Imam Muhammadi Pradono Budi
Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Performansi Jaringan Indihome Fiber di Purwokerto pramusinta Clara Suryandari; Imam Muhammadi Pradono Budi; Fauza Khair
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 2 No 2 (2020): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v2i2.112

Abstract

FTTH merupakan teknologi jaringan menggunakan kabel serat optik sebagai media transmisinya. Transmisi fiber optik memiliki keunggulan dimana sangat mendukung pengiriman informasi triple play secara lebih efektif. Oleh karena itu PT Telkom sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia telah memanfaatkan arsitektur FTTH untuk mendukung layanan triple play, layanan tersebut dikenal dengan Indihome Fiber. Pada jaringan FTTH sering terjadi gangguan pada khususnya untuk layanan Indihome Fiber. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan perhitungan performansi pada parameter link budget dengan 5 sample pelanggan dan perhitungan availability dengan data SLG (Service Level Guarantee) untuk layanan triple play yaitu voice, video dan data. Layanan voice diperoleh dari data SLG pada telepon, layanan video diperoleh dari data SLG pada IPTV dan layanan data diperoleh dari data SLG pada internet. Analisis performansi menggunakan metode perhitungan link budget dengan standar ITU-T G.984 dimana sensitivitas -28 dBm dan availability batas minimal standar dari PT. Telkom 95%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa daerah Berkoh yang merupakan pelanggan dengan jarak terjauh dari 5 sample perhitungan daya terima diperoleh (-24,014) dBm untuk downlink dan (-28,297) dBm untuk uplink. Perhitungan margin daya didapat hasil 3,986 dBm untuk downlink dan (-0,297) dBm untuk uplink. Berdasarkan perhitungan nilai redaman link budget memenuhi standar, akan tetapi margin daya yang dihasilkan kecil. Hasil availability untuk telepon yang sudah mencapai target sebesar 95,39% dibulan September, availability untuk internet tidak mencapai target, karena banyak gangguan yang disebabkan oleh human error dan availability untuk IPTV sudah mencapai target sebesar 96,72% di bulan Juli dan 97,97% di bulan Agustus.Jaringan FTTH, Triple Play, Link Budget, Availability
Analisis Utilisasi Bandwidth dan Power pada Modulasi QPSK Transponder Extended C-Band Transmisi Loopback pada Satelit Telkom 3S Intan Rizqiyani Nur Faizah; Imam Muhammadi Pradono Budi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 2 No 2 (2020): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v2i2.114

Abstract

Sistem komunikasi satelit memiliki jangkauan yang sangat luas. Bandwidth dan power merupakan sumber daya yang terbatas dan mahal sehingga diperlukan adanya optimalisasi utilisasi bandwidth dan power, kondisi optimalisasi adalah apabila perbandingan persentase jumlah carrier bandwidth dan power 1:1. Kondisi optimalisasi dipengaruhi oleh perhitungan link budget, penggunaan modulasi yang tepat dan pengaturan FEC. Teknik modulasi QPSK, dengan FEC yang digunakan adalah ¾, 7/8, dan 0,93 menggunakan antena Hub 9 m dan VSAT SCPC berdiameter 2,4 m dan data rate sebesar 1024 kbps. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil perbandingan jumlah carrier bandwidth dan jumlah carrier power pada modulasi QPSK yang paling baik untuk digunakan adalah pada FEC 0,93 sekalipun belum mencapai kondisi optimalisasi dengan nilai persentase yang dihasilkan sebesar 65,7 %. Sedangkan, FEC yang paling buruk untuk digunaan adalah FEC ¾ dengan hasil persentase sebesar 52,2 %.
Analisis Pengaruh Modulasi Terhadap Bandwidth dan Power pada DVB-S2 Imam Muhammadi Pradono Budi; Solichah Larasati
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 1 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i1.118

