Syaharuddin Kasim
Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RESIDU PESTISIDA KLORPIRIFOS PADA CABAI (Capsicum sp.) DARI DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN KABUPATEN ENREKANG Damaiyanti Damaiyanti; Risfah Yulianty; Asnah Marzuki; Syaharuddin Kasim; Herlina Rante
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 3 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.036 KB) | DOI: 10.20956/mff.v23i3.9401

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditas yang berkontribusi besar pada inflasi di Indonesia. Produksi cabai sering mengalami serangan hama dan penyakit yang merupakan salah satu penyebab utama kegagalan panen. Akibat dari serangan hama tersebut dapat mencapai kerugian sebesar 40-50%. Kerugin tersebut menyebabkan petani tidak mau mengambil resiko dan menempuh jalan yang singkat yaitu denga penggunaan pestisida kimia secara berlebihan yang secara tidak langsung dapat meninggalkan residu pestisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar residu pestisida klorpirifos dan propenofos yang terdapat dalam cabai. Sampel diambil dari desa Bungin kecamatan Bungin kabupaten Enrekang danĀ  diekstraksi menggunakan metode QuEChERS dan dianalisis dengan alat GC/MS, sehingga diperoleh hasil bahwa cabai merah, cabai keriting dan cabai rawit mengandung pestisida dengan bahan aktif klorfirifos yang ditandai dengan munculnya peak pada menit ke 6 dengan base 314 m/z, dan konsetrasi masing-masing 0,0312; 0,0311; dan 0,0627 ppm; namun masih aman untuk di konsumsi karena masih di bawah batas maksimum residu yang di perbolehkan yaitu 20 ppm untuk pestisida klorpirifos.
ANALISIS RESIDU PESTISIDA KLORPIRIFOS PADA BERAS (Oryza sativa) YANG BERASAL KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA Nurjannah Nurjannah; Risfah Yulianty; Asnah Marzuki; Syaharuddin Kasim; Nana Juniarti Natsir Djide
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 3 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.035 KB) | DOI: 10.20956/mff.v23i3.9402

Abstract

Penggunaan pestisida di Indonesia sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pertanian. Klorpirifos merupakan salah satu kelompok pestisida golongan organofosfat yang banyak digunakan untuk membunuh berbagai serangga. Adanya residu klorpirifos dapat menyebabkan gangguan kesehatan sehingga deteksi residu klorpirifos dalam produk pangan merupakan hal yang penting. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar residu klorpirifos pada beras yang berasal dari Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara dan keamanannya untuk dikonsumsi. Sampel beras diambil langsung dari beberapa petani di Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara. Sampel diekstraksi dan di clean-up menggunakan metode QuEChERS dan dianalisis menggunakan GC/MS. Kadar residu klorpirifos dibandingkan dengan standar Batas Maksimum Residu (BMR)pada SNI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu klorpirifos pada sampel A, B dan C masing-masing sebesar 0,133; 0,092; dan 0,308 mg/kg. Dengan demikian, beras yang berasal dari Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara memiliki kadar residu di bawah nilai BMR (0,5 mg/kg) sehingga aman untuk dikonsumsi