Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan Teori Pembelajaran Humanisme menurut Jurgen Habermas serta Relevansinya Dalam Pendidikan Islam Syahrial Labaso'; Ratna Hestiana
Early Childhood Islamic Education Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Early Childhood Islamic Education Journal, Volume 02, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Jurusan PIAUD IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54045/ecie.v2i1.265

Abstract

Teori pembelajaran humanisme meyakini bahwa proses pendidikan tidak diarahkan untuk membentuk kompetensi peserta didik, tetapi sebaliknya dimaksudkan untuk mengembangkan potensi yang melekat dalam diri peserta didik itu sendiri, sebagai pribadi yang unggul dan istimewa. Sehingga sudut pandang yang digunakan ialah sudut pandang dari peserta didik sebagai individu pembelajar, sementara peran pendidik (guru) sebatas pada upaya dan usaha untuk memfasilitasi kebutuhan perkembangan diri dari peserta didik tersebut. Dalam proses pengembangannya menurut Jurgen Habermas, teori pembelajaran humanisme dapat dilaksanakan melalui tiga tahapan belajar, yaitu: belajar teknis (technical learning), belajar praktis (practical learning), dan belajar emansipatoris (emancipator learning). Melalui tiga tahapan belajar tersebut, peserta didik diharapkan dapat mencapai kesadaran yang utuh mengenai dirinya dan lingkungan sosialnya, hal inilah yang sekaligus menjadikan teori pembelajaran humanisme yang dikembangkan oleh Jurgen Habermas selaras dengan tujuan pendidikan Islam, sebab pada akhinya output dari teori pembelajaran humanisme ialah mencapai kearifan dan bijaksanaan hidup, sehingga seorang peserta didik dapat mengenali siapa dirinya, berikut peran sosial yang harus dilakukannya ditengah-tengah lingkungannya, sehingga pada akhirnya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya dengan semaksimal mungkin, tanpa tercerabut dari lingkungan kulturalnya.
PENDEKATAN LINGUISTIK DALAM PENGKAJIAN ISLAM: PENDEKATAN LINGUISTIK DALAM PENGKAJIAN ISLAM Syahrial Labaso'; Ratna Hestiana
Pekerti: Journal Pendidikan Islam dan Budi Pekerti Vol. 5 No. 1 (2023): PEKERTI Journal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Publisher : IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ajaran Islam memiliki dua dimensi utama yang saling terkait, yakni dimensi normatif dan dimensi historis. Secara normatif ajaran Islam merupakan dogma yang bersifat transenden, sementara secara historis ajaran Islam merupakan nilai-nilai universal yang dapat menjawab segala tantangan yang ada disekililingnya. Penelitian ini mencoba menghadirkan salah satu pendekatan dalam pengkajian Islam, yaitu pendekatan linguistik. Pendekatan linguistik merupakan salah satu alternatif dalam pengkajian Islam yang berupaya mengali nilai-nilai normatif Islam dan kemudian berusaha memberikan makna yang sesuai dengan tantangan dan perubahan jaman saat ini. Penelitian ini mengunakan metode studi pustaka, dengan cara menghimpun sumber-sumber referensi yang dipandang relevan dengan tema penelitian ini, lalu menganalisisnya sehingga terbentuk substansi utama dalam pembahasan pendekatan lingusitik dalam pengkajian Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bahasa merupakan simbol bunyi yang dipandang mewakili presepsi akal dan hati manusia. Melalui simbol bunyi inilah manusia menegaskan identitas internal-dirinya dan sekaligus cara mempersepsikan lingkungan eksternal yang ada disekelilingnya. Penelitian ini berhasil menjelaskan peran penting bahasa dalam mengartikulasikan ajaran-ajaran Islam, sehingga tetap berkesesuian dengan siklus perkembagan dan perubahan yang ada saat ini. Pendekatan linguistik dapat meminimalkan kesalahpahaman dalam memaknai ajaran-ajaran Islam yang luhur dan moderat.
DESAIN ORGANISASI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS SUPERVISI KELEMBAGAAN Ratna Hestiana
Jurnal Pengembangan Ketenagakerjaan Vol. 2 No. 1 (2024): Maret: Jurnal Pengembangan Ketenagakerjaan
Publisher : POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59574/jpk.v2i1.107