Abstract

Perkembangan sistem TV broadcast sudah menggunakan teknologi komunikasi satelit, salah satunya menggunakan teknologi direct to home (DTH). Standar TV digital yang digunakan dalam penelitian ini adalah DVB-S2 (Digital Video Broadcasting Satellite – Second Generation) menggunakan frekuensi Ku Band. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas link transmisi DVB-S2 berdasarkan pemakaian bandwidth dan power via satelit Measat 3B. Optimalisasi bandwidth dan power dilakukan dengan menggunakan teknik modulasi QPSK, 8PSK, dan 16QAM serta nilai forwad error coding (FEC). Agar mencapai kondisi optimal pada link transmisi DVB-S2 maka dilakukan perhitungan link budget pada masing – masing teknik modulasi dengan mempertimbangkan nilai FEC dan nilai BER sesuai dengan standar ITU dan standar penyiaran DVB-S2 (ETSI 302 307). Berdasarkan hasil penelitian modulasi yang layak digunakan pada DVB-S2 adalah modulasi 8PSK dengan 8/9 dikarenakan pada modulasi ini menghasilkan nilai bandwidth dan nilai C/N yang cukup besar serta nilai Eb/No dan BER yang sesuai dengan standart yang diharapkan. Hal ini ditunjukan dengan nilai bandwidth pada modulasi 8PSK 8/9 adalah menghasilkan nilai Eb/No 13,67753 dB dengan BER 8,75844-08, sehingga kualitas sinyal yang diterima sangat baik.
SKKL Analisis Performansi Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Penguat EDFA – SOA Link Jawa – Bali Menggunakan Optisystem Andhara Ersa Tarayana; Imam Muhammadi Pradono Budi; Dadiek Pranindito
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 1 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i1.148

Abstract

Sistem Komunikasi Kabel Laut (Submarine Cable Communication System) merupakan komunikasi backbone yang digelar di bawah laut yang digunakan untuk menghubungkan jaringan antar pulau maupun antar negara. Teknologi DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) dapat mendukung untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Repeater berfungsi untuk mengurangi dampak loss, sehingga pada sisi detektor sinyal dapat dideteksi dengan baik. Penguat EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) dan penguat Semiconductor Optical Amplifier (SOA) dapat meminimalkan dampak loss dengan mengurangi kerugian dan menambah keuntungan pada masing – masing penguat. Penguat EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) merupakan penguat optik yang dapat bekerja pada panjang gelombang 1550 nm yang memberikan penguatan terhadap sinyal input yang melewatinya yang diberi doping unsur erbium (Er). Penguat SOA merupakan penguat optik yang memanfaatkan rongga atau ruangan cavity untuk penguatan cahaya. Dengan menggunakan konfigurasi branching unit serta konfigurasi penguat repeaterless, repeatered, dan parallel in-line dan software optisystem 7.0 dengan parameter keandalan sistem seperti Q-factor, Bit Error Rate, Power Receiver, dan Signal to Noise Ratio dengan variasi daya (0 dBm, 2 dBm, 4 dBm, 6 dBm, 8 dBm) pada frequency 100 GHz untuk 10 kanal. Hasil terbaik pada parameter Q-Factor terdapat pada konfigurasi Repeatered EDFA – SOA bernilai 15.928, parameter BER pada konfigurasi Parallel in-line bernilai 5.87 x 10-057, parameter power receiver pada konfigurasi Parallel in-line bernilai -10.319 dBm, dan SNR pada konfigurasi Parallel in-line bernilai 42.713 dB. Sehingga pada penelitian ini dari nilai terbaik yang diperoleh terdapat pada konfigurasi Parallel in-line. Sedangkan rata – rata terbaik pada konfigurasi Repeatered EDFA.
Analisis dan Simulasi Performansi Teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing pada Jaringan Fiber To The Home Plasa Telkom Kota Banjar Patroman Menggunakan Optisystem Wildan Tri Wahyudi; Fauza Khair; Imam Muhammadi Pradono Budi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 1 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i1.149

