Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENAKAR AFIRMASI MEDIA TERHADAP KELOMPOK MARGINAL: ANALISIS PEMBERITAAN MASYARAKAT ADAT DI INDONESIA Teguh Ilham; Mila Dewanti; Tiara Navy; Ivan Renaldi Sudarso
Jurnal Dialektika: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 20 No. 1 (2022): Jurnal Dialektika: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Pengurus Pusat Perkumpulan Ilmuwan Administrasi Negara Indonesia (PIANI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.079 KB) | DOI: 10.54783/dialektika.v20i1.28

Abstract

Masyarakat adat salah satu objek pemberitaan yang minim diliput oleh media. Media biasanya memberitakan kelompok masyarakat yang termarginalkan ini hanya ketika terjadi konflik atau seremonial semata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat afirmasi media dalam pemberitaan secara daring oleh tirto.id dan medcom.id serta menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis isi (content analysis). Analisis dilakukan terhadap 60 berita daring pada kedua media yang diambil secara purposif pada tanggal 1 Juli 2021 hingga 15 Desember 2021. Penelitian ini menggunakan lima dimensi yang digunakan dalam analisis, yaitu: komposisi narasumber, tone narasumber, skala pemberitaan, dan konteks peristiwa. Hasil penelitian menemukan bahwa kedua media cenderung lebih banyak mengambil perspektif narasumber di luar kelompok marginal dengan didominasi dengan tone positif. Begitu juga dari aspek konteks peristiwa kedua media lebih banyak menyoroti aspek kebijakan. Sedangkan dari aspek skala pemberitaan, terdapat perbedaan dimana tirto.id lebih banyak membingkai beritanya secara lebih komprehensif (tematik), sementara itu medcom.id lebih banyak secara episodik. Ke depan, diharapkan media lebih banyak memberikan porsi kepada masyarakat adat untuk menyuarakan kepentingannya dalam setiap pemberitaan sehingga hak-hak mereka dapat dipenuhi.
Fenomena Calon Tunggal dalam Demokrasi Indonesia Teguh Ilham
Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan Daerah Vol 12 No 2 (2020): Public Service Innovation II
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jiapd.v12i2.1359

Abstract

Single candidates phenomena have experienced an upward trend in the dynamics of Regional Head Elections (Pilkada) in Indonesia, starting from the 2015 regional elections, and continuing to the 2017, 2018, and in the 2020 regional elections which will be held shortly. This research is a qualitative research with a descriptive approach which aims to describe how the emergence of a single candidate in Indonesian democracy and what are the factors that cause the single candidate to continue to emerge. Based on the discussion, it was found that the single candidate originated from the granting of a judicial review of Law Number 8 of 2015. Then the emergence of single pairs of candidates in various regions was due to the reluctance of other candidates to participate in the pilkada due to the high electability of a single candidate, the rules for legislative members. or other public officials to resign at the time of nominating, political party pragmatism, and the tough requirements to become a candidate.
PEMILIHAN KEPALA DESA SECARA DIGITAL DI KABUPATEN SLEMAN Eko Budi Santoso; Teguh Ilham; Hasna Azmi Fadhilah; Annisa Rahmadanita
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja Vol 48 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengkajian Strategi Pemerintahan (LRPSP), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jipwp.v48i2.3033

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, pemilihan kepala desa (pilkades) secara elektronik banyak dilakukan, termasuk di Kabupaten Sleman. Kekhawatiran akan manipulasi teknologi yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan partisipasi masyarakat, sering muncul dalam kaitan e-vote pilkades. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyelenggaraan e-Voting dalam setiap tahap penyelenggaraan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan dokumentasi, observasi, wawancara, dan FGD. Analisis deskriptif naratif dilakukan terhadap fakta pada tiap tahapan pilkades menurut Pratama dan Salabi yang mencakup tahap Pengkajian dan Perencanaan, Pengadaan, Penerapan/Pelaksanaan, dan Pasca e-Voting. Ditemukan bahwa pilkades di Kabupaten Sleman secara digital pada tiap tahapan, telah dapat dilaksanakan secara baik pada tahun 2020 maupun 2021. Permasalahan yang terjadi pada tahun 2020 baik dari aspek teknis maupun sumber daya manusia yang terjadi saat perencanaan, pengadaan, pelaksanaan/penerapan, dan pasca e-vote relatif telah dapat diatasi dan diantisipasi dengan baik pada tahun 2021. Dan hanya terdapat sedikit masalah yang hampir semua masalah tersebut terkait dengan kondisi pandemic covid-19 yang masih melanda Indonesia pada saat dilakukan pilkades secara digital. Disarankan penyiapan pendamping teknis dari warga desa atau penduduk sekitar desa dengan plotting silang, pembuatan SOP untuk pendamping pemilih, serta penyempurnaan system e-rekapitulasi pada tingkat desa. Kata Kunci: e-voting, pemilihan digital, pemilihan umum, kepala desa, Kabupaten Sleman
Gender Politics and Political Strategies of Female Candidate in Lampung Province, Indonesia Muhadam Labolo; Hasna Azmi Fadhilah; Teguh Ilham
Jurnal Studi Pemerintahan Vol 12, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Department of Government Affairs and Administration, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgp.123138

Abstract

Female politicians in Indonesia still facing social discrimination when running for election, both in being a regional leader or legislative member. Some of them had succeeded in overcoming those challenges, while others find it difficult. This article figured out the implemented strategy by the female political candidate in Lampung when facing social discrimination during her candidacy. This case study used deep interviews with prominent figures, observation, and documentation. The result showed that the female candidate in the Lampung governor election maximized her social networks, apart from other factors that helped her win the election with her political pair. To overcome social barriers and discrimination, a female political candidate should use many strategies, including the extensive use of social media to win the majority of votes.