Tomy Perdana
Doktor pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Email : tomyp@cbn.net.id, Alamat : Jalan Rancagoong No. 27 Bandung, Telp/Fax : (022)7330563

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI UBI KAYU DI KABUPATEN GARUT Yenny Budiawati; Tomy Perdana; Ronnie Natawidjaya
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.331 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2498

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Sampai sejauh mana produksi, biaya, dan pendapatan usahatani ubi kayu dan keadaan output pasar ubi kayu di Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut (2) Menganalisis tingkat efisiensinya serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan metode survei dengan mengambil 50 responden petani ubi kayu secara random yang terdapat di 5 (lima) desa penghasil ubi kayu terbesar di Kecamatan Malangbong Propinsi Jawa Barat. Produksi, biaya, dan pendapatan usahatani ubi kayu dan keadaan output pasar ubi kayu di Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut diperoleh melalui data primer yang berasal dari 50 responden petani ubi kayu dan pelaku industri berbahan baku ubi kayu. Secara keseluruhan penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut belum mencapai tingkat efisiensi ekonomi, sehingga penggunaan variabel untuk tenaga kerja, pupuk urea, pupuk TSP, dan penggunaan varietas (bibit) masih perlu ditambah dan ditingkatkan jumlahnya. Untuk input luas lahan para petani hendaknya tidak perlu menambah atau memperluas areal usahataninya karena luasan lahan yang digunakan saat ini sudah tidak efisien bila dibandingkan dengan biaya produksinya, sehingga petani ubi kayu perlu melakukan usaha intensifikasi pertanian atau menambah dan meningkatkan input atau faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan luasan lahan yang tetap agar usahatani yang dilakukan lebih efisien.
Struktur Rantai Pasok pada Klaster Sayuran untuk Tujuan Pasar Terstruktur Dias Cakra Supriatna; Tomy Perdana; Trisna Insan Noor
Agrikultura Vol 27, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.6 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i2.9990

Abstract

ABSTRAKManajemen logistik produk sayuran membutuhkan perlakuan khusus dikarenakan karakteristik sayuran yang bersifat mudah rusak secara fisik maupun secara biologis. Disisi lain, permintaan pasar pada produk segar terus menuntut agar produk dapat sampai ke konsumen dalam kualitas yang tinggi dan pasar menuntut pasokan yang kontinyu. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan struktur rantai pasok sistem logistik yang optimal pada Klaster Sayuran Bernilai Tinggi yang mengelola 6 komoditas sayuran utama diantaranya tomat tw, paprika merah, kuning, hijau, oranye dan kentang berasal dari petani produsen yang tersebar dalam 8 Desa di Kecamatan Pangalengan untuk tujuan pasar terstruktur. Seluruh komoditas dikirimkan setiap hari, pada kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan dengan syarat waktu panen, pengelolaan pasca panen dan pengiriman dalam satu hari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Melalui metode ini, penulis membuat gambaran secara sistematis mengenai permasalahan yang diangkat. Pendekatan kualitatif pada studi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa penelitian memerlukan informasi yang mendalam (eksploratif) dari beberapa sumber. Teknik penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan struktur rantai pasok dalam sistem logistik klaster sayuran. Struktur rantai pasok dikatakan berhasil apabila tercipta sistem yang efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat pada seluruh pelaku dalam Klaster Sayuran.Kata Kunci: Struktur rantai pasok, Klaster sayuran, Komoditas sayuran utama klaster, Sistem logistik pertanian
Food Hubs and Short Food Supply chain, Efforts to Realize Regional Food Distribution Center Heru Winarno; Tomy Perdana; Yuanita Handayati; Dwi Purnomo
International Journal of Supply Chain Management Vol 9, No 3 (2020): International Journal of Supply Chain Management (IJSCM)
Publisher : International Journal of Supply Chain Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.265 KB)

Abstract

Abstract— Agricultural development plays a role in providing food supply, maintaining food scarcity and maintaining food prices so as not to fluctuate and evenly distribute food, becoming a major problem in each region. Banten Province with regional potentials that have a surplus of food products and a wide area that is adequate has the potential to develop a food distribution center. The aim of a food distribution center is to meet food supply chain chain throughout the region, avoid food scarcity, stabilize food prices and maintain price disparities thus they can be properly met. The role of food hubs is to aggregate, distribute and market food at the farmer, trader level, and to function the role of the BUMD in realizing the operation of the food distribution center. Short food supply chain chains cut costs of crop production in farmers, food distribution costs and transportation costs from farmers to distribution centers. Government policies through relevant local government agencies must be able to move the role of stakeholders in this case farmers, traders, distributors, transportation services in realizing the operation of the food distribution center to provide food procurement services and able to provide welfare levels, especially small farmers as producers in the supply chain of food products.
PENDAMPINGAN PERENCANAAN USAHA KECIL MIKRO DAN MENENGAH (UMKM) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN MODEL OPTIMISASI INTERNET SHOPPING ONLINE MELALUI KEGIATAN KKN DAN LOKAKARYA DARING Diah Chaerani; Nurul Gusriani; Tomy Perdana; Endang Rusyaman; Sunarta Susanto
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 2 (2022): Juni. 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i2.36899

Abstract

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi banyak sektor. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi dan menurunkan tingkat penyebaran Covid-19 ini telah menghambat aktivitas sehari-hari hingga aktivitas jual beli yang dilakukan oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi mengingat krisis ekonomi yang diakibatkan diakibatkan pandemi ini. Maka diperlukan kontribusi langsung dari pemerintah serta masyarakat dalam membangun UMKM. Pemerintah mendukung UMKM untuk bertransformasi menjadi usaha digital dengan memanfaatkan teknologi digital yang sudah ada. Dalam makalah ini, disajikan hasil pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarkat (PPM) yang terintegrasi dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) yang bertujuan untuk mendampingan para pelaku unit usaha UMKM dalam perencanaan dan strategi berbisnis secara online dengan menggunakan Model Optimisasi Internet Online (ISHOP). Kegiatan dilakukan dengan tujuan melihat perubahan pengetahuan UMKM tentang harga pokok penjualan, menentukan harga jual produk, target penjualan, dan optimisasi produksi yang dilaksanakan dalam bentuk Lokakarya. Sebelum pelaksanaan wokshop, dilakukan terlebih dahulu survey terdapat tingkat pengentahuan UMKM mengenai perencanaan produksi, pencatatan keuangan dan strategi marketing. Pada saat pelaksanaan Lokakarya dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan model optmisasi ISHOP melalui pre-test dan post-test yang disebarkan kepada peserta Lokakarya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil yang didapatkan bahwa terdapat perubahan signifikan terhadap pemahaman dan pengetahuan peserta Lokakarya sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan Lokakarya.