Abstract

Perkembangan dunia teknologi telekomunikasi yang sangat pesat, mengakibatkan kebutuhan manusia akan layanan komunikasi seperti video, voice, dan data semakin meningkat maka diperlukan jaringan yang dapat memberikan performansi yang lebih baik, saat ini penggunaan serat optik sebagai media transmisi digunakan pada Fiber to the home (FTTH), dan teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing (CWDM) yang merupakan teknologi transmisi serat optik yang mengombinasikan beberapa panjang gelombang yang berbeda dalam sebuah serat optik dengan spacing channel 20 nm. Pada penulisan skripsi ini mengambil sampel di kota Banjar Patroman, sebagai kota kecil yang sedang berkembang dalam bidang telekomunikasi dimana media transmisi yang awalnya berupa kabel tembaga diganti menjadi kabel serat optik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teknologi CWDM apabila diimplementasikan pada FTTH dimana dibuat simulasi dengan empat daerah di kota Banjar Patroman dengan jarak yang berbeda. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Optisystem versi 15, dan dilakukan perhitungan parameter kelayakan Link Power Budget, Rise Time Budget, dan Bit Error Rate (BER). Berdasarkan hasil simulasi menunjukan bahwa penggunaan teknologi CWDM pada FTTH menghasilkan daya terima sebesar -25,76 dBm dengan BER 2,9x10-14 pada jalur 1, sebesar -25,93 dBm dengan BER 7,43x10-13 pada jalur 2, sebesar -26,18 dBm dengan BER 1,09x10-11 pada jalur 3, dan sebesar -27 dBm dengan BER 2,14x10-8 pada jalur 4. Hasil dari Rise Tme Budget sebesar 0,06708 ns untuk jalur 1, sebesar 0,0806 ns untuk jalur 2, sebesar 0,1007 ns untuk jalur 3, dan sebesar 0,1643 ns untuk jalur 4.
Analisa Performansi Jaringan Kabel Fiber Optik Link Backbone Ungaran–Krapyak hanhan subchan sabana; Imam Muhammadi Pradono Budi; Petrus Kerowe Goran
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 2 No 2 (2020): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v2i2.150

Abstract

Jaringan backbone link Ungaran – Krapayak merupakan jaringan system komunikasi serat optik dengan kecepatan transmisi 2,488 Gbps. Jenis kabel yang digunakan Optical Ground Wire (OPGW) yang terbentang di sepanjang listrik 500 kV milik PT PLN (Perushaan Milik Negara). Faktor yang mempengaruhi parameter optik seperti dispersi, link power budget, Optical Power Meter, avaiblity dan proteksi menjadikan hal tersebut cukup berpengaruh dalam penilaian kinerja. Pada penelitian ini dilihat pengaruh jaringan backbone dan media serat optik yang digunakan dengan rekomendasi G 652 D terhadap kinerja komunikasi serat optik yang diimplementasikan. Teknik yang digunakan adalah dengan menganalisis redaman, dispersi, link power budget , rise time budget, BER ( bit error rate) dan proteksi yang digunakan. Hasil simulasi menunjukan bahwa secara umum performansi jaringan backbone link Ungaran – Krapyak baik kecuali performansi parameter availibility 99,94 % yang tidak sesuai dengan standar PT. ICON PLUS maupun standar ITU-T
Analisis Konfigurasi Repeater-ed dengan Penguat EDFA pada Jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Link Jawa (Surabay) – Makassar Menggunakan Optisystem Kholidiyah Masykuroh; Imam Muhammadi Pradono Budi; Retno Agustias
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i2.350

Abstract

Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) digunakan untuk menyediakan koneksi internet antar pulau di Indonesia. Karena jarak jangkauan yang sangat jauh, pada SKKL menggunakan fiber optik dengan menerapkan DWDM. Salah satu konfigurasi penguatan yang digunakan pada SKKL yaitu konfigurasi repeater-ed. Penelitian ini akan membahas mengenai performa SKKL pada link Surabaya-Makassar dengan jarak 869 Km. Jenis konfigurasi yang diterapkan adalah repeater-ed. Jenis penguat yang digunakan adalah EDFA. Link Surabaya – Makassar dipilih sebagai wilayah penelitian karena padatnya kebutuhan koneksi internetnya. Link ini memiliki. Jarak tempuh yang jauh, semakin jauh jarak tempuh tentu menyebabkan penurunan daya. Pemodelan simulasi dilakukan dengan konfigurasi menggunakan penguat atau dikenal sebagai repeater-ed. Selain itu, simulasi menggunakan 30 kanal dan spasi kanal 80 GHz. Lima variasi Daya Pengirim dengan nilai selisih antar daya sebesar 2 dBm. Kelima variasi Daya Pengirim () tersebut adalah -2 dBm, 0 dBm, 2 dBm, 4 dBm, dan 6 dBm. Parameter yang digunakan meliputi: BER, Q-Factor, Daya Penerima (), dan SNR. Berdasarkan hasil simulasi menunjukan bahwa seluruh kanal memiliki kinerja yang baik karena hasil atau nilai sudah memenuhi bahkan ada beberapa yang mendekati nilai standar yang telah ditentukan. Akan tetapi pada daya 6 dBm mengalami nilai BER yang sangat tinggi. Nilai rata-rata terbaik didapatkan pada variasi Daya Pengirim = 2 dBm dan = 4 dBm.