Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Permukiman Kumuh Terhadap Pengolahan Sampah di Kota Makassar Arifin, Mimi; Osman, Wiwik Wahidah; Mushar, Pratiwi; Djafar, Zuryati; Lakatupa, Gafar; Abduh, Jayanti Mandasari Andi Munawarah; Zahirah, Andi Nada; Alfasya, Rifat
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.55773

Abstract

Pertumbuhan penduduk mempengaruhi aktivitas masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan konsumsi yang akan menimbulkan peningkatan produksi sampah. Sampai saat ini sampah merupakan permasalahan yang kompleks dan upaya pengurangan produksi sampah terus dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang menuntut peran serta masyarakat dalam memilah sampah. Faktor yang menentukan jumlah sampah adalah karakteristik masyarakat dan model penanganan sampah sehingga penting untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan bank sampah.  Permasalahan mendasar di Kelurahan Tallo adalah kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pengolahan sampah, khususnya pada daerah permukiman kumuh sekitar bantaran Sungai Tallo. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik masyarakat permukiman kumuh sekitar bantaran Sungai Tallo; (2) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah. Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Karakteristik masyarakat dapat dilihat dari segi sosial-ekonomi, bencana dan adaptasi, prasarana dasar, tingkat pengetahuan tentang sampah, dan bentuk-bentuk partisipasi dalam pengolahan sampah; (2) Faktor yang paling mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah yaitu faktor kondisi bank sampah, kemudian faktor pekerjaan, faktor lama menetap, faktor pengetahuan terhadap sampah, faktor kondisi fisik rumah, dan faktor kondisi keamanan.  Penelitian ini menunjukkan tingkat kesadaran rendah namun partisipasi pemilihan sampah tinggi. Hal ini disebabkan oleh motivasi dan orientasi masyarakat permukiman kumuh dalam menambah pendapatan. Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi dapat berbeda berdasarkan karakteristik masyarakat. Maka diharapkan dalam mengatasi pengelolaan persampahan, diperlukan pendekatan melalui pemerintah yang disesuaikan oleh karakteristik masyarakat.
Nilai Kuat Tekan Beton Berbahan Tambah Serat Masker Medis Berbasis Metode Non-Destructive Test menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) Mushar, Pratiwi; Nasruddin, Nasruddin; Rasyadi, Muh. Gufran
Jurnal Linears Vol 7, No 1 (2024): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v7i1.14347

Abstract

Dampak dari munculnya wabah virus covid 19 di tahun 2019 membuat Indonesia menghasilkan limbah masker medis di urutan tertinggi di dunia yaitu 1,8 miliar per hari. Masker medis mengandung 90% plastik polypropylene yang merupakan mikroplastik dengan sifat sulit terurai. Beton serat mempunyai kelebihan dibanding beton tanpa serat dalam beberapa sifat strukturnya. Tujuan pembahasan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat masker medis pada campuran beton terhadap nilai kuat tekan melalui metode non-destructive test. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Usia Pengujian Beton 7,14,28 hari. Persentase bahan tambah serat masker medis sebesar 0%,5%,10% dan 15% dari berat semen. Perawatan Beton Dry Curing. Benda uji Silinder ukuran ø 10 x 20 cm sebanyak 36 buah. Pengujian kuat tekan beton dilakukan menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Analisis data hasil uji dengan metode komparatif serta secara kuantitatif dengan mengolah data-data secara secara tabulasi dan grafik. Pengujian dilakukan laboratorium di Laboratorium Bahan, struktur dan konstuksi bangunan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unhas, Gowa-Sulawesi Selatan. Hasil pengujian semua sampel dengan variasi persentase serat masker medis 0%, 5%, 10%, dan 15% menunjukkan bahwa penambahan serat masker medis yang mengandung serat polypropylene mengalami penurunan nilai kekuatan dari beton normal (0%). Hasil pengujian melalui UPV menunjukkan kuat tekan beton dalam kecepatan rambat gelombang rata-rata pada umur 28 hari untuk variasi 0% adalah 2365 m/s atau setara 20-21 Mpa sedangkan pada variasi 5%, 10% dan 15% secara berurut sebesar 1563 m/s, 1689 m/s, dan 1052 m/s yang dapat disimpulkan jangkauan kekuatan beton campuran serat medis hanya berkisar 10-17 Mpa.
Kontribusi Masyarakat terhadap Eksplorasi Bambu sebagai Material Konstruksi Hunian Humanis di Pedesaan Imriyanti, Imriyanti; ., Nasruddin; Mushar, Pratiwi; ., Hartawan; Arisaputra, Andi Lolo Sinrang; Arsyal, Andika; Amalia, Reski; Maisi, Marzon; A., Muh. Nurhalim
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): Kolaborasi yang Kuat untuk Kekuatan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i2.522