Abstract

Desain organisasi membawa konsekuensi berubahnya perilaku dan nilai karakteristik orang-orang yang berada dalam desain organisasi tersebut. Desain organisasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengontrol perilaku anggota organisasi, sehingga sejalan dengan tujuan dan visi organisasi itu sendiri. Perubahan terhadap desain organisasi akan berdampak pada berubahnya perilaku dari anggota organisasi tersebut. Perilaku tertentu akan dihasilkan sesuai dengan desain organisasinya, hal ini bisa saja terjadi untuk berbagai macam individu dengan latar belakang yang berbeda baik sosial dan ekonominya yang berada dalam suatu desain organisasi. Untuk membuat desain organisasi yang tepat, dimulai dari melihat karakteristik spesifik anggota organisasi, fenomena birokrasi, dilakukan riset untuk mempelajari organisasi yang kompleks yang dapat menjelaskan sebab-sebab adanya desain khusus dan mencari konsekuensi dari struktur-struktur khusus tersebut pada pola-pola perilaku dan efektivitas dari sebuah organisasi. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pemanfaatan supervisi kelembagaan dalam desain organisasi lembaga pendidikan Islam akan menghadirkan budaya organisasi lembaga pendidikan Islam yang modern dan adaptif dengan tidak meninggalkan karakteristik pendidikan tradisional, sebagai salah satu identitas kultural pendidikan Islam
Layanan Supervisi Klinis Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Syahrial Labaso; Ratna Hestiana; Asfar Rinaldy; Adtman A. Hasan
Al-Kilmah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora Vol. 3 No. 1 (2024): June 2024. Al-Kilmah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58194/alkilmah.v3i1.1776

Abstract

The role of educators in the learning process is crucial in determining educational quality, necessitating the enhancement of their capacities and competencies. Clinical supervision is a unique approach in educational supervision that focuses on empowering educators to remain relevant to curriculum guidelines while addressing students' learning needs. This method involves engaging educators in discussions to identify their weaknesses in the teaching process and guiding them towards solutions. This qualitative-descriptive study, utilizing interviews, observations, and documentation, examines the implementation of clinical supervision in Arabic language teaching at Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kabila. The results indicate that clinical supervision helps educators formulate learning processes that stimulate student interest and encourage active participation. Arabic language instruction at the school employs both traditional and modern approaches. The traditional approach forms students' basic cognitive skills, while the modern approach applies these skills to everyday situations such as verbal communication and information technology use. Clinical supervision in Arabic language teaching is seen as bridging the gap between educators' psychological conditions and students' psychological readiness in the learning process. This approach proves effective in enhancing the quality of Arabic language instruction and student engagement.
STUDI RELASI STRICT PARENTING PADA ANAK USIA DINI TERHADAP POLA PERKEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL ANAK Syahrial Labaso; Ratna Hestiana; Deis H. Mantulangi
Irfani (e-Journal) Vol. 20 No. 2 (2024): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/ir.v20i2.5592

Abstract

Strict parenting is a cultural parenting style that is trending to be used in family education today as a consequence of the cultural heritage of family education in the classical era which was inherited and handed down pedagogically to today's parents. Strict parenting is seen as contributing to the process of forming children's social competence. This research uses descriptive qualitative research with a library study approach by collecting library materials that are deemed relevant and in accordance with the themes in this research. The results of this research show that the application of strict parenting carried out by parents towards children causes children to become closed, not/less able to communicate, and not skilled at adapting to new social environments. This is because children are not involved/not involved in making important decisions related to choices in their lives, this has implications for children failing to find the meaningfulness and value of the activities they do and/or do. Children do not have a sense of responsibility for the activities they do, because from the start they feel they are not involved in the decision-making process for the activities they do. Strict parenting produces children as objects and not as subjects who grow and develop in finding their identity. Keywords: Strict Parenting, Social Competence, Children.