Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TUTURAN ADAT DALAM UPACARA MASO SA’O NGGUA BARU PADA MASYARAKAT ENDE DESA NDUNGGA KECAMATAN ENDE TENGAH KABUPATEN ENDE Alfonsus Gaa; Siprianus See
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.76 KB)

Abstract

Kebudayaan masyarakat dalam suatu daerah atau wilayah yang terdiri atas kelompok-kelompok suku tertentu dan memiliki bahasa daerahnya tersendiri. Demikian pula dengan masyarakat Ndungga, termasuk yang tinggal dan berdomisili di wilayah Desa Ndungga Kecamatan Ende Tengah Kabupaten Ende memiliki bahasa daerahnya tersendiri yang dikenal dengan bahasa Ende. Sebagai alat komunikasi, bahasa Ende digunakan dalam berbagai ragam interaksi dalam kehidupan masyarakat Ende (khususnya masyarakat Ndungga), mulai dari ragam komunikasi sehari-hari sampai pada komunikasi dalam berbagai upacara adat. Salah satu diantara sekian banyak seremonial adat yang menggunakan bahasa Ende (khususnya masyarakat Ndungga) sebagai media komunikasi yang efektif adalah pada bentuk upacara dalam  bahasa Ende saat  menempati rumah baru yang disebut dengan Upacara Maso Sa’o Nggua Baru yang berarti menempati rumah baru. Maso Sa’o ini merupakan acara  yang dibuat masyarakat setempat secara turun temurun dan bersifat mengikat atau wajib. Hewan yang disembelih untuk memberi makan nenek moyang saat acara Maso Sa’o yaitu ayam, tetapi bagi orang yang memiliki kemampuan ekonomi lebih tinggi bisa juga hewan lain seperti babi. Acara ini harus disaksikan oleh sanak keluarga dari pemilik rumah, ari kae berserta anak perempuan dan anak  laki-laki. Tujuan dari upacara Maso Sa’o Nggua Baru ini, ialah untuk mendamaikan pemilik rumah dengan roh penjaganya serta ucapan syukur pemilik rumah kepada Tuhan dan para leluhur, seraya memohon perlindungan bagi semua orang yang menghuni rumah baru tersebut.Kata kunci: tuturan adat, upacara, Maso Sa’o, Nggua Baru  The culture of society in a region or region consisting of certain ethnic groups and has its own regional language. Similarly, the Ndungga people, including those who live and reside in the Ndungga village area of Ende Central District of Ende Regency has its own regional language known as Ende language. As a means of communication, the Ende language is used in a wide variety of interactions in the lives of the people of Ende (especially Ndungga people), ranging from the various communication everyday to the communication in various traditional ceremonies. One of the many traditional ceremonial that used the language of Ende (especially the Ndungga community) as an effective communication medium is on the form of ceremonies in the Ende language when occupying a new home called the new Maso Sa'o Nggua ceremony which means occupying a new home. "Maso Sa'o" is an event made by the local community as a hereditary and binding or compulsory. Animals slaughtered to feed ancestors during the event “Maso sa'o” is chicken, but for people who have economic ability can also other animals such as pigs. This event must be witnessed by relatives of homeowners, Ari Kae with girls and boys. The purpose of Maso Sa’o Nggua Baru's ceremony, is to reconcile the homeowner with the spirit of the house owner and the thanksgiving of the Landlord to God and the ancestors, while applying for protection for all those who inhabit the new home.Keywords: uttearance of customs, ceremony, Maso Sa’o, Nggua Baru
Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Inpres Ende 7 Kabupaten Ende Tahun Pelajaran 2019/2020 Maria Polencis Pere Ri'a; Alfonsus Gaa
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Jendela Pendidikan: Edisi Februari 2022
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57008/jjp.v2i01.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode diskusi dalam mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesiadi kelas IV Sekolah Dasar  Ende 7 tahun ajaran 2019/2020, dan mendeskripsikan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Ende 7 tahun pelajaran 2019/2020 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan dengan metode diskusi. Metode yang digunakan adalah metode tes dan observasi. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil domain kognitif yang merupakan suatu bentuk penelitian untuk melihat kemampuan pengetahuan siswa sehingga peggunaan metode diskusi dapat diketahui. Hasil penelitian menunjukan bahwa 94,45 siswa kelas IV Sekolah Dasar Inpres Ende 7 tahun pelajaran 2019/2020 mampu membaca atau mendeskripsikan denah dengan baik.
Kemampuan Menyimak Berita Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VII SMPN Satu Atap Ko’a Wena Tahun Ajaran 2021/2022 Alfonsus Gaa; Maria Polencis Pere Ri’a
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9040