Abstract

Most housing materials are made of manufactured materials so that houses/residences do not give the impression of being one with their environment. The large use of manufactured materials causes building materials that are easily obtained around housing or organizations to no longer be utilized, such as bamboo. Houses in Kalase'rena sub-district predominantly use manufactured materials so that the use of bamboo as a Natural Resource (SDA) is no longer utilized, with the reduced use of bamboo as a housing/residence material, how is the role of the community/its contribution in exploring it as a humanistic housing material. The purpose of this service is to increase the community's contribution to the exploration of natural materials in community housing buildings that can be integrated with their environment, reduce costs and increase the level of community togetherness. The service was carried out by distributing questionnaires, identification and direct meetings with the Kalase'rena sub-district community. The initial response from the community to the use of bamboo as a humanistic housing material was very minimal (2%). This service achievement is that the role and understanding of the community towards the processing of bamboo as a humanistic housing material has increased from the economic (90%) and social (94%) fields. This influences the public's understanding of humanist housing which is very beneficial for the community directly in the Kalase'rena sub-district.
Peningkatan Kualitas Hidup dan Resiliensi Masyarakat Bontoa Melalui Sosialisasi Rumah Layak Huni, Sehat dan Tahan Gempa ., Fakhruddin; Parung, Herman; Tjaronge, Wihardi; Djamaluddin, Rudy; Irmawaty, Rita; Caronge, Muhammad Akbar; Bakri, Bambang; Mushar, Pratiwi; Harusi, Nurul Masyiah Rani
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 1 (2025): Community Empowerment through Higher Education Community Service Programs
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v8i1.576

Abstract

Permasalahan kualitas hunian di Desa Pajukukan, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian segera karena banyaknya rumah tidak layak huni dengan konstruksi lemah, sanitasi buruk, dan ventilasi tidak memadai. Kondisi ini tidak hanya membahayakan kesehatan dan keselamatan penghuni, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan dan korban saat terjadi bencana, seperti banjir dan gempa bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya rumah layak huni, sehat, dan tahan gempa melalui sosialisasi yang melibatkan metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Subjek kegiatan terdiri dari 25 peserta yang mencakup perwakilan keluarga dan pemangku kepentingan di Kecamatan Bontoa. Observasi dilakukan untuk mengukur pemahaman awal dan akhir peserta serta efektivitas sosialisasi dalam menyampaikan informasi terkait teknik pembangunan rumah aman, pemilihan bahan bangunan lokal, dan perawatan berkala. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan skor pre-test sebesar 40% yang meningkat menjadi 82% pada post-test. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta memiliki pemahaman yang baik mengenai prinsip dasar konstruksi rumah tahan gempa serta pentingnya ventilasi dan sanitasi yang optimal. Dampak positif lainnya adalah munculnya inisiatif dari beberapa peserta untuk memperbaiki rumah mereka dengan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan. Selain meningkatkan kesadaran, kegiatan ini juga mendorong pemanfaatan bahan bangunan lokal sebagai langkah untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat. Dengan pendekatan edukasi dan pemanfaatan sumber daya lokal, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan dalam upaya menciptakan hunian yang lebih layak, sehat, dan tahan gempa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah rawan bencana.
Efek Kekangan Carbon Fiber Reinforced Polymer Terhadap Nilai Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Israfiah, Andi Nur; Junus, Nasruddin; Mushar, Pratiwi
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 28 No 1 (2024)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052024.01

Abstract

Beton mengambil peran besar dalam perencenaan konstruksi bangunan di Indonesia, dalam hal ini diperlukan perkuatan struktur pada konstruksi beton mengingat daerah kita yang rawan bencana dan tidak menutup kemungkinan bangunan yang dapat berubah fungsi. Material yang digunakan untuk perkuatan eksternal yaitu Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) yang merupakan bahan tambah perkuatan struktur komposit non logam yang mengandung setidaknya 90% berat karbon. Tujuan penelitian adalah 1) Mengetahui pengaruh perletakan variasi wrap CFRP terhadap nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton pada umur 28 hari, 2) mengamati pola keruntuhan yang terjadi dengan dan tanpa benda uji yang dipasang CFRP. Jenis penelitian eksperimental, variabel penelitian adalah CFRP dengan 6 variasi model tipe wrap secara horizontal pada beton, metode perawatan dry curing selama 28 hari. Benda uji berbentuk silinder ukuran Ø10 cm x 20 cm sebanyak 42 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan CFRP dapat meningkatkan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah pada beton. Peningkatan nilai kuat tekan beton wrap CFRP terhadap beton normal (tanpa wrap CFRP) mencapai lebih dari 70% dimana perletakan wrap tengah (T-TK) merupakan variasi wrap yang memiliki kenaikan nilai kuat tekan tertinggi yakni 72,13% dari beton normal. Beda halnya pada nilai kuat tarik belah beton, variasi wrap tengah (T-TR) mencapai kenaikan kekuatan hingga 103,99% dari beton normal. Beton dengan variasi model wrap tengah (T) memiliki nilai kuat tekan dan kuat tarik belah yang paling tinggi dibandingkan variasi model wrap lainnya. Nilai kuat tekan variasi model wrap tengah (T) mencapai 17,38 MPa dan nilai kuat tariknya mencapai 2,45 MPa.
Pengaruh Penambahan Serbuk Plastik Pada Campuran Bata Ringan Jenis Celullar Lightweight Concrete ( CLC ) Terhadap Kuat Tekan Ningsi, Andi Ayu; Junus, Nasruddin; Mushar, Pratiwi
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 27 No 1 (2023)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052023.05

