyarakat seharusnya berperilaku, sehingga terjadi integrasi dalam masyarakat; b. Menetralisasikan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengadakan ketertiban; c. Mengatasi persengketaan, agar keadaan semula pulih kembali; d. Merumuskan kembali pedoman-pedoman yang mengatur hubungan antara warga-warga masyarakat dan kelompok-kelompok apabila terjadi perubahan-perubahan. Dengan demikian maka perilaku tertentu akan mendapatkan reaksi tertentu pula. Apabila reaksi tersebut bersifat negative, maka masyarakat menghendaki adanya pemulihan keadaan yang dianggap telah rusak oleh sebab perilakuperilaku tertentu (yang dianggap sebagai penyelewengan).Telah banyak fakta terungkap, namun kita tiada berdaya menghadapi diri sendiri. Memang sulit sekali melawan musuh yang ada didalam diri, terutama nafsu seks terhadap lawan jenis. Tidaklah salah bila agama menempatkan musuh yang maha utama bernama “Kama” sebagai musuh paling dahsyat dari enam musuh di dalam diri (Kama, Lobha, Krodha, Moha, Mada, dan Matsarya). Ketika kita terkalahkan oleh “kama” maka kita terjerat oleh nafsu birahi berkepanjangan, meski berulangkali membantainya, memohon petunjuk pada Yang Kuasa, namun sia-sia. Pada akhirnya perbuatan dosa pun dilakukan dengan dalih suka sama suka. Lebih menyedihkan lagi bila kita tiada melakukan perlawanan terhadap musuh di dalam diri, membiarkannya membantai, dan menikmatinya begitu saja tanpa merasa berdosa.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM MEMBANGUN SDM HINDU BERKARAKTER SERTA BERAKHLAK MULIA IG. Agung Jaya Suryawan
Widyacarya: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 3, No 1 (2019): Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.509 KB) | DOI: 10.55115/widyacarya.v3i1.208

Abstract

Hinduism Education is one of the strategies that is rightly used for Hinduism as a subsystemofnationaleducationalsoexperiencingthesameimpactontheinfluenceofglobalization,theconsequenceistoteachstudentsaboutthethingsfacedintheeraofglobalizationwiththeconceptoffundamentalteachingsofHinduismHinduismeducationcurriculumasanembodimentoftheteachingsofHinduism.HinduismanswerseveryproblemfacedinordertomaintainHinducultureandreligion.Inimprovinghumanbeingsasindividualbeingswhohavethepotentialtobephysicalandnon-physical,theyarecarriedoutbyprovidingknowledge,skills,valuesandattitudes.TheformationofvaluesisthevaluesofnationalcultureaswellasreligiousvaluesinaccordancewiththeirrespectivereligionsinordertoincreasethefaithanddevotiontoGodAlmighty.Theprocessoftransformationtakesplaceinthepathofschooleducationandeducationoutsideofschool.JohnVaizeiinhisbookEducationintheModernWorld(1965)suggestedtheroleofeducationasfollows:(1)throughinstitutionstosuggesttheroleofhighereducationandresearchinstitutionstoprovidenewideasandtechniques,(2)throughschoolsandtrainingtoprepareworkersknowledgeableskill,and(3)plantingattitudes.Fromthecollaborationofallpartiesitisexpectedthatgoodhumanresourcesandcharacterandnoblecharacter.
PENANAMAN NILAI MORAL DAN ETIKA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KONSEP SORGA NERAKA IG. Agung Jaya Suryawan
Widya Kumara: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyakumara.v1i1.567

Abstract

PENANAMAN NILAI MORAL DAN ETIKA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KONSEP SORGA NERAKA  IG. Agung Jaya SuryawanSTAH Negeri Mpu Kuturan SingarajaJayasuryawan1@gmail.com  ABSTRAKMasa kanak-kanak adalah masa yang sangat rentan, di mana masa ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika anak-anak berada di usia dini, orang tua harus mendidik dan mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anak untuk membantu mendukung kehidupan anak-anak di masa depan. Begitu banyak hal yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka seperti mengajarkan pendidikan moral dan etika.Perilaku doktrinal akan terukir jika ditanamkan lebih awal. Setiap anak akan selalu berusaha untuk berbuat baik dan akan takut untuk melakukan yang buruk. Peran semua elemen sangat mempengaruhi keberhasilan penanaman konsep surga dan neraka untuk berhasil menanamkan nilai-nilai moral dan etika untuk anak usia dini. Ini tidak terlepas dari konsep hukuman dan ganjaran, siapa pun yang berbuat baik akan mendapat ganjaran dan siapa yang berbuat jahat akan menerima hukuman.Kata kunci: Moral dan etika, surga neraka ABSTRACTChildhood is a time that is very vulnerable, where this time is very influential on the growth and development of a child. When children are at an early age, parents must educate and teach moral and ethical values to children to help support the lives of children in the future. So many things that must be taught by parents to their children such as teaching moral and ethical education.Doctrinal behavior will be etched if implanted early. Every child will always try to do good and will be afraid to do bad. The role of all elements greatly influences the success of planting the concepts of heaven and hell in order to successfully plant moral and ethical values for early childhood. This is inseparable from the concept of punishment and reward, whoever does good will get a reward and who does bad will receive punishment.Keywords: Moral and ethics, heaven hell