p-Index From 2020 - 2025
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Buana Farma
Nia Yuniarsih
Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REVIEW : MASKER WAJAH HERBAL DI INDONESIA Nia Yuniarsih; Aeni Indriyati; Ani Munjiani
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.43

Abstract

Penuaan kulit merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari, yang ditandai dengan keriput dan pigmentasi pada kulit. Sejak dahulu masyarakat Indonesia sudah memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan kosmetik dan pengobatan penyakit kulit dimana kepercayaan masyarakat terhadap senyawa aktif dari bahan alam relatif lebih aman dibandingkan senyawa-senyawa kimia sintetik. Keanekaragaman hayati yang besar di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung pengembangan produk kosmetik dan perawatan kulit dari bahan alam. Salah satu contoh kosmetik adalah masker wajah, pemakaian masker wajah bermanfaat untuk melembutkan kulit, membuka pori-pori yang tersumbat, dan membersihkan sisa kosmetik yang tidak bisa dihilangkan menggunakan pembersih biasa. Selain itu, pemakaian masker wajah yang teratur juga dapat membantu mencegah penuaan dini dan mengurangi munculnya keriput dan garis-garis halus. Beberapa tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan alami masker kulit wajah yaitu bengkoang, buah naga merah, kacang hijau, buah semangka, aloe vera, Madu, Piper longum , Akar manis, Tomat, Kersen. Review jurnal ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai beberapa tanaman bahan alam yang memiliki kandungan senyawa fitokimia dan dapat digunakan sebagai bahan masker kulit wajah.
EVALUASI PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN CARBON ACTIVE RESIN COATED POWDER BERDASARKAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS Sudrajat Sugiharta; Nia Yuniarsih; Dadan Ridwanuloh
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i2.107

Abstract

Banyaknya sisa minyak jelantah maka perlu upaya memanfaatkan minyak jelantah dengan dilakukan pemurnian yang dapat diolah menjadi sabun, biodesel, lilin dan lain-lain. Metode yang dilakukan secara eksperimental melalui pemurnian minyak jelantah yang didapat dari pecel lele yang dimurnikan dengan carbon active resin coated powder, dengan perbandingan 15 g : 90 g pada hasil despicing minyak jelantah. Hasil penelitian organoleptik yaitu berupa bentuk semula kental menjadi sedikit kental, berwarna hitam kecokelatan manjadi bening kecokelatan dan aroma tengik kuat menjadi sedikit tengik. Selanjutnya hasil penetapan pH pemurnian minyak jelantah yaitu didapatkan nilai pH dari pengujian 15 g menunjukkan hasil 4,95 ± 0,63 sedangkan nilai pH dari pengujian 90 g yaitu 5,05 ± 0,63 telah diterima dengan spesifikasi (IS: 6357-1971) pH 6,5-8. Penentapan bobot jenis minyak jelantah yaitu didapatkan dari pengujian 15 g menunjukkan hasil 0,298 ± 0,0028 sedangkan pada pengujian 90 g menunjukkan hasil 0,287 ± 0,01 dengan spesifikasi SNI 01-3174-1995 bobot jenisnya ialah 0,900 g/cm3. Pengunjian viskositas didapatkan hasil 85 cps. Sedangkan hasil kadar asam lemak bebas minyak jelantah yaitu didapatkan pengujian 15 g dengan hasil 0,192 % ± 0,09 sedangkan pada pengujian 90 g menunjukkan hasil 0,32 % ± 0,27 dengan spesifikasi SNI 3741-2002 kadar asam lemak bebas ialah maks 0,3 %. Dari penelitian pemurnian minyak jelantah menggunakan carbon active resin coated powder pada parameter oraganoleptik adanya perbaikan setelah pemurnian Sedangkan parameter pengujian pH, viskositas, bobot jenis dan kadar asam lemak bebas memenuhi persyaratan SNI.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS HIDROGEL EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea Indica L) SEBAGAI ANTISEPTIK TANGAN Nia Yuniarsih; Prayoga
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.160