Abstract

Abstrak Penggunaan sampah plastik yang tiap harinya semakin meningkat dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Peningkatan sampah plastik ini terjadi karena penggunaan dalam kehidupan sehari – hari yang susah diurai ditanah. Sampah plastik memerlukan waktu yang lama agar bisa terurai secara alamiah, yang bisa mencapai waktu puluhan tahun. Dan tak jarang juga sampah plastik di daur ulang oleh masyarakat, salah satu sampah yang jarang di daur ulang masyarakat adalah kantong kresek. Maka dari itu dalam penelitian ini akan dilakukan daur ulang pada plastik kantong kresek sebagai bahan tambah pada salah satu material dinding yaitu Bata Ringan jenis CLC (Cellular Lightweight Concrete), dengan menggunakan metode eksperimental. Beberapa bahan yang digunakan adalah semen bosowa, pasir sungai, air, dan foam agent. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan mengalami peningkatan tiap variasinya tetapi tidak melewati hasil kuat tekan bata ringan normal. Salah satunya pada variasi 2% diumur 28 hari sebesar 1,24 MPa. Sedangkan bata ringan 0% diumur 28 hari memiliki kuat tekan sebesar 1,78 MPa.
Pengaruh Penambahan Serat Masker Medis pada Campuran Beton terhadap Kuat Tekan Beton Rashadi, Muh Gufran; Imriyanti, Imriyanti; Mushar, Pratiwi
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 28 No 1 (2024)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052024.04

Abstract

Indonesia menjadi penghasil limbah masker medis tertinggi di dunia yaitu 1,8 milliar limbah masker medis per hari. Masker medis 90% terbuat dari bahan utama plastik polypropylene, salah satu jenis mikroplastik dengan sifatnya sulit terurai. Bahan utama inilah yang membuat limbah masker sering ditemukan dalam keadaan utuh sehingga menjadi polusi bagi lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Usia Pengujian Beton 7,14,28 hari. Persentase bahan tambah serat masker medis sebesar 0%,5%,10% dan 15% dari berat semen. Perawatan Beton Dry Curing. Benda uji Silinder ukuran ø 10 x 20 cm. Pengujian kuat tekan beton dilakukan menggunakan mesin Universal Testing Machine (UTM). Hasil pengujian semua sampel dengan variasi persentase serat masker medis sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% menunjukkan bahwa penambahan serat masker medis yang mengandung serat polypropylene mengalami penurunan dari beton normal. Hasil pengujian kuat tekan beton normal di umur ke 28 hari yaitu 11,29 mpa, serat masker medis dengan variasi 5% yaitu 2,38 mpa, variasi 10% yaitu 3,08 mpa, variasi 15% yaitu 2,31 mpa.
Mechanical Behavior of Concrete Beams with HDPE Plastic Waste as Partial Fine Aggregates Replacement Nasruddin; Mushar, Pratiwi; Imriyanti; Zulkarnain
Civil Engineering Journal Vol. 11 No. 6 (2025): June
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2025-011-06-012

Abstract

This study is related to using HDPE plastic bag waste applied to building structural components, specifically concrete beams. An innovation utilizes HDPE plastic waste not in shredded form but by taking advantage of the rigid physical properties of HDPE plastic waste after it is burned, crushed, and sieved to the size of sand to be used as a partial replacement (substitution) for fine aggregate (sand). The type of research conducted is experimental quantitative research to determine the flexural capacity of concrete beams made from HDPE plastic bag waste as a partial replacement for fine aggregates using the normal flexural strength testing method with two-point loading. The test specimens prepared were concrete beams with dimensions of 15 × 15 cm cross-section and 65 cm in length, with varying amounts of HDPE plastic bag waste replacement: 0.00% (normal concrete), 0.50%, 0.70%, and 0.90% of the weight of the sand. The concrete beam specimens were cured using a wet curing method and tested at 14 and 28 days of age. The results showed that at 14 days, the concrete beam specimens with variations of 0.00%, 0.50%, 0.70%, and 0.90% achieved flexural strengths of 3.16, 3.35, 2.91, and 2.97 MPa, respectively. Meanwhile, at 28 days, the specimens with variations of 0.00%, 0.50%, 0.70%, and 0.90% reached flexural strengths of 3.39, 3.95, 3.06, and 3.07 MPa, respectively. The highest flexural strength was achieved by the concrete beam specimen with a 0.50% substitution variation, both at 14 and 28 days, with values of 3.35 and 3.95 MPa, respectively, exceeding the flexural strength of the beam without HDPE plastic waste substitution (0.00%).