Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS INDEKS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN LINDUNG GAMBUT LONDERANG TERHADAP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN MUARO JAMBI Muhammad Syarif; Hutwan Syarifuddin; Armen Mara
Journal of Agribusiness and Local Wisdom Vol. 2 No. 2 (2019): Journal Agribusiness and Local Wisdom
Publisher : Program Studi Agribisnis bekerja sama dengan PERHEPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jalow.v2i2.8541

Abstract

Kawasan Hutan Lindung Gambut Londerang ini harus dilindungi dari kegiatan produksi dan kegiatan manusia lainnya yang dapat mengurangi atau merusak fungsi lindungnya. Penelitian bertujuan 1) Mengidentifikasi kondisi kawasan lindung gambut sebagai daerah resapan air; 2) Mengidentifikasi persepsi dan perilaku masyarakat dalam pelestarian fungsi kawasan lindung gambut sebagai daerah resapan air dan tempat kehidupan flora dan fauna. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Desa Londerang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Mei sampai Oktober 2018. Pengumpulan data dilakukkan dengan menggunakan kuesioner atau borang penelitian untuk mendapatkan informasi yang mendalam (deep interview). HLG desa Londerang perlu di lestarikan karena sifat-sifat fisika masih baik. Bobot isi tanah histosol pada tiga lokasi contoh saprik (kedalaman gambut < 60 cm) agak tinggi jika dibandingkan dengan hemik (kedalaman 100 -200 cm) dan Fibrik (dengan kedalaman > 250 cm). Kondisi ini berhubungan erat dengan kelas kematangan bahan gambut yang ada dengan kondisi air tersedia masih cukup dimusim kemarau; Kapasitas menahan air gambut memiliki porositas yang tinggi sehingga menpunyai daya menyerap air sangat besar; Persepsi dan perilaku masyarakat dalam pelestarian fungsi kawasan lindung gambut dari dimensi ekologi, sosial, teknologi, dan kelembagaan adalah penting sedangkan dari dimensi ekonomi hutan lindung gambut tersebut kurang penting. Dengan demikian dapat dipahami bahwa masyarakat setempat secara ekonomi tidak tergantung pada hutan tersebut. Untuk itu, secara prinsip hutan lindung gambut tersebut aman dari ancaman kepentingan mata pencaharian. Responden justru menganggap bahwa kepedulian pemerintah dalam dimensi ekologi, sosial, teknologi, dan kelembagaan masih kurang.; Dalam mengupayakan agar setiap dimensi tersebut berada pada kategori “baik” atau paling tidak “cukup” status indeks keberlanjutannya dengan dimensi ekologi nilai indeks keberlanjutan 59,15 % (cukup berkelanjutan), dimensi ekonomi 69,13 % (cukup berkelanjutan), dimensi sosial 48,45% (kurang berkelanjutan). Kata kunci: Indeks Keberlanjutan, Hutan Lindung Gambut
Peta Distribusi Sebaran Kualitas Fisik Air Di Danau Sipin Kota Jambi Dan Rekomendasi Pemanfaatannya Adrian Lutfi Raedjani; Muhammad Syarif; Mohd Zuhdi
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v5i1.18621

Abstract

This study aims to determine the water quality in Lake Sipin based on the physical quality of the water, provide information on the distribution map of water quality based on the physical quality of the water and assess the management designation of Lake Sipin. Lake Sipin water is one of the sources of air used by the community for daily life. The quality of water in cultural activities is influenced by the life of the surrounding environment. Water quality has different quality standards for each designation, so it is important to monitor and evaluate water quality. The data collection technique was carried out by purposive sampling and using the Storet method and the Stepwise test was carried out. The parameters observed in this study were temperature, TDS, TSS, turbidity and pH. Results Based on the research, the quality standard results for each parameter are within the water quality standard. Calculations using the Storet method of water quality get a value of -4, meaning that the water quality of Lake Sipin is in a lightly polluted status. relationship between parameters that have a relationship from the results of the stepwise test. TSS and TDS have a relationship with the value of R = 0.661 with the assumption that if the TSS value increases, the TDS value decreases. Turbidity and TSS have a relationship with the value of R = 0.731 with the assumption that the greater the value of Turbidity, the greater the TSS value. pH and TDS have a relationship with the value of R = 0.518 with the assumption that the smaller the pH value, the greater the TDS value. The status of the water quality in Lake Sipin meets the water quality standards, meaning that the water quality in Lake Sipin is still good. The distribution map for water quality has a variety of distributions. The water in the Sipin lake can still be used according to the water class classification based on observations of air physics parameters.
Strategi Optimalisasi Taman Hutan Kenali Jambi sebagai Kawasan Tujuan Wisata Aris Ardianto; Muhammad Syarif; Bambang Irawan
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v6i1.27974

Abstract

Pengembangan kawasan yang masih berhutan di perkotaan sebagai salah satu wisata diharapkan akan mampu mendatangkan keuntungan yang besar bagi daerah yang dikunjungi oleh wisatawan dan masyarakat sekitar. Salah satu areal yang masih mempunyai tutupan pohon di Kota Jambi adalah Taman Hutan Kenali yang diharapakan dapat menopang kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung lingkungan yang didasarkan pada jumlah optimal pengunjung di areal wisata dan untuk mengkaji strategi pengembangannya. Tahapan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah (1) penilaian terhadap persepsi para pelaku wisata (wisatawan masyarakat sekitar dan pengelola) tentang aktivitas pariwisata alam di Taman Hutan Kenali. (2) identifikasi terhadap permasalahan dengan menggunakan matrik SWOT; (3) kajian terhadap permasalahan melalui wawancara mendalam; dan (4) analisis terhadap penentuan strategi kebijakan publik yang dilakukan dengan Analytical Hierarchi Process (AHP). Hasil analisis SWOT Taman Hutan Kenali berada di kuadran 1, dimana situasi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang. Hasil analisis Analytical Hierarchi Process menunjukkan bahwa strategi pengelolaan Taman Hutan Kenali adalah Kebersihan dan keindahan Taman Wisata.
Status kesuburan kimia tanah pada lahan perkebunan karet dengan tingkat lereng dan posisi tapak polypedon yang berbeda Zuhri Multazam; Muhammad Syarif; Ajidirman Ajidirman
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54387/jpp.v5i2.49

Abstract

Penilaian status kesuburan tanah penting dijadikan acuan dalam optimalisasi pengelolaan, peningkatan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesuburan kimia tanah pada perkebunan karet rakyat melalui survei dengan pendekatan konsep posisi polypedon tanah dan kelas lereng lahan di Provinsi Jambi. Sampel tanah komposit diambil dari polypedon tanah atas, tengah, dan bawah pada tingkat persen lereng lahan 15-24%, 8-15%, 3-8%, dan 0-3%. Paramater kesuburan kimia tanah yang dianalisis adalah Kapasitas Tukar Kation (KTK), Kejenuhan Basa (KB), P2O5, K2O, C-Organik, N-Total dan pH tanah. Penentuan status kesuburan berdasarkan kriteria yang dikeluarkan Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1983. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kesuburan kimia tanah tergolong rendah pada semua tingkat lereng lahan dan pada semua polypedon. Optimalisasi produktivitas budi daya tanaman karet di lokasi penelitian direkomendasikan agar melakukan pengapuran untuk peningkatan pH tanah, pemberian bahan organik dan pemupukan, terutama pupuk dengan unsur hara nitrogen, dan kalium.