Wihardi Tjaronge
Professor & Researcher Civil Enginering Doctor Programe Civil Enginering Dept. Hasanuddin Univercity Indonesia Tlp: 0811-879100

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EXPERIMENTAL PERMEABLE ASPHALT PAVEMENT USING LOCAL MATERIAL DOMATO STONE ON QUALITY OF POROUS ASPHALT Chairuddin, Firdaus; Tjaronge, Wihardi; Ramli, Muhammad; Patanduk, Johannes
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 4 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.685 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i4.1998

Abstract

Abstract: The lot deposit of Domato Stone as local material from sea location in Banggai island in half Sulawesi of Indonesia. Was still not be exploited better. Some research in the field of road construction showed that Domato Stone was powerful enough when mixture asphalt structure. Permeable asphalt pavement or porous friction course is commonly known as porous asphalt. The porous pavement used in Japan and Europe. The pavement consists in a porous overlay allowing rainwater to flow down to the bottom the overlay and then to drain on the edges of the pavement. Quality of porous asphalt was developed to drain pavement surface flow through its pores, because of is specific properties to measure its ability to drain the water ( Permeability ), a special measur-ing device is required. This study is aimed to measure the coefficient of permeability using the constant head permeability test at transportation laboratory Hasanuddin University. The result was compared with the previous study. The test included horizontal and vertical permeability. Their types of gradation were incorporated to: British Graduation, Binamarga Gradation, and Australian Gradation. The tests were carried out at optimum bitumen content, the result shows that the verti-cal permeability of porous asphalt using British Gradation were: 0,0914, 0,2841 and 0,2912 Cm/sec. Respectively meanwhile for horizontal permeability were 0,1168, 03212, 0,2897 Cm/Sec. The Marshall stabilities were at on contrary to the permeabilities, the porosity was comparable to the permeabilities. The results of researches indicate that porous asphalt mixture showed an influ-ence on the value of the characteristics of porous asphalt particularly at concrete waste fraction grading 50% retained 1/2 " and 50% natural crushed stone retained 3/8" where the values obtained from the analysis of optimum binder content is 9.5%. Based on the Scanning Electron Microscope (SEM) can be seen the microstructure and content of chemical elements present in the porous as-phalt which prove that all elements of the liquid asbuton and concrete waste can blend and bind well.
Peningkatan Kualitas Hidup dan Resiliensi Masyarakat Bontoa Melalui Sosialisasi Rumah Layak Huni, Sehat dan Tahan Gempa ., Fakhruddin; Parung, Herman; Tjaronge, Wihardi; Djamaluddin, Rudy; Irmawaty, Rita; Caronge, Muhammad Akbar; Bakri, Bambang; Mushar, Pratiwi; Harusi, Nurul Masyiah Rani
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 1 (2025): Community Empowerment through Higher Education Community Service Programs
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v8i1.576

Abstract

Permasalahan kualitas hunian di Desa Pajukukan, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian segera karena banyaknya rumah tidak layak huni dengan konstruksi lemah, sanitasi buruk, dan ventilasi tidak memadai. Kondisi ini tidak hanya membahayakan kesehatan dan keselamatan penghuni, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan dan korban saat terjadi bencana, seperti banjir dan gempa bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya rumah layak huni, sehat, dan tahan gempa melalui sosialisasi yang melibatkan metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Subjek kegiatan terdiri dari 25 peserta yang mencakup perwakilan keluarga dan pemangku kepentingan di Kecamatan Bontoa. Observasi dilakukan untuk mengukur pemahaman awal dan akhir peserta serta efektivitas sosialisasi dalam menyampaikan informasi terkait teknik pembangunan rumah aman, pemilihan bahan bangunan lokal, dan perawatan berkala. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan skor pre-test sebesar 40% yang meningkat menjadi 82% pada post-test. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta memiliki pemahaman yang baik mengenai prinsip dasar konstruksi rumah tahan gempa serta pentingnya ventilasi dan sanitasi yang optimal. Dampak positif lainnya adalah munculnya inisiatif dari beberapa peserta untuk memperbaiki rumah mereka dengan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan. Selain meningkatkan kesadaran, kegiatan ini juga mendorong pemanfaatan bahan bangunan lokal sebagai langkah untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat. Dengan pendekatan edukasi dan pemanfaatan sumber daya lokal, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan dalam upaya menciptakan hunian yang lebih layak, sehat, dan tahan gempa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah rawan bencana.