Basa Alim Tualeka
Alumni Program Doktor Ilmu Adminmistrasi Pascasarjana - Untag Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMAHAMI KEBIJAKAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA SURABAYA KAJIAN TERHADAP PERDA KOTA SURABAYA NO. 17 TAHUN 2003 Tualeka, Basa Alim
JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.963 KB) | DOI: 10.30742/juispol.v1i1.1561

Abstract

The research “understands the policy of fostering street vendors (PKL) in Surabaya, a study of the Surabaya City Regulation no. 17 of 2003 resulted in the conclusion that a) PKL assisted by the Surabaya City Government have a unique character, on the one hand they receive assistance from the Surabaya City Government but on the other hand as a party against the Surabaya City Government policies regarding various policies that touch the interests of street vendors, In general, the PKL fostered character has calm in doing business so that they become business partners of the Surabaya City Government, b) PKL assisted by the Surabaya City Government have improved their welfare both financially and socially, 2) The Surabaya City Government has realized various efforts to foster street vendors so as to create a clean, orderly, beautiful and safe city of Surabaya. This research was conducted on street vendors and the Surabaya city government using qualitative research by opening up the possibility of various information materials from all sources. Keywords: policy, coaching, realization of coaching.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKBUD NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE SEKOLAH: STUDI KASUS KOMITE SMAN DAN SMKS KOTA SURABAYA Wahyudi, Kunjung; Tualeka, Basa Alim; Pujileksono, Sugeng
JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Vol 1, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/juispol.v1i2.1789

Abstract

Pendidikan memegang peran penting dalam proses peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan menjadi faktor utama masa depan bangsa. Setiap warga negaraIndonesia berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaluiDinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mempunyai hak untuk mengarahkan,membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan di daerah.Permendikbud 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah mempunyai fungsi untukmeningkatkan peran komite sekolah. Peran komite sekolah dapat dilihat diPermendikbud Nomor 6 tahun 2021 tentang petunjuk teknis bantuan danaoperasional sekolah regular, dan Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi JawaTimur Nomor: 188.4/4157/101/1/2019, tentang penetapan petunjuk teknis biayapenunjang operasional penyelenggaraan pendidikan (BPOPP) tahun 2019. Tujuanpenelitian ini adalah (1) mendiskripsikan dan menganalisis pelaksanaanPermendikbud 75 tahun 2016 dan (2) menggambarkan model implementasi kebijakanPermendikbud Nomor 75 tahun 2016. Dengan metode penelitian kualitatif, hasilpenelitian ini adalah (1) sebanyak 50% pengurus Komite sekolah menjabat sebagaipengurus diatas 6 tahun, (2) sebanyak42% pengurus Komite sekolah adalah hasilpenunjukkan bukan dari hasil pemilihan, (3) sebanyak 62% pengurus Komitesekolah tidak melakukan koordinasi dengan dewan pendidikan/dinas pendidikan,(4) sebanyak 38% pengurus Komite sekolah belum dilibatkan dalam kepanitiaanBOS dan BPOPP.Kata kunci: implementasi, komite sekolah, kebijakan publik
Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kabupaten Sampang Siregar, Mangihut; Lestari, Ratna Ani; Nasir, Mohammad; Tualeka, Basa Alim; Fernandes, Frederik; Arifin, Muhammad
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v5i1.11268

Abstract

Tourism is a very interesting industry to develop. The government and the community are competing to make their area an attractive tourist destination to visit. This paper examines the potential of tourism and the problems encountered related to tourism development in Sampang Regency. The method used in this research is qualitative method. Data collection techniques through: observation, interviews, literature studies and document studies. Data analysis was carried out from the beginning to the end of the study. The data that has been collected is then read, grouped, abstracted to research the validity of the data. The results of the study show that Sampang Regency has tremendous potential to be developed, this is because Sampang Regency has 34 pilot tourism villages and one developing tourism village. Another potential is the very high interest from the public to open new destinations. The challenges faced are, very minimal human resources, tourism has not yet become a culture, and the stigma of immorality towards tourism.Pariwisata merupakan suatu industri yang sangat menarik untuk dikembangkan. Pemerintah bersama masyarakat berlomba-lomba untuk menjadikan daerahnya sebagai destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Tulisan ini mengkaji potensi pariwisata dan masalah yang dihadapi berkaitan dengan pengembangan pariwisata di Kabupaten Sampang. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui: observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumen. Analisa data dilakukan mulai dari awal sampai akhir penelitian. Data yang sudah terkumpul kemudian dibaca, dikelompokkan, diabstraksikan sampai penelitian keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan, Kabupaten Sampang memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan karena memiliki 34 desa wisata rintisan dan satu desa wisata berkembang. Potensi yang lain yaitu minat yang sangat tinggi dari masyarakat untuk membuka destinasi baru. Adapun tantangan yang dihadapi yaitu, SDM yang sangat minim, pariwisata belum menjadi budaya, dan stigma maksiat terhadap pariwisata.