Abstract

Daun Beluntas (Pluchea Indica L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya bakteri Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang sering ditemukan di tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas sediaan hidrogel ekstrak etanol Daun Beluntas (Pluchea Indica L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental. Pengujian antibakteri sediaan menggunakan metode sumuran. Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan program analisis data Statistic Product and Service Solution (SPSS) untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak Ekstrak etanol Daun Beluntas diformulasikan menjadi sediaan hidrogel, formulasi dibuat dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda yaitu 0,5%, 1%, dan 1,5%, sediaan diuji terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sediaan hidrogel formula 1 dengan konsentrasi 0,5% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus sebesar 7.43 mm, formula 2 sebesar 8.56 mm, formula 3 sebesar 12.0 mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa sediaan hidrogel ekstrak etanol Daun Beluntas dapat digunakan sebagai antiseptik tangan dengan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
UJI EVALUASI TABLET IBUPROFEN DENGAN MENGGUNAKAN PENGIKAT DARI AMILUM UMBI GARUT (Marantha arundinaceae L.) Dewi Yulyadah; Nia Yuniarsih; Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.162

Abstract

Amilum umbi garut digunakan sebagai alternatif bahan pengikat pada pembuatan sediaan tablet, dikarenakan umbi garut mengandung gizi yang tinggi, protein sebesar 1,0-2,2%, lemak 0,1%, amilosa 19,4-21,7%, karbohidrat 25-30%, kandungan pati dari umbi garut terdapat sekitar ± 20% dan serat larut 5,03%. Amilum umbi garut mengandung senyawa utama yaitu amilosa 20%, dan amilopektin 80%. Amilosa memiliki sifat yang mudah menyerap air serta daya kembangnya sangat baik untuk digunakan sebagai penghancur dan pengikat tablet. Amilopektin bersifat lebih lengket serta cenderung membentuk gel apabila dicampurkan dengan air, sehingga amilum dari umbi garut dapat digunakan sebagai bahan pengikat untuk tablet. Tujuan penelitian untuk mengetahui amilum umbi garut dapat dijadikan sebagai bahan pengikat pada formula tablet ibuprofen dan untuk mengetahui amilum dari umbi garut memenuhi syarat pengujian sifat fisik granul dan sifat fisik tablet sebagai bahan pengikat dari tablet ibuprofen. Metode yang digunakan eksperimental dengan statistik inferensial analisis komparasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa formulasi 20% dengan menggunakan pengikat dari amilum umbi garut paling baik digunakan sebagai pengikat pada pembuatan tablet ibuprofen, karena semakin banyak kadar amilum umbi garut pada formulasi maka tablet yang dihasilkan semakin baik dan memenuhi syarat uji sifat fisika kimia tablet.
PENGEMBANGAN HIDROGEL ALGA HIJAU Spirogyra sp SEBAGAI DESALINASI AIR PAYAU DENGAN DI PANTAI TANJUNG PAKIS KARAWANG Sudrajat Sugiharta; Farid Ahmad; Nia Yuniarsih
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i1.936

Abstract

Communities around the coast of Tanjung Pakis Karawang still consume a lot of brackish water for drinking, cooking and toilet purposes. Long-term use of brackish water will have detrimental effects on health. Brackish water contains high levels of salinity, total dissolved solids, total suspended solids, and mineral levels. There are various ways to improve brackish water quality so that it can be consumed, including hydrogel biosorption. This research aims to determine the level of desalination capability in brackish water, including testing temperature, pH, salinity, TDS, TSS using the green algae Spirogyra sp hydrogel, which is capable of desalination to improve water quality. This research uses a quasi-experimental method by comparing hydrogel preparations with powders and granules and using a zeolite comparison standard as a positive control. Hydrogel preparations are made with percentages of 0%, 2%, 4% and 6%. The organoleptic results showed that the hydrogel preparation had a dense texture and a distinctive odour of green algae with a dark green colour. The hydrogel preparation has a stable viscosity value in the H2 preparation, with a pH value that follows water quality standards (6.5-8.5). This hydrogel preparation has a good swelling value found in the H2 preparation. It has a high fraction value in the H4 preparation. Desalination data were analyzed using the ANOVA test. This research concludes that the green algae hydrogel preparation can desalinate brackish water based on the results of temperature, TSS and salinity tests compared with Zeolite and Hydrogel without algae in the three samples.