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan menyimak berita dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas VII SMPN Satu Atap Ko’a Wena Tahun Ajaran 2021/2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan menyimak berita dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas VII SMPN Satu Atap Ko’a WenaTahun Ajaran 2021/2022. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dan metode yang digunakan adalah metode tes tertulis. Teori yang digunakan adalah teori strategi belajar mengajar dan teori evaluasi hasil belajar. Teknik penyajian data dalam penelitian ini adalah teknik formal karena data disajikan berupa angka-angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat menyimak berita menggunakan media audio visual mencapai nilai rata-rata 78,17% dari 52 siswa. Dari rata-rata tersebut siswa yang tuntas sebanyak 43 orang dengan presentase 82,69% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 orang dengan presentase 17,30%.
Pemanfaatan Nilai-Nilai Karakter Dalam Upacara Pati Ka Embu Mamo Pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Tumur, Kabupaten Ende Alfonsus Gaa
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3808

Abstract

Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara Pati Ka Embu Mamo (memberi makan kepada nenek moyang) bertujuan untuk memberi gambaran tentang karakter pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende tersebut menggambarkan bentuk, makna, dan fungsi dari suatu nilai karakter yang terkandung dalam upacara Pati Ka Embu Mamo. Dari paparan tersebut, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk tuturan adat dalam upacara Pati Ka Embu Mamo pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Tumur, Kabupaten Ende?, bagaimanakah makna tuturan adat dalam upacara Pati Ka Embu Mamo pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Tumur, Kabupaten Ende?, bagaimanakah fungsi tuturan adat dalam upacara Pati Ka Embu Mamo pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Tumur, Kabupaten Ende?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk, dan makna tuturan adat dalam upacara Pati Ka Embu Mamo pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Tumur, Kabupaten Ende. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori linguistik budaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik simak libat cakap,teknik catat, teknik rekam, dan teknik wawancara. Hasil penelitian ditemukan bentuk tuturan yang digunakan pada upacara Pati Ka Embu Mamo. Makna yang terdapat pada upacara Pati Ka Embu Mamo terdapat dua makna meliputi: (1) makna religius, (2) makna penghormatan kepada leluhur.
Makna Simbol dalam Upacara Adat Boka Ngenda Pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Timur Gaa, Alfonsus
Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022 (Desember 2022)
Publisher : Program Studi Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.671 KB)

Abstract

Makna Simbol Dalam Upacara Adat Boka Ngenda bertujuan untuk memberi gambaran tentang bentuk simbol dan pertalian makna simbol yang terkandung dalam upacara adat Boka Ngenda. Dari paparan tersebut, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah makna simbo dalam upacara adat Boka Ngenda pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Tumur, Kabupaten Ende?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk, simbol dan makna dalam upacara adat Boka Ngenda serta pertalian makna simbol pada Masyarakat Desa Ndungga Kecamatan Ende Tumur Kabupaten Ende. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori linguistik budaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik simak libat cakap, teknik catat, dan teknik wawancara. Hasil penelitian ditemukan bentuk simbol yang terdapat dalam upacara adat Boka Ngenda dan makna simbol dalam upacara adat Boka Ngenda mengandung makna religius, makna sosial dan makna individu.